Anda di halaman 1dari 12

PAKET 1

AL-QUR’AN DAN SEJARAHNYA

I. Pengertian al-qur’an dan sejarahnya


 Menurut bahasa ada 6:
1. As-shafi’i(tanpa hamzah)
2. Al-fara’(tidak memakai hamzah)
3. Al Al-ash’ari(tidak memakai hamzah)
4. Al-zajjaj(berhamzah)
5. Al-lihyani(berhamzah)
6. Dr. Subhi al-salih(al-qur’an itu masdar dan sinonim/muradif)

ُ‫إِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُرْ آنَه فَإِ َذا قَ َر ْأنَاهُ فَاتَّبِ ْع قُرْ آنَه‬
Artinya :” sesungguhnya atas tanggungan kamilah kami mengumpulkannya dan membacanya.
Apabila kami telah selesai membacakannaya maka itkutiak
1) Menurut istilah ada 2:
1. Meringkas definisi Al-qur’an
2. Merinci definisi Al-qur’an
II Nama-nama lain Al-qur’an
Dalam kitab al-itqan karangan al-suyuti diterangkan bahwa Abu al-ma’ali shalzalah
pengarang al-burhan fi muslim al-qur’an menyebutkan 55 buah nama al-qur’an dan abu
al-hasan al-harali menyebutkan 90 buah nama unutuk al-qur’an.
Beda halnya dengan Dr. subhi al-salih yang berpendapat sebagian ulama’ berlebih-
lebihan dalam menghitung nama-nama untuk al-qur’an.
Diantara nama-nama kitab suci umat islam yang snagat terkenal ialah:
1. Al-qur’an, dalam surah al-baqarah ayat 185

ِ َ‫ت ِمنَ ْالهُد َٰى َو ْالفُرْ ق‬


‫ان ۚ فَ َم ْن‬ ِ َّ‫ضانَ الَّ ِذي أُ ْن ِز َل فِي ِه ْالقُرْ آنُ هُدًى لِلن‬
ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬ َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
َ tَ‫ َّدةٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُخ‬t‫ أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر فَ ِع‬t‫ضا‬
‫ َر‬t‫ ُد هَّللا ُ بِ ُك ُم ْالي ُْس‬t‫ر ۗ ي ُِري‬t ً ‫ص ْمهُ ۖ َو َم ْن َكانَ َم ِري‬ُ َ‫َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّش ْه َر فَ ْلي‬
َ‫ هَّللا َ َعلَ ٰى َما هَدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬t‫َواَل ي ُِري ُد بِ ُك ُم ْال ُع ْس َر َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا‬

2. Al-furqan, dalam surah al-furqan ayat 1


‫ك الَّ ِذي نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ َعلَ ٰى َع ْب ِد ِه لِيَ ُكونَ لِ ْل َعالَ ِمينَ نَ ِذيرًا‬ َ َ‫تَب‬
َ ‫ار‬
3. Al-kitab, dalam surah al-nahl ayat 89
‫ ِهيدًا َعلَ ٰى‬t‫ك َش‬ َ tِ‫ ب‬t‫ث فِي ُك ِّل أُ َّم ٍة َش ِهيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِم ْن أَ ْنفُ ِس ِه ْم ۖ َو ِج ْئنَا‬ ُ ‫م نَ ْب َع‬tَ ْ‫َويَو‬
َ‫لِ ِمين‬ttttt‫ى لِ ْل ُم ْس‬tٰ ‫ َر‬ttttt‫ َو َرحْ َمةً َوب ُْش‬t‫ ْي ٍء َوهُ ًدى‬ttttt‫ ِّل َش‬ttttt‫ا لِ ُك‬tttttً‫اب تِ ْبيَان‬tttttَ
َ ‫كَ ْال ِكت‬ttttt‫ َعلَ ْي‬t‫ا‬tttttَ‫ ؤُاَل ِء ۚ َونَ َّز ْلن‬tttttَ‫ٰه‬

4. Al-dhikr, dalam surah al-hijr ayat 9


َ‫إِنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬

III Sejarah ringkas Al-qur’an, Dibagi 2:


