Anda di halaman 1dari 8

Nama : Aldi Suratno

Nim : 2108204255
Kelas :A

RESUME MAKALAH KELOMPOK 1


MATA KULIAH STUDY AL – QUR’AN
“ AL – QUR’AN SEBAGAI HIDAYAH ”

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah salah satu kitab suci yang Allah Swt turunkan
kepada kita sebagai umat Islam melalui Rasulullah Saw. Al-Qur’an
diturunkan melalui malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang
merupakan mukjizat Nabi Muhammad Saw yang harus kita baca dan
amalkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Segala sesuatu yang diciptakan
Allah Swt pasti ada manfaatnya. Al-Qur’an mengandung banyak pokok
ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini

B. Pengertian
Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci utama dalam agama islam dan
petunjuk yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat jibril untuk seluruh umat muslim.
Menurut H.M. Quraish Shihab, bahwa kata iqra' terambil dari kata
qara'a yang berarti menghimpun. Selain itu, kata iqra' juga berarti membaca,
mempelajari, memperdalam, dan memahami ciri-ciri sesuatu, membaca
alam, tanda-tanda zaman, sejarah. Al-Qur’an sendiri harus dipegang ketika
kita dalam keadaan suci dari hadas kecil atau hadas besar.
Apabila Anda membaca Al-Qur’an, maknanya akan jelas di hadapan
Anda. Tetapi, bila Anda membacanya sekali lagi, Anda akan menemukan
pula makna-makna lain yang berbeda dengan makna sebelumnya. Demikian
seterusnya, sampai-sampai Anda dapat menemukan kata atau kalimat yang
mempunyai arti bermacam-macam, yang semuanya benar atau mungkin
benar.Ayat-ayat Al-Qur’an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan
cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya.
Dan tidak mustahil, bila Anda mempersilakan orang lain memandangnya, ia
akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang Anda lihat.

C. Hikmah Al-Qur’an Diturunkan Berangsur-angsur


Kitab suci Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah
SAW secara berangsur-angsur dalam dua periode (Makkah dan Madinah).
Periode Makkah (610-622M) di mulai pada malam 17 Ramadhan tahun 41
dari milad Nabi sampai dengan 1 Rabi’al-Awwal tahun 54 dari Milad
Nabi (12 tahun 5 bulan 13 hari). Ayat-ayat yang diturunkan oada masa
itu kemudian di sebut ayat-ayat Makkiyah yang berjumlah 4.726 ayat
dan terdiri atas 89 surat. Sedangkan periode Madinah (622-632 M)
dimulai tanggal 1 Rabi’ul-Awwal tahun 54 sampai dengan 9 Dzulhijjah
tahun 63 dari Milad Nabi atau bertepatan dengan tahun ke-10 Hijrah (9
tahun 9 bulan 9 hari). Jadi total lama kedua periode tersebut adalah
22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ayat-ayat yang turun dalam periode ini
dinamakan ayat-ayat Madaniyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25
surat.
Hikmah turunnya Alquran secara berangsur-angsur merupakan suatu
metode yang berfaidah bagi kita untuk mengaplikasin kedua proses tersebut
yang harus dilalui. Sebagaimana yang kita ketahui segala sesuatu yang Allah
kehendaki itu mengandung hikmah dan memiliki tujuan Sebagai Berikut :
1. Untuk menguatkan hati Nabi Muhammad Saw dalam menerima dan
menyampaikan kalam Allah kepada umat manusia.
2. mukjizat bagi Nabi untuk menjawab dan mematahkan tantangan
orang-orang kafir.
3. memudahkan Nabi dalam menghafal lafadz Al-Qur’an, mengingat Al-
Qur’an bukan sya’ir atau prosa tetapi Kalam Allah yang sangat
berbobot isi maknanya sehingga memerlukan hapalan dan kajian
secara khusus.
4. memudahkan umat pada masa Itu untuk menghafal, mencatat dan
memahami Al-Qur’an.
5. untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada umat Islam untuk
meninggalkan sikap mental atau tradisi-tradisi Jahiliyah yang negative
secara berangsur-angsur.
6. menjawab problematika masyarakat. Hal ini menerangkan apa-apa
yang di butuhkan masyarakat sesuai dengan kondisi dan problema
yang mereka hadapi.
7. mengetahui nasikh dan mansukh dalam ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan hukum.
8. memberikan pengaruh yang besar dalam proses dakwah Islam dan
pembentukan umat.
Faedah ekternal lainnya adalah untuk mempermudah
manghafal bagi para pengikut Nabi yang sebagian besar tidak bisa
menulis. Gradualisasi turunnya wahyu memberi gambaran yang
sangat penting bahwa tatanan yang hendak dibangun oleh Al-Qur’an
bukanlah merupakan paket sekali jadi yang absolut tapa melalui proses
responsive dan terpisah dari perkembangan sosio-politik yang ada.
Dalam kajian Nuzul Qur’an sangat penting untuk membuktikan
bahwa Al-Qur’an memang benar-benar berasal dari Allah SWT,
bukan karya Nabi Muhammad SAW.

