Anda di halaman 1dari 5

1.

Activity Based Costing System

ABC (activity based costing) didefinisikan sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan biaya
yang dilakukan berdasarkan aktivitasaktivitas yang ada di perusahaan. Sistem ini dilakukan dengan
dasar pemikiran bahwa penyebab timbulnya biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam suatu
perusahaan, sehingga wajar bila pengalokasianya biaya-biaya tidak langsung dilakukan berdasarkan
aktivitas tersebut (Hongren,2015). Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan
keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-tama dengan 16 menelusuri biaya berbagai aktivitas,
kemudian produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut Honsen dan
Mowen (2013). Activity Based Costing telah dikembangkan pada organisasi sebagai suatu solusi
untuk masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh metode biaya tradisional,
metode biaya ABC ini merupakan hal yang masih akan terus berkembang, sehingga ada berbagai
definisi yang menjelaskan metode ABC itu sendiri Aini dan Fanny (2012).

Menurut Mulyadi (2010:40) Activity Based Costing System adalah sistem informasi biaya
yang menyediakan informasi yang lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personel
perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas-aktivitas. Menurut (Marismiati, 2011) Activity
Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsep-konsep akuntansi aktivitas untuk
menghasilkan perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat. Namun dari prespefktif manajerial,
sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat akan tetapi juga
menyediakan informasi tentag biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat
menelusuri biayabiaya secara akurat ke objek biaya selain produk, misalnya pelanggan dan saluran
distribusi.

Menurut (Samryn, 2013) ABC merupakan suatu metode yang membentuk kumpulan biaya
untuk tiap kegiatan utama dalam suatu organisasi melalui dua tahap. Tahap pertama meliputi
identifikasi pusat- 17 pusat aktivitas sebagai cost driver, dan yang kedua mengalokasikan biaya
overhead pada setiap aktivitas. Penerapan sistem ABC dirancang sedemikian rupa sehingga setiap
biaya yang tidak dapat dialokasikan secara langsung kepada objek biaya, dibebankan kepada objek
biaya berdasarkan aktivitas dan biaya dari setiap aktivitas kemudian dibebankan kepada objek biaya
berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas tersebut. Yang dimaksud aktivitas adalah kejadian,
tugas, atau sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. sedangkan yang dimaksud
denga objek biaya (cost object) adalah sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut akan diukur,
contoh objek biaya adalah berdasarkan produk,pelanggan,departemen, dan lain-lain. Dari definisi-
definisi diatas dapat dikatakan bahwa sistem ABC merupakan suatu metode yang mengenai sistem
perhitungan biaya produk dan membebankan biaya produk tersebut sesuai dengan objek biayanya
berdasarkan aktivitas untuk menghasilkan produk atau jasa. Yang menjadi poko perhatian sistem ABC
adalah aktivitas-aktivitas perusahaan, dengan penelusuran biaya untuk menghitung harga pokok
produk atau jasa. Dengan demikian sistem ABC memudahkan perhitungan harga pokok objek biaya
yang akurat sehingga mengurangi distrosi dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
pihak manajemen.

2. Sistem ABC dan Sistem Tradisional

Sistem ABC menelusuri biaya ke produk melalui aktivitas. Biaya pusat aktivitas dibebankan ke
produk atau jasa. Proses pembebanan terdiri dari tiga tahap:

1. Biaya ditelusuri ke driver sumber daya yang sama dan dibebankan ke cost pool atau pusat
aktivitas.
2. Tarif overhead pabrik dihitung berdasarkan driver aktivitas tertentu.

3. Biaya overhead pabrik dibebankan ke setiap produk dengan cara mengalikan tarif overhead pabrik
dengan kuantitas driver aktivitas yang dikomsumsi oleh produk.

Perbedaan utama antara sistem penentuan biaya tradisional dengan sistem ABC terdapat
pada tahap kedua dan ketiga, contoh, dengan menggunakan cost driver berdasarkan volume dan non
volume. Penentuan biaya tradisional untuk produk volume rendah, biaya akan ditentukan dibawah
yang seharusnya dan untuk produk yang volume tinggi biaya akan ditentukan lebih tinggi dari yang
seharusnya.. Begitu juga dengan sistem ABC menyajikan pola pengukuran konsumsi overhead secara
lebih akurat.

3. Manfaat dan Keterbatasan ABC


a. Manfaat ABC

ABC membantu mengurangi distorsi yang disebabkan oleh alokasi biaya tradisional. ABC juga
memberikan pananganan yang jelas tentang bagaimana komposisi perbedaan produk, jasa, dan
aktivitas perusahaan yang memberi kontribusi sampai lini yang paling dasar dalam jangka panjang.
Manfaat utama ABC adalah :

1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan kepada
pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kepada keputusan strategik yang
lebih baik tentang penentuan harga jual, lini produk, pasar, dan pengeluaran modal.
2. ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh adanya
aktivitas. Hal ini dapat membantu manajemen untuk meningkatkan ‘product value’ dan
‘process value’ dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang desain produk,
mengendalikan biaya secara lebih baik dan membantu perkembangan proyekproyek
peningkatan ‘value’.
3. ABC memudahkan manajer memberikan informasi tentang biaya relevan untuk
pengembalian keputusan bisnis.
b. Keterbatasan