1. Sejarah turunnya al-qur’an
Al-qur’an diturunkan berangsur-angsur, baik berupa ayat dari sebuah surat atau
satu surat yang pendek secara utuh. Keseluruhan waktu penyampaian al-qur’an itu
kurang lebih 23 tahun. 13 tahun di mekkah dan 10 tahun di madinah.
Wahyu yang diturunkan sebelum hijrah disebut dengan surat/ayat
makkiyah,dengan ciri ayat-ayat nya pendekdan gaya bahasanya singkat-padat(ijaz).
Sedangkan wahyu yang diturunkan sesudah hijrah itu disebut surat/ayat madaniyyah,
dengan ciri ayat-ayat nya yang panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih
jelas(itnab).
Al-qur’an mulai diturunkan pada malam qadar tanggal 17 Ramadlan/6 Agustus
610 M bertapatan dengan usia nabi yang ke 41 tahun . Wahyu yang pertama kali
turun adalah surat Al-‘alaq ayat 1-5 di gua hira’, sedangkan yang terakhir adalah surat
Al-maidah ayat 3 pada saat haji wada’.

Hikmah diturunkan secara berangsur-angsur :


1) Meneguhkan hati nabi Muhammad SAW
2) Memudahkan nabi menghafalkannya
3) Meneguhkan dan menghibur hati ummat islam
4) Sedikit demi sedikit dalam merubah mental dan tradisi pra islam.
2. Sejarah penulisan al-qur’an/penghimpunannya
Dibagi menjadi 3 periode:
1. Periode nabi Muhammad
Dalam periode ini nabi menunjuk 4 sahabat yang pandai baca tulis sebagai
penulis wahyu antara lain, sahabat-sahabat yang menjadi khalifah(Abu bakar,
umar, utsman, ali), mu’awiyah, zaid bin sabit, ubai bin ka’ab dan khalid bin
walid. media yang digunakan waktu itu adalah berupa batu, tulang, kulit binatang,
pelepah kurma dan sebagainya.
2. Periode khalifah Abu bakar
Dalam periode ini abu bakar memiliki peran menghimpun ayat-ayat al-
qur’an dalam satu mushaf/suhuf, sedangkan yang ditugaskan untuk menulisnya
adalah zaid bin tsabit dalam kurun waktu 1 tahun, yakni antara setelah perang
yamamah dan sebelum wafat abu bakar.
3. Periode khalifah utsman
Dalam periode ini utsman mengambil langkah besar dengan cara
memusnahkan/membakar semua al-qur’an dan menyeragamkannya atas usul
hudhaifah,dengan usul tersebut usman membentuk panitia yang terdiri 4 orang,
yakni: zaid bin sabit, sa’id bin al-‘as, Abdullah bin al-zubair dan Abdurrahman
bin harith bin hisyam. panitia yang diketuai zaid bertugas menyalin suhuf hafsah
ke dalam mushaf dalam jumlah beberapa buah untuk dikirimkan ke beberapa
daerah islam.
PAKET 2
ULUM AL-QUR’AN DAN SEJARAHNYA

