Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perubahan Peran Akuntansi Manajerial dalam Bisnis Dinamis


Lingkungan
The Changing Role of Managerial Accounting in a Dynamic Business Environment

Dosen Pengampu :
Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Di Susun Oleh :
Ario Satria (C1C019008)
Devi Febriana (C1C019128)
Syifa Alifah Subagio (C1C019002)

KELAS R-010
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Paradigma bisnis yang terus berubah dalam persaingan global yang semakin ketat,
membuat konsep akuntansi manajemen harus berubah karena tidak relevan dalam bisnis
kontemporer. Perubahan dalam paradigma bisnis tersebut telah secara radikal mengubah
peran akuntan manajemen. Peran akuntansi manajemen yang awalnya hanya fokus pada
melakukan penilaian, mengarahkan perhatian dan pemecahan masalah kini telah berubah.
Perubahan peran akuntansi manajemen ini akan terus berubah untuk memenuhi persyaratan
informasi dari lingkungan bisnis yang tidak pasti. Akuntansi manajemen juga merupakan
kemajuan akuntansi biaya dan praktik pembukuan konvensional, yang memungkinkan
praktik pengambilan keputusan yang lebih baik.
Perusahaan- perusahaan skala besar, menengah dan kecil di paksa melakukan penyesuain-
penyesuaian dan mengantisipasi atas perubahan harga dan tunutan konsumen. Kalau tidak
demikian akan terjadi bahwa perusahaan tersebut akan mengalami hambatan untuk dapat
bertahan apalagi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Perusahaan dalam upaya mencapai
keunggulan bersaing (kompetitif advantage) disamping harus mampu menghadapi teknologi
baru dengan cepat atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan baik, ia harus
benar- benar dapat bersaing dalam hal efisiensi inovatif pricing policy, pengembangan
produk dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan hal- hal diatas diperlukan pengelola
perusahaan, khususnya akuntan manajemen dapat bekerja secara profesional.
Dalam mengantisipasi perkembangan perekonomian saat ini, perusahaan dalam aktivitas
operasinya harus menerapkan integrasi proses business artinya perusahaan sekarang tidak
hanya memperhatikan fungsinya sendiri–sendiri. (seperti fungsi pembelian, produksi,
pemasaran dsb), tidak berusaha berintegrasi dengan fungsi–fungsi lainnya, tetapi proses
business diperoleh dengan cara menggabungkan antara manfaat berupa spesialisasi dari
sumber daya manusia dengan unsur–unsur efisiensi, kecepatan dan kualitas yang diperoleh
dari bentuk integrasi proses business tersebut. Dengan adanya penggabungan antar fungsi
perusahaan, maka hasil produksi dapat mencapai tujuan efisiensi dan efektifitas yang
diharapkan.
Peran dari akuntansi manajerial sekarang ini sangatlah berbeda dengan beberapa dekade
yang lalu, akuntan manajerial beroperasi dalam kapasitas kepegawaian yang keras. Sekarang
ini akuntansi manajerial melayani sebagai konsultan bisnis intern, dimana bekerja dari sisi ke
sisi dalam tim lintas fungsi dengan manajer dan semua area dari suatu organisasi.

1.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perubahan Peran Akuntansi Manajerial dalam Bisnis Dinamis


Lingkungan?
2. Bagaimana Akuntansi Manajerial Menambah Nilai Bagi Organisasi?
3. Di mana Akuntan Manajerial Ditempatkan dalam Suatu Organisasi?
4. Bagaimana Contoh Kasus dalam Perubahan Peran Akuntansi Manajerial dalam Bisnis
Dinamis Lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Peran dari Akuntansi Manajerial dalam Lingkungan Bisnis
yang Dinamis

Pada dasarnya, semua jenis organisasi baik pabrikan, pengecer, jasa, pertanian,
organisasi nirlaba, dan pemerintah, memiliki suatu set tujuan atau objektif dan
informasi yang dibutuhkan manajer untuk mencapai tujuan.
Akuntansi manajerial merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran,
penganalisaan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi dalam mencapai
tujuan- tujuan organisasi. Akuntansi manajerial merupakan bagian yang
melengkapi proses manajemen dan akuntan manajerial merupakan rekan strategik yang
penting dalam suatu tim manajemen organisasi.
Peran dari akuntansi manajerial sekarang ini sangatlah berbeda dengan beberapa
dekade yang lalu. Di masa lalu, akuntan manajerial beroperasi dalam kapasitas
kepegawaian yang keras. Sekarang ini, akuntan manajerial melayani sebagai
konsultan bisnis intern, diaman bekerja dari sisi ke sisi dalam tim lintas fungsi dengan
manajer dari semua area dari suatu organisasi.

