“ ALOKASI BIAYA”
Disusun oleh:
Kelas 2EA21
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen. dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang skami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai
sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan
ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga bagi
para pengguna makalah ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya
masukan yang membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
sendiri mapun pengguna makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Bentuk Alokasi Biaya ?
2. Apa Sajakah Tujuan Alokasi Biaya ?
3. Apa Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan Karakteristik Overhead Pabrik ?
4.Apa Itu Alokasi Biaya Joint Product ?
5.Apa Alokasi Biaya Pemasaran Dan Administrasi ?
6. Bagaimana Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional ?
C. Tujuan
1
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Alokasi Biaya.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Alokasi Biaya.
3. Untuk Mengetahui Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan Karakteristik Overhead
Pabrik.
4. Untuk Mengetahui Biaya Joint Product.
5. Untuk mengetahui Alokasi Biaya Pemasaran Dan Administrasi.
6. Untuk mengetahui Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional.
BAB II
2
PEMBAHASAN
1. ALOKASI BIAYA
Merupakan biaya – biaya yang memberikan manfaat bersama, yang
terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau
lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama (commont cost).
Contohnya upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu pabrik
merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik
tersebut. Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi
pembebanaan biaya keamanan kesetiap produk adalah arbitrer.
3
2. Jenis – Jenis Dasar Alokasi
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung oleh sebab
itu, biaya departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen
produksi. Faktor – faktor penyebabny adalah variabel atau aktivitas dalam
departemen produksi, yang menyebabkan munculnya biaya jasa
pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen
pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktoe
penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab
akan menghasilkan biaya produk yan lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor
penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa
pendukung dengan lebih baik.
4
perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk
menentukan laba.
Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika
biaya departemen pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi,
para manajer dapat memperlakukan jasa ini seakan – akan jasa tersebut
gratis. Tentu saja, pada kenyataannya, biaya marginal sebuah jasa lebih
besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manejer
departemen produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit
mereka, suatu organisasi dapat memastikan bahwa para manajer akan
menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal duatu jasa sama dengan
biaya marginalnya. Jadi, mengalokasiakan biaya jasa membantu tiap
departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.
5
pada perlengkapan pabrik atau tenaga kerja tidak langsung yang diperhitungka
n dalam suatu pekerjaan atau produk
6
b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang
(spareparts), biaya bahanhabis pakai (factory supplies) dan
harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan
untukkeperluan perbaikan atau pemeliharaan emplasemen,
perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen,
kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain
yang digunakanuntuk keperluan pabrik.
c. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung.
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapatdiperhitungkan secara langsung kepada
produk atau pesanan tertentu. Biaya ini terdiri dariupah,
tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja tak langsungtersebut. Tenaga kerja tidak
langsung terdiri dari:
Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu,
seperti departemen - departemen pembangkit tenaga
listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.
Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen
produksi, seperti kepala departemen produksi,
karyawan administrasi pabrik dan mandor.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
tetap.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya-biayadepresiasi emplasemen pabrik, bangunan
pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakaslaboratorium, alat
kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
7
asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan,asuransi
kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-
run.
f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran uang tunai.
Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara
lain adalah biaya reparasiyang diserahkan kepada pihak luar
perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.
8
Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan
departemen.
Jika disamping memiliki departemen produksi, perusahaan juga memiliki
departemen pembantu (seperti misalnya departemen pembangkit tenaga lis
trik, departemen bengkel dan departemen air). Ditinjau dari hubungannya
dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead
pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok:
a) Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departemental
overhead expenses),adalah biaya overhead pabrik yang terjadi
dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanyadinikmati oleh
departemen tersebut.
b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen (indirect departe
mental overheadepenses), adalah biaya overhead pabrik yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih satu departemen.
9
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap
aktivitas yang terjadidalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal
dengan Activity Based Costing (ABC).
10
o Produk sampingan (by-product) : satu produk atau lebih yang nilai
jualnya relatif rendah,yang diproduksi bersama dengan produk lain
yang nilai jualnya tinggi.
o Produk sekutu (co-product) : dua produk atau lebih yang
diproduksi pada waktu yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan
pengolahanyang sama atau tidak berasal dari bahan baku yang
sama.
