Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Saat ini sumber daya manusia berpengaruh terhadap kemajuan suatu perusahaan.
Tanpa adanya sumber daya manusia yang bekerja di suatu perusahaan, perusahaan tidak
dapat beroperasi dengan baik. Kemajuan suatu perusahaan yang disebabkan oleh karyawan
adalah dengan melihat seberapa besar kemampuan yang dimiliki karyawan tersebut dalam
memajukan suatu perusahaan. hubungan karyawan dengan perusahaan adalah dua hal yang
saling menguntungkan. Perusahaan yang maju akan memberikan kesejahteraan bagi
karyawanya, dan suatu perusahaan untuk dapat maju dan berkembang memerlukan karyawan
yang benarbenar dapat bekerja sesuai dengan harapan perusahaan.

Karyawan bagi perusahaan diartikan sebagai aset atau investasi yang dimiliki oleh
perusahaan. Oleh karenanya suatu perusahaan berhati-hati dalam memilih karyawan.
Disinilah peran rekrutmen dan seleksi sebagai langkah awal untuk memilih calon karyawan
di perusahaan. Alasan mengapa rekrutmen dan seleksi berpengaruh terhadap karyawan yang
dimiliki oleh perusahaan dikarenakan rekrutmen adalah proses mengumpulkan dan mencari
calon tenaga kerja di perusahaan dengan cara memberitahukan kepada publik bahwa
perusahaan membutuhkan calon tenaga kerja untuk ditempatkan pada posisi tertentu sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.

Tujuan utama suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan rekrutmen dan seleksi
adalah untuk menemukan dan menentukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan
sehingga nantinya mampu untuk membawa kemajuan bagi perusahaan. Sedangkan tujuan
perusahaan mencari karyawan yang bermutu adalah sebagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan untuk nantinya mampu memberikan perubahan bagi perusahaan, karena
karyawan yang bermutu juga akan menambah mutu suatu perusahaan.

Rekrutmen merupakan tindak lanjut dari fungsi manajemen sumber daya manusia
tenaga kerja yang pertama yaitu analisis pekerjaan. Setelah hasil analisis pekerjaan
menunjukkan adanya uraian pekerjaan dan kualifikasi pekerjaan, kualifikasi pekerjaan
menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi calon tenaga kerja untuk memangku suatu
jabatan. Rekrutmen dilaksanakan agar organisasi mendapat pegawai yang kapabel sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
Seleksi adalah mencari calon yang dianggap paling tepat untuk mengisi sebuah
jabatan (Soetrisno, 2017)Seleksi adalah upaya pertama kali yang dilakukan
perusahaanyang dilakukan divisi SDM untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kualifikasi serta kebutuhan dari perusahaan (Riniwati, 2016) Menurut
Mathis dan Jackson (2009:261) menyatakan bahwa Seleksi adalah Proses pemilihan orang –
orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di
sebuah organisasi. Sedangkan menurut Handoko (2001:85) mengemukakan bahwa Seleksi
merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar
diterima atau tidak. Indikator seleksi menurut yuniarsih (2010:105) yaitu: Kelengkapan data,
Wawancara, Kesehatan, Tes tertulis.

Sedangkan menurut Patimah (2010:173) mengemukakan bahwa Kinerja merupakan


dari kata performan yang berarti kemauan melakukan sesuatu pekerjaan. Dapat disimpulkan
bahwa kinerja sering disebut bagian paling utama atau penting dan menarik karena
mempunyai manfaat yang sangat penting, tanpa adanya kinerja yang baik semua karyawan,
keberhasilan yang dimaksud yaitu untuk mencapai tujuan akan sulit dicapai. Kinerja biasanya
mencakup sikap mental serta perilaku yang selalu memiliki pandangan positif yang
berkualitas

Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi mendasarkan pada metode tertentu. Metode yang
digunakan adalah yang dirasa paling tepat dan efisien untuk mendapatkan karyawan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Metode rekrutmen seperti yang di ungkapkan Mondy (2008)
bahwa metode rekrutmen internal dapat berasal dari referensi karyawan, pengumuman dan
pengajuan pekerjaan. Sedangkan metode rekrutmen eksternal menurut Mondy (2008) berasal
dari media iklan, agen, bursa, dan magang. Sehingga metode rekrutmen dapat berasal dari
dalam perusahaan dan dari luar perusahaan, hal ini untuk memperluas sumber perolehan
calon karyawan sehingga perusahaan memiliki banyak pilihan. Sedangkan metode pada
seleksi menurut Noe et al (2010) meliputi wawancara dan serangkaian tes kemampuan,
inventarisasi kepribadian dan tes narkoba. Sedangkan prosedur pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaanya sehingga dapat berjalan efektif dan
terencana.

Kemajuan suatu perusahaan tidak dapat terjadi begitu saja. Tentunya terdapat faktor-
faktor pendukung dan strategi khusus yang dimiliki oleh suatu perusahaan, termasuk metode-
metode dan prosedur apa yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang bermutu. Untuk dapat membandingkan serta mengetahui metode dan
prosedur apa yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk medapatkan karyawan yang
bermutu, pada penelitian ini akan meneliti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kab.Probolinggo. PDAM merupakan salah satu bentuk perusahaan daerah yang berfokus
pada penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat. PDAM memiliki karyawan
yang tidak sedikit dan dalam bidangbidang kerjanya membutuhkan tenaga-tenaga ahli untuk
dapat memberikan kualitas produk yang baik untuk masyarakat. Dalam rekrutmen PDAM
Kab.Probolinggo tidak menggunakan surat lamaran akan tetapi dengan metode online,
Sehingga tepat apabila perusahaan membutuhkan karyawan yang bermutu untuk mengelola
perusahaan dan dibuktikan dengan eksistensi perusahaan yang mulai awal berdiri hingga saat
ini telah memberikan pelayanan prima untuk masyarakat.

Mengingat kaitan antara metode dan prosedur pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
untuk mendapatkan karyawan yang bermutu bagi suatu organisasi ataupun perusahaan
khususnya PDAM Kab.Probolinggo, maka berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti
tertarik untuk memilih judul Analisis Metode dan Prosedur Pelaksanaan Rekrutmen dan
Seleksi Untuk Mendapatkan Karyawan yang Bermutu dengan studi kasus pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kab.Probolinggo.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas, maka dapat disusun
suatu rumusan permasalahan yaitu “Bagaimana Mekanisme Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Probolinggo?”

Tujuan dan Manfaat Laporan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini memiliki tujuan: a) untuk
menjelaskan tentang metode dan prosedur rekrutmen yang selama ini digunakan oleh PDAM
Kab.Probolinggo . b) untuk menjelaskan tentang metode dan prosedur seleksi yang selama ini
digunakan oleh PDAM Kab.Probolinggo. c) untuk memberikan penjelasan mengenai
pengertian dan ciri-ciri karyawan yang bermutu menurut PDAM Kab.Probolinggo.
Manfaat Laporan

a.Bagi PDAM Kab.Probolinggo

Hasil dari laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PDAM dalam
penyediaan informasi data statistik di bidang operasional sehingga laporan ini dapat berjalan
dengan lancar ke arah yang lebih baik.

b.Bagi Penulis

Dengan adanya laporan kuliah kerja ini, mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan
dan wawasan yang diperoleh di dalam dunia lapangan kerja yang sesungguhnya. Laporan ini
memungkinkan mahasiswa untuk mengimplementasikan teori-teori yang mereka pelajari
selama masa perkuliahan ke dalam praktik nyata setelah mereka selesai atau lulus dari
Universitas Panca Marga Probolinggo. Khususnya, laporan ini berfokus pada bidang SDM,
dengan fokus pada Mekanisme Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo

c.Bagi Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terkait kajian ilmiah
tentang Mekanisme Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo dan sebagai sumber
referensi serta gambaran dan sebagai bahan kepustakaan dan informasi yang bermanfaat
dalam jangka panjang.

Metode Laporan

1.Jenis Laporan

Pada Laporan Kuliah Kerja (LKK) ini penulis menggunakan jenis laporan kualitatif
deskriptif. Menurut (Abdullah, 2018) “Mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat
penelitian dilakukan”. Menurut (Abdullah, 2018) “Menegaskan bahwa penelitian deskriptif
adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat”.

Sumber Data
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja (LKK) ini dilakukan studi dokumen dan
wawancara guna untuk mendapatkan sumber data dan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan analisis, dalam hal ini sumber data yang di gunakan sebagai berikut:

a.Sumber Data Primer

Menurut Rusandi dan Muhammad Rusli (20212) penelitian kualitatif deskriptif


merupakan strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki peristiwa dan fenomena dalam
kehidupan individu atau kelompok individu untuk melaporkan tentang kehidupannya.
Kemudianinformasi yang diperoleh diceritakan

kembali oleh peneliti dalam kronologi deskriptif. Karakteristik dari penelitian kualitatif
deskriptif yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar dan bukan berupa angka seperti
penelitian kuantitatif.b.Sumber Data Sekunder

Menurut (Sugiyono, 2017) “Data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen”. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Data sekunder adalah sebuah
data yang tidak diperoleh secara langsung dari narasumber, melainkan dari orang lain yang
bersangkutan atau dari dokumen yang sudah tersedia. Pada penyusunan laporan ini data
sekunder yang diperoleh dari pihak lain berupa, gambaran umum perusahaan, struktur
organisasi, sejarah perusahaan, dan dokumen yang melengkapi informasi yang dibutuhkan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1.Interview (Wawancara)

Menurut (Sugiyono, 2017) “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data


apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”. Dalam melakukan wawancara, penulis
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh pegawai yang
bersangkutan di PDAM Kab. Probolinggo tentang Mekanisme Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan.

2. Dokumentasi
Menurut (Sugiyono, 2017) “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang”. Dari penelitian ini penulis memperoleh data yang berasal dari dokumentasi yang
ada di PDAM Kab. Probolinggo.

3. Observasi

Menurut Sugiyono (2016: 145) “Observasi sebagai teknik pengumpulan data


mempunyai ciri spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner”. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain

Metode Analisis Data Pelaporan

Dalam mengevaluasi permasalahan menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu


dengan menguraikan untuk mendapatkan data yang mendalam berdasarkan fakta-fakta yang
di temukan di lapangan yang berkaitan dengan hasil dokumentasi, wawancara, dan observasi
serta tentang Mekanisme Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
serta selanjutnya mengambil kesimpulan dari hasil evaluasi tersebut.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Rekrutmen

Menurut Noe, hollenbeck, Gehart, dan Wright (2010:226), ”rekrutmen sebagai praktik
atau aktivitas apa pun yang dijalankan oleh organisasi untuk mengidentifikasi dan menarik
para karyawan potensial”. Menurut Gomes (2003:105), “rekrutmen adalah proses mencari,
menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi”.
Menurut Mondy (2008) alternatif rekrutmen yaituoutsourcing, karyawan paruh waktu, dan
organisasi pemberi kerja profesional. Menurut Mondy (2008) metode rekrutmen terbagi
menjadi dua, yaitu metode rekrutmen internal dan eksternal. Metode rekrutmen internal
meliputi referansi Karyawan dan pengumuman Pekerjaan dan Pengajuan Pekerjaan. Metode
rekrutmen eksternal meliputi media iklan, agen tenaga kerja, bursa kerja, dan magang.

