Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Activity Based Costing
(ABC),
dilakukan. Aktivitas juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari tindakan yang
dilakukan dalam
Sumber daya merupakan unsur yang dibebankan atau yang digunakan dalam
pelaksaan
suatu aktivitas. Misalnya : gaji dan bahan merupakan sumber daya yang
digunakan untuk
pelanggan, produk, jasa, kontrak , atau unit kerja lainnya dimana manajemen
menginginkan
Elemen biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang
dikonsumsi
aktvitas dan yang terkandung di dalam cost poll. Misalnya untuk hal-hal yang
berkaitan dengan
mesin mungkin mengandung elemen biaya untuk tenaga, elemen biaya teknik, dan
elemen biaya
depresiasi.
Cost driver merupakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya
aktivitas, juga
merupakan faktor yang dapat diukur yang dapat digunakan untuk membebankan biaya ke
aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa. Ada dua jenis
cost driver, yaitu:
1. Driver sumber daya adalah ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas.
Driver sumber daya ini digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang
dikonsumsi
oleh aktivitas ke cost poll tertentu. Contohnya adalah presentase dari luas
total yang
terhadap objek biaya. Driver aktivitas digunakan untu membebankan biaya dari
cost poll ke
objek biaya. Contohnya, jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam
produk
akhir untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan untuk setiap produk.
besarnya pemakaian sumber daya, dan membebankan biaya pada objek biaya, seperti
produk
atau pelanggan, berdasarkan besarnya aktivitas, serta untuk mengukur biaya dan
kinerja dari
1. Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap dapartemen dan sebab timbulnya aktivitas
menimbulkan aktivitas atau apabila ada alasan yang mendasar bahwa biaya
tersebut dipengaruhi
oleh produk yang dibuat, baik biaya produksi, maupun biaya non-produksi.
ABC atau penentu harga pokok produk berbasis aktivitas merupakan sistem
informasi
tentang pekerjaan atau kegiatan yang mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan
nilai bagi
konsumen. Defenisi lain ABC adalah suatu informasi yang dapat menyajikan
secara akurat dan
tepat waktu mnegenai pekerjaan atau aktvitas yang mengkonsumsi sumber biaya
aktivitas untuk
mencapai tujuan pekerjaan produk dan pelanggan. ABC dirancang untuk mengukur
harga pokok
timbul masing-masing jenis produk akan terlihat lebih jelas. Sistem tersebut
menerapkan sistem
B. Alokasi Biaya
Setelah ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan
dipicu oleh jumlah
unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang muncul dipicu
oleh jumlah unit
yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus mengetahui dasar apa yang bisa
digunakan untuk
mengalokasikan biaya atas aktivitas dan mengetahui cost driver yang rasional
(Cost Driver
Dalam ABC:
1. Biaya produksi dan non produksi dibebankan ke produk
2. Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke biaya produk
3. Ada sejumlah pool biaya overhead, setiap pool dialokasikan ke produk dan
obyek biaya
lainnya dengan menggunakan ukuran aktivitas masing-masing yang khusus.
4. Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi
biaya
tradisional.
5. Tarif overhead atau tingkat aktivitas disesuaikan dengan kapasitas dan
bukannya dengan
kapasitas yang dianggarkan.
Dari komponen biaya produksi di atas, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja mudah
ditelusuri
sampai ke produk jadi. Sedangkan Biaya overhead pabrik pembebanannya tidak bisa
langsung
ditelusuri ke masing-masing produk jadi. Pada umumnya dibebankan berdasarkan
sesuatu, misal:
jam tenaga kerja langsung, atau jam mesin (metode tradisional). Oleh karena itu
muncul suatu
pemikiran bagaimana membebankan BOP agar lebih akurat dibanding metode
tradisional.Sehingga dapat membantu pengambilan keputusan manajemen untuk penetapan
harga
jual dengan akurat. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan Activity Based Costing
(ABC).
Pada Konsep ABC tersebut terlihat bahwa sistem ABC ini memiliki dua tahap sebgai
berikut:
Tahap I : Bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan ke dalam
aktifitas.
Tahap II : Bagaimana membebankan biaya yang dikeluarkan masing-masing aktivitas ke
dalam
objek biaya. Untuk menetapkan aktivitas dan objek biaya, terlebih dahulu harus
diketahui apa
yang menyebakan terjadinya biaya atau disebust penggerak biaya (cost driver).
Dalam akuntansi biaya tradisional, hanya biaya produksi yang dibebankan ke produk.
Beban
penjualan, umum dan administrasi diperlakukan beban periodic dan tidak dibebankan
ke produk.
Meskipun demikian, beberapa biaya non produksi ini juga sebagai bagian dari biaya
produksi,
penjualan, distribusi dan pelayanan atas produk. Contoh, komisi yang dibayarkan
kepada tenaga
penjualan, biaya pengiriman dan biaya garansi dapat dengan mudah ditelusuri ke
produk. Untuk
menentukan tingkat profitabilitas barang dan jasa biaya-biaya non produksi tersebut
dalam
activity-based costing dibebankan ke produk.
BIAYA PRODUKSI
Dalam ABC, proses identifikasi aktivitas merupakan salah satu bagian yang
penting dari
tahapan tahapan pembebanan biaya overhead pabrik. Tahap pertama pada identifikasi
aktivitas,
Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan yang dilakukan sekali untuk
setiap unit
jumlah unit yang diproduksi. Misalnya : jam tenaga kerja langsung. Semakin
banyak
jumlah unit yang diproduksi maka semakin banyak juga tenaga kerja langsung
dibutuhkan.
