Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Biaya”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu. Rr. Yoppy Palupi P, SE,M.AK Selaku dosen mata kuliah akuntansi manajemen yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
2. Keluarga dan teman–teman yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian
makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu , yang telah membantu dalam
penyelesaiaan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat positif bagi kita
semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….........2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan klasifikasi biaya……………………………………………..5
A. Pengertian Biaya………………………………………………….....5
B. Klasifikasi Biaya………………………………………………….....5
2.2 Pembebanan Biaya…………………………………………………………..7
1. Objek Biaya………………………………………………………….7
2. Metode Pembebanan Biaya……………………………………….....7
3. Akurasi Pembebanan Biaya…………………………………………11
2.3 Penentuan Pemicu Biaya…………………………………………………….11
1. Tahapan Penentuan Pemicu Biaya…………………………………..11
2. Analisis Aktivitas…………………………………………………….12
3. Analisis Biaya……………………………………………………......15
4. Inventarisasi Pemicu Biaya………………………………………......16
5. Penentu Pemicu Biaya……………………………………………......17
2.4 Biaya Barang dan Jasa……………………………………………………......17
2.5 Biaya Dalam Pembuatan Keputusan…………………………......................22
2.6 Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional dan Kontemporer………….....24
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam
makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi
pada tahap pembebanan. Konsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep
upaya dan hasil (efforts and accomplishment).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian konsep biaya ?
2. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan ketelusuran ?
3. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku ?
4. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan fungsi ?
5. Bagaimana klasisikasi biaya berdasarkan elemen biaya produksi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep biaya
2. Agar mengetahui klasifikasi biaya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya
Kos diukur dalam satuan mata uang, pada waktu barang dan jasa dimanfaatkan
kos akan menjadi biaya. sedangkan Kos yang belum dimanfaatkan dikelompokkan
sebagai aset dalam neraca.
Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang
diberikan . Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
B. Klasifikasi Biaya
Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketelusuran
Berdasarkan ketelusuran biaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusur sampai
kepada produk secara langsung. Contohnya, biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang secara langsung
tidak dapat ditelusur ke produk.contohnya, gaji mandor produksi, dll.
5
berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas. Contohnya, depresiasi
mesin pabrik.
3) Biaya campuran (mix cost) adalah biaya yang memiliki karakteristik
biaya variabel sekaligus biaya tetap. Sebagian biaya berubah sebanding
dengan perubahan aktivitas dan sebagian lagi tidak terpengaruh oleh
perubahan aktivitas. contoh, biaya listrik. Biaya listrik berubah sesuai
dengan pemakaiannya sedangkan biaya abondemen listrik tidak berubah
walaupun pekmakaiannya naik atau turun.
6
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. contoh biaya tenaga
kerja langsung adalah upah buruh yang terlibat langsung dalam pengolah
produk, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah
supervisor dan kepala pabrik.
3) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost) adalah semua biaya
produksi selain biaya bahan baku dan upah tenaga kerja langsung.
contohnya, asuransi pabrik, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, depresiasi gedung pabrik dll.
1) Objek biaya (cost object) adalah semua unsur berupa apapun yang
kepadanya biaya dibebankan. contoh : dapat berupa produk, departemen,
aktivitas atau bahkan pelanggan.
2) Metode pembebanan biaya (cost assignment )
Ada tiga metode pembebanan biaya :
a. Penelusuran langsung ( direct tracing) adalah proses penentuan biaya
yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung
antara biaya dan objek biayanya. Sebagai ilustrasi sebagai berikut :
7
PERAGA 2.1
Metode Pembebanan Biaya
OBJEK BIAYA
Biaya : Biaya bahan baku kain dan upah operator mesin jahit
Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau
kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Pemicu ini digunakan untuk
8
membebankan biaya sumberdaya ke aktivitas, oleh karena itu aktivitas
perlu diidentifikasi.