Dapat disimpulkan bahwa Rekrutmen adalah serangkaian pegawai aktivitas yang


merupakan calon - calon yang mempunyai motivasi dalam dunia bisnis serta keahlihan, skill,
kemampuan dan pengetahuan yang sangat baik sesuai dengan lowongan pekerjaan yang
tersedia untuk melamar kerja sehingga calon - calon tersebut dapat terpilih yang terbaik
diantara mereka yang layak untuk mengisi dan menduduki lowongan tersebut sesuai
keahlihan dan skil serta kemampuan.

Dalam rekrutmen terdapat prosedur yang harus dilalui oleh pelamar. Berikut adalah
proses rekrutmen menurut Simamora (2006:179) proses rekrutmen terdiri atas:

• Perencanaan rekrutmen

• Penyusunan strategi rekrutmen

• Pencarian para pelamar kerja

• Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok

• Pengumpulan para pelamar


indikator strategi rekrutmen menurut Teguh (2009: 106) indikator Proses Rekrutmen
adalah: Sumber informasi, Proses rekrutmen, Metode rekrutmen, Waktu pelaksanaan.

B. Seleksi

Menurut Jackson et al (2010:294) seleksi adalah “proses memperoleh dan


menggunakan informasi tentang para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang
dipekerjakan untuk mengisi jabatan dalam jangka waktu lama atau sebentar”. Metode seleksi
adalah wawancara, tes kemampuan fisik, Tes Kemampuan Kognitif, inventarisasi
kepribadian, tes narkoba dan tes kejujuran, Noe et al (2010).

Menurut Jackson et al (2010) penyeleksian secara aktif akan melibatkan manajer–manajer


lini, profesional SDM, dan pegawai lainya yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam
menyeleksi pelamar. Panggabean (2004) prosedur seleksi meliputi penerimaan pendahuluan,
pemeriksaan berkas lamaran, test penerimaan, wawancara seleksi, pemeriksaan latar belakang
dan referensi, evaluasi medis, wawancara dengan atasan langsung, ulasan pekerjaan yang
sebenarnya, keputusan penerimaan.

C. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja
perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di
perusahaan tersebut.

Kinerja adalah suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya masing-masing dalam suatu perusahaan agar mencapai tujuan
organisasi. Adapun (Arda, 2017) menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang
karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya
standart, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati
bersama.

Menurut Sinambela (2012) Kinerja merupakan tingkat keberhasilan seseorang selama


periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama..

2.Indikator Kinerja

Dwiyanto dalam Pasolong (2016, hal.178-179) menjelaskan beberapa indikator


kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik,yaitu:

a. Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga mengukur efekivitas
pelayanan.

b. Kualitas layanan yaitu dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik.kepuasaan


masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indicator kinerja birokrasi publik.

c.Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan


masyarakat,menyusun agenda dan prioritas pelayanan.

d. Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan


prinsip.

e. Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan kegiatan birokrasi publik itu
konsisten dengan kehendak publik.

Indikator kinerja atau perfomance indicators kadang-kadang dipergunakan secara


bergantian dengan ukuran kinerja (perfomance measure), tetapi banyak pula yang
membedakanya. Indikator kinerja dipakai untuk aktivitas yang hanya dapat ditetapkan secara
lebih kualitatif atas dasar perilaku yang dapat diamati. Indikator kinerja juga menganjurkan
sudut pandang prospektif (harapan ke depan) dari pada retrospektif (melihat ke belakang).
Hal ini menunjukan jalan pada aspek kinerja yang perlu di observasi. Terdapat tujuh indikator
kinerja. Dua di antaranya mempunyai peran sangat penting, yaitu tujuan dan motif. di antara
ketujuh indikator tersebut dengan penjelasan seperti berikut:

a. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari oleh seorang
individu atau organisasi untuk dicapai. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa tujuan
bukanlah merupakan persyaratan, juga bukan merupakan sebuah keinginan. Tujuan
merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
Dengan demikian tujuan menunjukan arah kemana kinerja harus dilakukan.
b. Standar

Mengandung makna bahwa tujuan bukanlah merupakan persyaratan, juga bukan


merupakan sebuah keinginan. Tujuan merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang ingin
dicapai di masa yang akan datang. Dengan demikian tujuan menunjukan arah kemana kinerja
harus dilakukan.

c. Umpan Balik

Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan untuk mengukur kemajuan


kinerja, standar kerja, dan pencapaian tujuan. Antara tujuan, standar, dan umpan balik
bersifat saling terkait. Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas,
dalam mencapai tujuan yang didefinisikan oleh standar. Umpan balik terutama penting
ketika kita mempertimbangkan “real goals” atau tujuan sebenarnya. Tujuan yang dapat
diterima oleh pekerja adalah tujuan yang bermakna dan berharga.

d. Alat dan Sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk membantu
menyelesaikan tujuan dan sukses. Alat atau sarana merupakan faktor penunjang untuk
pencapaian tujuan. Tanpa alat atau sarana, tugas pekerjaan spesifik tidak dapat dilakukan dan
tujuan tidak dapat diselesaikan sebagaimana seharusnya.

e.Kompetensi

Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi merupakan


kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan
kepadanya dengan baik. Orang harus melakukan lebih dari sekedar belajar tentang sesuatu,
orang harus dapat melakukan pekerjaan dengan baik.

f.Motif

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Manajer memfasilitasi motivasi kepada karyawan dengan insentif berupa uang, memberikan
pengakuan, menetapkan tujuan menantang, menetapkan standar terjangkau, meminta umpan
balik, memberikan kebebasan melakukan pekerjaan termasuk waktu melakukan pekerjaan,
menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menghapuskan tindakan yang disintensif.

g.Peluang
Terdapat dua faktor yang menyumbangkan pada adanya kekurangan kesempatan
untuk berprestasi, yaitu ketersediaan waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat. Tugas
mendapatkan prioritas lebih tinggi, mendapat perhatian lebih banyak, dan mengambil waktu
yang tersedia. Jika pekerja dihindari karena supervisior tidak percaya terhadap kualitas atau
kepuasan konsumen, mereka secara efektif akan dihambat dari kemampuan memenuhi syarat
untuk berprestasi.

