b. Alasan Politis
Alasan politis ini bersumber dari pepatah “Bersatu Kita teguh bercerai kita
runtuh”. Apabila ada orang-orang yang termasuk golongan ekonomi lemah
menyatukan diri dalam suatu badan usaha, maka secara tidak langsung
menyatukan dirinya menjadi suatu kekuatan politis. Pendek kata persatuan di
bidang usaha akan membawa para pelaku ekonomi lemah keposisi yang lebih
kuat.
c. Alasan Sosiologis
Selaku makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Dorongan
atau naluri manusia untuk mempertahankan diri, bergaul, tolong menolong,
perasaan ingin dihargai dan sebagainya, menyebabkan manusia selalu ada
keinginan untuk bergaul, bersatu atau berkumpul dengan sesamanya. Rasa senasib
sepenanggungan inilah biasanya yang mendorong seseorang untuk bergabung
menjadi anggota koperasi.
d. Alasan Ekonomis
Alasan ekonomis adalah pertimbangan kemanfaatan ekonomis yang akan
diperoleh seseorang bila ia bergabung menjadi anggota koperasi. Alasan-alasan
ekonomis untuk pendirian dan atau menjadi anggota koperasi dalam garis
besarnya adalah menekan biaya usaha, meningkatkan pelayanan kepada anggota,
serta membuka kesempatan bergabung dalam suatu badan usaha.
e. Alasan Yuridis
Alasan yuridis adalah landasan yang menjamin pendirian koperasi serta
pelaksanaan kegiatannya di dalam suatu negara. Alasan yuridis ini merupakan
dasar yang secara langsung ikut menciptakan tumbuhnya iklim berkoperasi di
suatu masyarakat, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan dan mendorong
masyarakat untuk bersatu dan bekerjasama pada badan usaha koperasi. Adapun
alasan yuridis pendirian koperasi di Indonesia dapat dilihat pada beberapa produk
hukum seperti UUD 1945, UU Koperasi dan ketentuan lain yang berkaitan
dengan koperasi.
https://dokumen.tips/documents/badan-usaha-berbentuk-koperasi.html
https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/536/sejarah-dan-latar-belakang-koperasi
https://www.ruangguru.com/blog/tujuan-peran-cara-kerja-koperasi