Anda di halaman 1dari 18

BIAYA BERBASIS AKTIVITAS

(Activity-Based Costing atau ABC)

SUHARDJITO

1
Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas
 Adalah pendekatan penetapan biaya dengan mengidentifikasi
kegiatan yang dilakukan, dan kemudian menentukan sumber
daya yang dikonsumsi masing-masing aktivitas.
 Metode ini menetapkan biaya untuk produk berdasarkan
sumber daya yang sebenarnya dikonsumsi, dan upaya yang
benar-benar dikeluarkan.
 Metode ini menghitung biaya produk secara lebih akurat
daripada metode tradisional, dengan :
− mengkategorikan semua biaya tidak langsung berdasarkan aktivitas,
− melacak biaya tidak langsung untuk aktivitas-aktivitas tersebut, dan
− menetapkan biaya-biaya tersebut ke produk-produk menggunakan
pemacu biaya yang terkait dengan penyebab biaya.

2
PENEMU METODE
PENETAPAN BIAYA BERBASIS AKTIVITAS
 Pendekatan ini diusulkan oleh Profesor Johnson dan Kaplan dalam
buku mereka berjudul: “Relevance Lost : The Rise and Fall of
Management Accounting” pada tahun 1987. Keduanya
mempertanyakan teknik akuntansi berdasarkan biaya penyerapan.
 Mereka kemudian mengusulkan sebuah metode yang mengakui
bahwa biaya ditanggung oleh setiap aktivitas yang terjadi di dalam
perusahaan dan bahwa produk harus menanggung biaya sesuai
dengan aktivitas yang diperlukan untuk memproduksinya.
 Para pendukung berargumen bahwa metode ini menyediakan
alokasi sebab-akibat yang akurat atas biaya, yang mana tidak dapat
diperoleh dari sistem penetapan biaya tradisional.

3
TUJUAN DAN KEUNTUNGAN
PENETAPAN BIAYA BERBASIS AKTIVITAS
 ABC menetapkan biaya untuk produk atau pelanggan atas dasar sumber
daya yang benar-benar dikonsumsi.
 Jadi, metode ABC mengidentifikasi pemacu biaya seperti pengaturan
mesin, penjadwalan pekerjaan, dan penanganan material.
 Biaya-biaya ini kemudian dialokasikan sesuai dengan tingkat aktivitas yang
sebenarnya terjadi.
 Semua biaya overhead ditelusuri ke masing-masing produk atau
pelanggan.
 Akibatnya, ABC membentuk komponen integral dalam proses
perencanaan strategis dan menyediakan sumber informasi penting bagi
asumsi biaya masa depan.

4
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN
METODE PENETAPAN BIAYA BERBASIS AKTIVITAS
 Menyediakan informasi yang lebih menyeluruh tentang aktivitas yang
digunakan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa.
 Menyediakan manajemen sebuah alat untuk memahami bagaimana biaya
muncul dan bagaimana mengelolanya.  Hal ini kontras dengan analisis
biaya historis yang seringkali gagal untuk benar-benar mencerminkan
biaya aktual.
 Dirancang untuk mengendalikan biaya tidak langsung dan untuk
mencerminkan biaya aktual.
 Metode ini memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area
untuk penghematan dan pengurangan biaya melalui proses dan kegiatan
penyederhanaan, dan mengukur pemacu biaya.

5
TAHAPAN PENETAPAN BIAYA BERBASIS AKTIVITAS
 Aspek kunci dari metode ini adalah identifikasi dan pengukuran pemacu
biaya/penggerak biaya (cost driver).
 Setiap aktivitas kompleks dipecah menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, yang dapat
mencakup, misalnya:
 berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan mesin untuk mulai memproduksi
produk,
 penundaan terkait ketika produksi sedang berlangsung,
 perpindahan material ke dan dari mesin selama produksi, dan
 semua kegiatan lain yang terkait dengan periode produksi tersebut.

 Penentuan biaya berdasarkan aktivitas dapat diterapkan untuk semua jenis kegiatan,
termasuk, misalnya, 
 pengiriman produk ke pelanggan, yang mungkin mencakup waktu yang dihabiskan untuk
memuat ke kendaraan,
 jarak antara titik-titik pengiriman,
 jumlah pemberhentian yang dilakukan dan seterusnya.