Managing Resources, Activities, and People

Dalam mengejar tujuan, suatu organisasi menuntut sumber daya, mempekerjakan orang,
dan menyatukan mereka dengan kumpulan aktivitas yang terorganisasi. Tim
manajemen melakukan empat aktivitas:

1. Pembuatan keputusan (decision making)


2. Perencanaan (planning)
3. Pengarahan aktivitas operasional (directing operational activities)
4. Pengendalian (controlling).

2.2 Akuntansi Manajerial Menambah Nilai Bagi Organisasi

Akuntan manajerial menambah nilai untuk suatu organisasi dengan memberikan lima
objektif utama, yaitu:

1. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan dan perencanaan, serta


secara proaktif berpartisipasi sebagai bagian dari tim manajemen dalam pembuatan
keputusan dan proses perencanaan.
2. Membantu manajer dalam mengarahkan dan mengontrol aktivitas operasi.
3. Memotivasi manajer dan karyawan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Mengukur kinerja dari aktivitas, unit sub, manajer dan karyawan lainnya dalam
suatu organisasi.
5. Menilai posisi daya saing organisasi, dan bekerja dengan manajer lain
untuk memastikan daya saing organisasi secara jangka panjang dalam organisasi.
Balanced scorecard merupakan model dari evaluasi kinerja suatu bisnis yang
menyeimbangkan ukuran atas kinerja keuangan, operasi intern, inovasi dan
pembelajaran, serta kepuasan pelanggan.

Mangerial versus Financial Accounting

Akuntansi keuangan merupakan penggunaan informasi akuntansi untuk pelaporan


kepada sekelompok orang di luar organisasi. Laporan keuangan yang di publikasikan dan
laporan keuangan lainnya merupakan bentuk dari informasi akuntansi keuangan. Pengguna
informasi ini yaitu pengguna eksternal, seperti: pemegang saham, analis keuangan, serikat
buruh, grup pelanggan dan agensi pemerintah. Sedangkan akuntansi manajerial
merupakan informasi yang digunakan manajer di setiap tingkatan dalam organisasi
untuk pembuatan keputusan, perencanaan, pengarahan dan pengendalian dalam operasi
organisasi, dan juga digunakan untuk menilai posisi daya saing.

2.3 Di Mana Akuntan Manajerial Ditempatkan dalam suatau Organisasi?


Pertanyaan ini dapat diinterpretasikan ke dalam tiga pertanyaan:

1. Di mana akuntan manajerial ditempatkan dalam suatu struktur organisasi?


2. Bagaimana akuntan manajerial disebar?
3. Dalam lokasi fisik seperti apa akuntan manajerial melakukan pekerjaan mereka?

Struktur Organisasi

1. Line and staff positions


Manajer di line positions secara langsung terlibat dalam ketentuan atas barang dan
jasa. Sedangkan staff positions mensupervisi aktivitas yang menopang misi
keseluruhan suatu organisasi, tapi mereka terlibat secara tidak la ngsung dalam
aktivitas operasional.
2. CFO atau controller
Jabatan yang diberikan sebagai pimpinan manajerial sebagai akuntan keuangan.
Dalam organisasi lain biasa disebut sebagai controller.
3. Bendahara
Yang bertanggung jawab atas timbulnya modal dan penjagaan aset organisasi.
4. Auditor internal
Yang bertanggung jawab dalam meninjau prosedur, pencatatan, dan laporan
akuntansi baik pada controller dan bendahara.

Lokasi Fisik

Apabila kita menanyakan di mana lokasi akuntan manajerial melakukan pekerjaan


mereka, maka jawabannya ialah di mana saja. Dimana, mereka ditempatkan dalam
setiap bagian dari suatu perusahaan, dari kantor pusat perusahaan maupun ke lokasi
dimana barang dan jasa diproduksi.