ABC Meskipun ABC memberikan alternatif penelusuran biaya ke produk individual secara
lebih baik, tetapi juga mempunyai keterbatasan yang harus diperhatikan oleh manajer sebelum
menggunakannya untuk menghitung biaya produk:

1. Alokasi Walaupun data aktivitas tersedia, beberapa biaya mungkin membutuhkan


alokasi ke departemen atau produk berdasarkan ukuran volume yang arbitrer sebab
secara praktis tidak dapat ditemukan aktivitas yang dapat menyebabkan biaya
tersebut. Contoh beberapa biaya untuk mempertahankan fasilitas, seperti aktivitas
membersihkan pabrik dan pengelolaan proses produksi.
2. Mengabaikan Biaya Keterbatasan lain dari ABC adalah beberapa biaya yang
diidentifikasi pada produk tertentu diabaikan dari analisis. Aktivitas yang biayanya
sering diabaikan adalah pemasaran, advertensi, riset dan pengembangan, rekayasa
produk, dan klaim garansi. Tambahan biaya secara sederhana ditambahkan ke biaya
Konsep Dan Implementasi Activity Based Costing System (Sopiyan) 48 produksi untuk
menentukan biaya produk total. Secara tradisional biaya pemasaran dan administrasi
tidak dimasukkan ke dalam biaya produk karena persyaratan pelaporan keuangan
yang dikeluarkan GAAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Indonesia)
mengharuskan dimasukkan ke dalam biaya periode.
3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi Sistem ABC sangat mahal untuk
dikembangkan dan diimplementasikan. Disamping itu juga membutuhkan waktu
yang banyak. Seperti sebagian besar sistem akuntansi dan manajemen yang inovatif,
biasanya diperlukan waktu lebih dari satu periode untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan ABC dengan sukses.

4. Keunggulan Metode ABC

Amin (1994: 23 dalam Femala 2007) mengemukakan tentang keunggulan ABC adalah sebagai
berikut:

1. Suatu pengkajian ABC dapat meyakinkan manajemen bahwa mereka harus


mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnya
mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil secara simultan memfokus
pada mengurangi biaya. Analisis biaya dapat menyoroti bagaimana benar-benar
mahalnya proses manufakturing, yang pada akhirnya dapat memicu aktivitas untuk
mereorganisasi proses, memperbaiki mutu dan mengurangi biaya
2. ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan
3. Manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif
yang lebih wajar
4. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analisis yang
lebih akurat mengenai volume, yang dilakukan untuk mencari break even atas
produk yang bervolume rendah.
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat mulai
merekayasa kembali proses manufakturing untuk mencapai pola keluaran mutu yang
lebih efisien dan lebih tinggi.

5. lmplementasi Efektif ABC dan Peningkatan Kinerja

Dari paparan dan telaah hasil riset diperoleh gambaran bahwa ABC merupakan sistem yang
sangat komprehensif dan kompleks. Pengadopsian sistem ini tidak selamanya memberikan marlfaat
sebagaimana diharapkan. Belajar dari riset Gordon dan Silvester (1999). diperlukan pertimbangan
dan studi kelayakan yang matang sebelum memutuskan untuk rnenggunakan sistem ini. Bila
diabaikan, maka pengadopsian sistem justru menjadi kontra produktif, dikarenakan sistem bani tidak
akan memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan
adalah bahwa sistem (rnanajemen) biaya yang baru ini membutuhkan biaya dan rnembutuhkan
waktu yang tidak sedikt (Swenson 1995).

Rendahnya minat berbagai organisasi di Amerika (Ho dan Kidwell 2000) memberikan indikasi
awal bahwa sistem ini mempunyai resistensi yang cukup tinggi mtuk diadopsi. Sebagai sistem yang
integratif, ABC seharusnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan. Kenyataannya tidak
demikian, bahkan Kaplan dan Cooper sendiri (Narayanan dan Sarkar 1999) menyatakan bahwa yang
seharusnya mengadopsi ABC adalah perusahaan perusahaan yang mempunyai karakteristik sebagai
berikut : 1. Berfokus terhadap area yang mengkonsumsi biaya besar, khususnya terkait dengan
penggunaan sumber daya pendukung dan tidak langsun:. 2. Bervariasi dalam produk, pelanggan dan
proses. Dari karakteristik potensial tersebut, tampak bahwa perusahaan yang bersifat ekspansif dan
menghasilkan produk secara massal seharusnya mengadopsj sistem ini. Sistem ABC berkarakteristik
dinamis, mengingat semakin bsrvariasinya produk, pelanggan maupun proses berarti semakin
bervariasi pula aktivitas yang dikonsumsi. Namun demikian, ABC tetap rnemberikan perspektif positif
terhadap perbaikan kinerja perusahaan.