3.Standart Kinerja

Terdapat dua maksud diperlukanya standar kinerja, yaitu :

1.Pertama yaitu membimbing perilaku pekerja untuk menyelesaikan standar yang telah
dibangun. Apabila manajer menciptakan standar kinerja dengan pekerja dan dan memperjelas
apa yang diharapkan, hal tersebut akan merupakan pelatihan yang berharga. Hal inikarena
orang menginginkan melakukan pekerjaan yang dapat diterima.

2.Alasan kedua untuk standar kinerja adalah menyediakan dasar bagi kinerja pekerja dapat
dinilai secara efektif dan jujur. Sampai standar kinerja dibuat, penilain sering bias terhadap
perasaan dan evaluasi subjektif. Tanpa memandang pendekatan dan bentuk yang digunakan
dala program review kinerja dan penilainan, proses klarifikasi dari apa yang diharapkan
merupakan hal yang penting jika program berjalan efektif. Standar kinerja merupakan cara
terbaik untuk melakukanya.

Standar kinerja adalah ukuran tingkat kinerja yang diharapkan tercapai dan dinyatakan
dalam suatu pernyataan kuantitatif penetapan standar kinerja dapat bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 15Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (15), “Hubungan kerja
adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.” Pekerjaan dari perusahaan penyedia jasa
pekerja tidak bolehdigunakan oleh pemberi kerja melaksanakan kegiatan pokok atau
kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa
penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.

Penetapan standar kinerja hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


identifikasi pelanggan yang jelas, identifikasi stakeholder yang jelas, hasil survey periodik
mengenai macam dan mutu pelayanan yang diinginkan pelanggan, telah tersedianya fasilitas
informasi pelayanan yang mudah diakses pelanggan, adanya ketetapan mengenai jangka
waktu maksimum pelayanan (situasi normal), dan usaha memperbaiki kemampuan “garis
depan ”(frontline).

Persyaratan kinerja yang baik yaitu: dapat dicapai (attainable) dalam kondisi yang
ada; ekonomis; mudah diterapkan (applicable); terukur (measurable) dan presisi; stabil dalam
kurun waktu yang cukup lama; dapat diadaptasi dalam berbagai keadaan; legitimasi,
didukung ketentuan atau peraturan yang berlaku; dapat diterima sebagai ukuran pembanding
oleh pihak-pihak yang terkait.

4.Standar Kinerja yang Efektif

Standar kinerja yang efektif didasarkan pada pekerjaan yang tersedia, dipahami,
disetujui, spesifik dan terukur, berorientasi waktu, tertulis, dan terbuka untuk berubah. Maka,
standar kinerja dapat ditentukan dengan baik dan pekerja termotivasi untuk mencapai atau
melebihinya. Untuk itu, pekerja harus dilibatkan dalam menentukan standar. Standar yang
baik disusun berdasarkan kesepakatan bersama sehingga menjadi kontrak kinerja yang
efektif. Dalam hal ketidaksepakatan manager harus membuat keputusan akhir.

Tidak ada jumlah standar minimum atau maksimum untuk satu pekerjaan. Dengan
mempunyai banyak standar, akan membentuk pekerja memahami lebih jelas apa yang
diharapkan dan juga membantu manajer menunjukan kekuatan spesifik dan bidang yang
perlu perbaikan. Manajer dan pekerja harus menentukan jumlah standar kinerja yang cocok
dan praktis sehingga pelaksananya menjadi efektif.
BAB III

PENYAJIAN DAN EVALUASI DATA

1. Gambaran Umum Instansi

Pada Tahun 1983 oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya
Direktorat Air Bersih PSAB Jawa Timur dibentuk Badan Pengelola Air Minum Pacitan
(BPAM).

Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerja Umum Nomor 3
Tahun 1984 Nomor : 26/KPTS/1984 dan surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Timur Tanggal 30 September 1991 Nomor : 690/23188/023/ 1991, berubah dari BPAM
Pacitan Menjadi PDAM Pacitan.

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air
Minum dan disyahkan dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur
Nomor : 382 / P tahun 1993, September 1993 serta diundangkan dalam Lembaran Daerah
Tingkat II Pacitan tanggal 23 Oktober 1993 nomor : 2 seri D4, maka status BPAM
ditingkatkan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pembentukan Perusahaan Umum


Daerah Air Minum disahkan Bupati pada 27 September 2023.

2. Profil Instansi

Nama : PDAM TIRTA ARGAPURA ( KAB. PROBOLINGGO )

Alamat : Jl. Raya Dringu No.146 Kab. Probolinggo


Nomor Telepon : (0335) 4494649

Bidang Instansi : BUMD ( Badan Usaha Milih Daerah )

3. Visi dan Misi

a.Visi

1.Perusahaan Mandiri adalah Perusahaan yang sehat kinerjanya meliputi aspek


keuangan, aspek operasional dan aspek administrative serta mampu memberikan kontribusi
kepada Pendapatan Asli Daerah.

