Anda di halaman 1dari 5

Dicky Fathur R. H.

210910101138
Aisyatul Mumtazah 210910101139
Dendy Ariel Virnanda 210910101140
Rizky Maulidya N. 200910202005

2.1 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Setiap negara pasti mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan
fundamen atau pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen sebuah negara akan
menguatkan berdirinya negara itu. Sedangkan kerapuhan fundamen suatu negara yaitu
disebabkan oleh lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar negara indonesia, pancasila
sering disebut sebagai dasar falsafah negara, dan staats fundamentele norm,
weltanschauug dapat diartikan sebagai ideologi negara. Negara indonesia ini, dalam
pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara sangat dilandasi oleh filsafat atau
ideologi pancasila. Fundamen suatu negara harus tetap kuat dan kokoh serta tidak
memungkinkan untuk diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti
mengubah eksistensi dan sifat suatu negara.
Keutuhan suatu negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya
bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya. Dengan demikian kedudukan pancasila
sebagai dasar negara termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD
1945, yang merupakan cita – cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum
dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam
peraturan perundangan. Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat
yuridis ketatanegaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Berdasarkan uraian tersebut
pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya
mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi
siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi hukum.
Landasan ontologis ini menjadi basis kekuatan hukum bagi kedudukan
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana dituangkan ke dalam
Pembukaan UUD. Implikasinya, UUD.N.R.I 1945 sebagai konsitusi negara Indonesia,
disamping menjadi dasar pembentukan negara Indonesia, juga memuat landasan yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara yang fundamental yang merupakan cita hukum
NKRI. Pendekatan epistemologis, memberikan dasar-dasar pemikiran bahwa dasar
bagi berdirinya suatu negara Indonesia merdeka haruslah digali dari dalam kebudayaan
dan peradaban bangsa Indonesia sendiri yang merupkan perwujudan nilai-nilai yang
dimiliki, diyakini kebenarannya oleh masyarakat sepanjang masa sejak awal
kelahirannnya. Secara epistemologis, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
merupakan sebuah kebenaran, dan keberadaannya melalui proses waktu dan jaman
yang panjang.
Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan Pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, perkembangan Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara melalui proses perkembangan yang menganut pola
dialektik diskontinyu. Sebagai ideologi dan dasar negara, kebenarannya tetap diyakini
oleh bangsa Indonesia, karena mampu mengimbangi dinamika dan dialektika jaman.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara. Mengandung norma yang
mengharuskan undang-undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
lain-lain penyelenggara negara. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting
bagi pelaksanaan dan penyelenggara negara, karena masyarakat dan negara indonesia
senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara.
Pengertian kata« Dengan Berdasarkan Kepada» Hal ini secara yuridis memiliki makna
sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai dasar Negara memiliki makna dalam setiap aspek kehidupan
berbangsa, bermasyarakat, serta bernegara harus berdasarkan pancasila yang memiliki
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan juga nilai keadilan.
Secara etimologis istilah dasar Negara identik dengan norma dasar, cita hukum, cita
Negara, dan dasar filsafat Negara. Secara terminologis dasar Negara dapat diartikan
sebagai landasan dan sumber-sumber dari segala sumber hukum dalam membentuk dan
menyelenggarakan Negara. Dengan demikian dasar Negara merupakan suatu norma
dasar dalam penyelengaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum
sekaligus sebagai cita cita hukum bagi tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu
Negara.

