DALAM
KEHIDUPAN
Definisi Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata qara’a yang
berarti bacaan atau sesuatu yang
dibaca.Berarti pula 1.Mengumpulkan atau
menghimpun
2.Membaca atau mengaji.
Secara terminology, Al-Qur’an adalah kalamullah
yang diturunkan kepada nabi terakhir Muhammad
SAW melalui Melaikat Jibril untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia dan membacanya
adalah ibadah.
Semenjak diturunkan hingga akhir zaman , al Quran
tidak akan mengalami perubahan, tetap akan terjaga
kemurniaannya seperti dijanjikan dalam firman Allah :
ُ الذ ْك َر َو ِا َّنا َل ٗه َل ٰح ِف
٩ - ظ ْو َن ِّ ِا َّنا َنحْ نُ َن َّز ْل َنا
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an,
dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. ( Al Hijr :
9)
Awal turunnya Al-Qur’an adalah bersamaan
dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW
sebagai rasul Allah dalam usia 40 tahun. Al-
Qur’an turun ketika Nabi Muhammad sedang
berkhalawat di Gua Hira pada malam Senin
tanggal 17 Ramadhan bertepatandengan 6
Agustus 610 M. (malam peristiwa ini
dinamakan malam Qodar atau Lailatul
Qadar).
Ayat yang pertama kali turun adalah lima
ayatdarisurat Al-Alaq (96) : 1-5
١ - ِّك الَّ ِذيْ َخ َل ۚ َق َ ِا ْق َرْأ ِباسْ ِم َرب
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan,
٢ - ان ِمنْ َع َل ۚ ٍق َ َخ َل َق ااْل ِ ْن َس
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
٣ - ُّك ااْل َ ْك َر ۙ ُم َ ِا ْق َرْأ َو َرب
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
٤ - الَّ ِذيْ َعلَّ َم ِب ْال َق َل ۙ ِم
Yang mengajar (manusia) dengan pena.
- ان َما َل ْم َيعْ لَ ۗ ْم َ َعلَّ َم ااْل ِ ْن َس
Sedangkanayat yang terakhir turun adalah surat
Al-Maidah (5) : 3.
ُ اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل
ُ ْت َل ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َواَ ْت َمم
ْت َع َل ْي ُك ْم ِنعْ َم ِتي
ْت َل ُك ُم ااْل ِسْ اَل َم ِد ْي ًن ۗا
ُ ضي
ِ َو َر
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu.
HIKMAH DITURUNKANNYA AL – QURAN SECARA
BERTAHAP ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Untuk mempermudah menghafal Al – Quran
terutama di masa masa awal Islam yang belum
mengenal pembukuan.
Dalam rangka meneguhkan dan mengokohkan hati
Nabi Muhammad dalam melaksanakan tugas berat
dalam menghadapi berbagai macam rintangan
Supaya ajaran ajaran Islam mudah dipahami dan
diamalkan oleh umat Islam
Untukmempermudah Nabi SAW dalam
menyampaikan dan mengajarkan Al – Quran kepada
sahabatnya
Penurunan Al – Quran disesuaikan dengan masalah
yang timbul dan kasus yang dihadapi, tentu akan
lebih membekas dari pada penurunan ayat yang
tidak sesuai dengan peristiwa dan pertanyaan yang
ada
Memberikan ilham yang besar untuk membaca,
memahami dan mempelajari Al –Quran dengan
system tadarruj (bertahap) . Bukan saja di masa –
masa lampau ketika Al Quran diturunkan , tetapi
juga di masa – masa sekarang
Pemberian beban yang dilakukan secara
bertahapdan terukur, jauh lebih baikdari pada
pembebanan yang diberikan secara mendadak dan
seketika
Kodifikasi
Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2
bulan 22 hari.Al-Qur’an diturunkan dalam dua
periode.
