Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KONSEP BIAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas akuntansi manajemen

Dosen pengajar: Rr. Yoppy Palupi P, SE,M.Ak

Disusun oleh :

1) Yulia Yahya (C10170241)


2) Nita Dwiriyani (C10170083)
3) Sahda Almirah (C10170219)
4) Revi Daryanti (C10170045)
5) Annisa Maulidawati (C10170077)
6) Danu Prayogo (C10170226)
7) Tazkia A Sudrajat (C10170276)
8)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Biaya”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu. Rr. Yoppy Palupi P, SE,M.AK Selaku dosen mata kuliah akuntansi manajemen yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
2.      Keluarga dan teman–teman yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian
makalah ini.
3.      Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu , yang telah membantu dalam
penyelesaiaan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat positif bagi kita
semua.

Bandung, 23 Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….........2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan klasifikasi biaya……………………………………………..5
A. Pengertian Biaya………………………………………………….....5
B. Klasifikasi Biaya………………………………………………….....5
2.2 Pembebanan Biaya…………………………………………………………..7
1. Objek Biaya………………………………………………………….7
2. Metode Pembebanan Biaya……………………………………….....7
3. Akurasi Pembebanan Biaya…………………………………………11
2.3 Penentuan Pemicu Biaya…………………………………………………….11
1. Tahapan Penentuan Pemicu Biaya…………………………………..11
2. Analisis Aktivitas…………………………………………………….12
3. Analisis Biaya……………………………………………………......15
4. Inventarisasi Pemicu Biaya………………………………………......16
5. Penentu Pemicu Biaya……………………………………………......17
2.4 Biaya Barang dan Jasa……………………………………………………......17
2.5 Biaya Dalam Pembuatan Keputusan…………………………......................22
2.6 Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional dan Kontemporer………….....24
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap


karakteristik dan transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang
sifatnya hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen
biaya. Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang
berkaitan dengan biaya.

Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam
makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi
pada tahap pembebanan. Konsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep
upaya dan hasil (efforts and accomplishment).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian konsep biaya ?
2. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan ketelusuran ?
3. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku ?
4. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan fungsi ?
5. Bagaimana klasisikasi biaya berdasarkan elemen biaya produksi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep biaya
2. Agar mengetahui klasifikasi biaya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BIAYA

A. Pengertian Biaya

Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang


atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.

Kos diukur dalam satuan mata uang, pada waktu barang dan jasa dimanfaatkan
kos akan menjadi biaya. sedangkan Kos yang belum dimanfaatkan dikelompokkan
sebagai aset dalam neraca.

Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang
diberikan . Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.

B. Klasifikasi Biaya
Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketelusuran
Berdasarkan ketelusuran biaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusur sampai
kepada produk secara langsung. Contohnya, biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang secara langsung
tidak dapat ditelusur ke produk.contohnya, gaji mandor produksi, dll.

2. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku


Berdasarkan perilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Biaya variabel ( variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas, namun biaya perunit tidak
berubah walaupun ada perubahan tingkat aktivitas.. Contohnya, biaya
bahan baku dan tenagaa kerja langsung.
2) Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh
oleh perubahan aktivitas sampai kisaran tertentu, sedangkan biaya perunit

5
berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas. Contohnya, depresiasi
mesin pabrik.
3) Biaya campuran (mix cost) adalah biaya yang memiliki karakteristik
biaya variabel sekaligus biaya tetap. Sebagian biaya berubah sebanding
dengan perubahan aktivitas dan sebagian lagi tidak terpengaruh oleh
perubahan aktivitas. contoh, biaya listrik. Biaya listrik berubah sesuai
dengan pemakaiannya sedangkan biaya abondemen listrik tidak berubah
walaupun pekmakaiannya naik atau turun.

3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan


Berdasarkan fungsi pokok perusahaan biaya dikelompokkan menjadi tiga
(yang terdiri dari fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi
dan umum), yaitu :
1) Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membuat produk jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2) Biaya pemasaran (marketing cost) meliputi berbagai biaya yang
dikeluarkan untuk memasarkan produk atau jasa. Biaya pemasaran terjadi
dalam fungsi pemasaran, sebagai contoh, biaya promosi, biaya iklan dan
biaya pengiriman.
3) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense)
adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan dan
mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam
fungsi administrasi dan umum. contohnya, gaji direksi, dan biaya
perlengkapan kantor.

4. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi


Berdasarkan elemen produksi biaya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Biaya bahan baku (raw material cost) adalah nilai bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi untuk diubah menjadi produksi jadi.
Bahan dikategorikan menjadi dua, yaitu bahan baku dan bahan penolong.
2) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah besarnya nilai gaji
dan upah tenaga kerja yang terlibat langsung untuk mengerjakan
produk.Biaya tenaga kerja terbagi dalam dua jenis, yaitu: biaya tenaga

6
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. contoh biaya tenaga
kerja langsung adalah upah buruh yang terlibat langsung dalam pengolah
produk, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah
supervisor dan kepala pabrik.
3) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost) adalah semua biaya
produksi selain biaya bahan baku dan upah tenaga kerja langsung.
contohnya, asuransi pabrik, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, depresiasi gedung pabrik dll.

2.2 PEMBEBANAN BIAYA :

Ada tiga konsep dalam pembebanan biaya :

1) Objek biaya (cost object) adalah semua unsur berupa apapun yang
kepadanya biaya dibebankan. contoh : dapat berupa produk, departemen,
aktivitas atau bahkan pelanggan.
2) Metode pembebanan biaya (cost assignment )
Ada tiga metode pembebanan biaya :
a. Penelusuran langsung ( direct tracing) adalah proses penentuan biaya
yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung
antara biaya dan objek biayanya. Sebagai ilustrasi sebagai berikut :

Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk)

Biaya : Biaya bahan baku, kayu dan upah buruh pabrik

Pembebanan : Berapa banyak kayu yang digunakan dan berpa jam


kerja kerja buruh untuk pembuatan sebuah kursi. Biaya
bahan baku berupa kayu dan upah buruh pabrik
dibebankan ke kurs.

7
PERAGA 2.1
Metode Pembebanan Biaya

BIAYA SUMBER DAYA

Penelusuran Penelusuran ALOKASI


langsung pemicu

Observasi Fisik Hubungan Kausal Asumsi Hubungan

OBJEK BIAYA

Objek biaya :Departemen penjahitan (objek biaya berupa


departemen)

Biaya : Biaya bahan baku kain dan upah operator mesin jahit

Pembebanan :Mudah ditelusuri berupa kain yang digunakan dan


berapa jam kerja operator mesin jahit yang terjadi di
departemen penjahitan. Biaya bahan baku kain dan upah
operator mesin jahit dibebankan ke departemen
penjahitan.

b. Penelusuran Pemicu ( driver tracing). Pemicu adalah faktor


penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya oleh objek biaya yang
dapat diamati. Pemicu menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumberdaya.Pemicu memiliki hubungan kausal (sebab-akibat) antara
biaya dan objek biaya.

Penelusuran pemicu adalah proses penentuan biaya yang dikonsumsi


objek biaya dengan mengamati hubungan sebab-akibat antara pemicu
dan objek biaya.

Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau
kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Pemicu ini digunakan untuk

8
membebankan biaya sumberdaya ke aktivitas, oleh karena itu aktivitas
perlu diidentifikasi.

Pemicu aktivitas (activity driver) adalah faktor yang menentukan


besar atau kecilnya permintaan aktivitas oleh objek biaya.

Ilustrasi penelusuran pemicu


Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk)
Aktivitas : Pengesetan
Biaya : Biaya pengesetan
Pemicu : Jumlah pengesetan
Pembebanan : Sebanyak 20 dari 100 kali pengesetan digunakan untuk
pengesetan produk kursi, Jadi sebesar 20% biaya pengesetan
dibebankan ke produk kursi.

Objek biaya : Departemen penjahitan


Aktivitas : Pengesetan
Biaya : Biaya pengesetan
Pemicu : Jumlah pengesetan
Pembebanan : sebanyak 60 dari 100 kali pengesetan dilakukan di
depatemen penjahitan. Sebesar 60% biaya pengesetan dibebankan ke
departemen penjahitan.

PERAGA 2.2
Aktivitas dan Pemicunya
Aktivitas Pemicu
Pengesetan peralatan Jumlah pengesetan
Pemindahan bahan Jumlah pemindahan
Pemesanan bahan Jumlah order pembelian
Pendesainan kembali produk Jumlah order desain ulang
Pembayaran tagihan Jumlah faktur
Menginspeksi produk jadi Jumlah kelompok produksi
Pemeliharaan peralatan Jam pemeliharaan
Penyediaan listrik Jumlah kilowatt listrik
Pembungkusan barang Jumlah kotak
Penjadwalan produksi Jumlah jenis produksi

c. Alokasi

9
Apabila biaya yang dikeluarkan tidak dapat ditelusuri secara langsung
dan bukan merupakan sebab akibat yang terjadi atas biaya tersebut,
maka biaya tersebut dibebankan berdasarkan alokasi. Dasar alokasi
biaya yang lazim digunakan adalah jam mesin , jam kerja langsung,
jumlah karyawan, jam pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh
listrik. Sebagai ilustrasi sebagai berikut :

Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk)


Aktivitas : Mendepresiasikan gedung
Biaya : Depresiasi gedung
Dasar alokasi : Jam mesin
Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan sebab akibat antara
penyusutan gedung dengan jumlah unit kursi. Pengalokasian biaya
disepakati berdasarkan jam mesin.. Besarnya depresiasi yang
dialokasikan ke pembuatan kursi ditentukan berdasarkan besarnya jam
mesin yang dikonsumsi untuk memproduksi kursi.

