Anda di halaman 1dari 3

1.

Masalah-Masalah Usaha Dengan Non Koperasi


Dalam dunia usaha, tentu banyak masal yang dialami oleh pengusaha mulai dari
golongan menengah hingga golingan ekonomi lemah. Permasalahan yang dialami mulai
dari masalah permodalan, kemampuan dan ketrampilan beroperasi serta management,
bentuk perusahaandan terbatasnya pasaran. Masalah permodalan yang dihadapi
pengusaha dalam negeri khususnya golongan ekonomilemah mencakup aspek sumber
permodalan, masalah pembiayaan usaha, dan masalah penge-rahan modal. Permodalan
dan pembiayaan usaha dapat diperoleh dari beberapa sumber ,antara lain:
a. Modal sendiri dari pemilik saham atau pemilik perusahaan,
b. Modal sendiri berupa bagian laba yang ditanam kembali,
c. Kredit investasi dari bank, dan
d. Pinjaman dari pihak ketiga yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan surat-surat
berharga dari dalam maupun luar negeri.
Keempat sumber tersebut memang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk
meningkatkan kegiatannya, namun bagi pengusaha golongan ekonomi lemah dirasa
sulituntuk memenuhi persyaratan yang diperlukan. Hal ini disebabkan karena
perusahaangolongan ekonomi lemah umumnya adalah perusahaan perorangan atau
perusahaan tertutup.Masalah kekurangan keahlian, ketrampilan dan pengalaman
mengurus dan memimpin perusahaan merupakan masalah kedua yang dihadapi
pengusaha swasta nasional umumnya dan pengusaha pribumi khususnya. Pada umumnya
timbulnya masalah tersebut berhubungandengan pemilikan perusahaan oleh perorangan
atau kelompok keluarga sehinggakemampuan mereka dalam mengelola perusahaannya
sangat terbatas.Demikian juga ketrampilan dalam teknik produksi serta keahlian dalam
memasarkan hasil produksinya sangat terbatas pula.

2. Alasan Menjadi Anggota Koperasi


a. Alasan Historis
Sejarah mencatat bahwa pendirian koperasi tidak terlepas dari perjalanan historis
suatu bangsa. Setelah ratusan tahun hidup dalam tekanan politik dan ekonomi
kolonial, bangsa Indonesia mewarisi suatu keadaan ekonomi dan sosial yang
terkenal sebagai ekonomi dualistis, yaitu suatu situasi perekonomian dimana
terdapat ketimpangan sektor perekonomian modern yang dikuasai oleh para
saudagar asing, dengan perekonomian rakyat tradisional tempat sebagian besar
rakyat Indonesia menggantungkan hidupnya. Setelah Indonesia merdeka, salah
satu yang dilakukan adalah memperbaiki taraf hidup rakyat banyak dengan
pelaksanaan pembangunan perekonomian sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan, sebagaimana terungkap dalam pasal 33 UUD 1945.

b. Alasan Politis
Alasan politis ini bersumber dari pepatah “Bersatu Kita teguh bercerai kita
runtuh”. Apabila ada orang-orang yang termasuk golongan ekonomi lemah
menyatukan diri dalam suatu badan usaha, maka secara tidak langsung
menyatukan dirinya menjadi suatu kekuatan politis. Pendek kata persatuan di
bidang usaha akan membawa para pelaku ekonomi lemah keposisi yang lebih
kuat.

c. Alasan Sosiologis
Selaku makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Dorongan
atau naluri manusia untuk mempertahankan diri, bergaul, tolong menolong,
perasaan ingin dihargai dan sebagainya, menyebabkan manusia selalu ada
keinginan untuk bergaul, bersatu atau berkumpul dengan sesamanya. Rasa senasib
sepenanggungan inilah biasanya yang mendorong seseorang untuk bergabung
menjadi anggota koperasi.

d. Alasan Ekonomis
Alasan ekonomis adalah pertimbangan kemanfaatan ekonomis yang akan
diperoleh seseorang bila ia bergabung menjadi anggota koperasi. Alasan-alasan
ekonomis untuk pendirian dan atau menjadi anggota koperasi dalam garis
besarnya adalah menekan biaya usaha, meningkatkan pelayanan kepada anggota,
serta membuka kesempatan bergabung dalam suatu badan usaha.

e. Alasan Yuridis
Alasan yuridis adalah landasan yang menjamin pendirian koperasi serta
pelaksanaan kegiatannya di dalam suatu negara. Alasan yuridis ini merupakan
dasar yang secara langsung ikut menciptakan tumbuhnya iklim berkoperasi di
suatu masyarakat, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan dan mendorong
masyarakat untuk bersatu dan bekerjasama pada badan usaha koperasi. Adapun
alasan yuridis pendirian koperasi di Indonesia dapat dilihat pada beberapa produk
hukum seperti UUD 1945, UU Koperasi dan ketentuan lain yang berkaitan
dengan koperasi.
https://dokumen.tips/documents/badan-usaha-berbentuk-koperasi.html
https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/536/sejarah-dan-latar-belakang-koperasi
https://www.ruangguru.com/blog/tujuan-peran-cara-kerja-koperasi

Anda mungkin juga menyukai