Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan bisnis saat ini sering berubah dan suka ditebak. Seperti
persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan pesaing dalam
memperebutkan konsumen dalam mendapatkan bahan baku yang semakin
langka. Tantangan yang ada pun dapat menghambat pertumbuhan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
Di masa sekarang ini lingkungan pun sering cepat berubah diibaratkan
seperti angin, organisasi diibaratkan seperti layang-layang yang sedang
terbang. Layang-layang agar dapat terbang dengan stabil maka diperlukan
manusia yang dapat mengendalikannya dengan baik.
Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara pekerja dalam
organisasi agar perusahaan dapat bertahan dari persaingan bisnis dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan yang sedang dihadapi dan yang akan
datang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka kami selaku
penulis merumusakan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan dan Persaingan Bisnis ?
2. Apa yang dimaksud Lingkungan Bisnis Eksternal dan Internal ?
3. Apa saja jenis Persaingan Bisnis ?
4. Bagaimana fungsi Persaingan Bisnis ?
5. Bagaimana strategi Persaingan Bisnis ?
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami paparkan, maka kami
selaku penulis merumuskan tujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian Lingkungan dan Persaingan Bisnis.
2. Mengetahui yang dimaksud Lingkungan Bisnis Eksternal dan
Internal.
3. Mengetahui jenis-jenis Persaingan Bisnis.
4. Mengetahui fungsi dari Persaingan Bisnis.
5. Mengetahui bagaimana strategi Persaingan Bisnis.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Menganalisis Lingkungan Bisnis Eksternal dan Internal
Faktor utama yang perlu kita fahami dalam membangun keunggulan
bersaing adalah pesaing. Dalam menganalisis pesaing kita harus faham
bagaimana keadaan lingkungan ekternal dan internal perusahaan tersebut, dan
untuk mengetahui keadaan lingkungan eksternal dan internal perusahaan kita
dapat menggunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan teknik historis yang terkenal
di mana para manajer menciptakan gambaran umum ssecara cepat mengenai
strategis perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang
efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal
perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang
dan ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu
organisasi termasuk satuan bisnis tertentu, kekuatan adalah keunggulan
sumber daya relatif terhadap para pesaing dan kebutuhan pasar pesaing yang
dilayani atau diharapkan untuk dilayani oleh perusahaan.
Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain.
Sedangkan kelemahan perusahaan adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif
terhadap pesaingnya yang menghambat kinerja efektif perusahaan. Faktor
peluang dan ancaman adalah merupakan faktor-faktor lingkungan yang harus
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang
bersangkutan. Peluang adalah situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan.
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA dalam bukunya berjudul
Manajemen Strategik, peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis, yang dimaksud dengan berbagai
situasi tersebut antara lain adalah: a. Kecenderungan penting yang terjadi di
kalangan pengguna produk. b. Identifikasi suatu segmen pasar yang belum
mendapat perhatian, c. Perubahan dalam kondisi persaingan. d. Perubahan
dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan
baru dalam kegiatan berusaha. e. Hubungan dengan para pembeli yang
“akrab” dan f. Hubungan dengan pemasok yang harmonis. Sedangkan
ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis.
2.2 Membangun Keunggulan Kompetitif di Level Industri
Strategi bisnis pada hakikatnya bisa dirumuskan akibat adanya lingkungan
pesaing. Kenichi Ohmae (1982) menegaskan : “apakah strategi itu –apa yang