2.Pelayanan Prima adalah Perusahaan yang mampu memberikan pelayanan yang


terbaik kepada pelanggan baik secaara kuantitas, kwalitas maupun kontinuitas.

b.Misi

1.Mewujudkan Kinerja Perusahaan yang Baik dan Sehat. Terus meningkatkan Kinerja
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Probolinggo menjadi “Baik dan Sehat”

2.Mewujudkan pelayanan prima dengan memenuhi Kwalitas, Kuantitas dan


Kontinuitas Pelayanan Air Minum.

PDAM Kabupaten Probolinggo saat ini masih dalam pemenuhan pelayanan prima akan Air
Bersih berusaha meningkatkan menjadi pelayanan prima dalam pemenuhan Air Minum.

3.Meningkatkan cakupan pelayanan untuk menuju Perusahaan sedang (tipe C) yang


mana jumlah pelanggan. Jumlah Pelanggan berkisar antara 30.001 - 10.000 pelanggan.
Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Probolinggo saat ini 19.161 sehingga tergolong
perusahaan Tipe B (10.001 – 30.000 pelanggan).

4.Menjadikan Perusahaan yang mampu memberikan kontribusi Pendapatan Asli


Daerah. PDAM Kabupaten Probolinggo saat ini belum mampu memberikan kontribusi
terhadap Pendapatan Asli Daerah dikarenakan posisi Perusahaan dalam keadaan “RUGI”.
Akan tetapi PDAM berupaya untuk menjadi Perusahaan Profit yang mampu memberikan
kontribusi lebih terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo.

5.Meningkatkan Profesionalisme kerja dan Kesejahteraan Karyawan. Profesionalisme


Kerja terus ditingkatkan dengan berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP) serta
diiringi dengan peningkatkan kesejahteraan karyawan sehingga Profesionalisme dan
kesejahteraan dapat berbanding searah.

4. Jam Kerja

Jam kerja Karyawan PDAM TIRTA ARGOPURA Kab. Probolinggo

NO Hari Jam Kerja Keterangan


1 Senin 07.30 AM – 16.00 PM Masuk - Pulang
2 Selasa 07.30 AM – 16.00 PM Masuk - Pulang
3 Rabu 07.30 AM – 16.00 PM Masuk – Pulang
4 Kamis 07.30 AM – 16.00 PM Masuk – Pulang
5 Jumat 07.30 AM – 11.00 AM Masuk – Pulang
6 Sabtu - Libur
7 Minggu - Libur

5. Struktur Organisasi Perusahaan

Agar pelaksanaan kerja suatu perusahaan berjalan dengan lancar, maka perusahaan
perlu membuat struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab dengan menggunakan garis lini perusahaan. Sehingga perusahaan lebih
mudah mengkoordinasi dan setiap karyawan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan
maksimal. Adapun gambaran struktur organisasi PDAM Tirta Argapura Kab.Probolinggo
sebagai berikut :
6. Fasilitas

PDAM Tirta Argapura Kab. Probolinggo memiliki fasilitas berupa :

a. Area parkir yang luas, aman dan nyaman karena dilengkapi dengan pengawasan
CCTV.

b. Ruangan di PDAM Tirta Argapura Kab. Probolinggo dilengkapi dengan AC.

d. Toilet yang bersih.

f. Mushollah yang digunakan oleh karyawan umtuk melaksanakan ibadah.

7.

1. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan.


