Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

“Eksistensi UKM dalam Pembangunan


Ekonomi”

DISUSUN OLEH:
1.Cindy Husin (7213210017)
2.Yogi Prasetya Damanik (7213510021)
3.Futri Wahyuni (7213510025)

Dosen Pengampu :
OK SOFYAN HIDAYAT.,SE.M.Si.Ak.CA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN (D)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat danrahmat-Nya, Kami bisa menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ekonomi Koperasi dan UMKM di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan makalah ini, Kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, karena keterbatasan pengetahuan. Untuk
itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat Kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihakyang membantu


dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Pak Sulaiman Lubis,
SE., MM. selaku dosenmata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM yang
telah memberikan tugas yang berjudul “Eksistensi UKM dalam
Pembangunan Ekonomi” dan petunjuk kepada Kami, sehingga Kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Akhir kata Kami mengucapkan selamat membaca
dan semoga materi yang ada didalam makalah ini memberikan manfaat
dan sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Medan, 31 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB PENDAHULUAN..........................................................................................1

a. Latar Belakang............................................................................................. 1

b. Rumusan Masalah....................................................................................... 1

c. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

a. Konsep Usaha Kecil dan Menengah.............................................................3

b. Keberadaan UKM secara Alami.....................................................................5

c. Kinerja UKM di Indonesia..............................................................................6

d. Kontribusi UKM terhadap Kesempatan Kerja dan PDB...............................7

e. Otonomi Daerah dan Peluang bagi UKM Daerah..........................................8

f. Peluang dan Tantangan bagi UKM................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

a. Kesimpulan....................................................................................................10

b. Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan Eksistensi UKM dalam Proses Pembangunan Ekonomi.Selain
sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam
mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di
saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam
mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada
pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM merupakan
suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif
seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat
berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UKM
dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.
Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia. UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya
Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.
UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap
daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa saja Kreteria Usaha Kecil dan usaha menengah ?
2) Bagaimana Keberadaan UKM secara alami ?
3) Bagaimana Kinerja UKM di indonesia ?
4) Bagaimana Kontribusi UKM Terhadap Kesempatan Kerja dan PDB ?
5) Bagaimana Otonomi Daerah dan Peluang Bagi UKM Daerah ?
6) Bagaimana Peluang dan tantangan bagi UKM dalam Liberalisasi
Perdagangan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pengusaha Kecil dan Menengah

Pengerti an UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun


1998, Pengerti an Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang ti dak sehat.Menurut Badan Pusat Stati sti k (BPS),
Pengerti an Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan kuanti tas tenaga kerja.
Usaha kecil merupakan enti tas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja
5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan enti ti as usaha
yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Menurut UU No 20 Tahun
2008, Pengerti an Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut
membagi kedalam dua pengerti an yakni:

1) Usaha Kecil adalah enti tas yang memiliki kriteria sebagai


berikut : Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) ti dak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (ti ga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).

2) Usaha Menengah adalah enti tas usaha yang memiliki kriteria


sebagai berikut : Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) ti dak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

3) Ciri-ciri dan contoh dari UKM

a) Ciri-ciri usaha kecil

1) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap


ti dak gampang berubah;

2) Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap ti dak


berpindahpindah;

3) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau


masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

4) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya


termasuk NPWP;

5) Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam


berwira usaha;
6) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

7) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha


dengan baik seperti business planning.

b) Contoh Usaha Kecil

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang


memiliki tenaga kerja;
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang
pengumpul lainnya;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri
meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah
tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan
tangan;
Peternakan ayam, iti k dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.

c) Ciri-ciri usaha menengah


Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang
lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian
tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran
dan bagian produksi;
1) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan
sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk
auditi ng dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh
perbankan;
2) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi
perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
3) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin
tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan
lingkungan dll;
4) Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.
5) Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang
terlati h dan terdidik.

d) Contoh usaha menengah Jenis atau macam usaha menengah


hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin
hampir secara merata, yaitu:
o Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan
skala menengah;
o Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan
impor;
o Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut),
garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar
proponsi;
o Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan
logam.
o Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan
marmer buatan

B. Keberadaan UKM Secara Alami Globalisasi perekonomian dunia

Kinerja UKM di Indonesia UKM di negara berkembang, seperti di


Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial
dalam negeri seperti ti ngginya ti ngkat kemiskinan, besarnya jumlah
pengangguran, keti mpangan distribusi pendapatan, proses
pembangunan yang ti dak merata antara daerah perkotaan dan
perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan
dapat memberikan kontribusi positi f yang signifi kan terhadap upaya-
upaya penanggulangan masalahmasalah tersebut di atas.Karakteristi k
UKM di Indonesia, berdasarkan peneliti an yang dilakukan oleh AKATIGA,
the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the
Center for Economic and Social Studies (CESS) pada tahun 2000, adalah
mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh
fl eksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya,
mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan
pinjaman dengan bunga ti nggi dan ti dak terlalu terlibat dalam hal
birokrasi. UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi
disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu :

1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi


(consumer goods), khususnya yang ti dak tahan lama,

2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking


fi nancing dalam aspek pendanaan usaha,

3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat,


dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja,

4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya


pemutusan hubungan kerja di sektor formal.

UKM di Indonesia mempunyai peranan yang penti ng sebagai


penopang perekonomian. Penggerak utama perekonomian di Indonesia
selama ini pada dasarnya adalah sektor UKM. Berkaitan dengan hal ini,
paling ti dak terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan
ekonomi Indonesia, yaitu :

a) Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang


yang ti dak tertampung di sektor formal,

b) Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan


Produk Domesti k Bruto (PDB), dan

c) Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui


ekspor berbagai jenis produk yang dihasilkan sektor ini. Kinerja UKM di
Indonesia dapat diti njau dari beberapa aspek, yaitu :

1) nilai tambah,

2) unit usaha, tenaga kerja dan produkti vitas,

3) nilai ekspor.
Kontribusi UKM Terhadap Kesempatan Kerja dan PDB Sektor Usaha
Kecil dan Menengah telah mampu menunjukkan kinerja yang relati f
lebih tangguh dalam menghadapi masa krisis yang panjang.UKM
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang
ti dak bisalagi dilakukan oleh usaha besar.Indikator ekonomi makro yang
yang merupakan hasil kerjasama Badan Pusat Stati sti k (BPS) dengan
Kementrian Koperasi dan UKM mengumumkan pertumbuhan UKM yang
terus mengalami peningkatan.Apabila melihat data yang dilansir BPS
menunjukkan betapa UKM menuju perkembangan yang sangat
menjanjikan.Besaran Produk Domesti k Bruto (PDB) yang disumbangkan
UKM pada2003 mencapai Rp1.013 triliun atau 56,7 persen dari total
PDB nasional. Pada2001 terjadi pertumbuhan 3,8 persen, tahun 2002
naik menjadi 4,1 persen dan2003 meningkat menjadi 4,6 persen. Bahkan
sumbangan pertumbuhan PDB UKMlebih ti nggi dibandingkan
pertumbuhan usaha besar. Tahun 2003 dari 4,1 persen pertumbuhan
PDB nasional ,2,4 persen berasal dari UKM). Kontribusi sektor ini pada
perekonomian nasional juga cukup signifi kan.Padatahun 2002 jumlah
UKM tercatat 41,3 juta unit atau 99,99% darikeseluruhan unit usaha
ekonomi yang ada, dengan ti ngkat penyerapan tenagakerja sebesar
88,7% dari jumlah tenaga kerja yang ada, atau mencapai 68,28
jutaorang. Dibanding dengan kondisi tahun 2002, jumlah tersebut
meningkat sebesar2,7% menjadi 42,4 juta unit usaha, dengan
penyerapan tenaga kerja menjadi 79juta tenaga kerja atau meningkat
15,7 %.

Otonomi Daerah dan Peluang Bagi UKM Daerah Dengan


diberlakukannya otonomi daerah, dunia usaha di daerah akan
menghadapi suatu perubahan besar yang sangat berpengaruh terhadap
iklim berusaha/persaingan di daerah. Oleh sebab itu, seeti ap pelaku
bisnis di daerah dituntut untuk dapat beradaptasi menghadapi
perubahan tersebut. Di satu sisi, perubahan itu akan memberi
kebebasan sepenuhya bagi daerah dalam menentukan sendiri. kegiatan-
kegiatan ekonomi Yang akan dikembangkan. Tentunya diharapkan
kegiatan-kegiatan yang produkti f yang dapat menghasilkan nilai tambah
(NT) yang ti nggi dan dapat memberi sumbangan besar bagi
pemerntukan PAD, salah satunya adalah industri-industri dengan dasar
sumber daya alam. Diharapkan industri-industri tersebut dapat
dikembangkan di daerah yang kaya sumber daya alam sehingga
mempunyai daya saing ti nggi dibandingkan dengan negara-negara lain.
Bagi pengusaha setempat, pembangunan industri-industri tersebut
berarti suatu peluang bisnis ang besar, baik dalam arti membangun
perusahaan di industri tersebut atau perusahaan di sector lain yang
terkait dengan industri tersebut, misalnya di sector jasa (perusahaan
transportasi) atau di sector perdagangan (perusahaan ekspor-impor). Di
sisi lain, jika ti dak ada kesiapan yang matang dari pelaku bisnis daerah,
maka pemberlakuan otonomi daerah akan menimbulkan ancaman besar
bagi mereka untuk dapat bertaha menghadapi persaingan dari luar
daerah atau luar negeri. Dengan kata lain, tantangan yang pasti
dihadapi seti ap pelaku bisnis di daerah pada masa mendatang adalah
bagaimana mereka memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.
Peluang dan Tantangan Bagi UKM Dalam Liberalisasi Perdaagangan
Sejak terjadi reformasi kebijakan perdagangan di Indonesia pada awal
tahun 1980-an, Indonesia mulai keluar dari cangkangnya untuk
membuka diri dan terlibat dalam perekonomian global. Setelah sekian
lama berlindung dan bergantung terhadap pendapatan minyak dan gas
yang melimpah ruah, Indonesia segera mencari alternati f pendapatan
negara sejak redamnya masa oil boom sehingga fokus harus dialihkan
pada pengembangan pundi-pundi dari sektor nonmigas (sektor selain
minyak bumi dan gas).

