Setiap negara pasti mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan fundamen atau pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen sebuah negara akan menguatkan berdirinya negara itu. Sedangkan kerapuhan fundamen suatu negara yaitu disebabkan oleh lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar negara indonesia, pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara, dan staats fundamentele norm, weltanschauug dapat diartikan sebagai ideologi negara. Negara indonesia ini, dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara sangat dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen suatu negara harus tetap kuat dan kokoh serta tidak memungkinkan untuk diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat suatu negara. Keutuhan suatu negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi hukum. Landasan ontologis ini menjadi basis kekuatan hukum bagi kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana dituangkan ke dalam Pembukaan UUD. Implikasinya, UUD.N.R.I 1945 sebagai konsitusi negara Indonesia, disamping menjadi dasar pembentukan negara Indonesia, juga memuat landasan yuridis Pancasila sebagai norma dasar negara yang fundamental yang merupakan cita hukum NKRI. Pendekatan epistemologis, memberikan dasar-dasar pemikiran bahwa dasar bagi berdirinya suatu negara Indonesia merdeka haruslah digali dari dalam kebudayaan dan peradaban bangsa Indonesia sendiri yang merupkan perwujudan nilai-nilai yang dimiliki, diyakini kebenarannya oleh masyarakat sepanjang masa sejak awal kelahirannnya. Secara epistemologis, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara merupakan sebuah kebenaran, dan keberadaannya melalui proses waktu dan jaman yang panjang. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, perkembangan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara melalui proses perkembangan yang menganut pola dialektik diskontinyu. Sebagai ideologi dan dasar negara, kebenarannya tetap diyakini oleh bangsa Indonesia, karena mampu mengimbangi dinamika dan dialektika jaman. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara. Mengandung norma yang mengharuskan undang-undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelenggara negara, karena masyarakat dan negara indonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara. Pengertian kata« Dengan Berdasarkan Kepada» Hal ini secara yuridis memiliki makna sebagai dasar negara. Pancasila sebagai dasar Negara memiliki makna dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat, serta bernegara harus berdasarkan pancasila yang memiliki nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan juga nilai keadilan. Secara etimologis istilah dasar Negara identik dengan norma dasar, cita hukum, cita Negara, dan dasar filsafat Negara. Secara terminologis dasar Negara dapat diartikan sebagai landasan dan sumber-sumber dari segala sumber hukum dalam membentuk dan menyelenggarakan Negara. Dengan demikian dasar Negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelengaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita cita hukum bagi tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu Negara.
2.2 Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Pancasila merupakan suatu pilar ideologis yang dimiliki oleh negara Indonesia, panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau sebuah asas. Pancasila sendiri memiliki berbagai macam nilai-nilai mulai dari, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, selain itu dalam pancasila juga terdapat nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran dan suatu lembaga yang melaksanakannya. Pancasila sendiri dirumuskan pada sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 hingga tanggal 1 juni 1945. Kedudukan serta fungsi pancasila sabagai ideologi berbangsa dan bernegara diawali dengan pancasila menjadi dasar negara indonesia, selain itu keududukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional di dalam tata hukum indonesia. Pancasila sendiri tidak dapat diubah atau di hilangkan, karena pancasila memiliki kaidah pokok yang fundamental. Pancasila merupakan suatu kerangka acuan, baik dalam menata kehidupan seseorang, masyarakat dan juga lingkungannya. Pancasila juga sebagai sumber patokan moral ideologi bangsa dan negara pancasila sebagai sumber niali, norma, dan juga kaidah moral serta hukum negara. Pancasila berperan juga sebagai sesuatu yang mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik bangsa indonesia selain itu pancasila juga di letakan sebagai tata nilai yang diguanakan sebagai acuan didalam kehidupan bermasyrakat,berbangsa dan bernegara, sesuai dengan salah satu pengertian ideologi yaitu berfungsi mengatasi berbagai pertentangan atau ketegangan sosial, dengan begitu ideologi mampu membentuk solidaritas atau rasa kebersamaan, nilai yang terkandung di dalam pancasila sendiri sudah banyak mengarah dan menunjukan arti dari sebuah ideologi maka dari itu pancasila di jadikan ideologi bangsa indonesia. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara indonesia juga karena sesuai dengan jiwa bangsa indonesia itu sendiri. Pancasila sebagai ideologi yang terbuka juga memiliki batasan-batasan di dalamnya, dalam ideologi pancasila melarang atau menentang terhadap ideologi Marxisme, Lenninisme dan komunisme. Ideologi pancasila di berikan batasan-batasan didalamnya agar mencegah berkembangnya paham liberalisme karena ini tidak sesuai dengan bangsa indonesia ini sendiri selain itu dalam pancasila juga melarang terhadap pandangan ekstrim yang mengganggu kehidupan masyarakat. Jika ingin menciptakan atau membentuk norma-norma baru harus melalui konsensus terlebih dahulu agar sesuai dengan masyarakat dan tidak menimbulkan penyimpangan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Menurut seorang pakar politik pada masa mendatang pancasila akan mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi pelindung hak- hak dasar warga negara sebagai manusia, maka dari itu sangat penting untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak sehingga tercipta generasi bangsa yang paham akan ideologi bangsanya dengan demikian akan mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa.