Objek biaya : Departemen penjahitan (objek biaya)


Aktivitas : Pertamanan
Biaya : Pemeliharaan taman pabrik
Dasar alokasi : Luas lantai
Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan sebab akibat antara
pemeliharaan taman pabrik dengan departemen penjahitan.
Pengalokasian biaya disepakati berdasarkan luas lantai. Besarnya biaya
pemeliharaan taman yang dialokasikan ke departemen penjahitan
ditentukan berdasarkan luas lantai departemen penjahitan.
Jika diamati dengan seksama, maka penelusuran langsung memiliki
akurasi yang paling tinggi karena metode ini membebankan biaya ke
objek biaya berdasarkan hubungan fisik dapat diamati, setelah itu
penelusuran pemicu karena metode ini membebankan biaya
berdasarkan hubungan sebab-akibat, sedangkan alokasi
pembebanannya tidak akurat. Meskipun demikian mudah dan murah

10
untuk diterapkan. Pertimbangan biaya - manfaat dapat dijadikan alasan
untuk memilih metode ini.

3) Akurasi Pembebanan Biaya

Akurasi adalah konsep relatif, pembebanan biaya masuk akal dan


logis, bukan pembebanan biaya yang benar. Tujuan pembebanan biaya
adalah mengukur dan membebankan sebaik mungkin biaya sumber daya
yang dikonsumsi suatu objek biaya. Salah satu pembebanan biaya dirasa
lebih akurat jika dibandingkan dengan metode pembebanan yang lain,
sebagai contoh, biaya overhead pabrik dari departemen jasa dibebankan ke
departemen pabrik berdasarkan jumlah karyawan, pada hal departemen
produksi padat modal bukan padat karya, maka pembebanan berdasarkan
jam mesin mungkin lebih akurat.

Ketertelusuran (traceability) merupakan konsep yang sangat


penting dalam akurasi pembebanan biaya. Untuk membantu keakuratan
pembebanan biaya , maka hubungan pembebanan biaya ke objek biaya
harus dilacak. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan untuk dapat ditelusuri berarti bahwa kemampuan untuk
membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang ekonomis melalui
hubungan sebab-akibat , Semakin mudah dalam menelusuri biaya hingga
ke objek biaya, semakin akurat pembebanan biaya.

2.3 PENENTUAN PEMICU BIAYA

Perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat, supaya tepat dalam
membebankan biaya ke aktivitas. Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar
atau kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas, sedangkan aktivitas adalah pekerjaan
atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas mengkonsumsi biaya yang
dipengaruhi oleh pemicu biaya. Oleh karena itu pemicu biaya perlu diidentifikasi
untuk setiap aktivitas.

1. Tahapan Penentuan Pemicu Biaya


Tahapan pemicu biaya dimulai dari analisis aktivitas, analisis biaya, inventarisasi
pemicu biaya, dan pemilihan pemicu biaya , seperti terlihat pada peraga 2.3

11
PERAGA 2.3

Tahapan Penentuan Pemicu Biaya

Analisis Aktivitas Analisis Biaya

Inventarisasi Pemicu Biaya

Pemilihan Pemicu Biaya

a) Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas (activity analysis) adalah melakukan proses identifikasi aktivitas.


Ada tiga tahap dalam menganalisis aktivitas :

1. Wawancara karyawan
2. Inventarisasi aktivitas
3. Pengecekan ulang

Metode yang biasa digunakan untuk menidentifikasi aktivitas adalah wawancara.


Pewawancara menanyakan kepada karyawan mengenai aktivitas yang dilakukan oleh
karyawan dan berapa lama konsumsi waktu untuk setiap aktivitas ?.

Karyawan harus bisa mendeskripsikan aktivitas yang dilakukannya dengan baik.


Aktivitas dapat terperinci atau lebih ringkas. Sebagai contoh, aktivitas yang terperinci,
memeriksa order penjualan, menulis faktur pembelian, melakukan pengecekan ulang
perhitungan dalam faktur penjualan, dan mendistribusikan faktur penjualan, sedangkan
aktivitas yang ringkas adalah penyiapan faktur penjualan.

Salah satu pertimbangan dalam menentukan peringkasan aktivitas jika daftar aktivitas
terlalu terperinci adalah besarnya konsumsi waktu pelaksanaan aktivitas dan oleh karenanya
inventarisasi aktivitas dapat dilakukan bersamaan dengan distribusi waktunya, sehingga
pengelompokan aktivitas yang terperinci menjadi aktivitas yang ringkas, tetapi mewakili
berbagai aktivitas terperinci perlu dilakukan.

12
Inventarisasi aktivitas dan konsumsi waktu setiap aktivitas perlu dikomunikasikan
kepada karyawan Pewawancara dan karyawan perlu melakukan pengecekan ulang. Pada
tahap ini pewawancara dan karyawan akan mengkaji sejauh mana tingkat kewajaran isi dari
inventarisasi aktivitas. Sebagi ilustrasi sebagai berikut :

Ada 3 orang diwawancara terkait dengan biaya overhead pabrik dari PT Ariespaby, yaitu :
Revi, Yulia dan Nita. Berikut sinopsis wawancaranya :

Revi :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pengeset peralatan dan mesin pabrik.
Sebanyak 5% dari total waktu kerja saya gunakan untuk menghubungi bagian
perencanaan untuk mengetahui rencana produksi. Informasi mengenai rencana
produksi saya gunakan sebagai dasar untuk berkoordinasi dengan 5 orang karawan
yang menjadi bawahan saya. Sebanyak 5% waktu kerja saya gunakan untuk
berkoordinasi dengan bawahan. Sebanyak 90% dari total waktu kerja saya adalah
untuk mengawasi bawahan. Lima bawahan saya menghabiskan sebanyak 95% dari
total waktu kerjanya untuk mengeset peralatan dan mesin (set-up) setiap kali akan
dilakukan produksi. Pengesetan peralatan ini mereka lakukan sesuai dengan perintah
saya".

Yulia :"Saya adalah supervisor operator forklift yang menangani pemindahan barang. Saya
memiliki bawahan sebanyak 4 orang.Saya menghabiskan 4 persen dari total waktu
kerja untuk berkomunikasi dengan manajer produksi terkait dengan penangan
bahan.Sebanyak 10% dari total waktu kerja, saya gunakan untuk melakukan
koordinasi dengan bawahan .Sebesar 86% dari total waktu kerja, saya gunakan untuk
mengawasi bawahan.Bawahan saya menghabiskan 90% dari total waktu kerjanya
untuk memindahkan barang. Barang ditangani dari gudang ke produksi dan dari
produksi ke gudang".

Nita :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pemeliharaan peralatan dan mesin pabrik.
Saya bekerja dibantu oleh 4 orang karyawan. Saya menghabiskan 8% dari total waktu
kerja untuk membuat perencanaan pemeliharaan. Sebanyak 5% dari total waktu
kerja, saya gunakan untuk melakukan koordinasi dengan bawahan. Sebanyak 85%
dari total waktu kerja, saya gunakan untuk mengawasi bawahan. Koordinasi ini saya
lakukan dalam rangka melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin. Sebanyak 3%
dari total waktu kerja, saya gunakan untuk berkomunikasi dengan manajer pabrik.
Empat karyawan saya menghabiskan 85% dari total waktu kerjanya untuk melakukan

13
pemeliharaan peralatan dan mesin sesuai perintah saya. Sebanyak 10 persen dari
total waktu kerja digunakan untuk memastikan mesin dan peralatan dapat bekerja
dengan baik waktu digunakan".

Sinopsis wawancara yang disajikan diatas digunakan untuk mengidentifikasi


aktivitas yang dilakukan.Inventarisasi aktivitas overhead pabrik PT Ariespaby
disajikan pada PERAGA 2.4

PERAGA 2.4.
Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Terperinci

Supervisor/karyawan Aktivitas Konsumsi Waktu


Menghubungi bagian perencanaan 5%
supervisor peralatan dan mesin Mengawasi operator peralatan dan mesin 90%
Koordinasi dengan operator peralatan dan mesin 5%
Koordinasi dengan supervisor peralatan dan mesin 5%
Operator peralatan dan mesin
Pengersetan peralatan dan mesin 95%
Menghubungi manajer produksi 4%
Supervisor penanganan baramh Mengawasi operator penanganan barang 86%
Koordinasi operator penanganan barang 10%
Koordinasi dengan supervisor penanganan barang 10%
Operator penanganan barang Menangani barang 90%
Menghubungi manajer pabrik 3%
Merencanakan pemeliharaan 7%
Supervisor pemeliharaan
Mengawasi karyawan pemeliharaan 85%
Koordinasi dengan karyawan pemeliharaan 5%
Koordinasi dengan supervisor pemeliharaan 5%
Karyawan pemeliharaan Melakukan pemeliharaan 85%
Memastikan mesin peralatan berfungsi baik 10%
Inventarisasi aktivitas pada PERAGA 2.4 dianggap kurang persimoni. Analisis
aktivitas perlu dibuat sesederhana mungkin tanpa menghilangkan esensi pokok aktivitas yang
digabungkan. Banyaknya karyawan yang terlibat, jumlah konsumsi waktu, dan jumlah
aktivitas sejenis dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengelompokkan aktivitas menjadi
lebih ringkas. Aktivitas yang dilakukan supervisor dan operator mesin dapat digabungkan
menjadi aktivitas aktivitas pengesetan peralatan dan mesin.dilakukan supervisor dan operator
forklift juga dapat digabung menjadi aktivitas penangan bahan, begitu juga aktivitas yang

14
dilakukan supervisor dan karyawan pemeliharaan dapat digabung menjadi aktivitas
pemeliharaan peralatan dan mesin.

Seperti tampak pada peraga 2.5, inventarisasi aktivitas overhead menjadi sangat
ringkas. Oleh karena itu faktor judgment dan konteks yang dihadapi manajemen dapat
menyebabkan terperinci atau ringkasnya pengelompokan aktivitas. Hal ini dapat berbeda
antara situasi yang satu dengan situasi yang lainnya.

PERAGA 2.5
Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Ringkas
Supervisor/Karyawan Aktivitas
Pengesetan peralatan dan mesin Pengesetan peralatan dan mesin
Penanganan barang Penanganan barang
Pemeliharaan peralatan dan mesin Pemeliharaan peralatan dan mesin

b) Analisis Biaya

Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi pada setiap
aktivitas. Analisis biaya merupakan dasar untuk mengidentifikasi unsur biaya yang
dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang
ada di perusahaan.

Hasil kajian dari akuntansi manajemen PT Ariespaby menunjukkan bahwa konsumsi


biaya yang terkait dengan aktivitas overhead pabrik selama bulan Maret 2016 sebagai
berikut:

1) Gaji supervisor peralatan dan mesin sebesar Rp 2.000.000,-


2) Upah operator peralatan dan mesin sebesar Rp 5.000.000,-
3) Gaji supervisor penanganan barang Rp 2.000.000,-
4) Upah operator penangan barang Rp 4.000.000,-
5) Gaji supervisor pemeliharaan Rp 2.000.000,-
6) Upah karyawan pemeliharaan Rp 4.000.000,-
7) Biaya bahan bakar Rp10.000.000,-
8) Suku cadang pemeliharaan R p1.000.000,-

PERAGA 2.6

15
Inventarisasi Biaya Aktivitas PT Ariespaby
Aktivitas Biaya Aktivitas
Pengesetan peralatan dan mesin Rp 7.000.000,-
Penanganan barang Rp 6.000.000,-
Pemeliharaan peralatan dan mesin Rp 17.000.000,-

c) Inventarisasi Pemicu Biaya

Pemicu biaya adalah faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh
aktivitas.Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu dan oleh karenanya
perlu dilakukan inventarisasi agar dapat dilakukan faktor pemicu yang paling tepat

Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan meliputi : jumlah pengesetan, jam
kerja karyawan dan jam mesin. Jumlah pengesetan menunjukkan banyaknya frekuensi
pengesetan peralatan yang terjadi. Jam kerja karyawan menunjukkan jumlah jam kerja yang
dikonsumsi setiap kali melakukan pengesetan. Sedangkan jam mesin menunjukkan lamanya
mesin digunakan dalam setiap kelompok produksi.

PERAGA 2. 7

Inventarsasi Pemicu Biaya PT Ariespaby

Aktivitas Biaya Aktivitas Pemicu Biaya


Jumlah pengesetan
Pengesetan Peralatan dan Mesin Rp 7.000.000,- Jam kerja karyawan
Jam mesin
Penanganan Barang Rp 6.000.000,- Jam kerja karyawan
Jumlah barang
Jumlah penangan barang
Jam mesin
Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 17.000.000,- Jumlah kerja peralatan
Jumlah kerja pemeliharaan

d) Penentuan Pemicu Biaya

Pemicu biaya yang baik adalah pemicu biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

16
1. Dapat diukur. Organisasi dapat mengukur besaran pemicu biaya dengan mudah
2. Dapat dikendalikan. Besar kecilnya pemicu biaya dapat dikelolah oleh manajemen
Apabila manajemen berencana mengubah biaya maka manajemen dapat melakukan
dengan mengubah pemicu biaya.
3. Sederhana. Pemicu biaya bukan merupakan data yang kompleks yang berasal dari
perhitungan yang rumit. Pemicu biaya yang menggunakan rata-rata tertimbang semua
alternatif pemicu biaya merupakan cpntoh pemicu biaya yang tidak sederhana.
4. Berhubungan dengan objek biaya. Ada hubungan sebab-akibat antara pemicu biaya
dengan objek biaya.
5. Dapat diterima. Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pengendalian biaya
dapat menerima pemicu biaya yang dipilih.

Dengan adanya kriteria diatas, pemicu biaya yang benar (true cost driver) tidak selalu
diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya sehingga ditemukan pemicu
biaya terbaik yang tersedia (best available cost driver). Pemicu biaya terbaik yang tersedia ini
adalah masalah pilihan organisasi atau perusahaan terhadap pemicu biaya yang memenuhi
syarat diatas setelah mempertimbangkan berbagai faktor (lihat peraga 2.8).

PERAGA 2.8
Pemicu Biaya Aktivitas PT Ariespaby
Aktivitas Biaya Aktivitas Pemicu Biaya
Pengesetan peralatan dan mesin Rp 7.000.000,- Jumlah pengesetan
Penanganan barang Rp 6.000.000,- Jumlah penanganan barang
Pemeliharaan peralatan dan mesin Rp 17.000.000,- Jumlah jam pemeliharaan

2.4 BIAYA BARANG DAN JASA


1. Fitur Jasa

Produk barang dan jasa mempunyai fitur yang berbeda. Lihat peraga 2.9 yang
membedakan keduanya.

1) Kewujudan. Jasa tidak dapat disimpan karena jasa tidak berwujud.


2) Daya tahan. Manfaat jasa dapat segera hilang stelah digunakan. Jasa yang
sejenis seringkali diberikan secara berulang-ulang bahkan kepada pelanggan
yang sama.

17
3) Keterpisahan. Terkadang Jasa yang diberikan kepada pelanggan, sementara
pelanggan itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut. Oleh
karena jasa tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, seperti barang
berwujud maka produksi massal jasa juga tidak dimungkinkan.
4) Heterogenitas. Jenis jasa sangat hetergen. Perusahaan perlu mengukur dan
meningkatkan antarjenis jasa.