2
membedakannya dari semua perencanaan bisnis lainnya – hanya terdapat satu
kata yaitu keunggulan kompetitif. Tanpa pesaing tidak diperlukan strategi,
karena tujuan satu-satunya perencanaan strategik adalah agar memungkinkan
perusahaan untuk mendapatkan, seefesien mungkin, suatu keunggulan
terhadap pesaingnya.”
Michael Porter mengingatkan juga, strategi apa pun yang diterapkan
perusahaan akan sia-sia bila tidak diarahkan pada usaha persaingan.
Manajemen perlu mempelajari kelemahan, kekuatan, dan strategi pesaing
agar bisa merumuskan, menerapkan strategi persaingan yang efektif, dan
sekaligus menempatkan diri dalam lingkungan pesaing secara kompetitif.
Dalam sebuah lingkungan yang kompetitif dibutuhkan pula strategi
kompetitif untuk sebuah bisnis atau perusahaan. Strategi yang diterapkan
untuk bersaing dalam level industri salah satunya adalah strategi kompetitif
Porter. Strategi Kompetitif Porter adalah sebuah kerangka untuk analisis
Industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michail
E. Porter, dia berpendapat bahwa strategi ditingkat bisnis adalah hasil dari
lima kekuatan kompetitif dilingkungan perusahaan.
M. E. Porter, berpendapat bahwa perusahaan lebih memberikan perhatian
pada persaingan yang ada dalam industrinya Porter (1980:4) mengatakan
bahwa ada lima kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam
suatu industri yaitu: (1) ancaman dari para pendatang baru (threat of new
entrants), (2) ancaman dari produkproduk atau jasa-jasa pengganti (threat of
subsititute products or services), (3) kekuatan tawar-menawar para pemasok
(bargaining power of suppliers), (4) kekuatan tawar-menawar pembeli
(bargaining power of buyers), dan (5) persaingan diantara para pesaing yang
ada (rivalry among existing competitor).

3
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Studi Kasus
AQUA adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh PT. Aqua Golden Missisippi di Indonesia sejak tahun 1973.
Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua
adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan
salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah
menjadi seperti merek genetic untuk AMDK.

Saat ini terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan


berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT. Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh
PT. Aqua Golden Missisippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara oleh PT.
Tirta Sibayakindo).

Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional


dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari
penggabungan PT. Aqua Golden Missisippi dengan Danone.

Aqua didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang
setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha
air minum dalam kemasan (AMDK).

Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh
faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta
strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan
adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori
berbagai acara, serta instalasi iklan Billboard secara luas.

Dalam pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air


mineral yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut
kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area

4
yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga
setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang
sesingkat mungkin.

3.2 Analisis Studi Kasus

Berdasarkan kasus tersebut, PT Aqua melanggar 3 pasal berikut.

1. Pasal 15 ayat (3) poin A :


“Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau
potongan harga tertentu, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha
yang menerima barang/jasa dari pelaku usaha pemasok : tidak akan
membeli barang/jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha pesaing.

2. Pasal 19:
a. “Pelaku usaha dilarang menolak dan menghalangi pelaku usaha tertentu
untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar yang
bersangkutan.”
b. “Pelaku usaha dilarang mematikan usaha pesaingnya di pasar
bersangkutan yang menyebabkan terjadinya praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat.”
3. Berdasarkan Pasal 1 No. 10 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah sebagai
berikut.
“Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan
atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa
yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut.”

Pada 2019, Mahkamah Agung (MA) menghukum PT. Tirta Investama


selaku produsen Aqua sebesar Rp. 13,8 miliar karena terbukti melakukan praktik
monopoli usaha, serta memberikan denda kepada PT. Balina Agung Perkasa
selaku distributor Aqua sebesar Rp. 6,2 miliar.

KPPU memutuskan Aqua menghukum Terlapor I denda sebesar 13,8


miliar, dan terlapor II denda sebesar 6,2 miliar. Dalam pertimbangannya, KPPU
menyatakan tindakan anti persaingan itu terjadi pada tahun 2016. Yaitu di wilayah

5
jangkauan distribusi satu pemasaran Terlapor II dalam pemasaran produk yang
meliputi Cikampek, Cikarang, Bekasi, Babelan, Pulo Gadung, Sunter, Prumpung,
Kiwi, Lemah Abang, Rawa Girang, Cibubur, dan Cimanggis.

KPPU menilai pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah Produk Air
Minum dalam Kemasan (AMDK) di wilayah distribusi atau Pemasaran Terlapor
II pada 2016. Adapun bentuk tindakan antipersaingan yang terjadi adalah adanya
degradasi kepada subdistributor karena menjual produk Le Minerale.

Atas putusan itu, Aqua tidak terima dan mengajukan banding ke


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Pada 7 Mei 2019, PN Jaksel
memutuskan mengabulkan permohonan keberatan dari Para Pemohon Keberatan
untuk sebagian.