2.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Filsafat/Sistem Filsafat Bangsa
Alasan Pancasila disebut sebagai sistem filsafat, karena Pancasila mengandung pemikiran-pemikiran pendiri negara yang diaplikasikan dalam satu sistem, cerminan dari nilainilai Pancasila itu sendiri Pengertian filsafat: - Etimologi Arab: Falsafah Inggris: Philosophy Yunani: Philosophia Terdiri dari kata philein dengan arti cinta dan Sophia dengan arti kebijaksanaan Filsafat adalah cinta kebijaksanaan dalam arti yang sedalam-dalamnya - Terminologi Salah satu tokoh yaitu Plato, menyatakan arti filsafat sebagai berikut, pengetahuan yang mencoba untuk mencapai kebenaran yang asli dai sesuatu Banyak orang berfilsafat karena rasa heran, kesangsian, dan kesadaran mereka atas keterbatasan Peranan filsafat yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing fikiran manusia Kegunaan filsafat adalah sebagai wadah untuk jawaban manusia hingga ke dasar ilmu tersebut
2.4 Kedudukan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Setiap bangsa pastilah memiliki suatu cita-cita untuk diwujudkan. Indonesia memiliki pancasila sebagai pedoman dasar untuk mencapai cita-cita tersebut. Dalam pembukaan UUD 1945 telah tertulis dengan jelas cita-cita bangsa Indonesia yang disertai dengan pelaksanaan Pancasila sebagai pedoman dasar untuk meraih cita-cita tersebut. Dengan adanya cita-cita yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, diharapkan bahwa pandangan hidup suatu bangsa dapat tercapai dan sesuai arah. Selain itu, suatu bangsa yang memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas tentu saja akan lebih mudah menghadapi berbagai macam persoalan dan krisis yang terjadi di negara tersebut. Pancasila itu sendiri telah menjadi suatu pandangan hidup yang mengakar dalam kepribadian bangsa. Hal ini dapat terlihat jelas dalam sejarah, yang mana walaupun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang- Undang Dasar yang pernah kita miliki yaitu UUD 1945, MK RIS, serta UUDS 1950, yang mana ketiganya tetap mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga telah menjadi pegangan bersama ketika kita menghadapi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa, yang mana hal ini menjadi bukti bahwa kita selalu mengandalkan Pancasila. Pancasila oleh masyakarat Indonesia juga telah dijadikan sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi dasar dalam pembentukan norma dan nilai sosial dalam masyarakat. Oleh karenanya, Pancasila seringkali digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sarana dalam memecahkan suatu masalah tertentu. Sikap dan perbuatan yang memancarkan nilai-nilai Pancasila juga dapat menjaga keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Karena pada dasarnya, dimana ada hak disitu pula terdapat keadilan yang harus dipenuhi. Seseorang yang menuntut hak namun mengabaikan kewajiban, bukanlah orang yang memancarkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila itu sendiri bersifat tetap dan tidak dapat diubah. Maka dari itu, Pancasila memberikan arah hukum dalam menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan berlandaskan kepada nilai-nilai yang menyertainya. Dengan demikian, setiap individu diharapkan dapat memahami dan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.