I. Pengertian ulum al-qur’an


 secara bahasa ulum al-qur’an terdiri dari kata,yaitu ulum dan al-qur’an. ulum menurut
etimologi adalah jamak dari kata ilmu.
 secara istilah ulum al-qur’an adalah ilmu yang lengkap dan mencakup semua ilmu yang
ada hubungannya dengan al-qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti lmu tafsir,
maupun ilmu-ilmu bahasa arab seperti ilmu I’rab al-qur’an.
II. Pembagian ulum al-qur’an dan cabang-cabangnya
ada 2 bagian, yakni:1). ilmu riwayah,ialah ilmu-ilmu al-qur’an yang diperoleh dengan jalan
riwayat atau naql.
2). ilmu dirayah, ilmu-ilmu al-qur’an yang diperoleh dengan jalan
pembahasan dan penelitian.
III. urgensi mempelajari ulum al-qur’an
1). untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan al-qur’an
2). untuk dijadikan alat bantu dalam segala aktifitas yang berhubungan dengan al-
qur’an,seperti memahami isi kandungan al-qur’an
3). sebagai senjata pamungkas dalam melawan non muslim yang mengingkari al-qur’an
IV. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan ulum al-qur’an
a) keadaaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad I dan II H
Pada masa nabi dan pemerintahan Abu bakar dan umar ilmu-ilmu al-qur’an belum di
bukukan, karena ummat islam pada masa itu mayoritas adalah bangsa arab asli(suku
quraisy
dan sebagainya). Ada beberapa ilmu lagi yang muncul dimasig-masing
masa pemerintahan,pertama masa pemerintahan Pada masa umar lahir sebuah ilmu baru
yang disebut “ ilmu rasm al- qur’an” atau “ilmu rasm usmani”.pada masa ali tercipta 2
ilmu yaitu ilmu nahwu dan ilmu I’rab al-qur’an, sedangkan yang terakhir adalah ilmu
ulumul
qur’an yang dirintis oleh 2 orang yaitu,sayyidina ali dan usman
 adapun tokoh-tokoh yang meletakkan batu pertama lahirnya dari beberapa kalangan:
1. Dari kalangan sahabat
2. dari kalangan tabi’in
3. dari kalangan tabi’ al-tabi’in
b) Keadaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad III dan IV H
Pada abad III H selain tafsir dan ilmu tafsir,
Pada abad IV H mulai disusun Al-gharib Al-qur’an,
c) Keadaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad V dan VI
Pada abad V mulai disusun ilmu I’rab al-qur’an dalam satu kitab
pada abad VI mulai menyusun ilmu mubhamat al-qur’an
d) Keadaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad VII dan VIII H
pada abad VII mulai tersusun ilmu majaz dan ilmu qira’at
Pada abad VIII muncul ilmu baru tentang al-qur’an
e) Keadaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad IX dan X H
Pada abad IX dan permulaan abad X H, pada masa ini perkembangan ulum al-qur’an
mencapai kesempurnaannya
f) Keadaan ilmu-ilmu al-qur’an pada abad XIV H
setelah memasuki abad ini , perhatian ulama’ bangkit kembali dalam menyusun kitab-
kitab dari berbagai segi.
g) Lahirnya istilah ilmu ulum al-qur’an sebagai satu ilmu yang lengkapdan
menyeluruh(integral dan Comprehensive) tentang al-qur’an.
PAKET 3
FUNGSI AL-QUR’AN

I. Fungsi utama al-qur’an


Al-qur’an sebagai kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw sebagai tanda
kerasulannya.fungsi utamanya adalah memberi petunjuk sebagaimana tercantum dalam
firman Allah Q.S.al-baqarah(2): 185 sebagai berikut :

ِ َ‫ت ِمنَ ْالهُد َٰى َو ْالفُرْ ق‬


‫ان ۚ فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر‬ ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬ ِ َّ‫ضانَ الَّ ِذي أُ ْن ِز َل فِي ِه ْالقُرْ آنُ هُدًى لِلن‬َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
ْ ‫ ُد بِ ُك ُم ْالع‬t‫ َر َواَل ي ُِري‬t‫ ُد هَّللا ُ بِ ُك ُم ْالي ُْس‬t‫ َر ۗ ي ُِري‬t‫ َّدةٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُ َخ‬t‫ص ْمهُ ۖ َو َم ْن َكانَ َم ِريضًا أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر فَ ِع‬
‫ َر‬t‫ُس‬ ُ َ‫فَ ْلي‬
َ‫ هَّللا َ َعلَ ٰى َما هَدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬t‫ ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا‬t‫َولِتُ ْك ِملُوا‬

Fungsi-fungsi al-qur’an sebagai petunjuk mencakup persoalan-persoalan :