PN Jaksel membatalkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha


(KPPU) No 22/KPPU-I/2016 tertanggal 19 Desember 2017 dan tidak mempunyai
kekuatan hokum yang mengikat terhadap Para Pemohon Keberatan.

Atas vonis itu, giliran KPPU yang tidak terima dan mengajukan kasasi.
Permohonan KPPU dikabulkan MA. Perkara itu bernomor 806 K/Pdt.Sus-
KPPU/2019.

6
BAB VI

PEMABAHASAN

4.1 Pengertian Lingkungan Bisnis

Lingkungan (environment) dapat diartikan sebagai keseluruhan unsur-


unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap
suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik
(tangible) dan nonfisik. Didalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi,
kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat
istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan lain-lain.
Pada dasarnya lingkungan organisasi (bisnis) adalah segala hal yang
mempengaruhi kegiatan organisasi (bisnis). Lingkungan bisnis dapat
golongkan menjadi Lingkungan Eksternal dan Lingkugan Internal.
Lingkungan eksternal terbagi atas dua sudut pandang, yaitu berdasarkan
mikro dan makro.
4.2 Lingkungan Internal Bisnis
Lingkungan internal adalah segala macam aspek yang mendukung atau
juga dapat menjadi penghambat kegiatan operasional perusahaan.
Lingkungan ini dapat digunakan untuk menentukan kekuatan (Strength)
perusahaan, dan juga mengetahui Kelemahan (Weakness) dari perusahaan.
Factor-faktor internal bisnis dapat mempengaruhi kinnerja bisnis terhadap
manajemen organisasi.
1. Tenaga Kerja (Man)
Tenaga Kerja adalah manusia yang menggunakan tenaga dan
kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik
berupa uang ataupun bentuk lainnya kepada Perusahaan atau organisasi.
2. Modal (Money)
Modal, merupakan dana yang diperlukan untuk membiayai operasi
bisnis. Investasi oleh pemilik atau pemegang saham, pinjaman bank atau
keuntungan yang ditahan perusahaan digunakan untuk membeli bahan
baku, menggaji pegawai, membeli mesin dan membangun pabrik baru.
3. Material/Bahan Baku (Material)
Material, mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi. Dapat berupa Sumber Daya Alam, seperti tanah pertanian atau
dalam konteks industri seperti bahan mentah dan komponen lain yang
langsung diolah dalam proses manufaktur.
4. Peralatan/ Perlengkapan Produksi (Machine)
Peralatan dan perelngkapan merupakan komponen pendukung yang
membantu proses peningkatan nilai guna (produksi) demi terciptanya
suatu output secara efektif dan efisien.

7
5. Metode (Methods) / Managerial
Metode mengacu pada kemampuan Entrepreneurship yang
dikembangkan oleh pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas
operasional perusahaan.
4.3 Lingkungan Eksternal Bisnis
4.3.1 Lingkungan Eksternal Bisnis Sudut Pandang Mikro
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada diluar batas
organisasi dan mempengaruhi organisasi tersebut. Adapun faktor-faktor
yang termasuk lingkungan eksternal bisnis dalam sudut pandang ekonomi
mikro antara lain:
1. Pelanggan (Customer), yaitu masyarakat umum (rumah atangga) yang
berpotensi untuk mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, organisasi bisnis, lembaga pemerintahan
maupun organisasi non-profit lainnya.
2. Pemasok, adalah pihak yang menyediakan faktor-faktor produksi
(pasokan) yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk
atau jasanya. Contoh dari pasokan adalah bahan baku/material,
peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
3. Perantara, yaitu suatu pihak yang berperan sebagi penyalur dari hasil
produksi agar sampai kepada para pelanggan.
4. Pesaing, yaitu organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa
yang sama atau serupa kepada customer atau prospek yang sama.
5. Kreditor, yaitu kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi
kegiatan organisasi dalam hal keuangan (finansial). Contoh: Institusi
keuangan (Bank) ataupun individu yang memberikan pinjaman dana.
6. Pemerintah, yaitu badan atau perwakilan yang membuat peraturan
perekonomian dalam tingkat lokal, daerah atau pusat sebagai penegak
hukum yang berlaku serta peraturan yang berpengaruh terhadap
kegiatan operasional organisasi.
7. Pekerja, yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk
memperjuangkan aspirasi para anggotanya.
4.3.2 Lingkungan Eksternal Bisnis Sudut Pandang Makro
Adapun yang termasuk kedalam lingkungan eksternal bisnis dalam
sudut pandang ekonomi makro antara lain:
1. Lingkungan Perekonomian
Lingkungan perekonomian adalah kondisi perekonomian dimana
tempat bisnis itu manjalankan aktivitasnya (beroperasi). Lingkungan

