Anda di halaman 1dari 10

Biaya Tetap = Total Biaya pada Titik Terendah - ( Tarif Biaya Variabel x Output Pada

Titik Terendah)
Mari kita gunakan titik tertinggi untuk menghitung biaya tetap,
Biaya tetap = $7.500 – ($13,75 x 500) = $625
Langkah 4: Buatlah persamaan biaya untuk penanganan bahan baku berdasarkan metode
high-low.
Total biaya = $625 + ($13,75 x Jumlah Pemindahan)
Cornerstone 3.2 memperlihatkan bagaimana menggunakan metode high-low dalam
penyusunan persamaan biaya.
Setelah kita memperoleh persamaan biaya, kita dapat menggunakannya dalam
penganggaran dan pengendalian biaya. Seperti yang kita tentukan sebelumnya, persamaan
biaya untuk pengendalian bahan baku berdasarkan metode high-low adalah:
Total biaya = $625 + ($13,75 x Jumlah Pemindahan)
Menggunakan Metode High-Low untuk Menghitung Biaya Tetap dan Tarif Biaya
Variabel dan Menyusun Formula Biaya
Mengapa:
Metode high-low menyediakan cara tercepat bagi para manajer dalam memperkirakan
perilaku biaya. Hanya dua titik data yang diperlukan ( aktivitas tertinggi dan terendah/titik-
titik pemicu). Metode ini relatif mudah dan murah untuk digunakan oleh perusahaan.
Informasi:
BlueDenim Company memproduksi pakaian jin (blue jeans). Controller perusahaan ingin
menghitung biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan listrik yang digunakan dalam
pabrik. Data selama 8 bulan terakhir telah dikumpulkan sebagai berikut.
Bulan Biaya pemakaian listrik Jan mesin
Januari $ 3.225 460
Februari 3.485 500
Maret 4.100 600
April 3.300 470
Mei 3.312 470
Juni 2.575 350
Juli 3.910 570
Agustus 4.200 590
Diminta:
Dengan menggunakan metode high-low, hitunglah biaya tetap untuk pemakaian listrik,
hitunglah tarif biaya variabel per jam mesin, dan susunlah persamaan biaya untuk total
biaya pemakaian listrik.
Solusi:
Langkah 1: Cari titik tertinggi dan terendah, jumlah jam mesin tertinggi terjadi di bulan
Maret, dan jumlah jam mesin terendah ada pada bulan Juni. (Petunjuk: Apakah anda
memperhatikan bahwa biaya tertinggi sebesar $4200 terjadi di bulan Agustus? Namun,
Agustus bukanlah titik tertinggi karena jumlah jam mesin nya bukan tingkatan aktivitas
tertinggi. Ingat, titik tertinggi berkaitan dengan tingkatan aktivitas tertinggi, titik terendah
berkaitan dengan tingkatan aktivitas terendah.

Langkah 2: Hitunglah biaya variable:


Tarif Biaya Variable = (Biaya Tertinggi – Biaya Terendah)/(Jam Mesin Tertinggi – Jam
Mesin Terendah)
= ($4.100 - $2.575)/(600-350) = $1.525/250
= 56, 10 per jam mesin

Langkah 3: Hitunglah biaya tetap:


Biaya Tetap = Total Biaya – (Tarif Biaya Variable x Jam Mesin)
Mari kita hitung titik tertinggi dengan total biaya sebesar $4.100 dan jam mesin sebesar 600
jam.
Biaya tetap = $4.100 – (56,10 x 600) = $4.100-$3.660) = $440
(Petunjuk: Periksa jawaban dengan menghitung biaya tetap menggunakan titik terendah).