 Mengendalikan kegiatan – kegiatan di bidang Administrasi Umum dan keuangan.
 Merencanakan program pendapatan dan pengeluaran keuangan .
 Merencanakan dan mengendalikan sumber – sumber pendaptan serta pembelanjaan
dan kekayaan perusahaan.
 Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh direktur
2. Kepala Sub Bagian Keuangan Pembukuan
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang keuangan dan
pembukuannya;
 Merencanakan dan mengendalikan sumberr – sumber pendapatan, pembelanjaan
dan kekayaan perusahaan;
 Mengendalikan uang pendapatan hasil penagihan rekening air dan non air;
 Memimpin dan mengatur pembagian kerja untuk semua bidang pembukuan dan
rekening;
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing – masing secara
berkala;
 Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Administrasi;
3. Bagian Keuangan
 Meneliti kebenaran proses penerima dan pengeluaran keuangan dan barang
persediaan.
 Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran berdasrakan bukti penerimaan
yang diterima dari bendaharawan penerima dan penyetor.
 Membuat dan melaksanakan jurnal pembayaran dan penerimaan kas rekening air
dan rekening non air.
 Menghimpun semua bukti – bukti penerimaan keuangan.
 Membuat voucher dan daftar voucher yang masih harus dibayar.
 Membuat dan melaksanakan jurnal pembayaran dan penerimaan kas rekening air
dan rekening non air.
 Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan secara rutin dan berkala.
 Mengadakan stock opname Kas / Bank, rekening dan gudang.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing – masing secara
berkala dan tahunan.
 Melaksanakan tugas – tugas lain yang di berikan oleh Kepala Sub Bagian
Pembukuan dan Rekening.
4. Bagian Kas dan Penagihan
 Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran berdasrkan bukti penerimaan
yang diterima dari bendaharawan penerima dan penyetor.
 Menerima rekening air an non air dari bagian rekening berdasarkan berita acara
yang telah disetujui oleh kedua pihak.
 Ikut membukukan, membuat dan melaksanakan jurnal pembayaran dan penerimaan
kas rekening air dan rekening non air.
 Mengadakan stock opname Kas / Bank, rekening yang ada di pusat maupun di
seluruh Unit IKK.
 Bertanggung jawab atas kebenaran dan kesalahan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing – masing secara
berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Pembukuan
dan Rekening.
5. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
 Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan – kegiatan di bidang administrasi,
kepegawaian serta kesekretarisan.
 Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan dibidang kerumahtanggaan, peralatan
kantor dan pergudangan kantor.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala
dan tahuanan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Administrasi
umum dan Keuangan.
6. Bagian Kepegawaian
 Mengelola absensi pegawai mulai dari saat hadir, mengawasi saat jam kerja hngga
pulang, dan mencatat karyawan yan izin pada saat jam kerja, kemudian direkap
dan dilaporkan kepada Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan.
 Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian mengenai pengankatan /
pemberhentian, kenaikan pangkat, pensiunan karyawan dan lain sebagainya yang
ada hubungannya dengan karyawan.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Mendistribusikan laporan manajemen kesetiap bagian, Badan Pengawas, Instansi
pembinan serta Instansi terkait lainnya.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub. Bagian
Administrasi Umum dan Kepegawaian.
7. Bagian Umum
 Mengawasi dan bertanggung jawab atas pengetikan surat dan pendistribusiannya.
 Melaksanakan kegiatan persiapan rapat, pertemuan, upacara serta kegiatan lainnya
yang berhubungan dengan dinas.
 Mengkoordinir pemeliharaan sarana kantor, kebersihan, kerapian, keindahan dan
keamanan lingkungan kantor.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub. Bagian
Administrasi Umum dan Kepegawaian.
8. Bagian Kendaraan
 Menjaga, merawat dan mengawasi segala sesuatunya yang berhubungan dengan
kendaraan dinas.
 Mengurusi STNK dan pajaknya untuk kendaraan truk tangki dan mobil pick up
dinas dan kendaraan roda dua.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Sub Bagian
Administrasi Umum dan Kepegawaian.
9. Bagian Gudang
 Menerima dan mengecek barang dari supplier dalam keadaan baik, sesuai dengan
surat dengan surat pengiriman barang dan pesanan yang dimaksud perusahaan
serta membuat laporan penerimaan barang.
 Mengeluarkan barang berdasarkan bukti pengeluaran barang yang telah disetujui
oleh pejabat yang berwenang.
 Mengatur tata ruang gudang, sehingga barang – barang yang di tempatkan mudah
di control, sesuai dengan pembukuan yang telah disetujui oleh pejabat yang
berwenang.
 Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan administrasi gudang, pembuatan buku
pembantu gudang, pencatatan penerimaan / pengeluaran barang dan pencatatan
pengembalian barang yang telah dipergunakan yang sifatnya sementara ( bon
pinjam ).
 Menjaga persediaan barang sampai batas mendekati persediaan minimal, dan
segera mengajukan daftar permintaan pembelian ( DPP ) kepada team pembelian.
 Mengadakan stock opname barang pada waktu yang teratur, minimal tiga bulan
sekali.
 Membuat laporan mengenai keadaan barang setiap akhir bulan an dilaporkan
kepada pejabat yang berwenang.
 Menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Administrasi
Umum dan kepegawaian.
10. Bagian Pembantu Umum
 Mengantar surat, foto copy dan kegiatan lain yang berhubungan erat dengan bagian
umum.
 Membuatkan minuman karyawan dan karyati.
 Membantu membersihkan dan merawat tanaman di sekitar lingkup Kantor.
 Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Sub. Bagian Administrasi Umum
dan Kepegawaian.
11. Bagian Pembantu Umum ( Penjaga Kantor )
 Menjaga keamanan, kebersihan, kerapian kantor sehingga terhindar dari kehilangan
dan kerusakan barang milik kantor.
 Tanggung jawabnya mulai dari jam 14.00 s/d jam 07.00 WIB ( mulai selesai jam
kantor sampai dengan masuk jam kantor )
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian
Administrasi Umum dan Kepegawaian.
12. Kepala Bagian Bagian Hubungan Langganan
 Merencanakan dan mengendalikan kegiatan –kegiatan d bidang hubungan
langganan.
 Melakukan program penyambungan, penyaluran meter air dan memeriksa data
penggunaan berdasarkan meter air.
 Menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan dan mengurus penagihan
rekening langganan.
 Menyelenggarakan fungsi pengawasan meter air, pengendalian meter air dan
administrasi meter air.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala bagian Administrasi
dan Keuangan.
13. Kepala Sub Bagian Hubungan Pelanggan
 Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang air bersih yang dikelola oleh
perusahan Daerah.
 Menerima dan memproses pendaftaran calon pelanggan baru dengan
mempersiapkan dan membuat data-data, surat permohonan calon langganan
sampai dengan proses penyambungannya.
 Membuat data sambungan calon pelanggan baru yang akan dipasang.
 Menerima pengaduan gangguan pemakaian air dari pelanggan.
 Membuat surat perintah kerja penyegelan, pembukaan kembali, pencabutan,
pemasanagn sambunagn baru serta perbaikan yang ada hubungannya dengan
pelanggan.
 Menetapkan perhitungan besarnya rekening air berdasarkan jumlah pemakaian air
dari pelanggan.
 Menetapkan perhitungan air yang meter airnya rusak, tidak bisa terbaca selama
belm ada perbaikan.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala
dan tahunan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala sub Bagian Hubungan
Langganan.
14. Bagian Rekening
 Membuat dan melaksanakan pencatatan rekening air.
 Mengevaluasi kebenaran pembuatan dan pencetakan rekening air.
 Membuat berita acara kesalahan rekening yang salah cetak.
 Membuat berita acara serah terima rekening kepada bagian kas penagihan.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing – masing secara rutin
dan berkala.
 Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian
Pembukuan dan Rekening.
15. Bagian Pembaca Meter
 Menyiapkan daftar stand meter dan jenis langganannya.
 Mengadakan pembacaan angka meter langganan dan mencatat pada kartu
langganan.
 Membuat laporan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Membuat data laporan kerusakan meter-meter dan accessories lainnya yang
dilakukan oleh konsumen.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Hubungan
Langganan.
16. Bagian Meter Segel / Penyambungan
 Mengkoordinir dan melaksanan sambungan baru untuk pelanggan.
 Melaksanakan Surat Perintah Kerja untuk pencabutan sambungan, pemasangan
kembali, penyegelan, perbaikan, dll yang berhbungan masalah meter langganan
dari Kepala Sub Bagian Hubungan Langganan.
 Menguji dan memeriksa meter air yang akan dipasang pada sambungan langganan
dan memperbaiki seluruh meter air yang rusak.
 Memasang segel pada seluruh meter yang dipasang pada sambnagn langganan.
 Membuat daftar kegiatan pengecekan seluruh meter air menurut wilayah masing-
masing pelanggan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub bagian Transmisi
dan distribusi.
17. Kepala Bagian Teknik
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang perencanaan
teknik, produksi dan distribusi.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalansi produksi sumber
air dan sumber mata air tanah.
 Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan kimia,
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.
18. Kepala Sub Bagian Produksi
 Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas dan kuantitas produksi air, termasuk
penyusunan rencana kebutuhan material produksi.
 Mengatur, menyelenggarakan fungsi-fungsi mekanik mesin, ketenangan, kualitas
serta laboratorium.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik.