 Semua kegiatan individu ini mewakili akumulasi biaya untuk keseluruhan proses. 
Setiap kegiatan kemudian dapat dinilai dari segi biaya.
6
BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA TAHAPAN
DALAM MENERAPKAN METODE ABC 1)

1. Mengidentifikasi aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan produk.


– Aktivitas di sini maksudnya adalah setiap proses atau prosedur yang menghabiskan sumber
daya overhead. Tujuannya adalah untuk memahami semua kegiatan yang diperlukan untuk
membuat produk.

– Contoh aktivitas yang memiliki dampak besar terhadap overhead adalah: pembelian bahan,
penyiapan mesin, pengoperasian mesin, perakitan produk dan pemeriksaan produk jadi.

2. Menetapkan biaya overhead untuk aktivitas yang diidentifikasi dalam langkah


pertama.
– Biaya overhead yang terkait dengan setiap aktivitas ditetapkan dengan membentuk
kumpulan biaya untuk setiap aktivitas. Misalnya, kumpulan biaya untuk aktivitas pembelian
bahan akan mencakup biaya seperti gaji personil pembelian, sewa untuk pembelian ruang
kantor departemen, dan depresiasi pembelian peralatan kantor.

– Asumsikan, total biaya overhead untuk pembelian bahan adalah sebesar Rp180 juta.

7
BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA TAHAPAN
DALAM MENERAPKAN METODE ABC 2)
3. Mengidentifikasi pemacu biaya untuk setiap aktivitas.
– Pemacu biaya adalah aktivitas yang menimbulkan biaya.

– Untuk mengidentifikasi-nya, kita perlu mengumpulkan informasi dan wawancara dengan


personel kunci di berbagai bidang organisasi, seperti pembelian, produksi, kontrol kualitas,
dan akuntansi.

– Misalnya, dalam pembelian bahan baku, pemacu biayanya adalah permintaan pembelian. 
Katakanlah, dalam satu tahun, ada sebanyak 90.000 kali permintaan pembelian. Contoh
lain, untuk aktivitas pemeriksaan produk jadi, pemacu biayanya adalah jam inspeksi dan
untuk produksi setahun, perlu ada sebanyak 30.000 jam pemeriksaan.

4. Menghitung tarif overhead yang telah ditentukan untuk setiap aktivitas


– Hal ini dilakukan dengan membagi taksiran biaya overhead dengan tingkat perkiraan
aktivitas pendorong biaya.

– Misalnya, untuk pembelian bahan, dengan total biaya overhead pembelian sebesar Rp180
juta dan permintaan pembelian sebanyak 90.000, kali maka tarif overhead untuk aktivitas
pembelian bahan adalah sebesar Rp2.000 per permintaan pembelian.
8
BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA TAHAPAN
DALAM MENERAPKAN METODE ABC 3)

5. Mengalokasikan biaya overhead untuk produk.


– Biaya overhead dialokasikan ke produk dengan mengalikan tarif
overhead yang telah ditentukan untuk setiap aktivitas dengan tingkat
pemacu biaya yang digunakan oleh produk.

– Misalnya, aktivitas pemacu biaya untuk pembelian bahan produk A


adaalah sebanyak 50.000 permintaan pembelian. Sementara itu, untuk
produk B, ada sebanyak 40.000 permintaan pembelian.

– Dengan demikian, alokasi biaya overhead untuk aktivitas pembelian


bahan produk A adalah sebesar 40.000 x Rp2.000,- = Rp 80.000.000,-.
– Sedangkan, untuk produk B, biaya overhead pembelian bahan adalah
sebesar 50.000 x Rp 2.000,- = Rp100.000.000,-.

9
DASAR AKTIVITAS
1. Activity base atau dasar aktivitas, adalah  aktivitas yang menyebabkan biaya
berubah. Hal ini digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik ke
objek biaya dalam penetapan biaya berbasis aktivitas (activity based costing).

2. Activity Based Costing (ABC) adalah metode untuk menetapkan biaya overhead
pabrik ke produk dengan cara yang lebih logis daripada pendekatan tradisional
dengan hanya mengalokasikan biaya berdasarkan jam mesin.
3. Penetapan biaya berdasarkan aktivitas pertama-tama menetapkan biaya untuk
kegiatan yang merupakan penyebab sebenarnya dari overhead.

4. Misalnya, jumlah jam mesin yang digunakan selama periode pelaporan adalah
kegiatan yang wajar untuk digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya
mesin ke unit yang diproduksi. Selain jam mesin, contoh lainnya adalah jam
tenaga kerja langsung yang digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja
tidak langsung.

