Anda di halaman 1dari 4

4.

PRASYARAT KEBERHASILAN WIRAUSAHA KOPERASI


Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan social pada
dasarnya mempunya tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu:
a. Melalui kegiatan inovatif penciptan bangunan baru dan penerapannya
b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah pengunaan teknologi yang produktif,
pembuatan dan penyebaran barang-barang baru, struktur organisasi yang barudan
keterampilan baru.
Tipe inovasi ala Scumpeter tetang kegitan kerja yang meliputi:
a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru
b. Pembangunan metode produksi baru
c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri
d. Pembuatan prasarana baru
e. Pencarian sumber pembelian baru

Hakikat dari fungsi wirausaha: Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan


baru dalam bidang okonomi.fungsi ini disebut fungsi inovatif.
Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:
a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru
b. Evaluasi keuntungan yang terkasung dalam kombinasi baru itu
c. Pembiayaan
d. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi
e. Pengadaan, pendidikan dan memimpin tenaga kerja
f. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang
g. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha kopersi dihadapi pada


kendala sebagai berikut:
a. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang
diizinkan menurut hukum.jadi innovator tidak mempunyai hak untuk
menerapkan tindakan inovatif.
b. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan
penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemamouan baik persenat maupun
organisatoris.
c. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam
rangka kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok
perlu memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.

Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:


a. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang
yang meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping
peraturan-peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan
pihak pengemban kekuasaan politik.
b. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya,
sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat
menerapkan peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif
yang nyata.
c. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif
maupun negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi
yang dialami akan mengandung kadar tuntutan.

Kriteria Keberhasilan Koperasi


Selain itu, Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang
disebut kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan
koperasi secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu
sudut perusahaan dan sudut efek koperasi.
Pendekatan dari sudut perusahaan
a. Peningkatan anggota perorangan.
Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada jumlah
koperasi, karena sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi bersumber dari
anggota perorangan.
b. Peningkatan modal
Terutama yang berasal dari koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam dapat
digunakan sebagai salah satu indikator utama dari kemandirian koperasi. Semakin
besar modal dari dalam berarti kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi.
Indikator kemandirian yang lain adalah keberanian manajemen untuk mengambil
keputusan sendiri.
c. Peningkatan volume usaha
Volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume usaha
suatu koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan, sehingga
dapat memberikan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para anggota.
d. Peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara kuantitatif.
Anggota dapat merasakan efeknya dengan membandingkan sebelum dan sesudah
ada koperasi. Bentuk pelayanan dapat bermacam-macam, misalnya: pendidikan,
kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan usaha yang cepat dan efisien, dan
sebagainya.

Pendekatan dari sudut efek koperasi


a. Produktivitas : Koperasi dengan seluruh hasil kegiatannya dapat memenuhi
seluruh kewajiban yang harus dibayarnya, seperti: biaya perusahaan,
kewajiban kepada anggota, dan sebagainya.
b. Efektivitas : Dalam arti mampu memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap
anggota-anggotanya.
c. Adil : Dalam melayani anggota-anggota, tanpa melakukan diskriminasi.
d. Mantap : Dalam arti bahwa Koperasi begitu efektif sehingga anggota-anggota
tidak ada alasan untuk meninggalkan koperasi guna mencari alternatif
pelayanan di tempat lain yang dianggap lebih baik.
https://123dok.com/document/y8g5l65z-materi-plpg-modul-ekonomi.html
http://www.kopmajogja.com/2013/07/kewirakoperasian.html

Anda mungkin juga menyukai