Tema Utama dalam Akuntansi Manajerial

1. Informasi dan Insentif


Kebutuhan informasi merupakan pendorong di balik akuntansi manajerial.
Sehingga, informasi akuntansi manajerial sering melayani dua fungsi: fungsi
pemfasilitasi keputusan dan fungsi pemengaruh keputusan. Informasi biasanya di
berikan kepada pembuat keputusan untuk menolong manajer memilih suatu
alternative, dan juga informasi digunakan untuk mempengaruhi keputusan
manajemen.
2. Isu Perilaku
Reaksi baik oleh individu maupun kelompok atas informasi akuntansi akan
secara signifikan mempengaruh peristiwa dalam suatu organisasi. Sehingga, semakin
baik pengertian akuntan manajerial atas perilaku manusia, maka akan lebih efektif
dalam menghasilkan informasi.
3. Biaya dan Keuntungan
Informasi merupakan komoditas, dimana terdapat biaya dan keuntungan
yang dihubungkan dengan informasi akuntansi manajerial. Teknik akuntansi
manajerial tertentu yang diinginkan atau informasi harus ditentukan dengan
pertimbangan biaya dan keuntungan.
4. Evolusi dan Adaptasi dalam Akuntansi Manajerial
Lingkungan bisnis berubah dengan tajam, sehingga akuntansi manajerial
harus beradaptasi untuk mencerminkan perubahan tersebut. Terdapat beberapa
perubahan dalam dunia bisnis, yaitu:
a. E-business
b. Perusahaan jasa vs perusahaan pabrikan
c. Munculnya industri-industri baru
d. Kompetisi global
e. Fokus pada pelanggan
f. Tim lintas fungsi
g. Pabrikan dengan metode komputerisasi
h. Siklus hidup produk dan keanekaragaman
i. Kompetisi berbasis waktu
j. Teknologi informasi dan teknologi
k. Manajemen persediaan Just-in-Time
l. Total quality management
m. Pengembangan secara berkala

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan interpretif-kualitatif dan


dilakukan dalam kurun waktu 2,5 bulan. Ada dua metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan interview serta observasi lapangan.

Selama bulan September 2012, peneliti telah berhasil melakukan wawancara dengan
total 8 narasumber yang termasuk owner, kepala gudang, mandor, karyawan teknis, karyawan
administratif, serta sales administrative dalam 14 sesi berbeda dan menghabiskan waktu total
16 jam (tabel 1). Seluruh proses wawancara dilakukan secara semi-terstruktur menggunakan
pertanyaan yang memungkinkan narasumber untuk menjawab secara bebas berdasarkan
pandangan serta opini pribadi mereka sendiri.

Tabel 1. Ringkasan Wawancara


Total waktu
Narasumber Keterangan kedudukan Total sesi
(jam)
Pemilik UD Mega Jaya (Bp. Owner (pengambil 7 4
Njoo Tjong Teng, usia 44 keputusan terutama urusan
tahun) strategis)
Istri pemilik (Ibu Mellissa, Owner (pengambil 3,5 3
usia 41 tahun) keputusan terutama urusan
operasional)
Kepala Gudang (Bp. Felix Kakak laki-laki dari Ibu 0,5 1
Mahendra, usia 48 tahun) Mellissa selaku owner
Mandor (Bp. Sampono, usia Karyawan yang telah 1,5 2
48 tahun) mengabdi selama 28 tahun di
UD Mega Jaya
Salesperson (Bp. Andrew, Karyawan dengan gaji 1 1
usia 37 tahun) bulanan ditambah dengan
komisi penjualan
Karyawan teknis (Bp. Karyawan dengan upah 1 1
Madechan, usia 39 tahun) harian
Karyawan administratif (Ibu Karyawan dengan gaji 1 1
Denok, usia 26 tahun) bulanan
Karyawan administratif (Ibu Karyawan dengan gaji 0,5 1
Wahyu, usia 39 tahun) bulanan
Total 16 14
Untuk observasi non-partisipan yang dilakukan, peneliti membutuhkan waktu selama kurang
lebih 1 bulan selama bulan September 2012 untuk memperoleh data-data pendukung dari
wawancara yang telah dilakukan sehingga dapat meminimalisasi bias. Observasi dilakukan
selama jam operasional perusahaan dan dilakukan di toko dan gudang dengan mengumpulkan
data dari aktivitas sehari-hari perusahaan, situasi kerja yang mencerminkan hubungan antara
atasan dan bawahan, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung untuk mendapatkan hasil
penelitian yang akurat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pengendalian Manajemen