8
perekonomian dipengaruhi oleh sistem perekonomian yang digunakan
suatu negara (industri). (Baca juga : Sistem Perekonomian) Pada
dasarnya, suatu sistem perekonomian yang dilakukan memiliki tujuan
untuk meperoleh pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi.
a. Pertumbuhan Ekonomi
Dua hal yang terjadi saat pertumbuhan ekonomi:
 Output per kapita: jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
sistem per orang naik.
 Orang mendapatkan manfaat dari standar hidup yang lebih
tinggi, mereka akan dapat membeli banyak barang dan jasa
dengan uang mereka.
Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dapat
dicerminkan melalui nilai Pendapatan Nasional negara tersebut.
(Berkaitan dengan Materi Ekonomi Mikro dan Makro)
b. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi artinya jumlah uang yang tersedia dalam
suatu perekonomian serta jumlah barang serta jasa yang
diproduksi, dalam sistem perekonomian tersebut memiliki
pertumbuhan kira-kira pada tingkat yang sama.
Ancaman Stabilitas ekonomi diantaranya adalah inflasi dan
pengangguran. Inflasi terjadi bilamana ada kenaikan harga seluruh
harga barang dan jasa keseluruhan atau dapat dikatakan penurunan
daya beli masyarakat. Pengangguran adalah orang yang termasuk
kedalam angkatan kerja namun tidak bekerja.
c. Pengelolaan Ekonomi
Pengelolaan suatu perekonomian dapat dilakukan oleh
pemerintah. Hal tersebut adalah upaya pemerintah dalam
menanggulangi permasalahan ekonomi seperti pengangguran dan
inflasi.
Pemerintah dapat mengelola ekonomi melalui 2 perangkat
kebijakan.
 Pemerintah mengelola penagihan dan pengeluaran
pendapatannya melalui kebijakan fiskal (seperti kenaikan
pajak).
 Kebijakan moneter berfokus pada pengendalian ukuran pasokan
uang negara.
2. Lingkungan Teknologi dan Informasi

9
Teknologi adalah semua atribut yang digunakan perusahaan untuk
aktivitas mereka. Contohnya seperti informasi, pengetahuan manusia,
metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan telekomunikasi, serta
berbagai sistem pengelolaan. Contoh jenis dari teknologi yang
berkaitan dengan bisnis antaralain teknologi produk atau jasa dan
teknologi proses bisnis.
3. Lingkungan Hukum dan Politik
Lingkungan politik-hukum mencerminkan hubungan antara bisnis
dan pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. Berbagai
perwakilan dari pemerintah mengelola dan memberi kebijakan seputar
bidang-bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan
keamanan dan kesehatan, serta standar perilaku bisnis yang dapat
diterima.
Stabilitas Politik merupakan sebuah pertimbangan penting,
khususnya untuk perusahaan-perusahaan internasional. Tidak ada
bisnis yang ingin membangun bisnisnya dengan negara lain kecuali
hubungan dagang denagn negara tersebut dikelola dengan baik.
4. Lingkungan Sosial dan Budaya
Maksud dari lingkungan sosial adalah aspek-aspek tertentu yang
memepengaruhi persepsi seseorang terhadap perusahaan (produk yang
ditawarkan) berdasarkan hal-hal yang dapat diterima/ standar
masyarakat yang merupakan akibat dari kebiasaan (norma-norma) dari
masyarakat itu sendiri.
Ini artinya, perusahaanlah yang harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial dan budaya tempat usaha tersebut beroprasi/
memasarkan produknya. Jangan sampai perusahaan melanggar norma
atau kaidah-kaidah tertentu dalam masyarakat. Akan lebih baik lagi
bila perusahaan dapat sejalan dengan lingkungan sosial dan budaya.
Selain itu lingkungan sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi
tren yang nantinya dapat berpengaruh kepada suatu industri/pasar.
contoh: pada saat bulan Ramdhan industri kain dan pakaian akan ramai
karena kaum muslim memiliki kebutuhan atas pakaian.
5. Lingkungan Global
Lingkungan global atau lingkungan internasional merupakan
kondisi internasional yang juga merupakan salah satu faktor utama
yang mempengaruhi bisnis dikarenakan perusahaan besar maupun
kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar
global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
6. Lingkungan Demografi

