Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Al-Qur’an

Lughah /bahasa
1. Qara’a /tala: sesuatu yang dibaca/bacaan
2. Jama’a : mengumpulkan (kisah dan hukum)
Istilah : Firman Allah--------Nabi Muhammad----
Malaikat Jibril----mukjizat---membacanya
ibadah.
Kedudukan dan Fungsi Al-Qur’an
1. Hudan : Petunjuk
2. Al-Furqan : Pembeda
3. Sumber Pokok Dari Ajaran Agama Islam
4. Peringatan dan Pelajaran Bagi Manusia
5. Asy Syifa (Sebagai Penyembuh) :fisik dan
psikis (jasmani dan rohani)
Tahapan Turunnya Al-Qur’an

1. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke lauhul


mahfudz tanpa terpisah -pisah. (al-Buruj:20-23)
2. Dari Lauhul mahfudz diturunkan ke baitul ‘izzah (langit
dunia) ulama menafsirkan diturunkannya Al-Qur’an dari
Lauhul mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada malam lailatul
Qadr. (al-Qodar:1, al-Baqarah: 185)
3. Dari langit dunia diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril as dengan cara berangsur –
angsur agar memudahkan Nabi dan para umatnya untuk
menghafalnya dan Al-Qur’an itu turun sesuai dengan
kejadian yang sedang terjadi (al-Isr’:106)
‫وقرانا فرقنه لتقراه على الناس على مكث ونز لنه تنزيال‬
SEJARAH PERKEMBANGAN AL-QUR’AN

1. Khalifah Abu bakar : Mulai dikumpulkan jadi satu


mushaf (Zaid bin Tsabit disimpan Hafshah)
2. Utsman bin Affan : membuat sebuah mushaf
standar (menyalin mushaf yang dipegang
Hafsah). Utsman mengirimkan tujuh buah
mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain,
Bashrah, Kufah, dan Madinah (mushaf al-Imam)
3. Ali bin Abi Thalib : mulai muncul ulumul Qur’an.
Ali menyuruh Abu al-Aswad al-Duali untuk
menyusun kaidah-kaidah bahasa Arab
KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
1. I’jaz : melemahkan
2. Mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai
tantangan dan selamat dari perlawanan.
3. Aspek-aspek kemu’jizatan al-Qur’an :
a. Bahasa dan sastra
1) Dari segi bahasa dan sastra (‘Ijaz Bayani wa Adabi)
- Keseimbangan kata antonim; alhayat dan al maut: 145
- Keseimbangan kata sinonim; aljahr dgn al alaniyyah, 16
- Keseimbangan Kata yang menunjuk pada akibatnya;
kafirun dgn annar, 154
2) Dari segi syariat hukum. (kesempurnaan hukum-2nya)
3. Dari segi Kandungan Al-Qur’an
a. berita masa lalu dan masa datang
- Kisah fir’aun
- Dikalahkannya bangsa romawi dan pesia (ar-Rum 1-6)
b. Ilmu Pengetahuan
- Cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedang cahaya
bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari)" (perhatikan QS
10:5);
‫هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورًا وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب‬
- Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup Qs Al-
Anbiya’: 30
- Sidik jari al qiyamah: 3-4
‫ َبَلٰى َقاِد ِريَن َع َلٰى َأْن ُنَسِّوَي َبَناَنُه‬. ‫َأَيْح َس ُب اِإْل ْنَس اُن َأَّلْن َنْج َم َع ِع َظاَم ُه‬

“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan


(kembali) tulang belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna
TUJUAN KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN
1. Membuktikan kerasulan Nabi SAW
2. Menantang orang yang tidak percaya Al-
Qur’an
3. Melemahkan bagi orang yang meragukan
kebenaran Al-Qur’an
4. Membuktikan kesalahan ideologi bangsa
Arab
Asbabun Nuzul

Asbab An-Nuzul
“Sesuatu yang karenanya Al-Qur’an diturunkan, sebagai penjelas
terhadap apa yang terjadi, baik berupa peristiwa maupun
pertanyaan.”
Kaedah asbab an-nuzul
‫الِع ْبَر ُة ِبُع ُم ْو ِم الَّلْفِظ اَل ِبُخ ُص ْو ِص الَّس َبِب‬
“yang dijadikan pegangan ialah keumuman lafal, bukan kekhususan sebab”
Contoh: [58]: 2-4 tentang hukum dhihar khusus yaitu tentang Khaulah binti
Tsa’labah yang diumpamakan oleh Aus ibn al-Shamit (suaminya) seperti
punggung ibunya.
‫الِع ْبَر ُة ِبُخ ُص ْو ِص الَّس َبِب اَل ِبُع ُم ْو ِم الَّلْفِظ‬
Contoh : 2 :115, nabi shalat naik unta, sekelompok shahabat sholat dalam
keadaan gelap saat safar.
Bertentangan dengan 149. Dan dari mana saja engkau keluar (datang),
palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram
Manfaat mengetahui sebab turunnya ayat

1. Membantu memahami kandungan ayat-ayat al-


Qur’an dan menghilangkan kemusykilan.
2. Menolong dalam memahami hikmah syari’at.
3. Menghilangkan rasa keraguan pada sebagian
ayat-ayat al-Qur’an.
4. Menjelaskan ayat-ayat yang sifatnya samar.
5. Mencegah kekeliruan dalam memahami
kandungan hukum suatu ayat.
6. Memperkokoh keyakinan akan kemukjizatan al-
Qur’an.
METODE-METODE TAFSIR AL-QUR’AN
1. Metode ijmali : Global/Umum;
- Praktis mudah dipahami
- Bebas dari penafsiran israiliah
- Akrab dengan bahasa al-Qur’an
Contoh : Jalalain
2. Metode tahlili : Analisis urut ayat. meneliti arti perkatanya, kandungan makna, munasabat
ayat, asbabun nuzul, sunah rasul, pendapat shahabat dan tabi’in. analisis sesuai keahlian para
mufasir.
Contoh: ibnu katsir
3. Metode muqaran : Perbandingan
- Antar ayat :
- 6:151 Sasarannya orang miskin ‫وال تقتلوا اوالدكم من امالق نحن نرزقكم واياهم‬
- 17: 31 Sasarannya orang kaya ‫وال تقتلوا اوالدكم خشية امالق نحن نرزقهم وايا كم‬
- Ayat dengan hadis : an-nahl: 32
- ‫ادخلوا الجنة بما كنتم تعملو‬
- ‫لن يدخل احدكم الجنة بعمله (رواه الترميذى‬
4. Metode maudhu’i : Tematik
Contoh: Tema Pokok Al-Qur’an, Wawasan Al-Qur’an
Tema: Tuhan, manusia, perempuan, dll
SKEMA TAFSIR AL-QUR’AN

BENTUK/SUMBER METODE CORAK

Riwayah Global
(Ma’tsur) Ijmali
 Tasawuf (Shufi)
Analisis
Tahlili  Fiqih (Fiqhi)

 Filsafat (Falsafi)
Komparatif
Muqarrin  Ilmiah (Ilmi)

Pemikiran Muadhu’i
(Ra’y) Tematik

Anda mungkin juga menyukai