PERAGA 2.2
Aktivitas dan Pemicunya
Aktivitas Pemicu
Pengesetan peralatan Jumlah pengesetan
Pemindahan bahan Jumlah pemindahan
Pemesanan bahan Jumlah order pembelian
Pendesainan kembali produk Jumlah order desain ulang
Pembayaran tagihan Jumlah faktur
Menginspeksi produk jadi Jumlah kelompok produksi
Pemeliharaan peralatan Jam pemeliharaan
Penyediaan listrik Jumlah kilowatt listrik
Pembungkusan barang Jumlah kotak
Penjadwalan produksi Jumlah jenis produksi
c. Alokasi
9
Apabila biaya yang dikeluarkan tidak dapat ditelusuri secara langsung
dan bukan merupakan sebab akibat yang terjadi atas biaya tersebut,
maka biaya tersebut dibebankan berdasarkan alokasi. Dasar alokasi
biaya yang lazim digunakan adalah jam mesin , jam kerja langsung,
jumlah karyawan, jam pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh
listrik. Sebagai ilustrasi sebagai berikut :
10
untuk diterapkan. Pertimbangan biaya - manfaat dapat dijadikan alasan
untuk memilih metode ini.
Perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat, supaya tepat dalam
membebankan biaya ke aktivitas. Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar
atau kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas, sedangkan aktivitas adalah pekerjaan
atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas mengkonsumsi biaya yang
dipengaruhi oleh pemicu biaya. Oleh karena itu pemicu biaya perlu diidentifikasi
untuk setiap aktivitas.
11
PERAGA 2.3
a) Analisis Aktivitas
1. Wawancara karyawan
2. Inventarisasi aktivitas
3. Pengecekan ulang
Salah satu pertimbangan dalam menentukan peringkasan aktivitas jika daftar aktivitas
terlalu terperinci adalah besarnya konsumsi waktu pelaksanaan aktivitas dan oleh karenanya
inventarisasi aktivitas dapat dilakukan bersamaan dengan distribusi waktunya, sehingga
pengelompokan aktivitas yang terperinci menjadi aktivitas yang ringkas, tetapi mewakili
berbagai aktivitas terperinci perlu dilakukan.
12
Inventarisasi aktivitas dan konsumsi waktu setiap aktivitas perlu dikomunikasikan
kepada karyawan Pewawancara dan karyawan perlu melakukan pengecekan ulang. Pada
tahap ini pewawancara dan karyawan akan mengkaji sejauh mana tingkat kewajaran isi dari
inventarisasi aktivitas. Sebagi ilustrasi sebagai berikut :
Ada 3 orang diwawancara terkait dengan biaya overhead pabrik dari PT Ariespaby, yaitu :
Revi, Yulia dan Nita. Berikut sinopsis wawancaranya :
Revi :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pengeset peralatan dan mesin pabrik.
Sebanyak 5% dari total waktu kerja saya gunakan untuk menghubungi bagian
perencanaan untuk mengetahui rencana produksi. Informasi mengenai rencana
produksi saya gunakan sebagai dasar untuk berkoordinasi dengan 5 orang karawan
yang menjadi bawahan saya. Sebanyak 5% waktu kerja saya gunakan untuk
berkoordinasi dengan bawahan. Sebanyak 90% dari total waktu kerja saya adalah
untuk mengawasi bawahan. Lima bawahan saya menghabiskan sebanyak 95% dari
total waktu kerjanya untuk mengeset peralatan dan mesin (set-up) setiap kali akan
dilakukan produksi. Pengesetan peralatan ini mereka lakukan sesuai dengan perintah
saya".
Yulia :"Saya adalah supervisor operator forklift yang menangani pemindahan barang. Saya
memiliki bawahan sebanyak 4 orang.Saya menghabiskan 4 persen dari total waktu
kerja untuk berkomunikasi dengan manajer produksi terkait dengan penangan
bahan.Sebanyak 10% dari total waktu kerja, saya gunakan untuk melakukan
koordinasi dengan bawahan .Sebesar 86% dari total waktu kerja, saya gunakan untuk
mengawasi bawahan.Bawahan saya menghabiskan 90% dari total waktu kerjanya
untuk memindahkan barang. Barang ditangani dari gudang ke produksi dan dari
produksi ke gudang".
