Anda di halaman 1dari 9

EKSISTANSI UKM DI

DALAM PROSES
PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama Kelompok :
1. Ni Kadek Risna (15/1902622010272)
2. Luh Heni Andriani (27/1902622010284)
3. Ni Luh Pande Diah Purnami (28/1902622010285)
Konsep Pengusaha Kecil dan Menengah

UMKM merupakan usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, perbedaan antara UMI (Usaha Mikro), UK (Usaha Kecil), UM (Usaha
Menengah), dan UB ( Usaha Beasar) umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangungan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap. Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam
Undang – Undang RI No 20 tahun 2008 tentang UMKM.

UMI Uk UM
Keberadaan UKM Secara Alami

Globalisasi dalam perekonomian dunia ini memperbesar


ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi
modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya. Kemampuan
UKM bertahan selama ini di Indonesia menunjukan potensi
kekuatan yang dimiliki UKM Indonesia untuk menghadapi
perubahanperubahan dalam perdagangan dan perekonomian
dunia di masa depan.
Kinerja UKMdi Indonesia
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalahmasalah ekonomi dan
sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan
distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan,
serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang
signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.
Kontribusi UMKM Terhadap Kesempatan Kerja dan PDB

kesempatan kerja secara kesempatan kerja secara


nasionala nasionala

Peranan UMKM terlihat cukup jelas


pasca krisis ekonomi, yang dapat
dilihat dari besaran pertambahan nilai Kontribusi Usaha mikro kecil
PDB, pada periode 1998-2002 yang menengah (UMKM) terhadap produk
relative netral dari intervensi domestik bruto (PDB) diupayakan akan
pemerintah dalam pengembangan terus ditingkatkan seiring semakin
sektor perekonomian karena banyaknya program pemberdayaan
kemampuan pemerintah yang relative yang dilakukan. UMKM juga
terbatas, sektor yang menunjukkan memberikan kontribusi pada ekspor
pertambahan PDB terbesar berasal dari non migas sebesar 14,20%.
industri kecil,kemudian diikuti industri
menengah dan besar.
Otonomi Daerah dan Peluang Bagi UKM daerah
Dengan terbitnya kebijakan Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah, khususnya
Kabupaten/Kota lebih mempunyai ruang yang luas untuk mengelola rumah tangga
sendiri sesuai dengan potensi dan aspirasi masyarakat. Seiring dengan hal ini,
penanggulangan kemiskinan juga harus dilakukan pada tingkat daerah terkecil,
namun fungsi dasar pemerintah daerah sebagai fasilitator, regulator, serta motivator
artinya Pemerintah Daerah mempunyai peran yang sangat penting karena lebih
mengerti dan memahami potensi tentang kekuatan dan kelemahan daerah masing-
masing.
Peluang dan Tantanan Bagi UKM dalam Liberalisasi Perdagangan.

Tambunan (2010:7) menjelaskan bahwa usaha mikro dengan jumlah karyawan kurang dari 10
orang dan usaha kecil dengan kriteria karyawan kurang dari 30 orang, memiliki peran penting
dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta berkontribusi pada PDB dan penciptaan
kesempatan tenaga kerja.
Usaha kecil dan menengah merupakan unsur pembangunan ekonomi yang saat ini menjadi
prioritas untuk dikembangkan. UMKM merupakan pilar utama dalam perekonomian Indonesia
dimana karakteristik utama UMKM adalah kemampuan mengembangkan proses bisnis yang
fleksibel dengan menanggung biaya yang relative rendah. Oleh karena itu sangat wajar
keberhasilan UMKM diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia secara
keseluruhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai