Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan social pada dasarnya mempunya tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi. Perubahan yang meningkatkan produktivitas dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu: a. Melalui kegiatan inovatif penciptan bangunan baru dan penerapannya b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja berprestasi lebih banyak dalam satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang. Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah pengunaan teknologi yang produktif, pembuatan dan penyebaran barang-barang baru, struktur organisasi yang barudan keterampilan baru. Tipe inovasi ala Scumpeter tetang kegitan kerja yang meliputi: a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru b. Pembangunan metode produksi baru c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri d. Pembuatan prasarana baru e. Pencarian sumber pembelian baru
Hakikat dari fungsi wirausaha: Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan
baru dalam bidang okonomi.fungsi ini disebut fungsi inovatif. Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi: a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru b. Evaluasi keuntungan yang terkasung dalam kombinasi baru itu c. Pembiayaan d. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi e. Pengadaan, pendidikan dan memimpin tenaga kerja f. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang g. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha kopersi dihadapi pada
kendala sebagai berikut: a. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang diizinkan menurut hukum.jadi innovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan tindakan inovatif. b. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemamouan baik persenat maupun organisatoris. c. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam rangka kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok perlu memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.
Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:
a. Hak Bertindak Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak pengemban kekuasaan politik. b. Kemampuan Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya, sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat menerapkan peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata. c. Motivasi untuk berprestasi Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif maupun negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi yang dialami akan mengandung kadar tuntutan.
Kriteria Keberhasilan Koperasi
Selain itu, Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang disebut kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan koperasi secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu sudut perusahaan dan sudut efek koperasi. Pendekatan dari sudut perusahaan a. Peningkatan anggota perorangan. Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada jumlah koperasi, karena sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi bersumber dari anggota perorangan. b. Peningkatan modal Terutama yang berasal dari koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam dapat digunakan sebagai salah satu indikator utama dari kemandirian koperasi. Semakin besar modal dari dalam berarti kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi. Indikator kemandirian yang lain adalah keberanian manajemen untuk mengambil keputusan sendiri. c. Peningkatan volume usaha Volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume usaha suatu koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan, sehingga dapat memberikan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para anggota. d. Peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara kuantitatif. Anggota dapat merasakan efeknya dengan membandingkan sebelum dan sesudah ada koperasi. Bentuk pelayanan dapat bermacam-macam, misalnya: pendidikan, kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan usaha yang cepat dan efisien, dan sebagainya.
Pendekatan dari sudut efek koperasi
a. Produktivitas : Koperasi dengan seluruh hasil kegiatannya dapat memenuhi seluruh kewajiban yang harus dibayarnya, seperti: biaya perusahaan, kewajiban kepada anggota, dan sebagainya. b. Efektivitas : Dalam arti mampu memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap anggota-anggotanya. c. Adil : Dalam melayani anggota-anggota, tanpa melakukan diskriminasi. d. Mantap : Dalam arti bahwa Koperasi begitu efektif sehingga anggota-anggota tidak ada alasan untuk meninggalkan koperasi guna mencari alternatif pelayanan di tempat lain yang dianggap lebih baik. https://123dok.com/document/y8g5l65z-materi-plpg-modul-ekonomi.html http://www.kopmajogja.com/2013/07/kewirakoperasian.html