Dalam UD Mega Jaya, ada empat bentuk pengendalian yang diterapkan, yaitu
pengendalian hasil, proses, personil, serta budaya. Dalam pengendalian hasil, pemimpin
mencoba untuk memberikan suntikan semangat terhadap karyawan, khususnya bagian
penjualan dengan pemberian insentif atau bonus tambahan ketika karyawan tersebut berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kegiatan yang ada sehari-hari di
UD Mega Jaya, pengendalian proses terlihat dalam adanya pembatasan perilaku secara fisik
dan administratif, proses prakendali sebelum karyawan secara langsung berhadapan dengan
pelanggan, serta penerapan action accountability yang dilakukan agar seluruh karyawan
selalu mau bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang telah mereka lakukan.
Selain kedua pengendalian tersebut, UD Mega Jaya juga senantiasa memberikan
training terhadap karyawan yang baru saja mulai bekerja sebagai bentuk adanya
pengendalian personil. Budaya dalam perusahaan keluarga merupakan cerminan dari nilai-
nilai keluarga pemimpin. Dalam UD Mega Jaya sendiri, pemimpin mencoba untuk
mempertegas pengendalian budaya berdasarkan nilai-nilai keluarga pemimpin dengan
memberikan social arrangement berupa pakaian kerja yang bertuliskan identitas perusahaan
serta memberikan contoh nyata bagi karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan prinsip yang dianut (tone at the top).
Keempat bentuk pengendalian manajemen tersebut diterapkan di UD Mega Jaya
dengan metode yang disebut oleh pemimpin merupakan metode ‘tarik-ulur’ untuk dapat
mengendalikan para karyawan yang memiliki keinginan yang berbeda-beda satu sama lain.
“Bawahan itu jangan dimelok’i (diikuti) terus. Mereka harus dilepas, biar lambat
laun mereka bisa berdiri dan jalan sendiri. Dengan catatan, kontrol ya harus tetep
ada. Kita orang ya musti harus tetep kontrol, tapi ya nda perlu terlalu ketat sampe
kaya gimana gitu.” (Bp. Njoo Tjong Teng)
“Ya itulah yang namanya di’tarik-ulur’ ya itu. Jadi kadang ya dikencengi
(diperketat), tapi kadang ya dilonggari.” (Ibu Mellissa)
Strategi ini dipercaya oleh pemilik dapat membuat para karyawan bekerja dengan
baik. Mereka akan dapat bekerja dengan baik dan nyaman, tanpa mengurangi rasa hormat
kepada atasan mereka. Nuansa kekeluargaan dapat membuat karyawan menjadi nyaman,
kebebasan bagi karyawan juga dapat membuat karyawan menjadi lebih ulet, serta
pencukupan kebutuhan karyawan melalui pengendalian hasil juga akan sangat efektif untuk
memacu semangat kerja semua karyawan sehingga hasil yang dicapai juga menjadi jauh lebih
bagus.