PERAGA 2.9

Fitur Jasa

Fitur Properti Dampak pada Akuntansi Manajemen


1. jasa tidak dapat disimpan 1. tidak ada persediaan
2. tidak ada proteksi paten 2. perlu kode etik
Kewujudan
3. tidak dapat ditampilkan 3.bentuk fisik tidak ada
4. harga sulit ditentukan 4. pembebanan biaya rumit
1. manfaat jasa cepat hilang 1. tidak ada persediaan
Daya Tahan
2. jasa dapat berulang 2. perlu standar dan konsistensi
1. pelanggan terlibat dalam produksi 1. biaya dihitung per pelanggan
Keterpisahan
2. produksi massal sulit dilakukan 2. kosistensi kualitas diperlukan
1. variasi jasa banyak 1. pengukuran produktifitas variatif
Heterogenitas
2. pengukuran kualitas variatif
2. Biaya Berbeda UntukTujuan Berbeda
Biaya produk merupakan pembebanan biaya untuk mendukung tujuan
manajerial tertentu. Pengertian biaya produk tergantung tujuan manajerial yang
hendak dicapai. Sebagai contoh, manajemen tertarik untuk menganalisis tingkat laba
produk. Untuk mendukung tujuan ini, manajemen memerlukan informasi tentang
senua pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan suatu prduk.
Seperti tampak pada peraga 2.10, ada tiga definisi biaya produk. Setiap
definisi digunakan untuk tujuan manajerial yang berbeda.

PERAGA 2.10
Berbagai definisi biaya produk

Definisi Biaya Produk Biaya Produk


Biaya Produk
Biaya
Rantai Nilai Operasional Tradisional 18
Produk
rrRiset &
Pengembangan

Produksi mProduksi PProduksi

Pemasaran mPemasaran

Layanan lllLayanan
Pelanggan Pelanggan

Keputusan harga, Keputusan desain Pelaporan keuangan


dTujuan
keputusan bauran, analisis laba taktis eksternal
Manajerial
analisis laba strategis

Ketiga definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut :


1) Biaya produk rantai nilai adalah biaya prduk ang mempertimbangkan semua biaya,
mulai dari riset dan pengembangan, produksi, pemasaran sampai layanan pelanggan
(tampak dalam peraga 2.11)
PERAGA 11
Aktivitas Rantai Nilai

Merancang

Melayani Mengembangkan

Mendistribusikan Memproduksi

Memasarkan
2) Biaya produk operasional adalah biaya produk yang mempertimbangkan aktivitas
yang dikonsumsi produk mulai dari produksi, pemasaran, sampai dengan layanan
pelanggan.

19
3) Biaya produk tradisional adalah akumulasi biaya bahan, tenaga kerja dan overhead
pabrik yang digunakan daalam menghasilkan produk.

3. Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal


Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya produk
untuk pelapran keuangan eksternal. Biaya prduksi sering dikelmpkkan menjadi dua, yaitu
biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversation cost) adalah biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead.Biaya konversi menggambarkan biaya untuk mengubah bahan
baku menjadi produk akhir.

4. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

PERAGA 2.12
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
PT Ariespaby
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015
Penjualan Rp 30.000.000,-
Harga pokok penjualan
Persediaan awal Rp 3.000.000,-
Harga pokok produksi Rp 20.000.000,-
Barang tersedia dijual Rp 23.000.000,-
Persediaan akhir Rp 1.000.000,- Rp 22.000.000,-
Laba kotor Rp 8.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya pemasaran Rp 3.500.000,-
Biaya administrasi Rp 2.500.000,- Rp 6.000.000,-
Laba bersih sebelum Pajak Rp 2.000.000,-

5. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

20
Laporan laba rugi perusahaan jasa disajikan pada peraga 2.13. Perhitungan biaya
penyediaan jasa berbeda dengan perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan
manufaktur.

PERAGA 2.13

Laporan Laba rugi perusahaan jasa

PT Ariespaby
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015

Penjualan Rp 26.000.000,-
Biaya Jasa dijual
Pekerjaan dalam proses awal Rp 2.500.000,-
Biaya jasa ditambahkan Rp 1.000.000,-
Bahan langsung Rp 7.000.000,-
Tenaga kerja langsung Rp 2.000.000,-
Overhead Rp 10.000.000,-
Total biaya ditambahkan Rp 12.500.000,-
Pekerjaan dalam proses akhir Rp 500.000,-
Rp 12.000.000,-
Laba kotor Rp 14.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya pemasaran Rp 5.000.000,-
Biaya administrasi Rp 4.000.000,-
Rp 9.000.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp 5.000.000,-

2.5 BIAYA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN

21
Pembuat keputusan membutuhkan informasi dan akuntansi manajemen memask
infrmasi tersebut. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang relevan untuk prses
pembuatan keputusan.

1. Biaya Relevan Dan Pendapatan Relevan

Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya. Ada dua kriteria biaya relevan :

1) Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi, jika
biaya sudah terjadi bukan biaya relevan.
2) Biaya berbeda antar- alternatif.Biaya yang berbeda antar- alternatif berarti bahwa
suatu elemen biaya tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif
dengan alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar alternatif disebut juga biaya
differensial ( differential cost).