Yaitu berupa ativitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produksi
sejumlah
order tertentu (batch). Aktivitas ini dilakukan sekali untuk setiap batch
sehingga biaya
diproduksi misalnya : biaya set-up mesin. Semakin banyak unit yang diproduksi
tidak
yang terjadi pada aktivitas ini dapat ditelusuri pada setiap jenis produk yang
dihasilkan,
tetapi sumber daya yang dikonsumsi tidak tergantung pada jumlah unit
ataupun batch dari
semakin sering aktivitas ini dilakukan sehingga semakin besar biaya yang
dibutuhkannya.
Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompok tersebut,
biaya yang
membebankan biaya sistem ABC dapat digambarkan dengan dua tahapan, yaitu :
2. Biaya setiap sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus
dibebankan objek
biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya itu
sendiri.
Ada dua asumsi yang penting yang mendasari metode ABC, yaitu :
untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai kegiatan yang
menimbulkan
Asumsi tersebut diatas merupakan konsep dasar dari sistem activity Based
Costing. Selanjutnya,
karena adanya aktivitas akan menimbulkan biaya, maka untuk dapat menjalankan
usahanya
biaya produk maka biaya yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk adalah
biaya-biaya untuk
barang seperti dalam perusahaan yang menggunakan job order costing. Sistem job
order costing
aktivitas yang
diharapkan.
tersebut muncul
bukan karena
memproduksi barang
tertentu
tersebut atau
dengan kata lain,
biaya produksi
barang tertentu
hanya dibebani
biaya yang timbul
karena memproduksi
barang
tersebut
3 Biaya produksi selain bahan baku dan tenaga Terdapat lebih dari
satu poll atau
mempunyai ukuran
aktivitas
tersendiri,
sehingga mempunyai
tarif tersendiri
ataupun diharapkan.
2. Jika memungkinkan menulusuri semua biaya BOP, biaya administrasi, dan biaya
cost driver (ukuran aktivitas penyebab munculnya biaya) untuk setiap biaya.
dihitung.
F. Manfaat ABC
Informasi biaya produksi yang lebih teliti sangat penting bagi manajemen
jika perusahaan
tersebut. Dengan demikian informasi biaya yang dihasilkan oleh ABC dapat
digunakan
oleh manajemen untuk memantau secara terus menerus berbagai kegiatan yang
digunakan
oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan melayani konsumen.
Perbaikan berbagai
kegiatan tersebut.
cara penulusuran biaya ke objek biaya. ABC digunakan juga untuk berbagai objek
biaya yang
Abc juga sangat membantu perusahaan untuk dapat mengurangi distorsi yang
disebabkan oleh
sistem penentuan harga produk tradisional dan mendapatkan biaya produk yang
lebih akurat.
produk, jasa, dan aktivitas yang memberi kontribusi dalam jangka panjang.
Menurut Kamaruddin Ahmad mengatakan bahwa peranan dari sistem ABC :
2. Pembebanan biaya dan alokasi biaya : biaya langsung dan tak langsung.
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pembebanan biaya
merupakan suatu
proses pembebanan biaya ke dalam cost poll atau dari cost poll ke objek biaya.
Biaya yang
langsung dapat ditelusuri secara langsung ke biaya atau objek biaya secara
mudah dapat
dihubungkan secara ekonomi. Biaya yang tidak langsung tidak dapat ditelusuri
secara mudah,
dan bahkan sulit untuk dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau cost poll ke
cost poll atau
objek biaya.
mengurangi biaya.
lebih wajar.
bervolume rendah.
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat
mulai
produksi.
2. Mengabaikan biaya, biaya tertentu yang diabaikan dari analisis. Contoh : iklan,
riset, dan
sebagainya.
3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi, disamping memerlukan biaya yang mahal
juga.
Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa ABC memiliki kelemahan yaitu
1. PT Baju memproduksi 2 produk yaitu produk polos dan produk bercorak. Produk
PT Baju
yang bercorak diproduksi dalam jumlah yang sama dan biaya yang sama dengan
produk polos.
Jawab :
PT BAJU
Per Unit Rp 10 Rp 15
1.600.000
Persiapan 20 20
Perubahan desain 10 10
Overhead
3.200.000
4.800.000
Rp.
9.750.000
PERHITUNGAN :
PT BAJU
Tarif Overhead:
TKL
polos Bercorak Total
Overhead :
Rp.35.000x10
Rp35.000x10
2. Pabrik sepatu maya menghasilkan produk, nike dan adidas dan menggunakan sitem
penetapan
biaya dimana semua biaya tidak langsung dikumpulkan di dalam suatu poll biaya
dan
ABC karena studi tentang biaya mengungkapkan bahwa biaya umum berhubungan
dengan
aktivitas set up dan aktivitas desain, banyaknya set up dan banyaknya jam
mesin desain
merupakan pendorong aktivitas untuk kedua biaya tersebut dan jam mesin
selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya tidak langsung. Berikut ini informasi
operasi tahun
Overhead
Desain Rp.350.000
Setup Rp.250.000
Lain-lain Rp.1.200.000
Menghitung total biaya dan biaya per unit yang dilaporkan untuk kedua produk dengan
sisttem
Tarif Overhead :
Overhead :
Biaya setup
Biaya lainnya
berdasarkan
departemen
aktivitas yang
digunakan
Mempertimbangkan penggunaan ABC untuk analisis time-based ABC sebagai salah satu
strategi
dalam bersaing berdasarkan waktu (time–based competition).