Tugas ini untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Anggaran Perusahaan A
Administrasi Keuangan
Di ketik oleh :
Ryan Hanafi ( 210803102054 )
Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa mengurangi distorsi harga yang
disebabkan oleh penentuan harga yang masih dilakukan secara tradisional, sehingga harga
produk yang dikeluarkan bisa akurat bukan hanya asal-asalan.
Syarat Penerapan Activity Based Costing
1) Metode ABC dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan.
2) Penentuan harga yang sudah melalui sistem ABC akan menghasilkan harga yang
lebih baik sehingga bisa bersaing dengan produk sejenis lainnya.
3) Dengan menggunakan Activity Based Costing, analisis biaya bisa diperbaiki sehingga
pihak manajemen bisa melakukan peningkatan volume atas produk yang memiliki
volume jual rendah.
4) Activity Based Costing menjadikan manajemen berada pada posisi untuk melakukan
penawaran yang lebih kompetitif secara wajar.
5) Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, pihak manajemen bisa
melakukan rekayasa ulang proses produksi dari bahan baku sampai jadi untuk
mencapai mutu terbaik yang lebih efektif dan efisien. Jika perusahaan memiliki
aplikasi stok barang yang bagus, maka hal ini akan dapat membantu dalam
manajemen pengolahan bahan baku sampai jadi suatu produk.
Proses pengolahan data dalam ABC Systemdisebut activity based object costing. Pada tahap
kedua ini berisi tiga kegiatan yaitu:
1. Alokasi Tidak semua biaya memiliki penggerak biaya konsumsi sumber daya atau
aktivitas yang tepat atau tidak ganda.
2. Mengabaikan biaya. Biaya produk atau jasa yang diidentifikasi sistem ABC
cenderung tidak mencakup seluruh biaya yang berhubungan dengan produk atau jasa
tersebut.
3. Mahal dan menghabiskan waktuproduksi dan biaya produksi
Masing-masing merupakan aktivitas dan kinerja setiap aktivitas menghabiskan sumber daya
yang memerlukan biaya. Aktivitas mewakili pekerjaan yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Biaya kegiatan ditentukan dengan menelusuri sumber daya ke kegiatan
menggunakan penggerak sumber daya.
Artinya, ada hubungan sebab-akibat antara perubahan tingkat aktivitas atau volume dan
perubahan tingkat biaya total objek biaya tersebut. Jadi, pendorong biaya menandakan faktor,
kekuatan atau peristiwa yang menentukan biaya kegiatan. Berdasarkan penggunaan aktivitas
(konsumsi), biaya aktivitas dilacak ke objek biaya. Dalam organisasi manufaktur, berikut
adalah contoh dari beberapa penggerak biaya aktivitas:
Langkah awal penerapan activity based costing adalah dengan membagi jumlah
tagihan utilitas dengan Activities Drivers (penggerak sumber daya) dalam hal ini merupakan
jam kerja langsung (Rp15.000.000/1.500) untuk mendapatkan cost objects sebesar Rp10.000.
Spesifik produk berikut, kamu memerlukan 4 jam untuk membuatnya. Oleh karenanya, kamu
bisa mengalikannya dengan biaya penggerak aktivitas Rp10.000 dan mendapatkan hasil
Rp400.000.