1. petunjuk akidah dan kepercayaan
2. petunjuk mengenai akhlak yang murni
3. petunjuk mengenal syari’at dan hokum
II. isi kandungan Al-qur’an sebagai petunjuk utama
ada 5 prinsip yang terdapat di dalam al-qur’an :
1). Tauhid(doktrin tentang kepercayaan ketuhanan yang maha esa)
2). Janji dan ancaman tuhan
3). Ibadah
4). Jalan dan cara mencapai kebahagiaan
5). Cerita-cerita umat manusia sebelum nabi Muhammad
III. Periode turunnya Al-qur’an sebagai petunjuk
1. Periode pertama
Wahyu pertama turun pada saat itu nabi belum dilantik menjadi rasul, baru setelah
turun wahyu yang kedua beliau ditugaskan untuk menyampaikan apa yang diterima.
2. Periode kedua
periode ini berlangsung selama 8-9 tahun, dimana terjadi pertarungan hebat antara
gerakan islam dan jahiliyah
3. periode ketiga
Dalam periode ini, islam telah dapat mewujudkan suatu prestasi besar.
IV. Metode dakwah menurut Al-qur’an
Ayat-ayat al-qur’an disesuaikan dengan keadaan masyarakat, sebagai suatu
perbandingan. al-qur’an dapat diumpakan dengan seseorang yang dalam menanamkan
idenya tidak dapat melepaskan diri dari keadaan,situasi atau kondisi yang merupakan objek
dakwah.tentu saja metode yang digunakan harus sesuai dengan keadaan, perkembangan dan
tingkat kecerdasan objek tersebut.
PAKET 4
I’JAZ AL-QUR’AN

I. Pengertian I’jaz al-qur’an dan Mukjizat


Menurut bahasa kata I’jaz adalah masdar dari kata kerja a’jaza ysng berarti melemahkan,
maka pelakunya(yang melemahkan ) disebut mu’jiz.Apabila kemampuan melemahkan pihak
lain sangat kuat sehingga mampu membungkam lawan,maka hal itu disebut mu’jizat(
‫)معجزة‬yanng bermakna mubhalagah.
mu’jizat(‫)معجزة‬-bahasa: hal yang luar biasa, ajaib/menakjubkan
-istilah: suatu hal atau peristiwa yang luar biasayng terjadi kepada diri rasul
ada 4 unsur yang terkandung didalamnya :
1. peristiwa yang luar biasa
2. Disampaikan oleh orang yang mengaku nabi
3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
4.Tantangan tersebut tidak mampu dilayani
II. Tujuan I’jaz al-qur’an
Tujuan I’jaz al-qur’an itu banyak, diantaranya :
1. membuktikan bahwa nabi Muhammad saw yang membawa mukjizat kitab al-qur’an
2. Membuktikan bahwa kitab al-qur’an itu adalah benar-benar wahyu Allah SWT
3. Menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balagah bahasan manusia
4. Menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia yang tidak sebanding
dengan keangkuhan dan kesombongannya

III. Sejarah ilmu i’jaz al-qur’an


Dalam hal ini ulama’ banyak yang berbeda pendapat, ada yang berpendapat bahwa Abu
ubaidah adalah orang yang pertama kali menulis tentang i’jaz al-qur’an.tapi pernyataan itu
dibantah oleh Abd. qadir Al-jurjani dalam kitabnya Dalail al-i’jaz.
Menurut Dr. Subhi as-saleh,orang yang pertama kali orang yang membicarakan i’jaz adalah
Imam al-lahidh ditulis dalam kitab nuzul al-qur’an.

