Anda di halaman 1dari 10

BAB I

A. PENGERTIAN ALQURAN (BAHASA)


1. Menurut al-Lihyany (w. 215 H) 2. Subkhi Shalih

(Qoroa-Yaqrou-Quraanan) : bacaan Al-Qur’an adalah kitab (Allah Swt.) yang mengandung mu’jizat,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis
2. Al-Asy’ari (w. 324 H) dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan
bernilai ibadah membacanya.”
Kata Qur’an berasal dari lafaz (Qorona) yang berarti
menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian 3. Syeikh Muhammad Abduh
kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah

3. Menurut Al-Farra’ (w. 207 H) Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-
mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang
Berasal dari kata (qoroinun) yang artinya petunjuk atau
menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni)orang-orang Islam.”
indicator.
NAMA-NAMA LAIN ALQURAN
4. Menurut Az-Zuzaj (w.331)
1. Alquran
Kata sifat (alqoru)=kumpulan
2. Al-kitab
5. Menurut Asy-syafii (w.204 H) 3. Al-furqon
Nama khusus bagi Alquran 4. Adz-dzikru
5. At-tanzil : yang diturunkan
------------------------------------------------------------------------------------------
B. ISTILAH BAB II
1. Syeikh Muhammad Khudari Beik 1. Alquran merupakan mukjizat
Mukjizat = melemahkan atau mengalahkan lawan
“Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah Swt.) yang berbahasa Arab, “Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai
yang diturunkan kepada Muhammad saw., untuk dipahami dengan tantangan dan selamat dari perlawanan.”
isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara 2. Syarat Mukjizat
mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan a. Tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain Allah
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.” b. Sesuatu yang menyalahi kebiasaan
c. Berupa hal yg dijadikan saksioleh seseorang yang
mengaku membawa risalah ilahi dan jadi bukti atas
pengakuannya itu.
3. Macam-macam Mukjizat BAB IV
a. Mu’jizat hissi, ialah Mu’jizat yang dapat dilihat oleh mata,
A. Isi kandungan Alquran
didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh
1. Akidah
tangan, dan atau dirasa oleh lidah, tegasnya dapat
2. Ibadah dan muamalah
dicapai dan ditangkap oleh pancaindera. (dibatasi oleh
*ibdah mahdoh : suudah ditentukan
ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatakan untuk
*ghair mahdoh : blm ditentukan waktunya
umat tertentu)
3. Akhlaq
b. Mu’jizat Ma’nawi ialah Mu’jizat yang tidak mungkin
Perangai,tabiat,tingkah laku atau budi pekerti.
dapat dicapai dengan kekuatan panca indera, tetapi
4. Hukum
harus dicapai dengan kekuatan “’aqli” atau dengan
5. Sejarah/kisah umat terdahulu
kecerdasan pikiran. (Abadi-Alquran)
6. Dasar-dasar ilmu pengetahuan
QS.Al-Alaq : 1-5
4. Pengertian ijajul quran
QS.Al-Mujadalah : 11
i’jzul Qur’an adalah menetapkan kelemahan manusia dan jin
------------------------------------------------------------------------------------------
baik secara individual maupun kolektif untuk mendatangkan
semisal al-Qur’an. BAB V
A. QS.Al-Mu’minun : 12-14
5. Aspek kemukjizatan alquran Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
1. Uslub (gaya bahasa)
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani
2. Isi kandungan
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
a. Mengungkap berita yang bersifat ghaib .
menyangkut masa lalu dan masa depan Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,
3. Ijazul ilmi (kemukjizatan ilmu pengetahuan lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging,
------------------------------------------------------------------------------------------ dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian,
BAB III
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
A. Kedudukan Alquran
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. al-Mu’minun
B. Tujuan dan fungsi
1. Sebgai petunjuk bagi manusia [23] : 12-14)
(Al-baqoroh : 2 & 185) *penciptaan manusia
2. Sebagai sumber ajaran pokok islam Saripati tanah (sulasu min tin)