Ada 3 alasan pembuat keputusan memerlukan biaya relevan :

1) Tidak semua biaya merupakan biaya relevan.


2) Produksi merupakan informasi yang mahal.
3) Kemampuan kognitif yang terbatas.

2. Biaya Diferensial Dan Pendapatan Diferensial

Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar-alternatif keputusan.Sedangkan


pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar-alternatif keputusan.

Sebagai ilustrasi, PT Ariespaby sekarang menjual produknya melalui distribusi


ritel.Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menjual produk melalui distribusi
jaringan.Melalui distribusi ritel diperleh pendapatan sebesar Rp 70.000.000 harga pokok
penjualan Rp 35.000.000 biaya iklan Rp 8.000.000 depresiasi gudang Rp 5.000.000 dan biaya
lain-lain Rp 6.000.000 .Biaya terkait dengan usulan ini adalah harga pokok penjualan Rp
40.000.000 biaya iklan Rp 4.500.000 biaya komisi penjualan Rp 4.000.000 biaya depresiasi
gudang Rp 8.000.000 dan biaya lain-lain Rp 6.000.000. Pendapatan diferensial adalah Rp
10.000.000,- (Rp 80.000.000 - Rp 70.000.000)

Biaya total dengan distribusi ritel adalah Rp 54.000.000 sedangkan biaya total dengan
distribusi jaringan sebesar Rp 62.500.000. Jadi biaya diferensial adalah Rp 8.500.000 (Rp

22
62.500.000 - Rp 54.000.000) . Selisih antara pendapatan diferensial dan biaya diferensial
disebut laba diferensial .Dalam hal ini, laba diferensial yang diperleh adalah Rp 1.500.000
(Rp 10.000.000 - Rp 8.500.000)

3. Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan (opportunity cost ) adalah manfaat yang dikorbankan saat satu
alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain.

Sebagai ilustrasi, PT Ariespaby mempertimbangkan untuk membeli bahan untuk


kebutuhan setahun. Selain membeli bahan, perusahaan memiliki alternatif membeli sekuritas.
Harga bahan seharga Rp 20.000.000 apabila dibeli sekarang, harga sekuritas juga Rp
20.000.000 apabila dibeli sekarang. Return yang diperleh dari investasi adalah 10% per tahun
Apabila tahun ini perusahaan memutuskan untuk membeli bahan , maka jumlah biaya
kesempatan adalah Rp 2.000.000 (10% x Rp 20.000.000)

Ilustrasi lain, Almi adalah pegawai di sebuah perusahaan. Ia mendapat gaji Rp 120.000.000
per tahun. Ia sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan dan kembali ke
bangku kuliah untuk untuk menempuh prgram magister. Apabila ia memutuskan untuk
menempuh prgram magister dan tidak lagi bekerja, maka jumlah gaji Rp 120.000.000
tersebut merupakan biaya kesemppatan bagi Almi.

4. Biaya Terbenam

Biaya terbenam (sun cost) adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan
tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut.

Sebagai ilustrasi, PT ariespaby membayar Rp 50.000.000 bebeerpa tahun yang lalu


untuk membeli sebuah mesin. Mesin tersebut sekarang sudah kedaluarsa dan tidak laku
dijual. Keputusan tentang pembelian mesin tidak dapat lagi diubah karena sudah dilakukan.

Keputusan untuk tetap meenggunakan mesin tersebut juga bukan keputusan yang
tepat ,hal ini karena mesin tidak dapat lagi digunakan untuk memproduksi barang yang laku
dijual. Menjual mesin kedaluarsa juga tidak dapat dilakukan karena mesin tersebut sudah
tidak laku dipasar. Singkat kata, biaya Rp 50.000.000 yang dibayar untuk memperoleh mesin
adalah biaya terbenam dan diabaikan dalam pengambilan keputusan.

23
2.6 SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONVENSIONAL DAN
KONTEMPORER

Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasi menjadi sistem akuntansi manajemen


konvensinal dan kontemprer.

1. Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional

Sistem akuntansi manajemen konvesinal adalah sistem akuntansi manajemen yang


memfokuskan perhatian pada pengukuran output aktivitas berdasarkan volume produksi.
Sistem ini dibangun dengan asumsi bahwa semua biaya dapat diklasifikasi menjadi biaya
tetap dan biaya variabel dalam kaitannya dengan volume produksi, pemicu biaya berbasis
volume atau unit digunakan untuk membebankan biaya ke produk. Jika ada biaya yang tidak
dipicu oleh volume atau unit maka pembebanannya berdasarkan alokasi.

2. Sistem Akuntansi Kontemporer

Sistem akuntansi manajemen kontemporer berevlusi sejalan dengan perubahan dalam


lingkungan bisnis. Tujuan utama sistem akuntansi manajemen komtemporer adalah untuk
memperbaiki kualitas, konten, relevansi, dan ketepatan waktu akuntansi biaya .