10
Adapun yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut
lingkungan demografi diantaranya adalah ukuran populasi, struktur
masyarakat umum, distribusi geografis, pencampuran etnis serta
distribusi pendapatan. Hal ini sangat memepengaruhi pasar
(permintaan).
7. Lingkungan Alami
Lingkungan alam adalah kondisi alam yang bejalan secara alamiah
dimana perusahaan itu menjalankan aktivitasnya. contohnya: iklim,
cuaca, topografi, dan kondisi geografis wilayah maupun sumber-
sumber daya alam yang tersedia di suatu negara atau wilayah.
Pasokan sumber daya alam kadang kala dapat menjadi
permasalahan tersendiri bagi organisasi. Contohnya, terjadinya
kelangkaan pasokan bahan bakar, listrik, gangguan pada pasokan
pangan dan bencana alam dapat menggangu kegiatan organisasi bisnis
secara signifikan. Dunia usaha harus mengambil peranan aktif dalam
membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini dihadapi
masyarakat dunia, sebagai contoh dengan memperhatikan pengolahan
limbah yang dihasilkan dari proses produksi.
4.4 Pengertian Persaingan Bisnis
Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam
berbagai literatur yang menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.
Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang artinya
persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan
kompetisi.Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba
untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa
pasar,peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.
Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari
2 pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan”
dengan menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan. Persaingan ini
dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan/promosi, variasi
dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar.
4.5 Jenis Persaingan Bisnis
Dalam kamus Manajemen persaingan bisnis terdiri dari:
1. Persaingan sehat (healthy competition), persaingan antara
perusahaanperusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan
menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung
mengedepankan etika-etika bisnis.
2. Persaingan gorok leher (cut throat competition) persaingan ini merupakan
bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair, dimana terjadi perebutan
pasar antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada

11
menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan, sehingga salah satu
tersingkir dari pasar dan salah satunya menjual barang dibawah harga yang
berlaku di pasar.

4.6 Fungsi persaingan bisnis


Persaingan memiliki arti penting dalam proses sosial. Beberapa fungsi
persaingan antara lain sebagai berikut.
1. Menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif dari orang-
perorangan atau kelompokkelompok manusia.
2. Sebagai jalan agar kepentingan-kepentingan serta nilainilai yang pada
suatu masa menjadi pusat perhatian, tersalurkan sebaik-baiknya oleh
mereka yang bersaing.
3. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jenis kelamin dan
seleksi sosial, sehingga mendudukkan seseorang pada kedudukan dan
peranan yang sesuai kemampuannya.
4. Berfungsi menyaring orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu,
misalnya politikus, seniman, dan pemuka agama.
5. Mendorong seseorang untuk memiliki kemampuan tertentu, sehingga ia
memiliki kompetensi tersendiri yang berbeda dengan orang lain.
4.7 Strategi persaingan bisnis
Ada beberapa strategi persaingan yang bisa digunakan dalam melakukan
persaingan dengan para pesaingnya agar bisa tetap berada dalam jalur
persaingan dan tetap melakukan produski. Cara-cara atau strategi tersebut
antara lain:
1. Strategi-strategi persaingan
Menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan agar supaya
berhasil dalam persaingan perusahaan harus bergerak dari ; filosofi produk
dan penjualan ( product and selling philosophy ) menuju filosofi
pelanggan dan pemasaran ( customer and marketing philoshopy ).
2. Pemasaran relational dengan pelanggan (customer relationship marketing )
Pemasaran relational ( marketing relationship ) merupakan proses
membentuk, mempertahankan, dan meningkatkan relasi yang kuat, yang
penuh nilai dengan para pelanggan dan para pemegang saham. Kehilangan
satu pelangan berarti kehilangan keseluruhan arus pembelian yang akan
dilakukan oleh pelanggan tersebut selama dia menjadi pelanggan.
Menurut Handito Hadi Joewono (konsultan strategi kompetisi dan
marketing) mengemukakan ada 6 (enam) strategi yang bisa ditempuh
perusahaan untuk memenangkan persaingan:

12
1. Membangun persepsi yang baik sesuai dengan Brand Positioning
Hal ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan pemasaran secara
intensif.

2. Meningkatkan kualitas produk


Disini sebuah perusahaan harus senantiasa meningkatkan kualitas
produknya baik dalam bnetuk barang, jasa ataupun gagasan. Dari sudut
pandang pemasaran, hal inilah yang sering dipengaruhi oleh persepsi.
Karena semakin tinggi persepsi suatu produk maka semakin tinggi pula
dibutuhkan kualitas riil dari prosduk tersebut.
3. Selalu menyajikan produk baru
Hal ini bukan bermakusd menghasilkan produk yang benar-benar baru,
namun bisa juga diartikan sebagai menghasilkan produk dari hasil inovasi
atau modifikasi produk yang sudah ada.
4. Melakukan pendekatan dengan konsumen
Strategi ini diistilahkan dengan Custumer Relationship Management
yaitu serangkaian proses dan teknik untuk mengontrol hubungan dengan
konsumen.
5. Melakukan distribusi secara terintegrasi
Pendekatan distribusi ini memadukan sistem distribusi direct,
dependenr dan independent.
6. Harga kompetitif
Kompetitif tidak berarti murah. Dan tidak selamanya hargakompetitif
itu selalu dikaitkan dengan harga murah. Sebab perusahaan dapat
memadukan kesiapan bersaing dengan keragaman produk yang dimiliki
dengan portofolio produk yang lengkap.

13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lingkungan (environment) dapat diartikan sebagai keseluruhan unsur-
unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap
suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan bisnis terdiri dari unsur fisik
(tangible) dan nonfisik. Didalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi,
kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat
istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan lain-lain. Lingkungan bisnis dapat
golongkan menjadi Lingkungan Eksternal dan Lingkugan Internal.
Lingkungan eksternal terbagi atas dua sudut pandang, yaitu berdasarkan mikro
dan makro.
Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam
berbagai literatur yang menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.
Persaingan memiliki arti penting dalam proses sosial. Beberapa fungsi
persaingan antara lain menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat
kompetitif dari orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia, sebagai
jalan agar kepentingan-kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
menjadi pusat perhatian, tersalurkan sebaik-baiknya oleh mereka yang
bersaing, sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jenis kelamin dan
seleksi sosial, sehingga mendudukkan seseorang pada kedudukan dan peranan
yang sesuai kemampuannya.
5.2 Saran
Dengan mengetahui mengenai lingkungan dan persaingan bisnis, maka
dari itu, kita selaku motor atau penggerak dari sebuah perusahaan harus bisa
menganalisis dan mengimplementasikan dari apa materi yang telah
dipaparakan agar memperoleh keuntungan dan tetap eksis di dunia
perbisnisan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kismono, gugup. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFI
Alma, Buchari. 2018. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta
Detik.com. 11 Juli 2017. Persaingan Usaha Tidak Sehat : Asal mula Kasus Aqua
vs Le minerale. Diakses pada 15 Februari 2020.
https://news.detik.com/berita/d-4801904/ma-denda-aqua-rp-138-miliar-
karena-terbukti-monopoli-usaha?single=1
Hajar Apri. 27 Oktober 2014. Persaingan, Macam-Macam Persaingan, Strategi,
dan Analisis SWOT. Diakses pada 13 Februari 2020.
http://cobammasuk.blogspot.com/2014/10/persaingan-macam-macam-
persaingan.html?m=1
Sarjana Manajemen. 14 Juni 2017. Lingkungan Bisnis. Diakses pada 13 Februari
2020. http://sarjana-manajemen.blogspot.com/2017/06/lingkungan-
bisnis.html
Setiawan Samhis. 18 OKtober 2019. Pengertian Persaingan-Macam, Bentuk,
Fungsi, Hasil, Analisis, Conntoh. Diakses pada 13 Februari 2020.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-persaingan/

15

Anda mungkin juga menyukai