(An-Nisa : 105) Air mani (nuthfah)
3. Sebagai peringtan dan pelajaran bagi manusia Segumpal darah (alaqoh)
(Al-An’am : 92) Segumpal daging (mudghah)
------------------------------------------------------------------------------------------ Tulang yang dibungkus daging
B. QS.An-Nahl : 78 Allah menegaskan dalam QS. az-Zariyat ayat 56 bahwa tujuan
diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi,
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam
bersyukur." ( QS. An-Nahl [16]: 78) kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir
maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah Swt.
Allah Swt. membekalinya dengan atribut pelengkap yang
nantinya dapat berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu IBRAH QS al- Mu’minun [23]:12-14 :
yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut 1. Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina.
tersebut ialah berupa tiga unsur penting dalam proses 2.Senatiasa mengakui kemahakuasaan Allah Swt. yang telah
pembelajaran bagi manusia, yakni: pendengaran, menjadikan kita dari sesuatu yang hina tersebut.
penglihatan dan hati/akal pikiran. 3. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah menjadikan kita
sebaik-baik bentuk
C. QS.Al-Baqoroh : 30-32
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu ber􀏔irman kepada para IBRAH QS al-Nahl [16]:78
malaikat, ”Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” 1. Senantiasa mengakui kebesaran Allah Swt. yang telah
Mereka berkata, ”Apakah Engkau hendak menjadikan orang menganugerahi kita pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan 2. Selalu bersyukur kepada Allah Swt. atas kenikmatan yang telah
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia diberikan kepada kita berupa pendengaran, penglihatan, dan hati
ber􀏔irman, ”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu nurani.
ketahui.” Dan Dia ajarkan kepada Adam namanama (benda)
semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, IBRAH QS al-Baqarah [2]:30-32
serayaberfirman, ”Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) 1. Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan yang lain
ini, jika kamu yang benar!”Mereka menjawab, ”Mahasuci sebelum diputuskan untuk melakukannya.
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah 2. Senantiasa menerima dengan lapang dada kelebihan yang lain atas
Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang dirinya.
Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2]: 30-
32) IBRAH QS az-dzariyat [51]: 56
1. Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. baik dalam artian sempit
D. QS. Adz-Dzariyat : 56 maupun luas.
2. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt. berikan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar kepada kita yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
mereka beribadah kepada-Ku. (QS.Adz-Dzariyat : 56) ------------------------------------------------------------------------------------------
BAB VI taqrirnya yang pantas untuk dijadikan dalil bagi penetapan
hukum syara’ (hukum agama).”
A. Pengertian Hadits
*Bahasa : jadid (baru), Qorib (dekat), Khabar (warta/berita) C. Pengertian Khobar
*Istilah : segala ucapan, perbuatan dan prilaku Nabi saw.
*Bahasa : Warta/berita yang disampaikan dari seseorang
kepada seseorang
menurut Muhadditsin : segala apa yang disandarkan kepada
*Istilah : segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari
Nabi Muhammad saw., baik itu hadis marfu’(yang
Nabi atau selain Nabi.
disandarkan kepada Nabi), hadis mauquf (yang disandarkan
kepada sahabat), ataupun hadis maqthu’ (yang disandarkan
kepada tabi’in). D. Pengertian Asar
*Bahasa : bekasan sesuatu atau sisa sesuatu
Menurut Ushuliyyin : segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi saw., selain al-Qur’an al-Karim, baik berupa *Istilah : kebanyakan ulama berpendapat bahwa asar
perkataan, perbuatan, maupun takrir Nabi saw. yang mempunyai pengertian yang sama dengankhabar
bersangkut-paut dengan hukum syara’. dan hadis.