11
Metode ini menggunakan dasar pemikiran bahwa harga jual suatu
produk merupaka perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
mengolah produk tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih
tinggi daripada produk lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan
oleh produk tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan
produk lain.
Contoh :
PT Jaya mengeluarkan biaya bersama yang digunakan untuk memproduksi
barang A, B, dan C sebesar Rp 20.000.000,00. Jumlah produksi dan harga
jual masing-masing produk tersaji dalam tabel di bawah ini :
A 6000 3000
B 8000 4000
C 10000 5000
12
PER KG
1 2 3 4 5 6
(3/100.000.000 (4 x
(1 x 2) x 100 %) 20.000.000) (5 : 1)
13
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama
yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pokok pikiran
yang mendasari pemakaian metode ini adalah karena semua
produk dari proses yang sama, harga pokok masing-masing produk
dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.
14
1. Penggunaan jam kerja langsung satu-satunya alat untuk dasar alokasi biaya
overhead pada produk.
2. Margin laba sulit dijelaskan.
3. Titik berat hanya pada fase produksi, tidak termasuk desain dan distribusi.
4. Biaya fase desain dan distribusi masuk pada biaya periode.
Definisi Activity Based Costing Menurut Mulyadi (2007:40) : Activity based cost
system adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk
memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang
melalui pengelolaan aktivitas.
Menurut Supriyono (2002: 230) : Activity based costing merupakan sistem yang
terdiri dari 2 tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan
kemudian kedua adalah melacak biaya ke berbagai produk.
Menurut Brimson (1991:47) :“…is a process of accumulating and tracing cost and
performance and to a firm’s activities and providing feed back of actual result
agains the planned cost to initiated corrective action where required.”
“… adalah proses pengumpulan dan penelusuran data biaya dan kinerja aktivitas
aktivitas perusahaan dan pengujian informasi umpan balik antara biaya yang
sesungguhnya dengan biaya yang direncanakan untuk membuat tindakan korelasi
yang diperlukan.”
15
Tahapan ABC System
ABC System adalah aktivitas yang terdiri dari 2 tahap yaitu pertama
melacak biaya pada berbagai aktivitas dan kemudian ke berbagai produk.
Menurut Supriyono
(2002:231) ada 2 tahap pada ABC System, tahap pertama terdiri dari 4
langkah yakni penggolongan ke berbagai aktivitas, pengasosiasian
berbagai biaya dengan berbagai aktivitas, penentuan kelompok biaya yang
homogen (cost pool) dan penentuan tarif kelompok (pool rate). Sedangkan
pada tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.
16
3. Rasio konsumsi masing-masing aktivitas dari tiap produk yang
dijual berbeda.
Manfaat Penerapan ABC System
Menurut Supriyono (2002: 247) ada beberapa manfaat dari penerapan
ABC System di perusahaan yakni :
1. Sebagai penentu harga pokok produk yang lebih akurat.
2. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan.
3. Menyempurnakan perencanaan strategik.
4. Meningkatkan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola
aktivitas yang Melalui penyempurnaan yang berkesinambungan.
17
BAB III
PENUTUP
18
KESIMPULAN
Biaya produk bersama muncul dari produksi secara simultan atas berbagai
produk dalam proses yang sama. Ketika dua atau tiga produk di produksi dari
sumber daya yang sama maka akan terbentuk biaya gabungan. Biaya gabungan
terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya dua
atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa langsung
dijual atau diproses lebih lanjut.
SARAN
Biaya Produk bersama juga bisa diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan
sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam
produk dapat dipisahkan identitasnya. Hal ini menjadikan masalah baru bagi
perusahaan dalam perhitungan akuntansinya jika sesuatu perusahaan tidak
memahami hal ini, Oleh sebab itu sangat penting untuk bias memahai makalah ini
karena makalah ini sudah membahas tentang Biaya Produk bersama dan Produk
Sampingan.
DAFTAR PUSTAKA
19
1. http://risaristanti.blogspot.com/2016/04/makalah-harga-pokok-produk-bersama-
dan.html
2. https://www.academia.edu/10013829/Makalah_Biaya_Overhead_Pabrik
3. https://www.academia.edu/33049120/BAB_II_AKUNTANSI_MANAJEMEN_K
ONSEP_BIAYA
20