19. Bagian Sumber


 Mengendalikan kualitas dan kuantitas produksi air termasuk penyusunan rencana
kebutuhan material produksi dan pemeliharaan seluruh sumber air yang dikuasai
olehb perusahaan.
 Mengumpulkan dan menganalisa debit mata air tinggi muka air di reservoir,
kadaan bangunan penangkap air, system pengendapan, pompa an peralatan
lainnya.
 Mengkoordinasikan, mengawasi pembersihan dan parawatan bronchcaptering
dengan seluruh parawatan pembantu yang ada disekitarnya pada waktu tertentu
secara teratur, pengujian peralatan teknik dan bahan kimia yang di pergunakan.
 Mengadakan penyediaan bahan-bahan kimia, ketenangan dna pengecekan kualitas
air di laboraturium.
 Membuat laporan bulanan esuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala sub Bagian Produksi.
20. Bagian Laboratorium
 Mengadakan analisa kimiawi dan bakteriologi sehingga mutu air yang dihasilkan
dapat dipertanggung jawabkan.
 Memperkirakan kebutuhan, mengawasi penggunan bahan kimia dan bahan lain
laboratorium untuk proses produksi, menjaga agar persediaan bahan-bahan
tersebut cukup dan melaporkan jumlah pemakaiannya pada akhir bulan.
 Mengawasi penggunaan dan pencampuran bahan-bahan kimia.
 Membuat laporan bulanan dan pencampuran bahan-bahan kmia.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Produksi.
21. Bagian Pengolahan
 Mengatur dan menjalankan operasional instalansi pengolahan air dan mengawasi
pelaksanaanya sesuai dengan produksi yang dibutuhkan.
 Mengawasi proses pengolahan dan pelaksanaan pekerjaan, pembersih dan
perawatan escalator, baik kaporit, pencucian saringan dan alat-alat lain menurut
jadwal yang telah ditenyukan.
 Menjaga kebersihan dan kelestarian instalasi pengolahan dan sumber air.
 Menjaga agar persediaan bahan baku untuk keperluan pengolahan selalu dalam
keadaan cukup sehingga tidak mengganggu kelancaran produksi.
 Memberikan laporan segera kkepada sub bagian pemeliharaan teknik bila terjadi
gangguan-gangguan atau kerusakan pada mesin-mesin pompa genset, bangunan
instalasi, dan peralatan-peralatan lainnya.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Produksi.
22. Bagian Perawatan Instalasi ( ME )
 Memeriksa dan mengatur secara berkala serta menkoordinir pelaksanaan perbaikan
secara perawatan instalasi, mesin-mesin, kelistrikan dan pompa air.
 Membuat dan inventarisasi peralatan instalasi perpompan yang ada di seluruh
wilayah secara berkala.
 Membuat la[poran bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara
berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lai yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Produksi.
23. Kepala Sub Bagian Transmisi dan Distribusi
 Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa distribusi dalam rangka pembagian
secara merata dan terus menerus serta melayani perbaikan akibat gangguan.
 Mengatur, menyelenggarakan fungsi pipa / jaringan, pipa pompa tekan dan
pelayanan gangguan.
 Mengkoordinir pemasangan sambungan baru ntuk pelanggan.
 Meneliti sambungan-sambungan pipa yang tak resmi.
 Mengatur dan mengkoordinir pengujian meter air yang baru, menyusun rencana
panggantian meter yang rusak serta pemeliharaanya.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik.
24. Bagian Pemeliharaan
 Melaksanakan pengoperasian dan memeriksa jaringan pipa transmisi, distribusi
agar berjalan dengan baik sehingga pendistribusian air berjalan lancer sampai
pada pelanggan.
 Mengerjakan an memelihara jaringan-jaringan pipa transmisi, distribusi dan pipa-
pipa lainnya.
 Mencari, meneliti tempat-tempat kebocoran serta penyebabnya dan membuat
laporan untuk perbaikannya.
 Memeriksa jalur-jalur transmisi, distribusi dan sambungan dinas secara periodik.
 Mengontrol jalannya distribusi air, masuk dan keluar dari reservoir, tekanannya
cukup baik dan merata ke seluruh wilayah.
 Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Transmisi
dan Distribusi.
25. Kepala Sub Bagian Perencanaan
 Merencanakan pengadaan teknik bangunan air minum serta mengendalikan
kualitas dan kuantitas termasuk menjamin rencana kebutuhan.
 Merencanakan pengadaan penyediaan sarana air minum untuk program-program
penyambungan dan pengawasan serta untuk pendistribusiannya.
 Menyiapkan bahan pemantauan dan melaksanakan evaluasi serta pelaporan tentang
penggunaan air yang akan di produksinya.
 Mengkoordinir, dan mengawasi pembuatan gambar-gambar perencanaan.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik.
26. Bagian Perencanaan
 Merencanakan dan mengawasi semua kegiatan konstruksi dan pelaksanaan proyek
lapangan.
 Merencanakan dan mengawasi jalannya pelaksanaan kontruksi atau pelaksanaan
berbagai proyek yang di tangani oleh perusahaan sendiri, maupun dari luar
perusahaan yang ada hubungannya dengan perusahaan, berdasarkan rencana dan
jadwal yang ditetapkan.
 Melakukan perencanaan dan pengawasan, penilaian terhadap pelaksanaan pekerjan
diserahkan kepada pemborong berdasarkan jadwal, ketentuan dan syarat-syarat
dalam kontrak.
 Melakuakan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pembangunan dari proyek
berdasarkan gambar-gambarbestek dan ketentuan mengenai pemakaian maupun
jenis bahan ataupun perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
 Melakukan perencanaan dan pengawasan atas pelaksanaan anggran yang di buat
oleh bagian perencanaan Teknik dan jumlah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya.
 Melaporkan bilamana terjadi penyimpangan dari rencana yang ditetapkan atau
kesulitan teknis dalam pelaksanaan proyek, mengusulkan tindakan yang perlu
diambil.
 Mengadakan kerjasama dengan bagian peralatan teknik dalam hal terdapatnya
penyimpangan dari norma-norma dan mengawasi pelaksanaan perbaikannya.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub. Bagian
Perencanaan.