Langkah 4: Susunlah persamaan biaya: Jika tarif biaya variabelnya adalah $6,10 per jam
mesin dan biaya tetapnya $440 perbulan maka persamaan untuk biaya pemakaian listrik
perbulan adalah:
Total Biaya Pemakaian Listrik = $440 + ( $6,10 x Jam Mesin)
Anggap bahwa jumlah pemindahan untuk bulan November diharapkan sebanyak 350 kali.
Biaya penanganan bahan baku yang dianggarkan akan menjadi:
$5.437,50 = $625 + (13,75 x 350)
Pilihan lainnya, anggap bahwa controller berpikir apakah biaya pengendalian bahan baku di
bulan Oktober sebesar $6,240 cukup mendekati apa yang telah diperkirakan sebelumnya.
Persamaan biaya kita akan memperkirakan biaya di bulan Oktober sebesar:
$6,469 dibulatkan = $625 + (13,75 x 425)
Biaya aktualnya merupakan selisih sebesar $229 dari biaya yang diperkirakan dan dapat
dinyatakan cukup mendekati biaya yang dianggarkan. Cornerstone 3.3 memperlihatkan
bagaimana menggunakan metode high-low untuk menghitung total biaya variabel dan total
biaya tetap yang diperkirakan dan total biaya untuk output yang dianggarkan.
Mari kita termati pada satu titik terakhir. Perhatikan bahwa data bulanan digunakan
untuk menemukan titik tertinggi dan terendah dan untuk menghitung biaya tetap dan tarif
biaya variabel. Hal ini berarti bahwa persamaan biaya adalah biaya tetap selama sebulan.
Anggap bahwa perusahaan ingin menggunakan persamaan tersebut untuk memperkirakan
biaya dalam periode waktu yang berbeda, katakanlah setahun. Dalam contoh ini, tarif biaya
variabel hanya dikalikan dengan jumlah variabel independen yang dianggarkan selama
setahun. Intercept, atau biaya tetap harus disesuaikan. Untuk mengubah biaya tetap
bulanan menjadi biaya tetap tahunan, kalikan saja biaya tetap.

Menggunakan Metode High-Low untuk Menghitung Total Biaya Variabel dan Total
Biaya yang Diperkirakan untuk Output yang Dianggarkan
Mengapa:
Setelah persamaan biaya disusun, komponen-komponennya dapat digunakan untuk
memperkirakan total biaya variabel, total biaya tetap dan total biaya (variabel dan tetap).
Informasi:
Ingat kembali bahwa BlueDenim Company menyusun persamaan biaya untuk biaya listrik
bulanan. ( Merujuk pada Cornerstones 3.2 untuk mengetahui bagaimana biaya tetap per
bulan dan tarif biaya variabel dihitung).
Total Biaya Listrik = $440 + (6,10 x Jam Mesin)
Diminta:
Asumsikan bahwa 550 jam mesin dianggarkan untuk bulan Oktober. Gunakan persamaan
biaya sebelumnya untuk menghitung (1) total biaya listrik variabel selama Oktober, dan (2)
total biaya listrik selama Oktober.
Solusi:
1. Total Biaya Listrik Variable = Tarif Biaya Variable x Jam Mesin
= $6,10 X 550
= $3.355
2. Total Biaya Listrik = Biaya Tetap + (Tarif Biaya Variable x Jam Mesin)
= $440 + ($6,10 x 550)
= $440 + $3.355
= $3.795

Menggunakan Metode High-Low untuk Menghitung Total Biaya Variabel dan Total
Biaya yang Diperkirakan untuk Periode Waktu yang Berbeda dengan Periode Data
Mengapa:
Persamaan biaya dapat membantu para manajer dalam memperkirakan total biaya untuk
periode waktu yang berbeda-beda. Fleksibilitas ini penting karena para manajer seringkali
harus memperkirakan biaya-biaya untuk periode satu minggu, satu bulan, satu triwulan,
atau satu tahun lamanya.
Informasi:
Ingat kembali bahwa BlueDenim Company menyusun persamaan biaya berikut untuk biaya
listrik bulanan, (merujuk pada Cornerstone 3.2 untuk melihat bagaimana biaya tetap
bulanan dan tarif biaya variabel dihitung).
Total Biaya Listrik = $440 + ($6,10 x Jam Mesin)
Diminta:
Asumsikan bahwa 6500 jam mesin dianggarkan untuk tahun depan. Gunakan persamaan
biaya sebelumnya untuk menghitung (1) total biaya listrik variabel selama setahun, (2)
total biaya listrik tetap selama setahun, dan (3) total biaya listrik di tahun depan.
Solusi:
1. Total Biaya Listrik Variable = Tarif Biaya Variable x Jam Mesin
= $6,10 x 6.500
= $39.650
2. Perhatikan: Persamaan biaya disusun untuk biaya bulanan, tetapi kita harus
menganggarkan biaya listrik untuk setahun. Oleh karena itu, kita harus mengalikan
biaya tetap sebulan dengan 12 (jumlah bulan dalam satu tahun)
Total Biaya Tetap = Biaya Tetap x 12 Bulan Dalam Setahun
= $440 x 12
= $5.280
3. Total Biaya Listrik = 12($440) + ($6,10 x 6.500)
= $5.280 + $39,650
= $44,930