Oleh karenanya, pemerintah Indonesia berinisiati f untuk


melakukan reformasi kebijakan perdagangan, mulai dari pengurangan
hambatan perdagangan non-tarif secara bertahap hingga penurunan
ti ngkat tarif mencapai 0% di beberapa sektor.Semua ti ngkat perjanjian
perdagangan pun diti ndaklanjuti , baik di ti ngkat multi lateral, regional,
serta bilateral.Tak keti nggalan, deregulasi berbagai peraturan
perdagangan pun dilakukan demi meminimalisasi peluang korupsi di
tataran birokrat. Kendala utama yang dihadapi UMKM sehingga
pembentukan nilai ekspornya sangat rendah disebabkan oleh teknologi
yang belum mumpuni untuk menunjang produkti vitas, rendahnya
Keahlian tenaga kerja, kurangnya pengetahuan mengenai pasar dan
strategi bisnis global, dan keterbatasan dalam mengakses
modal.Pengetahuan pemasaran yang kurang memadai mengakibatkan
para pelaku UMKM ti dak melakukan kegiatan secara ekspor secara
mandiri melainkan menggunakan jasa pihak keti ga untuk melakukan
ekspor. Hal ini untuk sementara bisa diatasi dengan menjadikan pelaku
UMKM supplierbagi perusahaan besar dan perusahaan asing dalam
negeri yang memiliki jaringan internasional sehingga mereka terlati h
dalam membentuk jaringan.Namun, manfaat untuk jangka panjang,
pemerintah dan insti tusi terkait perlu mengadakan pelati han guna
meningkatkan kemampuan pemasaran secara internasional tersebut.

Untuk mengatasi permodalan, pemerintah telah berupaya untuk


memperluas Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank
Pembangunan Daerah (BPD) sehingga pada tahun 2011 melalui
Kementerian Koperasi dan UKM mampu merealisasikan KUR sebesar 29
triliun. Dengan kata lain, tercapai 145% melampaui target.Kementerian
Koperasi dan UKM telah mencanangkan berbagai program strategis
seperti , Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), pengembangan
Inkubator Bisnis, pengembangan dan perluasan pasar produk
UMKM.Namun, pemerintah masih luput untuk fokus pada
pengembangan sumber daya manusia dan teknologi untuk
meningkatkan kemampuan inovasi dan mutu produk sehingga produk
UMKM Indonesia bisa diakui secara internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meskipun peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah
strategis dan sentral diantaranya karena selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UKM
seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala
kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Padahal UKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis.
Namun kebijakan pemerintah maupun pengaturan yang
mendukungnya sampai sekarang dirasa belum maksimal.
Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
UKM dengan cara mengupayakan UKM adar dapat tumbuh dan
berkembang secara kondusif, meningkatkan perannya dalam
memberdayakan UKM, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusianya

B. SARAN
Dengan makalah ini, semoga pembaca dapat menelaah lebih
dalam tentang UKM serta berbagai masalah yang dihadapi UKM
tersebut agar nanti nya dapat menghasilkan UKM yang lebih
kreati v, maju dan berkembang Selain itu dalam makalah ini
mungkin masih banyak kekurangan bahan–bahan dan leteratur,
hanya sedikit yang dapat penulis paparkan, sebaiknya pembaca
agar dapat menambah sumber–sumber bahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus. 2012. Perekonomian Indonesia.


Bogor:Gahlia Indonesia Nugrahani, Tri Siwi.dkk. 2015. Model
Pendampingan : Upaya Mengurangi Kemiskinan. Yogyakarta :
Litera Yogyakarta

htt p://unyudua.blogspot.co.id/2014/12/makalah-peranan-
strategis-ukmdalam.html

htt p://www.kompasiana.com/ratripurwasih/perkembangan-
koperasi-danukm-di-indonesia_5520e43ea33311614a46cdb1

htt p://nitaratnasari94.blogspot.co.id/2013/05/peran-ukm-
dalamperekonomian-indonesia.html

htt p://agarcepatsarjana.blogspot.co.id/2016/12/eksistensi-
ukm-dalam-prosespembangunan.html

Anda mungkin juga menyukai