2.2 Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara


Pancasila merupakan suatu pilar ideologis yang dimiliki oleh negara Indonesia,
panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau sebuah asas. Pancasila sendiri
memiliki berbagai macam nilai-nilai mulai dari, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan, selain itu dalam pancasila juga terdapat nilai instrumental
yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran dan suatu lembaga yang
melaksanakannya. Pancasila sendiri dirumuskan pada sidang BPUPKI pada tanggal 29
Mei 1945 hingga tanggal 1 juni 1945. Kedudukan serta fungsi pancasila sabagai
ideologi berbangsa dan bernegara diawali dengan pancasila menjadi dasar negara
indonesia, selain itu keududukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
atau sebagai sumber hukum dasar nasional di dalam tata hukum indonesia. Pancasila
sendiri tidak dapat diubah atau di hilangkan, karena pancasila memiliki kaidah pokok
yang fundamental.
Pancasila merupakan suatu kerangka acuan, baik dalam menata kehidupan
seseorang, masyarakat dan juga lingkungannya. Pancasila juga sebagai sumber patokan
moral ideologi bangsa dan negara pancasila sebagai sumber niali, norma, dan juga
kaidah moral serta hukum negara. Pancasila berperan juga sebagai sesuatu yang
mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik bangsa indonesia
selain itu pancasila juga di letakan sebagai tata nilai yang diguanakan sebagai acuan
didalam kehidupan bermasyrakat,berbangsa dan bernegara, sesuai dengan salah satu
pengertian ideologi yaitu berfungsi mengatasi berbagai pertentangan atau ketegangan
sosial, dengan begitu ideologi mampu membentuk solidaritas atau rasa kebersamaan,
nilai yang terkandung di dalam pancasila sendiri sudah banyak mengarah dan
menunjukan arti dari sebuah ideologi maka dari itu pancasila di jadikan ideologi bangsa
indonesia. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara indonesia juga karena sesuai
dengan jiwa bangsa indonesia itu sendiri.
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka juga memiliki batasan-batasan di
dalamnya, dalam ideologi pancasila melarang atau menentang terhadap ideologi
Marxisme, Lenninisme dan komunisme. Ideologi pancasila di berikan batasan-batasan
didalamnya agar mencegah berkembangnya paham liberalisme karena ini tidak sesuai
dengan bangsa indonesia ini sendiri selain itu dalam pancasila juga melarang terhadap
pandangan ekstrim yang mengganggu kehidupan masyarakat. Jika ingin menciptakan
atau membentuk norma-norma baru harus melalui konsensus terlebih dahulu agar
sesuai dengan masyarakat dan tidak menimbulkan penyimpangan nilai-nilai pancasila
itu sendiri. Menurut seorang pakar politik pada masa mendatang pancasila akan
mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi pelindung hak-
hak dasar warga negara sebagai manusia, maka dari itu sangat penting untuk
menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat
merusak sehingga tercipta generasi bangsa yang paham akan ideologi bangsanya
dengan demikian akan mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan
ketahanan mental dan ideologi bangsa.

2.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Filsafat/Sistem Filsafat Bangsa


 Alasan Pancasila disebut sebagai sistem filsafat, karena Pancasila mengandung
pemikiran-pemikiran pendiri negara yang diaplikasikan dalam satu sistem,
cerminan dari nilainilai Pancasila itu sendiri
 Pengertian filsafat:
- Etimologi
Arab: Falsafah
Inggris: Philosophy
Yunani: Philosophia
Terdiri dari kata philein dengan arti cinta dan Sophia dengan arti kebijaksanaan
Filsafat adalah cinta kebijaksanaan dalam arti yang sedalam-dalamnya
- Terminologi
Salah satu tokoh yaitu Plato, menyatakan arti filsafat sebagai berikut, pengetahuan
yang mencoba untuk mencapai kebenaran yang asli dai sesuatu
 Banyak orang berfilsafat karena rasa heran, kesangsian, dan kesadaran mereka atas
keterbatasan
 Peranan filsafat yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing fikiran
manusia
 Kegunaan filsafat adalah sebagai wadah untuk jawaban manusia hingga ke dasar
ilmu tersebut

2.4 Kedudukan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Setiap bangsa pastilah memiliki suatu cita-cita untuk diwujudkan. Indonesia
memiliki pancasila sebagai pedoman dasar untuk mencapai cita-cita tersebut. Dalam
pembukaan UUD 1945 telah tertulis dengan jelas cita-cita bangsa Indonesia yang
disertai dengan pelaksanaan Pancasila sebagai pedoman dasar untuk meraih cita-cita
tersebut. Dengan adanya cita-cita yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, diharapkan
bahwa pandangan hidup suatu bangsa dapat tercapai dan sesuai arah. Selain itu, suatu
bangsa yang memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas tentu saja akan lebih mudah
menghadapi berbagai macam persoalan dan krisis yang terjadi di negara tersebut.
Pancasila itu sendiri telah menjadi suatu pandangan hidup yang mengakar dalam
kepribadian bangsa. Hal ini dapat terlihat jelas dalam sejarah, yang mana walaupun
dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang-
Undang Dasar yang pernah kita miliki yaitu UUD 1945, MK RIS, serta UUDS 1950,
yang mana ketiganya tetap mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga telah
menjadi pegangan bersama ketika kita menghadapi krisis nasional dan ancaman
terhadap eksistensi bangsa, yang mana hal ini menjadi bukti bahwa kita selalu
mengandalkan Pancasila.
Pancasila oleh masyakarat Indonesia juga telah dijadikan sebagai pedoman
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi dasar dalam pembentukan
norma dan nilai sosial dalam masyarakat. Oleh karenanya, Pancasila seringkali
digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sarana dalam memecahkan suatu
masalah tertentu. Sikap dan perbuatan yang memancarkan nilai-nilai Pancasila juga
dapat menjaga keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Karena pada
dasarnya, dimana ada hak disitu pula terdapat keadilan yang harus dipenuhi. Seseorang
yang menuntut hak namun mengabaikan kewajiban, bukanlah orang yang
memancarkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila itu sendiri bersifat tetap dan
tidak dapat diubah. Maka dari itu, Pancasila memberikan arah hukum dalam
menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan berlandaskan kepada nilai-nilai
yang menyertainya. Dengan demikian, setiap individu diharapkan dapat memahami dan
melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai