Anda di halaman 1dari 12

PT ASTRA

INTERNASIONAL TBK
Anggota
kelompok
1. Ni Kadek Risna (1902622010272/15)
2. Ni Putu Arsita Utami (1902622010274/17)
3. Luh Heni Andriani (1902622010284/27)
4. Ni Luh Pande Diah Purnami (1902622010285/28)
PT Astra Internasional Tbk

PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang bergerak di industri


otomotif. Astra awalnya merupakan perusahaan dagang kecil di Jakarta
yang berdiri pada tahun 1957. Pada tahun 1969, Astra menjadi
distributor kendaraan Toyota di Indonesia dan pada 1970 ditunjuk
sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda dan mesin perkantoran
Xerox di Indonesia. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta
sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage's sebesar 50,1%.
PT Astra Internasional Tbk

Astra, perusahaan publik terbesar di Indonesia, saat ini bergerak


dalam enam lini bisnis:
╸Otomotif
╸Agribisnis
╸Alat berat, pertambangan dan energi
╸Jasa keuangan
╸Teknologi informasi
╸Infrastruktur dan Logistik
Sejarah Melantai Di
Bursa Efek
Pada tahun 1990, Astra melalukan penawaran umum perdana atas 30 juta lembar
sahamnya di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia).
Pada tahun 2004, Astra bekerja sama dengan Standard Chartered
Bank melakukan pengambilalihan atas Bank Permata, sebuah bank hasil merger
dari lima bank yang berada di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN), yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank
Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot. Kepemilikan
gabungan Astra bersama dengan Standard Chartered Bank mencapai 89,12%
sejak 2006 hingga 2020.
Analisis Fundamental

ASII mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan


tahunan yang dipublikasi Kamis (25/2), ASII mengantongi pendapatan sebesar Rp 175,04
triliun atau menyusut 26,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 237,16 triliun.

Seiring dengan itu, beban pokok pendapatan emiten ini juga turun 26,98% menjadi Rp
136,49 triliun, padahal pada tahun 2019 beban pokok pendapatan ASII mencapai Rp 186,93
triliun. Laba bruto Astra International sepanjang tahun lalu tercatat Rp 38,56 triliun atau
turun 23,25% dari tahun 2019 yang mencapai Rp 50,24 triliun.
Pos Akuntansi 2019 2020

Pendapatan Rp 237,166 triliun Rp 175,046 triliun

Laba Kotor Rp 50,239 triliun Rp 38,558 triliun

Laba Bersih Rp 26,621 triliun Rp 18,571 triliun

Ekuitas Rp 186,763 triliun Rp 195,454 triliun

Liabilitas Rp 165,195 triliun Rp 142,749 triliun

Aset Rp 351,958 triliun Rp 338,203 triliun

Kas dari Operasional Rp 24,330 triliun Rp 47,553 triliun


Penjualan, Laba Operasi dan Laba Bersih
 Dividen
Adapun dividen dibagikan rutin sebanyak dua kali dalam setahun yaitu di kuartal II
dan III, biasanya di bulan Mei dan Oktober. Sesekali dibagikan di bulan Juni
dan September. Berikut data total dividen yang dibagikan oleh ASII selama 6
tahun terakhir.

 Prospek
Sebagai informasi saja dari Rp130,34 triliun pendapatan ASII di kuartal III-2020,
sebesar Rp49,6 Triliun datang dari segmen otomotif. Segmen berpenghasilan
tertinggi kedua yaitu segmen alat berat & pertambangan & konstruksi & energi
yaitu sebesar Rp46,46 triliun.

 Diversifikasi Menyelamatkan Kinerja Astra


PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) adalah usaha agribisnis grup Astra, secara
tahunan laba bersih agribisnis Astra ini naik 421,3% menjadi Rp 464 miliar. Ini
bisa terjadi berkat kenaikan harga komoditas crude palm oil (CPO) sebesar
27% secara tahunan.
Berita PT Astra
Internasional TBK
Head of Investor Relations PT Astra
International Tbk Tira Ardianti mengatakan,
selain investasi di Gojek dengan nilai total 250
juta dollar Amerika Serikat (AS), Astra juga
telah menyuntikkan dananya ke platform digital
Sayurbox dan Halodoc pada tahun ini.
Trenldine Saham PT Astra Internasional Tbk
Thank
You!
12

Anda mungkin juga menyukai