Dibanding dengan sistem akuntansi manajemen konvensional, lebih banyak tujuan manajerial
yang terpenuhi melalui akuntansi manajemen kontemporer.

Sistem akuntansi manajemen komtemporer lebih menekankan penelusuran daripada


alokasi biaya. Peran penelusuran pemicu penting dalam sistem akuntansi manajemen
komtemporer. Pemicu yang digunakan dalam pembebanan biaya tidak hanya pemicu berbasis
unit melainkan pemicu berbasis nonunit. Pemicu berbasis nonunit meliputi pemicu tingkat
kelompok (batch level driver) dan pemicu tingkat produk (product level driver).

24
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kos (cost)
adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Sedangkan Biaya
(expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan .
Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.

Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses


pengelompokkan biaya secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang
lebih ringkas.

Klasifikasi biaya berdasarkan ketelusurannya dibagi menjadi dua yaitu : biaya


langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Klasifikasi biaya
berdasarkan perilaku dibagi menjadi tiga yaitu : biaya variabel (variable cost), biaya
tetap (fixed cost), dan biaya campuran (mixed cost). Berdasarkan fungsinya biaya
dibagi menjadi tiga yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi
dan umum. Dan klasifikasi biaya berdasarkan elemen biaya produksi juga dibagi
menjadi tiga yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

25
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Balderic Dkk, Akuntasi Manajemen, (Jakarta:Salemba Empat, 2014).

sistem pengendalian yang di beri anggaran


1. anggaran penjualan
2. anggaran manufaktur
3. pengukuran kinerja dan evaluasi
4. insentif manajemen

Proses anggaran
Meskipun pengendalian yang menyeluruh dapat di lakukan aatasa output yang di
hasilkan oleh masing masing peserta uji pengendalian terhadap seluruh bagian atau seksi jauh
lebih sulit.
Bagian pinjaman perusahaan
Mempuyai cara beroperasi yang berbeda.sebuah utang perusahaan, secara umum
mempuyai angka yang lebih besar daripada utang individual,yang di berikan oleh NJIC
kepada peminjam,seperti perusahaan industri atau dagang atau sebuah kantor publik.

Anggaran organisasi
Adalah yang memberikan laporan yang berwenang atas departemen anggaran.
Prosedur persetujuan
1.penyimpana informsi
2. anggaran berdasarkan klasifikasi beban
3.anggaran berdasarkan kegiatan
4. penjelasan mengenai perubaha
5.presentasi proposal anggaran
6. fungsi departemen anggaran
7.evaluasi anggaran 

   

26
Kesimpulan
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan
terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit organisasi kecil
lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan
merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini biasanya berkenan dengan unit-unit dalam
perusahaan.
pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki
wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Pusat beban adalah pusat tanggung
jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak. Ada dua jenis umum
dari pusat beban, yaitu : pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan. Biaya teknik adalah
biaya–biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan “memadai” dapat diestimasikan dengan
keandalan yang wajar.

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur


berdasarkan laba (selisih antara pendapatan dan beban) yang diperoleh. Pusat laba dapat
dibentuk dengan struktur divisionalisasi, yang memungkinkan unit utama bertanggungjawab
terhadap produksi dan pemasaran sekaligus. Pusat laba dibentuk dengan keputusan expense
and revenue trade-off. Keputusan ini ditentukan dengan 2 kondisi, yaitu Manajer memiliki
akses ke informasi yang relevan dalam membuat keputusan dan terdapat ukuran efektivitas
atas trade-off yang dibuat manajer.

Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk


mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat
Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta
mengelola aset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi
diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yandiperoleh dengan aset (investasi)
yang dipergunakan.

27
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi menyeruak mendobrak peradaban yang awalnya sangat stagnan. Menjadi

penting untuk mengkaji ilmu tentang keorganisasian agar tidak disapu oleh gelombang

pembaruan yang terus-menerus mereduksi sistem-sistem klasik. Era pasar bebas kembali

menantang kita untuk dapat menjawab dengan aksi berbagai masalah yang ada. Dibutuhkan

segenap pikiran, jiwa, raga, serta energi terbaik kita untuk menjadi para pelaku peradaban.

Perlu pemahaman lebih mendalam mengenai pusat tanggung jawab diantaranya pusat

pendapatan dan pusat beban.

Karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses pengendalian, dengan berfokus

pada berbagai jenis pusat tanggung jawab, teknik yang penting untuk pengendaliannya, dan

ukuran yang diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang bertanggungjawab atas

pusat-pusat tersebut. Inilah yang dapat menjelaskan secara rinci terkait pusat tanggung jawab.

Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung

jawab kepada subunit organisasi harus mencerminkan strategi organisasi.

Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam ruang lingkup laba

(yaitu, selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba (profit

center). Maka menjadi penting bagi kita untuk membahas secara rinci tentang “Pusat

Pendapatan Dan Beban”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pusat pendapatan ?

2. Apa yang dimaksud dengan pusat beban ?

28
1.3. Tujuan

1. Mengetahui pusat pendapatan.

2. Mengetahui pusat beban.

29

Anda mungkin juga menyukai