Nita :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pemeliharaan peralatan dan mesin pabrik.
Saya bekerja dibantu oleh 4 orang karyawan. Saya menghabiskan 8% dari total waktu
kerja untuk membuat perencanaan pemeliharaan. Sebanyak 5% dari total waktu
kerja, saya gunakan untuk melakukan koordinasi dengan bawahan. Sebanyak 85%
dari total waktu kerja, saya gunakan untuk mengawasi bawahan. Koordinasi ini saya
lakukan dalam rangka melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin. Sebanyak 3%
dari total waktu kerja, saya gunakan untuk berkomunikasi dengan manajer pabrik.
Empat karyawan saya menghabiskan 85% dari total waktu kerjanya untuk melakukan
13
pemeliharaan peralatan dan mesin sesuai perintah saya. Sebanyak 10 persen dari
total waktu kerja digunakan untuk memastikan mesin dan peralatan dapat bekerja
dengan baik waktu digunakan".
PERAGA 2.4.
Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Terperinci
14
dilakukan supervisor dan karyawan pemeliharaan dapat digabung menjadi aktivitas
pemeliharaan peralatan dan mesin.
Seperti tampak pada peraga 2.5, inventarisasi aktivitas overhead menjadi sangat
ringkas. Oleh karena itu faktor judgment dan konteks yang dihadapi manajemen dapat
menyebabkan terperinci atau ringkasnya pengelompokan aktivitas. Hal ini dapat berbeda
antara situasi yang satu dengan situasi yang lainnya.
PERAGA 2.5
Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Ringkas
Supervisor/Karyawan Aktivitas
Pengesetan peralatan dan mesin Pengesetan peralatan dan mesin
Penanganan barang Penanganan barang
Pemeliharaan peralatan dan mesin Pemeliharaan peralatan dan mesin
b) Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi pada setiap
aktivitas. Analisis biaya merupakan dasar untuk mengidentifikasi unsur biaya yang
dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang
ada di perusahaan.
PERAGA 2.6
15
Inventarisasi Biaya Aktivitas PT Ariespaby
Aktivitas Biaya Aktivitas
Pengesetan peralatan dan mesin Rp 7.000.000,-
Penanganan barang Rp 6.000.000,-
Pemeliharaan peralatan dan mesin Rp 17.000.000,-
Pemicu biaya adalah faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh
aktivitas.Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu dan oleh karenanya
perlu dilakukan inventarisasi agar dapat dilakukan faktor pemicu yang paling tepat
Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan meliputi : jumlah pengesetan, jam
kerja karyawan dan jam mesin. Jumlah pengesetan menunjukkan banyaknya frekuensi
pengesetan peralatan yang terjadi. Jam kerja karyawan menunjukkan jumlah jam kerja yang
dikonsumsi setiap kali melakukan pengesetan. Sedangkan jam mesin menunjukkan lamanya
mesin digunakan dalam setiap kelompok produksi.
PERAGA 2. 7
Pemicu biaya yang baik adalah pemicu biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
16
1. Dapat diukur. Organisasi dapat mengukur besaran pemicu biaya dengan mudah
2. Dapat dikendalikan. Besar kecilnya pemicu biaya dapat dikelolah oleh manajemen
Apabila manajemen berencana mengubah biaya maka manajemen dapat melakukan
dengan mengubah pemicu biaya.
3. Sederhana. Pemicu biaya bukan merupakan data yang kompleks yang berasal dari
perhitungan yang rumit. Pemicu biaya yang menggunakan rata-rata tertimbang semua
alternatif pemicu biaya merupakan cpntoh pemicu biaya yang tidak sederhana.
4. Berhubungan dengan objek biaya. Ada hubungan sebab-akibat antara pemicu biaya
dengan objek biaya.
5. Dapat diterima. Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pengendalian biaya
dapat menerima pemicu biaya yang dipilih.
Dengan adanya kriteria diatas, pemicu biaya yang benar (true cost driver) tidak selalu
diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya sehingga ditemukan pemicu
biaya terbaik yang tersedia (best available cost driver). Pemicu biaya terbaik yang tersedia ini
adalah masalah pilihan organisasi atau perusahaan terhadap pemicu biaya yang memenuhi
syarat diatas setelah mempertimbangkan berbagai faktor (lihat peraga 2.8).