10
PENETAPAN BIAYA PENUH
1. Penetapan biaya penuh (full costing),  adalah teknik akuntansi biaya
yang mencakup semua biaya untuk menghasilkan satu unit produk.
2. Biaya dimaksud termasuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan semua biaya overhead (baik tetap maupun variabel),
biaya produksi variabel. Dikenal juga dengan istilah biaya penyerapan
(absorption costing).
3. Metode full costing memperhitungkan biaya tetap karena biaya ini
dianggap melekat pada harga pokok persediaan baik barang jadi maupun
persediaan barang dalam proses. Hal ini berbeda dengan metode
penetapan biaya variabel, yang mana overhead yang diperhitungkan
hanya overehead variabel.
4. Ketika menggunakan metode penetapan biaya penuh, semua biaya
overhead langsung, tetap, dan variabel ditetapkan ke produk akhir.

11
Dengan demikian, biaya produksi menurut metode
full costing terdiri dari unsur-unsur biaya sbb :

1. + Biaya bahan baku (semuanya VC) xxxxx


2. + Biaya tenaga kerja langsung (semuanya VC) xxxxx
3. + Biaya overhead pabrik variable xxxxx
4. + Biaya overhead pabrik tetap xxxxx
5. = Harga Pokok Produksi (jumlah 1 sd 4) ……….. xxxxx

12
1. Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung,  adalah biaya yang berkaitan
langsung dengan proses pembuatan dan dapat dilacak secara langsung ke
output.  Mereka dapat mencakup upah staf, dan biaya bahan baku apa pun
yang digunakan.
2. Biaya tetap terutama biaya overhead,  seperti gaji dan sewa gedung, yang
tetap sama, terlepas dari berapa banyak atau seberapa sedikit perusahaan
menjual atau memproduksi.  Perusahaan harus membayar sewa kantor dan
upah setiap bulan, bahkan jika ia tidak menghasilkan apa-apa.

3. Biaya overhead variabel,  adalah biaya tidak langsung dari operasi bisnis yang
berfluktuasi dengan aktivitas manufaktur.  Misalnya, ketika output naik, staf
tambahan dapat disewa untuk membantu. Skenario ini akan mengakibatkan
perusahaan mengeluarkan biaya overhead variabel yang lebih tinggi.

4. Dalam akuntansi penetapan biaya penuh, berbagai pengeluaran ini bergerak


bersama produk melalui akun persediaan hingga produk tersebut terjual.

5. Laporan laba rugi kemudian akan mengakui ini sebagai beban pokok penjualan
(cost of good sold atau COGS).

13
Biaya Penyerapan vs Biaya Variabel
1. Alternatif untuk metode penetapan biaya penuh  adalah dikenal sebagai penetapan
biaya variabel (variable costing).
2. Perbedaan keduanya terletekak pada perlakuan biaya overhead manufaktur tetap, seperti
gaji dan sewa gedung.
3. Perusahaan yang menggunakan metode penetapan biaya variabel memisahkan biaya
operasi ini dari biaya produksi, sehingga tidak dimasukkan dalam kalkulasi.  Dengan kata
lain, metode ini berupaya menetapkan biaya yang hanya dikeluarkan selama proses
pembuatan, terlepas dari biaya administrasi lainnya.
4. Berdasarkan metode penetapan biaya variabel, biaya overhead pabrik tetap dibebankan
selama periode terjadinya.  Sebaliknya, pendekatan penetapan biaya penuh mengakui
biaya overhead manufaktur tetap sebagai beban ketika barang atau jasa dijual.
5. Memilih satu metode di atas yang lain dapat memiliki efek yang cukup besar pada
pelaporan laporan keuangan.
6. Mekipun demikian, dalam praktiknya, tidak ada metode penetapan biaya yang benar atau
salah. Beberapa perusahaan akan menemukan biaya variabel lebih efektif, sementara yang
lain lebih suka penetapan biaya penuh.
7. Kegunaan pemilihan metode bermuara pada sikap manajerial, perilaku, dan desain
perusahaan yang berkaitan dengan pengambilan dan penilaian biaya input yang akurat.
14
Keuntungan dan Kerugian

 Keuntungan.
 Metode ini tidak memperhitungkan semua biaya tetap yang mencerminkan situasi tertentu di mana semua
persediaan tidak terjual. Karena aset tetap menjadi bagian dari buku entitas pada akhir periode, metode ini
mencerminkan lebih banyak biaya tetap yang dikaitkan dengan item-item tersebut dalam persediaan akhir.