Menurut Fuqaha : segala sesuatu yang ditetapkan Nabi saw. E. Persamaan Hadits Sunnah Khobar Asar
Yang tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah fardu
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw., baik
atau wajib
berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir (ketetapan)
beliau.
B. Pengertian Sunah
Akan tetapi sebahagian ulama membedakan pengertian
*Bahasa : cara, jalan yang ditempuh, tradisi, atau ketetapan. antara sunnah dan hadis. Sunnah itu adalah segala sesuatu
yang diriwayatkan dari Nabi saw., baik perkataaan maupun
*Menurut Ahli Hadits :
perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai
“Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad saw., baik perkataan beliau.
berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, Ada juga yang berpendapat bahwa sunnah Nabi saw.
maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat hanyalah tata cara dan perilaku Nabi yang beliau praktekkan
menjadi Rasul saw maupun sesudahnya.” terus menerus dan diikuti oleh para sahabatnya, sedangkan
hadis adalah perkataan Nabi saw. Yang diriwayatkan oleh
*Menurut Ahli Usul fikih : orang seorang atau dua orang, lalu hanya mereka saja yang
mengetahuinya dan tidak menjadi pegangan atau amalan
“Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw.
umum.
selain al-Qur’an baik berupa perkataan, perbuatan, maupun
F. Perbedaan Hadits Sunnah Khobar Asar luar shalat sebagai ibadah, baik orang yang
membacanya itu mengerti maksudnya maupun tidak
Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadis.
2) Hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya
Sunnah adalah segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad
tidak dinilai ibadah.
saw., baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun
------------------------------------------------------------------------------------------
pengajaran, sifat, kelakuan dan perjalanan hidup, baik
sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan rasul. BAB VII
Titik berat sunnah adalah kebiasaan normatif Nabi A. Unsur-Unsur Hadits
Muhammad saw. 1. Sanad
Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad *Bahasa : sandaran, tempat bersandar, sesuatu yang
saw., dapat juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. dapat dipegangi atau dpercaya.
Khabar lebih umum dari hadis, karena masuk didalamnya *Istilah : jalan yang mengantarkan kepada matan Hadits
semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad saw.
Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi 2. Matan
perkataan sahabat Nabi Muhammad saw., meskipun kadang- *Bahasa : punggung jalan, tanah gersang atau tandus,
kadang dinisbahkan kepada beliau. membelah, mengeluarkan, mengikat,
*Istilah : Perkataan Nabi yang disebutkan pada akhir
G. Perbedaan Alquran dan Alhadits sanad
a. Perbedaan dari segi bahasa dan makna.
1) Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa dan maknanya 3. Rawi
langsung dari Allah Swt. *orang yang meriwayatkan hadis*
2) Hadis bahasa dan maknanya dari Nabi saw.
b. Perbedaan dari segi periwayatan 4. Syarat-Syarat Rawi
1) Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya a. Adil
saja sebab dapat mengurangi kemukjizatannya b. Muslim
2) Hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang c. Baligh
terpentingdalam hadis adalah penyampaian d. Berakal
maksudnya. e. Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar
c. Perbedaan dari segi kemukjizatan. f. Tidak sering melakukan dosa kecil
1) Al-Qur’an baik lafal maupun maknanya merupakan g. Dabit
mukjizat. *dhabit alshadri = kuat hafalan dan daya ingat, bukan
2) Hadis bukan merupakan mukjizat. pelupa
d. Perbedaan dari segi nilai membacanya. *dhabit al-kitabah = memelihara kitab hadis dari
1) Al-Qur’an diperintah untuk dibaca, baik pada waktu gurunya
shalat (wajib membaca Surah al-Fatihah) maupun di
5. Almukhsiruna fii hadits BAB IX
a. Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadis.
A. Pembagian Hadis
b. Abdullah bin Umar, meriwayatkan 2.630 hadis.
c. Anas bin Malik, meriwayatkan 2.286 hadis. 1. Dari segi kuantitas
d. Aisyah Ummul Mukminin, meriwayatkan 2.210 hadis. a. Hadis Mutawattir
e. Abdullah bin Abbas, meriwayatkan 1.660 hadis. *Bahasa : datang berturut-turut dan tidak ada jarak
f. Jabir bin Abdullah, meriwayatkan hadis 1.540 hadis. *Istilah :“Hadis mutawatir adalah hadis yang
g. Abu Sa’id Al-Khudri, meriwayatkan 1.170 hadis. merupakan tanggapan pancaindera, yang
diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi,
6. Ilmu Rijalul Hadits yang menurut kebiasaan mustahil
Ilmu yang membahas para rawi hadis, baik dari kalangan mereka berkumpul dan bersepakat untuk
Sahabat maupun Tabi’in dan orang-orang (angkatan) dusta.”
sesudah mereka.
------------------------------------------------------------------------------------------ Menurut Khatib al-Bagdadi, hadis mutawatir adalah
suatu hadis yang diriwayatkan oleh sekelompok
BAB VIII orang dengan jumlah tertentu yang menurut
A. Macam-macam Sunah kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta. Dan
1. Sunnah Qauliyyah : Bentuk perkataan atau ucapan yang sebelum al-Bagdadi menurut imam Syar’i, ia telah
disandarkan kepada Nabi saw. (sunnah yang berupa mengemukakan istilah hadis mutawatir dengan
ucapannya saja). istilah khabar al-‘ammah.