Bulanan dengan 12 ( karena terdapat 12 bulan dalam satu tahun). Jika data mingguan yang
digunakan untuk menghitung biaya tetap dan variabel, biaya tetap mingguan harus
dikalikan dengan 52 untuk mengubahnya menjadi biaya tetap tahunan, dan seterusnya.
Cornerstone 3.4 memperlihatkan bahwa menggunakan metode high-low untuk menghitung
total biaya variabel dan total biaya yang diperkirakan untuk output yang dianggarkan
dengan periode waktu yang berbeda dari periode data yang ada.
Metode high-low memiliki beberapa keunggulan yang terdiri atas poin-poin berikut:
 Objektivitas: Setiap 2 orang yang menggunakan metode high-low pada data tertentu
akan menggunakan jawaban yang sama.
 Gambaran singkat: Metode high-low memungkinkan seseorang manajer untuk
memperbaiki hubungan biaya secara cepat hanya dengan menggunakan dua titik data.
Sebagai contoh, seorang manajer mungkin hanya memiliki data selama 2 bulan
terkadang hal tersebut sudah mencukupi untuk memperoleh perkiraan kasar mengenai
hubungan biaya.
 Mudah digunakan: Metode high-low adalah metode yang sederhana, tidak mahal, dan
mudah untuk dikomunikasikan kepada para pegawai lainnya, bahkan untuk mereka
yang tidak nyaman dengan analisis angka.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut maka akuntansi manajerial menggunakan metode high
low.
Namun, metode high-low juga memiliki beberapa kelemahan yang dapat
meyakinkan para manajer bahwa metode ini tidak sebaik metode-metode lainnya dalam
memisahkan komponen biaya tetap dan variabel yang dapat dalam biaya campuran.
 Adanya outliers: Titik tertinggi dan terendah sering dianggap sebagai outliers, kedua
titik tersebut mungkin mewakili hubungan biaya-aktivitas yang tidak normal. Sebagai
contoh, jika dalam Anderson Company memperlihatkan output tertingginya 1.000
pemindahan (bukan 500) disebabkan oleh beberapa aktivitas bisnis yang sangat tidak
biasa selama bulan tersebut maka titik tertinggi tersebut kemungkinan berada di luar
kisaran operasi perusahaan yang relevan. Oleh karena itu, titik tertinggi tersebut
mewakili sebuah outliers. Dalam kasus outliers, persamaan biaya yang dihitung dengan
menggunakan titik tertinggi dan terendah tidak akan mewakili apa yang biasanya
terjadi. Metode scattergraph dapat membantu seseorang manajer menghindari jebakan
tersebut dengan memilih dua titik yang terlihat mewakili pola biaya-aktivitas yang
umum.
 Potensi data yang menyesatkan: Bahkan jika titik tertinggi dan terendah bukan
outliers, sepasang titik yang lain mungkin lebih mewakili. Untuk menekankan
kemungkinan terjadinya kondisi tersebut, analisis high-low dari data selama 50 minggu
akan mengabaikan 96% dari data yang dimiliki (yaitu, 48 dari 50 Minggu). Sekali lagi,
metode scattergraph memperkenankan pemilihan titik yang lebih mewakili.
Metode Scattergraph
Metode scattergraph adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan biaya, dengan menggambarkan titik-titik data pada sebuah grafik. Langkah
pertama dalam menerapkan metode scattergraph adalah menggambarkan titik-titik data
sehingga hubungan antara biaya penanganan bahan baku dan output aktivitas dapat terlihat.
Grafik tersebut dikenal dengan scattergraph dan diperlihatkan dalam Tampilan 3.6. Sumbu