PERAGA 2.8
Pemicu Biaya Aktivitas PT Ariespaby
Aktivitas Biaya Aktivitas Pemicu Biaya
Pengesetan peralatan dan mesin Rp 7.000.000,- Jumlah pengesetan
Penanganan barang Rp 6.000.000,- Jumlah penanganan barang
Pemeliharaan peralatan dan mesin Rp 17.000.000,- Jumlah jam pemeliharaan
Produk barang dan jasa mempunyai fitur yang berbeda. Lihat peraga 2.9 yang
membedakan keduanya.
17
3) Keterpisahan. Terkadang Jasa yang diberikan kepada pelanggan, sementara
pelanggan itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut. Oleh
karena jasa tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, seperti barang
berwujud maka produksi massal jasa juga tidak dimungkinkan.
4) Heterogenitas. Jenis jasa sangat hetergen. Perusahaan perlu mengukur dan
meningkatkan antarjenis jasa.
PERAGA 2.9
Fitur Jasa
PERAGA 2.10
Berbagai definisi biaya produk
Pemasaran mPemasaran
Layanan lllLayanan
Pelanggan Pelanggan
Merancang
Melayani Mengembangkan
Mendistribusikan Memproduksi
Memasarkan
2) Biaya produk operasional adalah biaya produk yang mempertimbangkan aktivitas
yang dikonsumsi produk mulai dari produksi, pemasaran, sampai dengan layanan
pelanggan.
19
3) Biaya produk tradisional adalah akumulasi biaya bahan, tenaga kerja dan overhead
pabrik yang digunakan daalam menghasilkan produk.
PERAGA 2.12
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
PT Ariespaby
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015
Penjualan Rp 30.000.000,-
Harga pokok penjualan
Persediaan awal Rp 3.000.000,-
Harga pokok produksi Rp 20.000.000,-
Barang tersedia dijual Rp 23.000.000,-
Persediaan akhir Rp 1.000.000,- Rp 22.000.000,-
Laba kotor Rp 8.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya pemasaran Rp 3.500.000,-
Biaya administrasi Rp 2.500.000,- Rp 6.000.000,-
Laba bersih sebelum Pajak Rp 2.000.000,-
20
Laporan laba rugi perusahaan jasa disajikan pada peraga 2.13. Perhitungan biaya
penyediaan jasa berbeda dengan perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan
manufaktur.
PERAGA 2.13
PT Ariespaby
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015
Penjualan Rp 26.000.000,-
Biaya Jasa dijual
Pekerjaan dalam proses awal Rp 2.500.000,-
Biaya jasa ditambahkan Rp 1.000.000,-
Bahan langsung Rp 7.000.000,-
Tenaga kerja langsung Rp 2.000.000,-
Overhead Rp 10.000.000,-
Total biaya ditambahkan Rp 12.500.000,-
Pekerjaan dalam proses akhir Rp 500.000,-
Rp 12.000.000,-
Laba kotor Rp 14.000.000,-
Biaya operasi :
Biaya pemasaran Rp 5.000.000,-
Biaya administrasi Rp 4.000.000,-
Rp 9.000.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp 5.000.000,-
21
Pembuat keputusan membutuhkan informasi dan akuntansi manajemen memask
infrmasi tersebut. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang relevan untuk prses
pembuatan keputusan.
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya. Ada dua kriteria biaya relevan :
1) Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi, jika
biaya sudah terjadi bukan biaya relevan.
2) Biaya berbeda antar- alternatif.Biaya yang berbeda antar- alternatif berarti bahwa
suatu elemen biaya tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif
dengan alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar alternatif disebut juga biaya
differensial ( differential cost).