PeriodeMekah
Ketika nabi berada di Mekah turun ayat atau
surat yang disebut ayat Makkiyah, berlangsung
selama 12 tahun 5 bulan 12 hari (17 Ramadhan
tahun ke 41 hingga Rabiul Awwal tahun ke 54)
jumlahnya 19/30 atau 86 surat.
Ayat-ayat Makkiyah umumnyap endek-pendek,
dimulai dengan
YaAyyuhannas(Wahaisekalianmanusia).Berisi :Im
an tauhid, ancaman dan pahala, serta sejarah
bangsa-bangsa terdahulu.
Periode Madinah
Ayat atau surat yang turun ketika nabi sudah
hijrah ke Madinah disebut Madaniyyah,
berlangsun gselama 9 tahun 9 bulan 9 hari
(Rabiul Awwal tahun ke 54 sampai 9 Dzulhijjah
tahun ke 63).
Jumlahnya 11/30 atau 28 surat. Ayat Madaniyyah
umumnya panjang-panjang dimulai
yaAyyuhalladzina aamanuu (Wahai orang-orang
yangberiman).
Isinya :Berhubungan dengan hukum,
kemasyarakatan, kenegaraan, hubungan antar
agama dan lain sebagainya.
Zaman Rasulullah.
Banyak para sahabat yabg
menghafal atas perintah
Rasulullah dan di tulis di
pelepah kurma, batu batuan,
kulit, tualangg, dan lainnya.
Zaman Sahabat Abu Bakar Dan Sahabat
Umar.
Setelah Rasulullah wafat, seluruh ayat al
Quran sudah tertulis, namun masih
berserakan atau belum terkumpul dalam satu
mushaf.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin
Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar agar
al-Quran ditulis kembali dan dikumpulkan
dalam satu mushaf. Pada awalnya Abu Bakar
menolak dengan alasan Rasul tidak
memerintahkannya.
Namun setelah terjadi peperangan yang yang
banyak men gorbankan para sahabat yang hafal
al-Quran (huffadh), usulan Umar diterima. Pada
saat itulah langsung Abu bakar memerinntahkan
para sahabat untuk membentuk panitia
penyusunan mushaf al Quran, yang terdiri atas
Ali Bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Umayyah bin
Ka’ab, dan Utsman bin Affan. Maka tertulislah al
Quran dalam bentuk Mushaf.
Setelah Abu Bakar wafat, mushaf al-Quran
dipegang oleh Umar bin Khattab. Setelah Umar
bin Khattab wafat, mushaf al Quran dipegang
oleh putranya yaitu Hafsah binti Umar.
Zaman Sahabat Ustman bin Affan
khalifah Ustman meminjam mushaf Abu Bakar dari
Siti Hafsah dan membentuk tim untuk
menyempurnakan bacaan al Quran. Tim tersebut
diberi tugsas untuk mnggandakan al Quran supaya
menjadi Imam dari Ummat Islam.
Tim tersebut dari empat orang sahabat besar, yakni
Zaid bin Tsabit
Abdullah bin Zubair
Sa’id bin al-‘Ash
Abdurrahman bin Harris bin Hisyam.
Semuanaya berasal dari kaum Quraisyi, kecuali Zaid
bin Tsabit dari kalangan Anshar. Setelah pekerjaan
tim selesai, khalifah Ustman menyerahkan kembali
kepada Siti Hafsah.
Al Quran digandakan menjadi lima buah
salinan. Usman mengirim salinan itu ke
Mekah, Suriah, Basrah, Kufah, dan Madinah.
Mushaf yang disimpan di Madinah kemudian
dikenal Mushaf Ai Imam atau Mushaf
Utsmani. Sejak saat itu, mushaf al-Quran
yang empat dijadikan rujukan atau atau
standar bagi penulisan penulisan al Quran
yang tersebar di seluruh dunia Islam.
Garis besar kandungan al
Quran
Pertama, iandungan Al-Quran berisi tentang
keimanan atau akidah Islamiyah.