 Untuk beberapa perusahaan, biaya penyerapan akan menghasilkan akuntansi yang lebih akurat tentang
persediaan akhir. Selain itu, lebih banyak pengeluaran dicatat dalam produk yang tidak terjual, yang
mengurangi pengeluaran aktual yang dilaporkan.

 Ini menghasilkan perhitungan laba bersih yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perhitungan biaya
variabel.

 Kerugian.
 Penetapan biaya penuh juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, dengan mempertimbangkan semua
pengeluaran, termasuk yang tidak terkait langsung dengan produksi, dapat mempersulit manajemen untuk
membandingkan keuntungan dari lini produk yang berbeda.

 Tim manajemen yang menggunakan penetapan biaya penuh juga akan merasa lebih sulit untuk menjalankan
analisis biaya-volume-laba, yang digunakan untuk menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi
dan dijual perusahaan untuk mencapai titik profitabilitas, dan meningkatkan efisiensi operasional.

 Jika biaya tetap merupakan bagian yang sangat besar dari total biaya produksi, sulit untuk menentukan
variasi dalam biaya yang terjadi pada tingkat produksi yang berbeda.

15
Penetapan Biaya
 Penetapan biaya atau penentuan biaya (costing),  adalah mengacu pada sistem penghitungan
jumlah uang yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau mengoperasikan bisnis. 
Umumnya, biaya mencakup biaya variabel seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan; dan biaya
tetap seperti biaya iklan, kenaikan biaya pelatihan pramuniaga.
 Penetapan biaya mungkin hanya melibatkan penetapan biaya variabel, yang nilainya bervariasi
tergantung dengan aktivitas bisnis (seperti penjualan atau produksi). Ini disebut penetapan
penetapan biaya langsung (direct costing).
 Penentuan biaya juga dapat mencakup penetapan biaya tetap dan ini disebut penetapan
penetapan biaya penyerapan (absorption costing).
 Dalam akuntansi, proses penentuan harga pokok biasanya akan melalui tahapan-tahapan sbb :
− Pengumpulan biaya. Ini memerlukan pencatatan pengeluaran untuk setiap produk atau
proses.
− Klasifikasi biaya ke dalam berbagai kategori, misalnya biaya bahan, biaya tenaga kerja,
biaya overhead pabrik.
− Mengalokasikan biaya langsung dan pembagian biaya overhead yang sesuai untuk setiap
produk untuk penentuan biaya per unit yang paling tepat dari produksi setiap produk.

16
Mengapa penting ?
1. Seorang manajer perlu mencari tahu biaya pembuatan suatu produk sebelum
masuk ke tahap produksi.
2. Menetapkan biaya produk membantu dalam menentukan harga jual dan titik
impas barang.
3. Sistem penentuan biaya ini juga membantu perusahaan menetapkan persentase
margin laba atas barang yang dijual ke pasar.
4. Selain itu, penetapan biaya juga penting untuk pelaporan eksternal.
5. Kerangka kerja akuntansi mensyaratkan bahwa biaya dialokasikan ke persediaan
yang dicatat dalam neraca keuangan pada akhir periode pelaporan.
6. Pelaporan tersebut biasanya mensyaratkan penggunaan sistem alokasi biaya
yang diterapkan secara konsisten.

17
PENETAPAN BIAYA AKTUAL
1. Actual costing atau penetapan biaya aktual,  adalah metode pengukuran biaya yang
menggunakan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
untuk menghitung biaya unit produk.  Dengan kata lain, metode ini melacak biaya
langsung ke objek biaya atau sesuatu yang memiliki biaya terukur.

2. Dengan demikian, titik kunci dalam sistem penetapan biaya aktual adalah bahwa methods
ini hanya menggunakan biaya aktual yang dikeluarkan dan basis alokasi yang terjadi.

3. Metode ini tidak memasukkan jumlah atau standar yang dianggarkan. Ini adalah metode
penetapan biaya paling sederhana yang tersedia, tidak memerlukan perencanaan biaya
standar sebelumnya.

4. Sistem penetapan biaya yang serupa adalah penetapan biaya normal. Keduanya berbeda
dalam hal penggunaan jumlah overhead yang dianggarkan.

5. Penetapan biaya aktual akan menghasilkan fluktuasi yang lebih besar dalam alokasi
overhead, karena ini didasarkan pada biaya jangka pendek yang secara tak terduga dapat
melonjak atau menurun. Biaya normal menghasilkan lebih sedikit fluktuasi dalam alokasi
overhead, karena didasarkan pada perkiraan jangka panjang untuk biaya overhead.

18

Anda mungkin juga menyukai