● Keputusan Overhead
Sistem Activity Based Costing akan menunjukkan tentang bagaimana suatu overhead
akan digunakan, sehingga akan membantu dalam menentukan apakah suatu kegiatan
tertentu diperlukan untuk produksi.
Apabila ternyata biaya yang diperlukan untuk beberapa kegiatan ternyata lebih mahal dari
yang seharusnya, maka bisa menggunakan cara lain atau memangkas langkah yang
lainnya.
● Harga Produk
Adanya alokasi khusus pada biaya tertentu juga akan membantu dalam mendapatkan
margin keuntungan.
Apabila hanya mengetahui biaya langsung yang akan masuk ke produk, tentunya akan
mengabaikan biaya yang lainnya, sehingga akan mengurangi keuntungan.
Nah, dengan menerapkan sistem Activity Based Costing, maka akan bisa menentukan
biaya pada setiap kegiatan dalam proses produksi barang. Sehingga, akan memungkinkan
untuk menetapkan harga secara lebih akurat.
4. Beberapa macam permintaan pelanggan dan jenis produk yang meningkat pada
produksi.
Materi 15-17
Kelemahan
Sistem Activity Based Costing bukanlah merupakan sistem yang sempurna. Menggunakan
sistem Activity Based Costing dalam perhitungan harga pokok produk juga mempunyai
kekurangan yang antara lain adalah:
1. Implementasi sistem Activity Based Costing ini belum dikenal dengan baik,
sehingga prosentase penolakan terhadap sistem ini cukup besar.
2. Banyak dan sulitnya mendapat data yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem
Activity Based Costing.
3. Masalah joint cost yang dihadapi sistem konvensional juga tidak dapat teratasi
dengan sistem ini.
4. Sistem Activity Based Costing melaporkan biaya dengan cara pembebanan untuk
suatu periode penuh dan tidak mempertimbangkan untuk mengamortisasi longterm
payback expense. Contohnya dalam penelitian dan pengembangan, biaya
pengembangan dan penelitian yang cukup besar untuk periode yang disingkatkan
akan ditelusuri ke produk sehingga menyebabkan biaya produk yang terlalu besar.
Misalnya, suatu toko bunga mungkin saja menghitung biaya karangan bunga yang
dijualnya dengan cara menghitung secara terpisah biaya per menit dari proses
pemotongan, pengaturan dan pendekorasian. Tetapi jika setiap karangan bunga
individual (unit) memerlukan proses pemotongan, pengaturan dan pendekorasian,
maka sistem perhitungan biaya tersebut adalah sistem perhitungan biaya tradisional
bukan Activity based costing.
● Perbedaan lain antara sistem perhitungan biaya tradisional dengan Activity based
costing adalah jumlah tempat penampungan biaya overhead pabrik dan dasar
alokasi cenderung lebih banyak di Activity based costing ABCS, tetapi ini sebagian
besar disebabkan karena banyak sistem perhitungan biaya tradisional menggunakan
satu tempat penampungan biaya atau satu dasar alokasi untuk semua tempat
penampungan biaya.
Perbedaan tersebut tidaklah bersifat universal. Suatu sistem dapat menggunakan
sejumlah besar tempat penampungan biaya overhead pabrik dan dasar alokasi,
tetapi jika semua dasar alokasinya adalah tingkat unit, maka sistem tersebut adalah
sistem perhitungan biaya tradisional dan bukan Activity based costing ABC.
● Suatu perbedaan umum antara Activity based costing ABC dan sistem perhitungan
biaya tradisional adalah homogenitas dari biaya dalam satu tempat penampungan
biaya. Activity based costing ABC mengharuskan perhitungan tempat
penampungan biaya suatu aktivitas maupun identifikasi suatu pemicu aktivitas
untuk setiap aktivitas yang signifikan dan mahal.
Akibatnya, ada lebih banyak kehati-hatian, paling tidak dalam membentuk tempat
penampungan biaya dalam Activity based costing ABC dibandingkan dengan
sistem perhitungan biaya tradisional. Hasil yang biasa ditemukan adalah bahwa
semua biaya dalam satu tempat penampungan biaya aktivitas sangat serupa dalam
hal hubungan logis antara biaya-biaya tersebut dengan pemicu aktivitas, sementara
hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk kebanyakan sistem perhitungan biaya
tradisional.
Perbedaan lain antara Activity based costing ABC dan sistem perhitungan biaya tradisional
adalah semua Activity based costing ABC merupakan sistem perhitungan biaya dua tahap,
sementara sistem perhitungan biaya tradisional bisa merupakan sistem perhitungan biaya
satu atau dua tahap.
1. Di tahap pertama dalam Activity based costing ABC, tempat penampungan biaya
aktivitas dibentuk ketika biaya sumber daya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan
pemicu sumber daya.
2. Di tahap kedua, biaya aktivitas dialokasikan dari tempat penampungan biaya
aktivitas ke produk atau objek biaya final lainnya. Tetapi, sistem perhitungan biaya
tradisional menggunakan dua tahap hanya apabila jika departemen atau pusat biaya
lain dibuat. Biaya sumber daya dialokasikan ke pusat biaya di tahap pertama, dan
kemudian biaya dialokasikan dari pusat biaya ke produk pada tahap kedua.
Total 12.920.000 59
Keterangan:
Total biaya overhead = Tarif x Jumlah
Total pada Total biaya overhead = total biaya overhead rekayasa + total biaya overhead set
up+ total biaya overhead mesin + total biaya overhead packaging
Total pada Biaya OH/Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa + total biaya OH setiap
unit set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging
Total 7.880.000 59
Keterangan:
Total biaya OH = Tarif x Jumlah
Total pada Total biaya OH = total biaya OH rekayasa + total biaya OH set up+ total biaya
OH mesin + total biaya OH packaging
Total pada Biaya OH/Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa + total biaya OH setiap
unit set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging
Keterangan
Jumlah Sepatu = total biaya utama sepatu + total biaya OH sepatu
Dari perhitungan Tabel 6 dapat dilihat bahwa harga setiap unit sepatu adalah Rp 10.059
dan harga sandal Rp 5.059 setiap unit. Namun harga yang tertera tersebut belum termasuk
dengan keuntungan yang kamu inginkan. Kamu bisa menambah komponen keuntungan
tersebut pada harga per unit.