Nim : 2108204255
Kelas :A
A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang memiliki
mukjizat paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu mengkaji lebih jauh terkait isi
kandungan Alquran sehingga akan diketahui hakekat makna dalam Alquran itu.
Untuk mengetahui kandungan Alquran itu diperlukan suatu metode keilmuan yang
dikenal dengan nama ulumul quran. Menurut Az-Zarqani, ulumul quran merupakan
suatu bidang studi yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Alquran, baik dilihat dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya,
bacaannya, penafsirannya, kemu‟jizatannya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal
yang menimbulkan keraguan terhadap Alquran dan sebagainya.
Dalam Alquran terdapat beberapa pokok-pokok kandungan. Diantara pokok-
pokok kandungan Alquran adalah aqidah, syariah, akhlak, sejarah, iptek, dan filsafat.
Sebagian orang seperti Mahmud Syaltut, membagi pokok ajaran Alquran menjadi dua
pokok ajaran, yaitu Akidah dan Syariah.Namun sesuai dengan tema makalah ini
hanya akan dijelaskan secara lebih rinci terkait dengan bidang sejarah.
Kandungan Alquran tentang sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah
Qashashul Quran (kisah-kisah Alquran). Bahkan ayat-ayat yang berbicara tentang
kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Hal ini
memberikan isyarat bahwa Alquran sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang
memang di dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah).
Sesuai firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman”.[QS yusuf : 111].
َصا
ً از ِهماَقص ٰ ٰٓازتدَّاَع ٰل
ِ ىَاث ْ قَال َٰذ ِلكَماَ ُكىَّاَوب ِۖ ِْغَف
Dia (Musa) berkata, “Itulah (tempat) yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak
mereka semula (Q. S. Al-Kahfi,64).
Dalam ayat ini qhashas berarti mengikuti jejak yang sama dengan menelusuri bekas.
َََۙوقال ْت َِِلُ ْختِ ٖهَقُ ِ ّص ْي ِِۗهَفب ُصس ْتَبِ ٖهَع ْهَ ُجىُ ٍب ََّوهُ ْمَِلَي ْشعُ ُس ْون
Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).”
Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya. (Q. S. Al–
Qasas:11)
ْ َّٰللاَل ُهىَالْع ِزي ُْز
ََالح ِك اَم ْهَا ِٰلهٍَا َِِّل ه
ََّٰللاَُِۗوا َِّن ه ْ ص
ِ َالح ُّقََۚوم ْ َهراَل ُهى
ُ َالقص ٰ ا َِّن
“ Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana” (Q. S. Al–Imran:62).
F. Kesimpulan
Secara Etimologi qashash merupakan bentuk jamak dari kata qishash yang berarti
berita, kisah, perkara dan keadaan.Secara Terminologi Qashash Al-Quran adalah kisah-kisah
didalam Al-Qur‟an yang menceritakan keadaan umat-umat terdahulu dan Nabi-nabi mereka
serta Peristiwa-peristiwa yang terjadi masa lampau, masa Sekarang dan masa yang akan
datang.
1. Menurut Manna Al-Qaththan Kisah Qur‟an dibagi kepada tiga yaitu:
1) Kisah para Nabi Terdahulu.
2) Kisah yang berhubungan dengan kejadian pada masa lalu dan orang-orang
yang tidak disebutkan kenabiannya.
3) Kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasulullah.
2. Di antara faedah yang dapat kita ambil dari kajian kisah-kisah dalam al-Qur‟an
seperti yang disebutkan oleh Ahmad Syadali dalam bukunya antara lain sebagai
berikut;
1) Asas-asas dan dasar-dasar dakwah agama allah dan menerangkan pokok-
pokok syari‟at yang diajarkan oleh para Nabi.
2) Meneguhkan hati Rasulullah SAW dan umatnya dalam mengamalkan
agama allah (islam), serta menguatkan kepercayaan para mukmmin tentang
datangnya pertolongan allah dan kehancuran orang-orang yang sesat.
3) Menyikap kebohongan para Ahli Kitab dengan hujjah yang membenarkan
keterangan para petunjuk yang mereka sembunyikan dan menentang
mereka tentang isi kitab mereka sendiri sebelum kitab tersebut diubah dan
diganti.
3. Menurut Manna‟ Khalil al-Quran dalam Mubahis fi „Ulumil qur‟an menyebutkan,
di antara hikmah diulang-ulangmya kisah dalam Al-Qur,an adalah;
1) Menjelaskan ke-balaghah-an Al-Quran
2) Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan pesannya
lebih mantap dan melekat dalam jiwa.
3) Perbedaan tujuan yang karena kisah itu diungkapkan.
4. Karakteristik kisah Al-Qur‟an yaitu kisah-kisah al-qur‟an berupa peristiwa nyata
yang benar-benar terjadi kisah-kisah al-qur‟an sejalan dalam kehidupan manusia,
kisah-kisah al-qur‟an tidak sama dengan ilmu sejearah , Kisah Al-Qur‟an sering
diulang-ulang.
5. Penuturan kisah-kisah al-qur‟an sarat dengan muatan edukatif bagi manusia
khususnya pembaca dan pendengarnya. Kisah-kisah tersebut menjadi bagian dari
metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan jiwa yang mentauhidkan Allah
SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaeman, Mugni. 2013, Ulumul Qur'an, dalam
http://mugnisulaeman.blogspot.com/2013/05/makalah-qashash-al-quran.html
Rofiah, Nurul Hidayat, 2011, Ulumul Qur,an dalam
http://nurulhidayatirofiah.blogspot.com/2011/10/kisah-al-quran-danimplikasinya-html
Muttaqin, ihwanul 2012. Ulumul Qur,an dalam
http://ihwan87.wordpress.com/2012/03/08/qashash-al-quran
Darmayanti,h.2019,Qashasul Qur’an dalam
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c122e9e677ffb6439081785