Dinamika Lingkungan Bisnis

Ketika perusahaan dihadapkan dengan dinamika lingkungan bisnisnya, maka


pemimpin harus dengan cepat mengambil keputusan taktis terkait pengendalian manajemen
untuk mencegah terjadinya risiko berupa control cost dari perubahan lingkungan bisnis yang
tidak dapat dikendalikan tersebut. Dalam UD Mega Jaya, beberapa lingkungan bisnis yang
sangat berpengaruh dalam setiap proses dan kegiatan yang dilakukan adalah lingkungan
sosial dan hukum, perekonomian, persaingan dan globalisasi, serta lingkungan teknologi
yang belakangan ini semakin berkembang pesat. Dalam lingkungan sosial dan hukum,
perusahaan dihadapkan pada tuntutan masyarakat untuk memberlakukan sistem kerja tetap
karena adanya sistem kerja kontrak dirasa masyarakat telah sangat merugikan pihak
karyawan. Selain masyarakat, pemerintah juga menuntut agar perusahaan dapat memberikan
upah dan gaji yang nilainya di atas standar upah minimum yang ditetapkan daerah.
Dalam bidang perekonomian, tuntutan karyawan terhadap perusahaan untuk
memberikan kenaikan gaji ketika harga bahan bakar naik dan Tunjangan Hari Raya (THR)
tiap tahunnya akibat adanya inflasi dari tahun ke tahun juga membuat pemimpin mencoba
untuk mengevaluasi kembali sistem pengendalian manajemen yang diterapkan seperti yang
terlihat dalam kutipan wawancara dengan owner berikut.

“Mereka itu cepet sekali. Ada bensin mundak titik ae lho, langsung njaluk mundhak
bayarane (minta naik bayarannya). Wes unjuk rasa kabeh sudahan, mulai ngoceh
kabeh. Kalo wes gitu, celuk endas’e (panggil kepalanya - mandor). Maunya apa?
Minta naik berapa? Kita juga ga harus nuruti kemauan mereka, tapi musti kita itung
dulu. Dan aku tanya juga, kalo aku mau bayar kamu segitu, konsekuensinya kamu ke
aku gimana. Itu semua harus diomongkan biar bisa dikendalikan. Nah kalo aku bayar
kamu segitu, tapi kerjoanmu tetep sak gitu, yo ga iso. Harus lebih giat lagi.” (Ibu
Mellissa)

Perekonomian nampaknya merupakan hal yang sangat sensitif bagi para karyawan
serta dapat mempengaruhi kinerja mereka. Seperti yang diakui oleh pemimpin bahwa ketika
tuntutan akibat perubahan yang ada dalam bidang perekonomian belum mendapatkan
tanggapan dari atasan, maka para karyawan akan mengalami penurunan kinerja. Hal inilah
yang membuat pemimpin akan dengan cepat dan tanggap mengambil keputusan ketika
dihadapkan pada situasi yang demikian.
Lingkungan persaingan dan globalisasi masing-masing juga menimbulkan suatu
peluang dan ancaman tersendiri bagi perusahaan dan membuat pemimpin harus melakukan
perubahan terhadap penerapan pengendalian manajemen yang telah ada. Misalnya saja,
dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, pemimpin akan mencoba memberikan motivasi
tambahan bagi para karyawan untuk dapat terus meningkatkan penjualan dalam keadaan yang
demikian. Globalisasi juga menawarkan banyak sekali peluang baru dimana perusahaan akan
dapat memperoleh pangsa pasar baru dengan banyaknya importir-importir baru yang
mencoba memasuki pasar Indonesia. Sedangkan untuk lingkungan teknologi yang sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat, pemimpin juga dituntut untuk secara cerdas
mengambil keputusan dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk mengurangi
biaya operasional serta meningkatkan pendapatan perusahaan.
Dinamika Lingkungan Bisnis terhadap Sistem Pengendalian Manajemen

Di UD Mega Jaya, adanya dinamika lingkungan sosial dan hukum, perekonomian,


persaingan dan globalisasi, serta teknologi telah memberikan pengaruh bagi pemimpin dalam
proses pengambilan keputusan terkait sistem pengendalian manajemen yang ditetapkan.
Tabel 2 berikut merupakan uraian singkat bagaimana perubahan dalam lingkungan bisnis
memberikan dampak terhadap pengendalian hasil, proses, serta personil.
. Tabel 2. Pengaruh Dinamika Lingkungan Bisnis terhadap SPM UD Mega Jaya
Lingkungan
Sosial dan Hukum Perekonomian Persaingan dan Globalisasi Teknologi
SPM
 Dalam kondisi
perekonomian yang
turbulen, pemimpin
 Ketika menghadapi
mencoba untuk
tantangan persaingan dan
meningkatkan
globalisasi yang cukup
motivasi para
berat, maka perusahaan
karyawan dengan
akan mencoba menerapkan
memberikan bonus
pengendalian hasil (result
Result tambahan ketika
control) dalam bentuk
karyawan berhasil
Control mencapai target
insentif serta bonus- bonus
tambahan sebagai
penjualan tertentu
penambah motivasi
yang telah
karyawan ketika karyawan
ditetapkan
berhasil meningkatkan
sebelumnya oleh
kinerja sesuai dengan
pemimpin adanya
target yang ditentukan
pengetatan
penerapan result
control