vertikal adalah total biaya ( biaya penanganan bahan baku) dan sumbu horizontal adalah
pemicu atau ukuran output (jumlah pemindahan).
Dengan melihat pada grafik A, kita mendapati bahwa hubungan antara biaya
penanganan bahan baku dan jumlah pemindahan bersifat linier. Biaya meningkat saat
jumlah pemindahan juga meningkat dan sebaliknya.
Sekarang, kita periksa grafik B, untuk mengetahui apakah garis yang ditentukan
oleh titik terendah dan tertinggi sudah mewakili hubungan secara keseluruhan. Perhatikan
bahwa 3 titik yang ada di atas garis tertinggi dan terendah serta 5 titik terletak di bawah
garis tertinggi dan terendah. Hal tersebut tidak memberi kita kepastian dalam hasil high
and low untuk biaya tetap dan variabel. Terutama, kita mungkin juga bertanya-tanya
apakah biaya variabel (kemiringan) agak lebih tinggi dibanding yang seharusnya dan biaya
tetap agak lebih rendah dari yang seharusnya.
Oleh karena itu, salah satu tujuan scattergraph adalah untuk mengetahui apakah
garis lurus dapat atau tidak dapat menjelaskan secara layak mengenai hubungan biaya.
Kemudian, hasil pemeriksaan scattergraph dapat memperlihatkan satu atau beberapa titik
yang terlihat tidak pas dengan pola perilaku yang umum terjadi. Setelah penyelidikan, dapat
ditemukan bahwa titik-titik tersebut (outliers) disebabkan oleh kejadian yang tidak biasa
yang diharapkan tidak akan terjadi lagi titik pengetahuan ini dapat membenarkan
penghapusan outliers dan dapat menyebabkan perkiraan fungsi biaya yang mendasarinya
dengan lebih baik.
Kita dapat menggunakan scattergraph untuk memvisualisasikan ketepatan sebuah
garis pada titik-titik data dalam grafik. Tentu saja, manajer atau analisis biaya akan memilih
garis yang terlihat tepat pada titik-titik data yang paling sesuai dan mungkin pilihan
tersebut akan memperhitungkan pengalaman perilaku biaya di masa lalu titik pengalaman
dapat memberikan intuisi yang baik tentang bagaimana perilaku biaya penanganan bahan
baku. Scattergraph kemudian menjadi alat yang berguna untuk mengukur intuisi tersebut
melepaskan garis ke titik-titik menggunakan langkah tersebut dengan cara dari metode
scattergraph. Ingatlah bahwa scattergraph dan alat bantu statistika lainnya merupakan alat-
alat yang dapat membantu para manajer memperbaiki penilaian mereka. Penggunaan alat-
alat bantu tersebut tidak membatasi para manajer dalam menggunakan penilaian untuk
mengubah setiap perkiraan yang dihasilkan oleh metode metode formal.
Periksa grafik A dengan lebih cermat. Jika hanya berdasarkan pada informasi yang
terdapat dalam grafik, bagaimana anda mengepaskan sebuah garis ke data-data yang ada di
dalam grafik? Tentu saja, sejumlah garis tak terhingga mungkin melintasi data tersebut,
tetapi Mari kita pilih garis yang melintasi titik untuk Januari (100, $2.000) dan berpotongan
dengan sumbu y pada angka $800. Berdasarkan pilihan tersebut, kita memperoleh garis
lurus seperti diperlihatkan dalam grafik C. Biaya tetap, tentu saja, sebesar $800, intercept.
Kita dapat menggunakan metode high-low untuk menentukan tarif variabel.
Pertama, ingat bahwa dua titik kita adalah (100,$2.000) dan (0,$800). Selanjutnya,
gunakan kedua titik tersebut untuk menghitung tarif variabel (kemiringan/slope):
Tarif variable =