2. Sunnah Fi’liyyah : Segala perbuatan yang disandarkan Hadis Muttawatir terbagi 2 :


kepada Nabi. *Muttawatir lafdzi : hadis mutawatir yang
diriwayatkan oleh rawi yang banyak dan mencapai
3. Sunnah Taqririyyah : sunnah yang berupa ketentuan Nabi syarat-syarat mutawatir dengan redaksi dan makna
Muhammad terhadap apa yang datang atau dilakukan hadis yang sama antara riwayat satu dan riwayat
para sahabatnya. yang lain

4. Sunnah Hammiyyah :suatu yang dikehendaki nabi tapi *Muttawatir ma’na : hadis yang mempunyai tingkat
belum dikerjakan (cita-cita atau keinginan nabi yang derajat mutawatir namun susunan redaksinya
belum terlaksana. berbeda antara yang diriwayatkan satu rawi dengan
rawi yang lain, namun isi kandungan maknanya
sama.
------------------------------------------------------------------------------------------
pertengahan sanadnya, bukan pada asal
b. Ahad sanadnya. Maksudnya satu hadis yang
hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang diriwayatkan oleh lebih dari satu orang rawi
atau lebih namun tidak mencapai tingkatan pada asal sanadnya, kemudian dari semua rawi
mutawatir itu hadis ini diriwayatkan oleh satu orang rawi
saja yang mengambil dari para rawi tersebut.
Hadis Ahad dibagi 3 :
1. Hadits Masyhur : "Hadis yang diriwayatkan oleh 2. Dari segi kualitas
tiga orang atau lebih, namun belum mencapai a. Shahih
derajat mutawatir." "Hadis sahih adalah hadis musnad (hadis yang
2. Hadits Azrz : “Hadis yang diriwayatkan oleh dua mempunyai sanad) yang bersambung
orang pada satu habaqah. Kemudian pada sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan
habaqah selanjutnya banyak rawi yang dabit dari orang yang adil
meriwayatkannya.” dan dlabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada
Suatu hadis yang dikatagorikan sebagai kejanggalan dan cacat."
hadis aziz yaitu: Syarat :
• Pada tiap-tiap t􀊙abaqah (tingkatan) hanya *disandarkan kepada nabi
terdapat dua rawi saja. *bersambung sanadnya
• Pada salah satu thabaqah (tingkatan) hanya *rawinya tsiqot
terdapat dua rawi, meskipun thabaqah yang *tidak ada syad (bertentangan)
lainnya lebih dari tiga rawi. *tidak ada illah (cacat)
3. Hadits gharib (menyendiri, asing, terpisah) :
“Hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi, di Hadis sahih diklasifkasikan menjadi dua :
manapun tempat sanad itu terjadi.” 1) Shahih lidzatihi
Yaitu Hadis yang memenuhi syarat-syarat hadis
hadis garib yang dibagi jadi 2 bagian, yaitu: sahih, seperti rawi harus adil, rawi kuat ingatannya
a) Hadis Garib Mutlak (fardun) (dhabih), sanadnya tidak putus, matannya tidak
adalah hadis yang ke-gariban-nya terletak pada mempunyai cacat, dan tidak ada kejanggalan.
asal sanad. Maksudnya, hadis pada saat
disampaikan oleh Rasul saw. Hanya diterima 2) Shahih li ghairihi
oleh satu orang sahabat. Artinya yang sahih karena yang lainnya, yakni
b) Hadis Garib Nisbi menjadi sahih karena dikuatkan oleh sanad atau
yaitu apabila kegariban terjadi pada keterangan lain.
b. Hasan 4. Senantiasa beramal shaleh dan menjauhkan segala
*bahasa : Alhusnu/Aljamalu = kecantikan/keindahan larangan larangan Allah Swt. agar selamat di dunia dan
*istilah : (Abu Isa At-Tirmidzi) = Hadis yang dalam akhirat.
sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh
bohong, hadisnya tidak janggal, serta diriwayatkan 2. QS.Al-Bayyinah : 5
tidak hanya dalam satu jalur rawian ”Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt.
dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena
c. Hadits Dhaif (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat
“Hadis yang tidak memenuhi syarat diterimanya dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
suatu hadis dikarenakan hilangnya salah satu syarat yang lurus (benar).” (QS. al-Bayyinah [98]: 5)
dari beberapa syarat yang ada.”
------------------------------------------------------------------------------------------ Adapun kandungan surat al-Bayyinah ayat 5 adalah sebagai
BAB X berikut:
1. Perintah untuk beribadah kepada Allah Swt. dan menaati
1. QS.Al-An’am : 162-163
ajaran Allah Swt.dengan lurus (tidak bercampur dengan
"Katakanlah (Muhammad), ”Sesungguhnya salatku,
riya’ dan syirik). Seseorang yang melaksanakan ibadah,
ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
tetapi masih mempercayai adanya kekuatan selain Allah
seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah
Swt., seperti mempercayai dukun atau benda benda yang
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
dianggap keramat maka orang tersebut dikatakan
pertamatama berserah diri (muslim).” (QS. Al-An’am [6]: 162
musyrik.
– 163)
2. Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk
mendirikan shalat lima waktu dalam sehari semalam,
Secara garis besar kandungan QS. Al-An’am ayat 162-163
shalat ini sangat besar artinya, karena merupakan tiang
dapat disimpulkan:
agama, dan ibadah yang pertama dihisab di akhirat.
1. Perintah Allah Swt. pada umat-Nya untuk berkeyakinan
3. Perintah untuk menunaikan zakat. Oleh karena itu, dalam
bahwa shalatnya, hidupnya, dan matinya hanyalah semata
setiap harta ada hakAllah Swt. yang harus dikeluarkan
mata untuk Allah Swt.
untuk orang yang berhak menerimanya.Zakat berfungsi
2. Allah Swt. adalah Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu
untuk menyucikan harta dan menumbuh
bagi-Nya.
kembangkannya.
3. Perintah Allah Swt. pada umat manusia untuk ikhlas dalam
berkeyakinan, beribadah, beramal, dan menjadi orang
Dari segi bentuknya, ibadah dibedakan menjadi 5, yaitu:
pertama dalam kaumnya yang berserah
1. Ibadah qauliyah (ucapan), seperti membaca al-Qur’an,
diri kepada-Nya.
berdo’a dan berdzikir.
2. Ibadah jismiyah (fisik), seperti berpuasa dan menolong 1. Tidak melihat amal sebagai amal, tidak mencari imbalan
orang. dari amal dan tidakpuas terhadap amal.
3. Ibadah maliyah (melibatkan harta), seperti memberi zakat, 2. Malu terhadap amal sambil tetap berusaha. Artinya
infaq, sedekah. merasa amalnya itu belum layak dilakukan karena Allah
4. Ibadah qauliyah wa jismiyah (ucapan dan perbuatan), Swt., tetapi amal itu tetap diupayakan.
seperti shalat. 3. Memurnikan amal, maksudnya adalah melakukan amal
5. Ibadah qauliyah, jismiyah, dan maliyah (bacaan, perbuatan berdasarkan ilmu agama.
dan harta), seperti haji.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai
Ditinjau dari cakupannya, ibadah dibedakan menjadi dua : penghayatan dan pengamalan QS al-An’am [6]: 162-163
1. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu segala perbuatan yang sebagai berikut.
dilakukan semata-matakarena Allah Swt., untuk 1. Selalu beribadah kepada Allah Swt. secara ikhlas, serta
mendapatkan rida-Nya seperti, menolong orang, mencari menghindari riya’, dan syirik.
nafkah, menyerukan kebaikan, serta mencegah 2. Senantiasa ikhlas dalam beramal dan mengharap
kejahatan. Ibadah seperti ini disebut juga dengan ibadah keridaan Allah Swt.
gairu mahiah. 3. Selalu melaksanakan amal saleh agar selamat dunia dan
2. Ibadah khassah (khusus), yaitu ibadah yang telah akhirat.
ditetapkan oleh nash tentang kaifyah (tata cara)
pelaksanaanya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai
Ibadah seperti ini disebut juga dengan ibadah mahiah. penghayatan dan pengamalan QS al-Bayyinah [98]: 5
sebagai berikut.
HADITS 1. Senantiasa beribadah kepada Allah Swt., dan menaati
”Dari Aisyah ra. bahwa Nabi saw. melaksanakan shalat ajaran agama.
malam hingga kaki beliaubengkak-bengkak. Aisyah 2. Selalu melaksanakan salat lima waktu sehari semalam.
berkata: Wahai Rasulullah saw., kenapa Engkau 3. Selalu menuanaikan zakat.
melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni
dosamu yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau Sikap & perilaku yang dapat diterapkan sebagai
bersabda: “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba penghayatan & pengamalan hadis tentang keikhlasan
yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat dalam beribadah
sambil duduk,apabila beliau hendak ruku’ maka beliau 1. Senantiasa beribadah kepada Allah Swt. secara ikhlas.
berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” 2. Senantiasa tidak mengingat amalan baik yang telah
diperbuat karena terkadang akan menimbulkan
Menurut pengarang kitab Manazilus-Sa’irin, ikhlas itu ada kemalasan dalam beribadah.
tiga derajat, yaitu :
3. Selalu bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat
yang Dia berikan.

Anda mungkin juga menyukai