D. Kategorisasi dan Maksud Kandungan Al - Qur’an


Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur tersebut terdiri atas
114 surat. Urutan-urutannya sebagaimana ditetapkan Rasulullah SAW
tidak sama panjang dan pendeknya.
Surat terpanjang di dalam Al-Qur’an terdiri atas 286 ayat, yaitu al-
Baqarah, sedangkan surat-surat terpendek terdiri dari 3 ayat, seperti al-
'Ashr, al-Kautsar, dan an-Nashr. Surat-surat di dalam Al-Qur’an
kemudian dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu surat Makkiyyah dan
Madaniyyah.
Terjadi sedikit perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai
jumlah ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Sebagian ulama ada yang
menggolongkan kata-kata pembuka surat itu sebagai ayat, dan ada pula yang
tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.
Menurut ulama Kufah, seperti Abu Abdurrahman as-Salmi, Al-Qur’an
terdiri atas 6.236 ayat. Sedangkan menurut as-Suyuti, seorang ahli Al-
Qur’an asal Mesir, Al-Qur’an terdiri atas 6.000 ayat. Adapun al-Alusi,
seorang ahli tafsir dari Baghdad, dalam kitab tafsirnya yang berjudul Ruh al-
Ma'ani fi Tafsir al-Qur'an al-'Azim wa as-Sab' al-Masani menyebutkan
bahwa Al-Qur’an memiliki sekitar 6.616 ayat.
Untuk memudahkan dalam pembacaan dan penghafalan, maka para
ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60
hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an). Kemudian, masing-
masing hizb tersebut dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub'
(seperempat), an-nisf (seperdua), dan ats-tsalatsah (tiga perempat).

Sebagai kitab yang memberi petunjuk kepada umat manusia, Al-


Qur’an memiliki beberapa pokok kandungan, di antaranya adalah :
1. Aqidah
Akidah secara etimologi bermakna kepercayaan dan keyakinan.
Adapun kandungan aspek akidah dalam Al-Qur’an adalah persoalan
tauhid bahwa Allah Swt adalah yang maha segala-galanya.
2. Ibadah dan Muamalah
Kandungan selanjutnya adalah persoalan ibadah (hubungan antara
manusia dengan Allah Swt) dan muamalah (hubungan antara manusia
dengan manusia lainnya).
3. Persoalan Hukum
Hukum Allah Swt yang tertuang di dalam Al-Qur’an tentu
merupakan hukum yang paling adil. Oleh karena itu, kita sebagai umat
Islam harus selalu merujuk kepada Al-Qur’an dalam menetapkan
hukum tertentu.
4. Sejarah dan kisah-kisah umat terdahulu
Selain mengandung perintah, Al-Qur’an juga menceritakan kejadian
umat terdahulu agar kita dapat mengambil pelajaran dari masa
lalu.
5. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi
Banyak ilmuwan yang telah membuktikan bahwa ilmu pengetahuan
yang senantiasa berkembang setiap zaman telah dibahas terlebih dahulu
di dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu.
E. Hidayah Kandungan Pokok Al-Qur’an
1. mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Ilahi, berupa
kekafiran, kesesatan, dan kebodohan menuju cahaya Ilahi berupa
keislaman, keimanan, dan ilmu pengetahuan.
2. membimbing kehidupan manusia menuju jalan yang lurus, baik, dan
adil.
3. memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dan peringatan
kepada orang-orang ingkar.
4. Al-Qur’an menyembuhkan hati manusia dan rahmat bagi orang-orang
beriman. Ia menyembuhkan dua macam penyakit, penyakit hati dan
akhlak tercela.
5. berisikan nasihat dan ibrah. Nasihat Al-Qur’an berisikan ajakan kepada
manusia melakukan ketaatan dan kebaikan. Demikian pula, ajakan
mengambil pelajaran (ibrah) dari kisah-kisah umat terdahulu yang
dijelaskan Al-Qur’an.

F. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Al-Qur’an adalah kitab suci utama dalam agama Islam dan petunjuk
yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril untuk seluruh umat muslim.
2. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah
untuk menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dalam menerima dan
menyampaikan kalam Allah SWT kepada umat manusia, merupakan
mukjizat bagi Nabi untuk menjawab dan mematahkan tantangan orang-
orang kafir, memudahkan Nabi dalam menghafal lafadz Al-Qur’an, dan
lain-lain.
3. Hidayah kandungan Al-Qur’an diantaranya mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya Ilahi, membimbing kehidupan manusia
menuju jalan yang lurus dan baik, berisikan nasihat dan ibrah, dan lain-
lain.
4. Kategorisasi Al-Qur’an, Al-Qur’an dikelompokkan menjadi dua
kategori yaitu Surat Makiyyah dan Surat Madaniyah.
5. Al-Qur’an memiliki beberapa pokok kandungan diantaranya akidah,
ibadah dan muamalah, persoalan hukum, sejarah dan kisah-kisah umat
terdahulu, rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Najati, M. U., & Mohammad, A. (2004). Al-Quran dan ilmu jiwa.


Shihab, M. Q. (2007). " Membumikan" Al-Quran: fungsi dan peran wahyu dalam
kehidupan masyarakat. Mizan Pustaka.
Nata, H. A. (2016). Pendidikan dalam perspektif Al-Qur'an. Prenada Media.
Kurniasih, Maulana Dwi, Dyah Ayu Lestari, and Ahmad Fauzi. "Hikmah
Penurunan Al-Qur’an Secara Berangsur." Mimbar Agama Budaya (2020): 11-20.
MA, Firdaus. 2019. "Hidayah Al-Qur'an",
https://www.republika.co.id/berita/pw6hl4458/hidayah-alquran, diakses pada 3
September 2021 pukul 10.53 WIB.
Suryana, Wahyu. 2018. "Membedah Isi Al-Qur'an"
https://www.republika.co.id/berita/p70qs6313/membedah-isi-alquran, diakses pada
3 September 2021 pukul 14.41 WIB
Mulyono, Hadi. 2019. "Bukan Cuma Perintah Ibadah, Ini 5 Pokok Penting Isi
Kandungan Al-Qur'an", https://akurat.co/bukan-cuma-perintah-ibadah-ini-5-
pokok-penting-isi-kandungan-al-quran, diakses pada 3 Septermber 2021 pukul
14.24 WIB

Anda mungkin juga menyukai