7.Data Karyawan

NO NAMA NUP JABATAN STATUS KEPEGAWAIAN

DIREKTUR
1 GANDHI HARTOYO, SE, MM. DIREKTUR Pegawai
SPI
2 ARIES BUDI W, ST, MT 010 294 049 Ketua SPI Pegawai
3 YULIANUS RANTE P, SE. MM 010 294 048 Anggota SPI
BAGIAN ADM & KEU
4 H. SUWITO, SE 010 294 069 Kabag. Hub Langganan Pegawai
5 NURUL HIDAYAH 010 294 003 Kasubag Pengelola Rekening Pegawai
6 SUGENG YORS SYANTO 010 294 008 Kasubag Umum & Kepeg. Pegawai
7 HENDRAWATI VIVIN D.S, SE 010 294 185 Kasubbag Anggaran Pegawai
8 ABDUL HAMID 010 294 077 Kasubag Logistic Pegawai
9 RIZKY ANGGA V, ST. 010 294 153 Staf Subbag Umum (Pembelian) Pegawai
10 HYANG SYELINDRA P, S.sos 010 294 114 Staf Subbag Umum & Kepeg. Pegawai
11 HAYYU DEVTI G, S.Ak 010 294 191 Staf Subbag Anggaran Capeg
12 DEBY HARIES H, S.AP 010 294 199 Staf Subag Kas & Pembendaharaan Pegawai
13 ZAENAL MUA'RIF, S.Kom 010 294 188 Staf Subbag Kas & Perbend. Pegawai
15 NOVARIA IKA DEWI Y, SE 010 294 175
16 FENI FATMAWATI, S.Pd 010 294 178
17 GANEP PRAYOGA, S.Pd 010 294 202
18 ABDUL WASIL, S.K 010 294 217
BAGIAN TEKNIK
19 HARI SUPRIYANTO 010 294 060
20 RANDI AGUS PURBOWASKITO 010 294 149
21 AGUS HARIYANTO 010 294 046
22 JUPRIADI 010 294 056
23 SUSANTO 010 294 038
24 HARLININGSIH 010 294 051
25 MOHAMMAD HERU EFENDI 010 294 183
26 SAIFUL HADI, ST 010 294 172
27 BIMA RASIA O 010 294 150
BAGIAN HUB LANGGANAN
28 YUDHI WIBOWO, SE 010 294 071
29 SYAIFUL ANAM 010 294 005
30 JONY KENDEK MAMBELA 010 294 066
31 RIZALDY C. S, ST. 010 294 166
32 ARIS FIRMANSYAH 010 294 147
33 NIKEN AYU K, SE 010 294 157
34 ANINDA FIRGI FAUZIYAH 010 294 210
35 LELA NOVITASARI, S.AP 010 294 212

DAFTAR PUSTAKA
Noe, Raymond A., Hollenbeck, John R., Gehart,
Barry., dan Wright, Patrick M. 2010.
Manajemen Sumber Daya Manusia mencapai
keunggulan bersaing. Ed. 6 buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Jackson, E., Schuler, Randall S., dan Werner,
Steve. 2010. Pengelolaan Sumber Daya
Manusia. Buku 1ed. 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Sumardjo, M., & Priansa, D. J.
(2018). Manajemen
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Konsep-Konsep Kunci

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jilid 1 ed. 10.
Dialihbahasakan oleh Bayu Airlangga.
Jakarta: Erlangga.
Gomes, Faustino C. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Press.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D (XXV),

Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
50 Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 18(1), 45–60. https://doi.org/10.30596/jimb.v18i1.1097

Sinambela, L. P. (2012). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran Dan Implikasi. Graha Ilmu

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Soetrisno, E. (2017).
Manajemen Sumber Daya
Manusia
. Kencana

Anda mungkin juga menyukai