Hasil penelitian Narayanan dan Sarkar (1999) memberikan indikasi bahwa sistem ini
mempunyai kemampuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sistem tidak hanya mampu
mempsrhitungkan biaya produk secara akurat, tetapi juga mampu mengidentifikasi produk, harga
maupun pelanggan yang tidak menguntungkan. Strategi perusahaan untuk segera mengeliminasi
unsur yang tidak menguntungkan menampakan langkah awal peningkatan profitabilitas. Dengan
menggunakan asumsi bahwa unit terjual dengan sama dengan tahun sebelumnya, maka perusahaan
sebenarnya telah berhasil meningkatkan keuntungan. Strategi lain yang dapat dilakukan adalah
melakukan diversifikasi produk. Dilakukannya diversifikasi produk ini akan mendorong peningkatan
produktifitas perm sahaan. Sebagaimana disebutkan, strategi untuk mengeliminasi merupakan
langkah awal dalam upaya untuk meningkatkan kinerja. Pengambilan keputusan strategis merupakan
upaya yang komprehensif, dikarenakan melibatkan fungsi-fungsi yang lain. Informasi ABC dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan lain, misal untuk pengambilan keputusan strategis
operasional menyangkut perbaikan proses dan desain produk baru (Swenson 1995).

Partridge dan Perren (1998) mengidentifikasi ada 25 kebijakan strategis yang dapat dilakukan
setelah memanfaatkan informasi ABC. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa, dalarn praktiknya,
implementasi ABC membutuhkan partisipasi dan kerjasama aktif antar berbagai bagianldeparternen
yang ada dalam perusahaan. Apabila dapat berjalan dengan baik, implementasi ABC ini tidak hanya
menyebabkan perbaikan kinerja (naiknya profit), tetapi juga menaikkan nilai pasar (saham)
perusahaan. Ward dan Pate1 (1990) menegaskan bahwa ABC rnernberikan gema (sound foutzdation)
akan proyeksi aliran kas dimasa mendatang. Alasan yang mendasari adalah ABC rnendorong investasi
pada aktivitas yang bernilai tambah yang rnendukung produk, jasa, pelanggan, dan .pangsa pasar
sehingga pada akhimya dapat meningkatkan nilai saham (shareholder) perusahaan.

Metode desain dan mekanisme

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan paham postpositivisme sebagai
landasan berpikirnya yang digunakan untuk meneliti-meneliti suatu kondisi obyek alamiah, dalam
metode penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan
datanya dilakukan secara gabungan serta analisis data yang digunakan oleh metode penelitian
kualitatif bersifat induktif/kualitatif sehingga hasil dari penelitiannya lebih memfokuskan pada makna
dibandingkan keseluruhan

Objek penelitian

Jurnal,buku dan artikel ilmiah lain nya ‘

Tanggal terbit

1 Maret 2020
Konsep Mekanisme Penetapan Biaya Berdasarkan Aktivitas dalam konteks ini aktivitas
mengalokasikan biaya overhead dengan benar dan menelusuri biaya tidak langsung untuk masing-
masing pelanggan, produk dan layanan. Konsep jurnal ini sangat membantu ABC system dalam
perhitungan perhitungan dalam perusahaan di dalam pengelolaan perhitungan perusahaan

Konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan penetapan biaya berbasis aktivitas dalam
konsep ini menjelaskan penggunaan sistem ABC adalah keragaman produk dan pertumbuhan biaya
dalam skenario saat ini. Hasilnya menunjukkan bahwa variasi dalam struktur biaya dan industrialisasi
besar-besaran disebabkan oleh evolusi teknologi manufaktur yang maju. Dalam faktor teknologi yaitu
struktur biaya dan kualitas produk tidak berhubungan dengan adopsi ABC. Selain itu, mereka menguji
bahwa faktor lingkungan khususnya pesaing mempunyai dampak yang tidak signifikan terhadap
adopsi ABC

Faktor Keberhasilan Penerapan ABC hasil dari sistem penetapan biaya bergantung pada seberapa
baik kita mencocokkannya dengan tujuan, preferensi, agenda, sumber daya, dan keterampilan
karyawan perusahaan, terutama manajemen puncak. Faktor organisasi, perilaku dan teknis
memainkan peran penting dalam keberhasilan penerapan ABC. berbagai tahapan ABC dipengaruhi
secara signifikan oleh faktor-faktor organisasi seperti manajemen puncak yang mendukung, pelatihan
yang dilakukan tentang penggunaan sistem ABC dan kesesuaian staf dengan sistem penetapan biaya
yang ada. Dalam lonsep ini berkaitan dengan bagaimana pengimplementasian ABC dalam
perusahaan Kebanyakan penelitian menjelaskan hubungan positif antara ABC dan kinerja
perusahaan. Ini berarti bahwa organisasi yang menggunakan ABC menikmati keunggulan kompetitif.
Dalam pengimplementasian nya a banyak organisasi menolak ABC dengan alasan bahwa ABC tidak
cocok untuk bisnis mereka. Dan masalah yang paling sering terjadi adalah pemeriksaan terhadap
perusahaan yang tidak menerapkan sistem ABC menunjukkan bahwa biaya penggunaan ABC terlalu
tinggi, mereka tidak memiliki pengetahuan dan sumber daya yang sesuai untuk penerapannya,

Anda mungkin juga menyukai