= $1.200/100
= $12
Oleh karena itu, tarif variabelnya sebesar 12 untuk setiap perpindahan bahan baku.
Biaya tetap dan biaya variabel untuk biaya penanganan bahan baku sekarang telah
ditentukan. Persamaan biaya untuk aktivitas penanganan bahan baku dapat dinyatakan
sebagai:
Total biaya = $800 + $12 x Jumlah Pemindahan
Dengan menggunakan persamaan biaya tersebut, biaya penanganan bahan baku
untuk 100 dan 500 pemindahan dapat diperkirakan dan kemudian dibagi menjadi
komponen biaya tetap dan biaya 9ariable. Sebagai contoh, asumsikan bahwa 350
pemindahan direncanakan akan dilakukan di bulan November. Menggunakan persamaan
biaya, biaya yang diperkirakan sebesar:
$5.000 = $800 + ($12 x 350)
Dari total biaya sebesar $5.000 biaya tetapnya sebesar 800 dan biaya variabelnya sebesar
$4.200.
Keuntungan yang cukup signifikan dari metode scattergraph adalah memungkinkan
analisis biaya untuk memeriksa data secara visual. Tampilan 3.7 mengilustrasikan situasi
perilaku biaya yang tidak tepat untuk penerapan yang sederhana dari metode high-low.
Contoh dari jenis hubungan tersebut adalah potongan harga volume atas bahan baku
tertentu atau bukti pembelajaran oleh para pekerja (misalnya, saat jam kerja meningkat,
total biaya meningkat pada tarif yang menurun yang disebabkan oleh peningkatan efisiensi
dari para pekerja). Grafik B memperlihatkan pergeseran biaya ke arah atas jika unit X 1 yang
dihasilkan lebih banyak mungkin karena penyelia tambahan harus dipekerjakan atau jadwal
kerja kedua harus dijalankan. Grafik C memperlihatkan outliers-outliers yang tidak
mewakili hubungan biaya keseluruhan.
Persamaan biaya untuk penanganan bahan baku diperoleh dengan menentukan garis
regresi (fitting a line) menggunakan dua titik [(0,$800) dan (100,$2.000)] dalam grafik C.
Perkiraan digunakan untuk menentukan garis tersebut. Meskipun seseorang boleh
menentukan bahwa garis regresi (fitting a line) yang paling sesuai adalah yang melalui
titik-titik tersebut, tetapi orang lain, dengan menggunakan penilaiannya sendiri, dapat
menentukan bahwa garis yang dapat melalui titik-titik lainnya.
Metode scattergraph memiliki kelemahan yang berkaitan dengan kurangnya kriteria
objektivitas dalam menentukan garis regresi yang paling tepat. Kualitas persamaan biaya
bergantung pada kualitas penilaian subjektif dari analisis. Metode high-low menghilangkan
subjektivitas dalam pemilihan garis. Siapapun yang menggunakan metode high-low,
hasilnya adalah garis yang sama.
Mencermati kembali grafik B dan C dalam tampilan 3.6, kita dapat membandingkan
hasil dari metode scattergraph dengan hasil metode high-low. Terdapat perbedaan antara
komponen biaya tetap dan tarif biaya variabelnya. Perkiraan biaya penanganan Bahan baku
untuk 350 pemindahan adalah $5.000 jika berdasarkan metode scattergraph dan $5.438
berdasarkan metode high low. Metode manakah yang benar? karena kedua metode tersebut
dapat menghasilkan persamaan biaya yang berbeda secara signifikan, pertanyaan mengenai
metode manakah yang lebih baik pun akan muncul. Idealnya, metode yang dibutuhkan
adalah metode yang bersifat objektif dan pada saat yang bersamaan, menghasilkan garis
regresi (fitting a line) yang paling sesuai.

Anda mungkin juga menyukai