IV. Standar kemukjizatan al-qur’an


Yang dimaksud dengan standard kemukjizatan al-qur’an ialah mukjizat dari kitab al-
qur’an. Dalam hal ini al-qur’an telah mencanangkan beberapa tantangan. tetapi dari dulu
sampai sekarang belum ada seorangpun yang bisa menandinginya.
1. tantangan pertama
Mula-mula al-qur’an menantang orang yang mengingkari kewahyuannya itu supaya
membuat kitab tandingan yang sama seperti seluruh isinya.
2. tantanagn kedua
dalam tantang yang kedua ini ada dispensasi dari tantangan yang pertama,yaitu
menjadi 10 surah al-qur’an
3. tantangan ketiga
lebih ringan dibandingkan dengan 2 tantangan yang awal,yaitu membuat 1 surah yang
bisa menandingi surah al-quran
V. Macam-macam i’jaz
 Menurut Dr. abd.Rozzaq Naufal menerangkan bahwa i’jaz itu dibagi menjadi 4:
1. Al-i’jaz al-balaghi
dari segi sastranya, yang muncul pada masa peningkatan mutu sastra arab
2. al-i’jaz al-tasyri’
Dari segi pensyari’atan hukum-hukum ajarannya, yang muncul pada masa penetapan
hukum-hukum syari’at
3. Al-I’jaz al-ilmu
Dari segi ilmu pengetahuan, yang muncul pada masa kebangkitan ilmu dan sains
dikalangan umat islam
4. Al-I’jaz al-adadi
Dari segi kuantity atau matematika/statistic, yang muncul pada abad ilmu
pengetahuan dan teknologi canggih, seperti sekarang ini.
VI. Macam-macam mukjizat dalam buku “Mukjizat Al-qur’an”
1. Aspek kebahasaan
a) Susunan kata dan kalimat Al-qur’an
b) Keseimbangan redaksi Al-qur’an
2. Isyarat-isyarat ilmiah al-qur’an
a) tentang reproduksi manusia
PAKET 5
ASBAB AN-NUZUL

I. Pengertian asbab an-nuzul


Menurut bahasa (etimologi) memiliki arti turunnya ayat-ayat al-qur’an dari kata
“asbab” jamak dari “sababa” yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun. asbabun
nuzul adalah suatu peristiwa atau yang menyebabkan turunnya ayat-ayat al-qur’an baik secara
langsung atu tidak langsung.
II. cara yang melatarbelakangi turunnya ayat al-qur’an
Ada 2 macam cara :
1). ayat-ayat yag turun dengan didahului suatu sebab
2). ayat-ayat yag turun tanpa didahului suatu sebab
III. pengetahuan sahabat tentang asbab al-nuzul
sahabat nabi merupakan suatu generasi ummat yang dapat menyaksikan turunnya ayat-
ayat .tetapi sekalipun demikian ,tidak seorangpun yang bisa menyaksikan turunnya semua
ayat-ayat al-qur’an
IV. urgensi ilmmu asbab al-nuzul
ilmu asbab al-nuzul itu besar sekali manfaatnya bagi siapa saja yang hendak
menafsirkan
ayat-ayat al-qur’an .
V. macam-macam nilai riwayat tentang asbab al-nuzul dari ayat-ayat al-qur’an
keterangan-keterangan dan riwayat-riwayat tentang asbab nuzul itu tidak semua nilainya
sah (benar), seperti halnya riwayat-riwayat hadis lainnya.
PAKET 6
AYAT DAN SURAH AL-QUR’AN

I. Pengertian ayat al-qur’an


1. menurut bahasa
dalam hal ini ada beberapa pengertian,antara lain :
- mu’jizat
- tanda/alamat
- pelajaran/peringatan
- suatu hal yang sangat menakjubkan/mengherankan
2. Pengertian “ ayat “ menurut istilah(terminologi)
suatu kumpulan kata yang mempunyai awal dan akhir yang termasuk didalam suatu surat
al-qur’an.
II. Cara mengetahui batasan ayat al-qur’an
1. menurut pendapat mayoritas ulama’
menentukan ayat-ayat al-qur’an berdasarkan tauqifi (ketetapan/petunjuk dari nabi
Muhammad)
2.sebagian ulama’ berpendapat
untuk mengetahui/menentukan ayat al-qur’an itu sebagian berdasrkan tauqifi dan sebagian
berdasarkan qiyas/ijtihad.
III. jumlah bilangan ayat-ayat al-qur’an
1. menurut ulama’ madinah, Nafi’ berpendapat jumlah ayat-ayat al-qur’an
IV. urut-urutan /tertib ayat – ayat al-qur’an
V. pengertian surah al-qur’an
VI. tertib surah-surah dalam al-qur’an
PAKET 7
MUNASABAH AL-QUR’AN

Anda mungkin juga menyukai