Biaya total dengan distribusi ritel adalah Rp 54.000.000 sedangkan biaya total dengan
distribusi jaringan sebesar Rp 62.500.000. Jadi biaya diferensial adalah Rp 8.500.000 (Rp
22
62.500.000 - Rp 54.000.000) . Selisih antara pendapatan diferensial dan biaya diferensial
disebut laba diferensial .Dalam hal ini, laba diferensial yang diperleh adalah Rp 1.500.000
(Rp 10.000.000 - Rp 8.500.000)
3. Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost ) adalah manfaat yang dikorbankan saat satu
alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain.
Ilustrasi lain, Almi adalah pegawai di sebuah perusahaan. Ia mendapat gaji Rp 120.000.000
per tahun. Ia sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan dan kembali ke
bangku kuliah untuk untuk menempuh prgram magister. Apabila ia memutuskan untuk
menempuh prgram magister dan tidak lagi bekerja, maka jumlah gaji Rp 120.000.000
tersebut merupakan biaya kesemppatan bagi Almi.
4. Biaya Terbenam
Biaya terbenam (sun cost) adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan
tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut.
Keputusan untuk tetap meenggunakan mesin tersebut juga bukan keputusan yang
tepat ,hal ini karena mesin tidak dapat lagi digunakan untuk memproduksi barang yang laku
dijual. Menjual mesin kedaluarsa juga tidak dapat dilakukan karena mesin tersebut sudah
tidak laku dipasar. Singkat kata, biaya Rp 50.000.000 yang dibayar untuk memperoleh mesin
adalah biaya terbenam dan diabaikan dalam pengambilan keputusan.
23
2.6 SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONVENSIONAL DAN
KONTEMPORER
Dibanding dengan sistem akuntansi manajemen konvensional, lebih banyak tujuan manajerial
yang terpenuhi melalui akuntansi manajemen kontemporer.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kos (cost)
adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Sedangkan Biaya
(expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan .
Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Proses anggaran
Meskipun pengendalian yang menyeluruh dapat di lakukan aatasa output yang di
hasilkan oleh masing masing peserta uji pengendalian terhadap seluruh bagian atau seksi jauh
lebih sulit.
Bagian pinjaman perusahaan
Mempuyai cara beroperasi yang berbeda.sebuah utang perusahaan, secara umum
mempuyai angka yang lebih besar daripada utang individual,yang di berikan oleh NJIC
kepada peminjam,seperti perusahaan industri atau dagang atau sebuah kantor publik.
Anggaran organisasi
Adalah yang memberikan laporan yang berwenang atas departemen anggaran.
Prosedur persetujuan
1.penyimpana informsi
2. anggaran berdasarkan klasifikasi beban
3.anggaran berdasarkan kegiatan
4. penjelasan mengenai perubaha
5.presentasi proposal anggaran
6. fungsi departemen anggaran
7.evaluasi anggaran
26
Kesimpulan
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan
terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit organisasi kecil
lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan
merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini biasanya berkenan dengan unit-unit dalam
perusahaan.
pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki
wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Pusat beban adalah pusat tanggung
jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak. Ada dua jenis umum
dari pusat beban, yaitu : pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan. Biaya teknik adalah
biaya–biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan “memadai” dapat diestimasikan dengan
keandalan yang wajar.
27
BAB 1
PENDAHULUAN
penting untuk mengkaji ilmu tentang keorganisasian agar tidak disapu oleh gelombang
pembaruan yang terus-menerus mereduksi sistem-sistem klasik. Era pasar bebas kembali
menantang kita untuk dapat menjawab dengan aksi berbagai masalah yang ada. Dibutuhkan
segenap pikiran, jiwa, raga, serta energi terbaik kita untuk menjadi para pelaku peradaban.
Perlu pemahaman lebih mendalam mengenai pusat tanggung jawab diantaranya pusat
pada berbagai jenis pusat tanggung jawab, teknik yang penting untuk pengendaliannya, dan
ukuran yang diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang bertanggungjawab atas
pusat-pusat tersebut. Inilah yang dapat menjelaskan secara rinci terkait pusat tanggung jawab.
Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung
Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam ruang lingkup laba
(yaitu, selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba (profit
center). Maka menjadi penting bagi kita untuk membahas secara rinci tentang “Pusat
28
1.3. Tujuan
29