 Ketika perusahaan
dihadapkan pada lingkungan
persaingan yang dinamis,
 Penerapan  Penerapan perusahaan akan  Adanya penerapan
pengendalian proses pengendalian proses memperketat pengendalian pengendalian proses
dalam bentuk action dalam bentuk proses yang dilakukan yang lebih ketat
accountability yang pertanggungjawaban dalam bentuk proses dalam bentuk
lebih ketat ketika terhadap pekerjaan prakendali (preaction behavioral
memberlakukan yang dilakukan reviews) sebagai pedoman constraints dengan
sistem karyawan (action bagi para karyawan dalam melakukan
tetap, bukan kontrak accountability) yang menghadapi persaingan pemasangan CCTV
dengan menjadi lebih ketat sebagai  Memasuki era globalisasi, untuk dapat
karyawan tetap, para bentuk timbal balik perusahaan akan mencoba melakukan
karyawan dituntut yang dituntut oleh untuk memanfaatkan pengawasan intensif
untuk dapat lebih pemimpin karena peluang yang ada dengan sebagai tanggapan
Action bertanggung jawab pemimpin bersedia memperketat pengendalian dari adanya
Control terhadap kinerja untuk menaikkan gaji proses dalam bentuk proses kemajuan teknologi
yang berkontribusi dan upah akibat prakendali (preaction yang lebih mudah,
bagi perusahaan kenaikan harga BBM reviews) sebagai arahan bagi efektif, dan efisien
para karyawan ketika
mempromosikan produk
impor baru
 Selain berdampak pada
pengendalian proses,
 Adanya perubahan keputusan pemimpin
pada lebih ketatnya untukmemberikan gaji
pengendalian dan upah di atas standar
personil, yaitu minimum yang
selection and ditentukan pemerintah
placement serta menetapkan
pemberian upah dan kenaikan THR tiap
gaji yang tahunnya juga telah
nominalnya di atas membuat pengendalian
Personnel
UMR setempat personil yang dilakukan
Control
membuat adanya menjadi semakin ketat
kebijakan para karyawan dituntut
perusahaan dengan untuk dapat mematuhi
memberlakukan sistem dan prosedur
sistem penyeleksian yang berlaku di UD
bagi calon karyawan Mega Jaya
baru dengan lebih menunjukkan adanya
ketat pengendalian personil
yang lebih ketat ketika
proses selection and
placement
BAB III
KESIMPULAN
Perusahaan yang ingin tetap dapat bertahan dalam persaingan di industrinya, harus
memberikan perhatian pada faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal yang
sangat penting bagi sebuah perusahaan adalah sistem pengendalian manajemen yang
merupakan dasar pengendalian internal dalam perusahaan dan akan memunculkan kekuatan
dan kelemahan bagi perusahaan tersebut. Selain melihat faktor internal, pemimpin juga harus
memperhatikan faktor eksternal berupa lingkungan bisnis yang juga sangat mempengaruhi
kelangsungan perusahaan dan secara serta merta memunculkan peluang dan ancaman bagi
kinerja perusahaan. Tidak terkecuali yang terjadi dalam perusahaan keluarga. Perusahaan
keluarga yang cenderung sarat dengan penerapan nilai-nilai keluarga pemimpin terdahulu,
juga dituntut untuk melakukan penyesuaian apabila ingin terus bertahan dalam persaingan
bisnis masa kini dengan lingkungan binsis yang sangat dinamis. Dengan memasukkan
pertimbangan keadaan lingkungan bisnis yang dinamis dalam pengambilan keputusannya,
maka UD Mega Jaya dapat menciptakan alat pengendalian yang fleksibel, adaptif, efektif dan
efisien terhadap para karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai