Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur’an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti
kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang
tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan dengan jalan mutawātir, dan
yang membacanya dipandang beribadah.
Untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun di akhirat melalui Al-Qur’an, maka umat Islam harus berusaha
belajar,mengenal, membaca, dan mempelajarinya.
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada manusia untuk dibaca dan diamalkan. Ia
telah terbukti menjadi pelita agung dalam memimpin manusia mengurangi perjalanan
hidupnya. Tanpa membaca manusia tidak akan mengerti akan isinya dan tanpa
mengamalkannya manusia tidak akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan
petunjuk Allah dalam Al-Qur’an.
Di era globalisasi ini, banyak sekali pergeseran nilai dalam kehidupan
masyarakat dikarenakan para generasi kita masih banyak yang belum mampu untuk
membaca Al-Qur’an secara baik apalagi memahaminya. Oleh karena itu, sebagai
orang tua harus mengusahakan sedini mungkin untuk mendidik dan membiasakan
membaca Al-Qur’an.
Dengan membaca Al-Qur’an atau mendengarkan bacaan Al- Qur’an dengan
mengambil hikmah serta meresapi isinya niscaya akan mendapat petunjuk dari Allah
swt, serta menenangkan hati. Itulah yang dinamakan rahmat dari Allah swt.
Al-Qur’an tidak hanya sebagai kitab suci, tetapi ia sekaligus merupakan pedoman
hidup, sumber ketenangan jiwa serta dengan membaca Al-Qur’an dan mengetahui
isinya dapat diharapkan akan mendapat rahmat dari allah swt.
Sebagaimana firman allah dalam surat al isra’ ayat 82 :

1
Artinya : “Dan Kami Turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu)
hanya akan menambah kerugian. (QS. Al-Isra’ : 82).3
Disamping itu Al-Qur’an juga berfungsi sebagai sumber ajaran islam, serta
sebagai dasar petunjuk di dalam berfikir, berbuat dan beramal sebagai khalifah di
muka bumi. Untuk dapat memahami fungsi Al-Qur’an tersebut, maka
setiap ,manusia yang beriman harus berusaha belajar, mengenal, membaca dengan
fasih dan benar sesuai dengan aturan membaca (ilmu tajwidnya), makhorijul huruf,
dan mempelajari baik yang tersurat maupun yang terkandung di dalamnya (tersirat),
menghayatinya serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Al Qur’an?
2. Bagaimana sejarah turunnya Al Qur’an?
3. Bagaimana peran al qur’an bagi Umat Islam?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian dari Al Qur’an.
2. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al Qur’an.
3. Untuk mengetahui peran Al Qur’an bagi Umat Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-Qur’an


Menurut Manna Khalil Al-Qaththan, Al-Qur’an secara etimologis berasal dari
kata “qara’a, yaqra-u, qira-atan, atau qur-anan” yang berarti mengumpulkan (al-
jam’u) dan menghimpun (adh-dhommu) huruf serta kata-kata dari suatu bagian ke
bagian lain secara teratur. Dikatakan Al-Qur’an karena ia berisikan intisari semua
kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.1[1]

2.2 Sejarah turunnya Al-Qur’an


Hari pertama turunnya al-Qur’an ini menurut Ishaq al Thabary dan Al
Qasthalany terjadi pada tanggal 17 sesuai dengan bunyi Q.S al-anfal 41:
“Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada
hamba kami ( Muhammad ) di hari furqan, di hari bertemunya dua pasukan….”
Yang dimaksud bertemunya dua pasukan adalah pertempuran antara kaum
muslimin dan kaum musyrikin di Badar pada tahun 11H. Perang ini terjadi pada hari
Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun 11H.
Sedangkan masa terakhir turunnya al-Qur’an menurut al Thabari adalah 9
Dzulhijjah tahun 10H (maret H) ketika nabi melaksanakan Haji Wada’. Pada wukuf
di Arafah turunlah ayat: “Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku dan telah kuridlai islam itu jadi agama
bagimu…”(Q.S Al-Maidah: 3)
Dengan demikian periode turunnya al-Qur’an ketika nabi masih berada di
Mekkah adalah tanggal 17 Ramadhan 41 tahun setelah lahirnya nabi sampai dengan
awal Rabi’ul Awal 54 tahun setelah kelahiran nabi yang berkisar antara 12 tahun 5
bulan dan 14 hari.
Ketika Nabi berada di Madinah maka periode masa turunnya al-Qur’an dapat
disebutkan :
1. Dengan berpedoman kepada pendapat bahwa ayat terakhir turun pada saat Haji
Wada’. Maka masa turunnya al-Qur’an dari awal bulan Rabi’ul Awal 54 tahun
dari kelahiran Nabi sampai sengan tanggal 9 Dzulhijjah 63 tahun setelah kelahiran

1[1] Rosihon Anwar,Pengantar Studi Islam, Pustaka Setia,, Bandung,2009

3
Nabi atau 10H. Masa ini sekitar 9 tahun 9 bulan dan 9 hari. Dengan demikian
maka masa turunnya al-Qur’an periode Mekkah dan Madinah adalah 12 tahun 5
bulan dan 14 hari + 9 tahun 9 bulan dan 9 hari = 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari.
2. Apabila perhitungan turunnya al-Qur’an didasarkan pada pendapat yang lain,
maka masa turunnya al-Qur’an di Madinah selama 9 tahun 11 bulan dan 19 hari.
Sehingga masa turunnya al-Qur’an keseluruhannya 12 tahun 5 bulan dan 2 hari. 2
[2]

2.3 Peranan Al-Qur’an bagi Umat Islam


Al-Quran bukan hanya sekedar kitab sejarah yang diturunan di masa Nabi
Muhammad. Al-Quran adalah kitab sepanjang zaman yang berlaku hingga akhir
zaman nanti. Tentunya Al-Quran adalah petunjuk hidup yang jika manusia
meninggalkannya pasti akan tersesat dan terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan
juga kemaksiatan.
Disadari atau tidak, Al-Quran memiliki fungsi-fungsi tertentu yang sangat
memberikan petunjuk kepada kehidupan manusia. Al-Quran jika dipahami dengan
benar akan membuat manusia selamat dunia dan akhirat. Allah menurunkan Al-
Quran bukan hendak mengekang atau menjermuskan manusia, justru menyelamatkan
karena manusia dengan hawa nafsunya mudah sekali untuk berbuat dosa. Berikut
adalah 5 peran Al-Quran bagi umat Islam.
1. Sebagai petunjuk jalan yang lurus
Jalan yang lurus menurut Islam adalah jalan yang dapat membuat kita
bahagia. Jalan yang mengajarkan kepada kita umat Islam untuk berakhlak mulia
kepada orang lain serta menjalankan ibadah kepada Allah dengan benar. Di
dunia banyak orang yang kebingungan ketika menghadapi masalah yang ada.
Seperti perbuatan kriminal, menipu, mencopet, menggunakan barang terlarang
dan perbuatan jahat lainnya. Agar kita berjalan lurus maka kita perlu petunjuk,
dan petunjuk itu adalah Al Quran. Dijelaskan dalam Al Quran tentang perbuatan
yang benar dan yang salah, dan Allah telah berikan banyak peringatan kepada
manusia untuk terus taqwa kepada-Nya.

2[2] Tim Studi Islam IAIN SUNAN AMPEL, Pengantar Studi Islam, Sunan Ampel Press,
Surabaya, 2010

4
2. Merupakan mukjizat bagi nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam diberikan mukjizat yaitu
berupa Al Quran. Nabi-nabi sebelumnya diberikan pula oleh Allah mukjizat
namun berbeda. Ada yang bisa berbicara dengan binatang, ada yang bisa
menyembuhkan orang sakit dan lain-lain. Diantara keistimewaan Al-Quran
adalah bahwasanya Alquran adalah sumber hukum dan penyempurna kitab-kitab
sebelumnya. Al Quran oleh Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam di mana beliau tidak bisa membaca dan menulis. Karena ini adalah
berupa Wahyu yang Allah berikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam.

3. Menjelaskan kepribadian manusia dan membedakan dari makhluk lainnya


Setiap manusia memiliki sifat baik dan buruk yang disebutkan di dalam
Al-Quran. Kelebihan manusia dibanding hewan adalah mempunyai akal. Karena
manusia adalah sebagai khalifah atau pemimpin dunia ini. Akhlak manusia
jangan seperti hewan, karena manusia mempunyai akal sehingga bisa menjadi
pemimpin dunia. Dengan mengamalkan Al Quran maka akan menjadi pribadi
yang berakhlak dan bertakwa Allah subhanahu wa ta’ala.

4. Merupakan penyempurnaan bagi kitab-kitab Allah yang telah turun


sebelumnya
Allah subhanahu wa ta’ala telah menurunkan kitab-kitab sebelum Al
Quran yaitu Taurat, Zabur dan Injil, umat islam harus mengimani adanya kitab-
kitab tersebut. Kita wajib mempelajari Al Quran karena Al Quran adalah
penyempurna sampai akhir zaman nanti. Kelebihan Al Quran adalah sebagai
petunjuk untuk seluruh umat manusia, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya
yang ditunjuk pada umat-umat tertentu. Allah telah menjamin keaslian Al Quran
dengan membuat banyak orang Islam yang bisa hafal dan mengamalkan isi al-
quran.

5. Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya


Pada zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam Al Quran
diturunkan. Allah mencertitakan tentang beberapa peristiwa yang berkaitan

5
dengan zaman tersebut. Diantaranya adalah perselisihan suatu kaum, dan kisah
ketika Allah subhanahu wa ta’ala yang menegur suatu kaum tertentu
Hikmah kisah yang diberikan Allah kepada kita adalah agar kita
mengetahui kejadian tersebut, dan tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan
umat terdahulu. seperti: perbuatan kaum terdahulu Yang buruk dan serakah.
Setidaknya kita tidak mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh umat yang
terdahulu yang berbuat kerusakan dan keburukan.

6. Al Quran dapat mengokohkan iman Islam


Umat Islam bisa kuat dengan memegang teguh Al Quran. Maka kita wajib
memahami dan mempelajari Al Quran. Kesibukan duniawi dapat menyebabkan
iman kita sering turun, oleh karena itu kembali berinteraksi dengan Al Quran
dapat menaikkan kembali iman kita yang turun. Menaikan iman yaitu dengan
cara membaca, mempelajari dan mengamalkannya Al Quran.
Seringnya kita berinteraksi dan mempelajari Al’Quran maka akan
membuat kita semakin yakin terhadap agama Islam. Jika hati kita mulai ragu
tentang Islam maka kembali mempelajari isi Al-Quran agar tetap yakin dengan
Islam.

7. Tuntunan dan hukum untuk jalani kehidupan


Dalam menjalani kehidupan ada banyak tuntunan dan hukum-hukum dan
semua itu ada dalam Al-Quran. Negara bisa memakai hukum yang dibuat
manusia selama tidak bertentangan dengan Al Quran. Hukum manusia itu
terbatas karena dibuat dengan akal, sedangkan hukum syariat, Allah yang
membuat maka hukum Allah lebih sempurna dari hukum-hukum yang lainnya
yang buatan manusia. Agar manusia tertuntun dalam kehidupannya maka
manusia kembali berpedoman kepada Al Quran. Alquran mengatur tentang
hubungan sesama manusia seperti berdagang. warisan, zakat, berbuat baik dan
hal yang lainnya. Agar kehidupan kita tertuntun maka selayaknya kita sebagai
umat Islam untuk mempelajari dan mengamalkan Al Quran dengan baik yang
benar.

6
Al-Quran adalah merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril dan merupakan ibadah yang
akan mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT bagi yang membacanya, terdiri dari 30
Juz, 114 Surat, 6666 ayat, 77.439 kata, 323.015 huruf, adalah merupakan petunjuk
pertama dan utama bagi ummat Islam dalam hidup dan kehidupannya. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam Al-Quran yang artinya : Demikianalah Al-Quran yang
tidak ada keraguan padanya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa
(Q.S. Al-Baqarah : 2).
Al-Quran diturunkasn pertama kali pada bulan Ramadhan pada malam Lailatul
Qadar yaitu malam kemuliaan. Dan malam kemuliaan itulah sebenarnya yang kita
peringati saat ini dimana nilainya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan
yang melebihi dari umur kebiasaan seorang anak manusia.
Pada malam Lailatul Qadar inilah Al-Quran pertama kali turun sekaligus
sebagai pelantikan Muhammad sebagai seorang Nabi dan Rasul. Ayat yang pertama
kali turun tersebut adalah Surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5 yaitu : Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq : 1-5).
Ayat pertama ini mengandung perintah membaca untuk mencerdaskan diri
dengan membaca. Membaca dengan mata, membaca dengan pikiran, membaca
dengan hati. Perintah untuk mencerdaskan diri melalui iman, ilmu dan amal, harus
dimulai dengan membaca. Membaca haruslah menjadi budaya bagi umat Islam,
sebab perintah pertama yang dititahkan Allah swt kepada Muhammad saw adalah
perintah membaca, baik membaca yang tersurat maupun yang tersirat. Baik
membaca Kalam Allah (Ayat Qauliyah), maupun membaca alam sekitar (Ayat
Qauniyah)
Iqra (Bacalah) ! Tetapi apa yang harus dibaca ? Ma Aqraa ? Tanya Nabi dalam
suatu riwayat, Setelah beliau kepayahan dirangkul dan diperintah membaca oleh
Malaikat Jibril. Pertanyaan itu tidak dijawab, karena Allah menghendaki agar beliau
dan ummatnya membaca apa saja, selama bacaan tersebut Bismi Rabbika, dalam arti
bermanfaat untuk kemanusiaan.

7
Suatu hal yang sangat menarik adalah di dalam ayat ini kata-kata Iqra atau
perintah membaca terdapat pengulangan. Hal ini memberikan isyarat kepada kita
bahwa kecakapan membaca tidak diperoleh kecuali dengan mengulang-ulang bacaan
atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan,
tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ulang bacaan Bismi rabbika
(demi karena Allah) akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru walaupun
yang dibaca adalah itu-itu juga.
Mengulang-ulang membaca Al-Quran akan menambah wawasan baru,
mensucikan jiwa, menerangkan bathin dan bahkan menambah pemahaman baru
sekalipun yang dibaca adalah itu-itu juga, membaca alam raya secara berulang-ulang
akan mambuka tabir rahasia alam semesta, menambah perkembangan ilmu
pengetahuan dan bahkan menambah kesejahteraan ummat manusia.
Al-Quran yang dibaca oleh Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabatnya pada
masanya dan Al-Quran yang dibaca oleh ummat Islam sesudahnya dan bahkan
sampai dengan saat sekarang ini adalah Al-Quran yang itu-itu juga yang tidak
mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun, tetapi pemahaman dan penafsiran
orang terhadap Al-Quran itu mengalami perkembangan yang luar biasa dari zaman
Rasulullah SAW sampai dengan saat ini. Hal ini sama dengan membaca alam raya
yang dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu kala dengan yang dilakukan oleh
orang-orang zaman modern, yang dibaca tetaplah alam raya yang itu-itu juga, tetapi
hasil dari pembacaan itu mengalami perkembangan yang sangat luar biasa
sebagaimana yang kita saksikan pada zaman modern saat ini.
Sungguh perintah membaca adalah merupakan suatu warisan yang paling
berharga yang pernah dan dapat diberikan kepada ummat manusia, sebab perintah
membaca dengan segala aneka ragamnya akan melahirkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi serta peradaban suatu bangsa. Kita dapat mencatat
bahwa suatu peradabaan yang pernah lahir dan bertahan lama di dunia ini adalah
bersumber dari sebuah kitab (bacaan) yang dibaca oleh ummat manusia. Sebagai
contoh adalah peradaban Yunani dimulai dengan Iliad karya Hemer pada abad ke 9
Sebelum Masehi dan berakhir dengan hadirnya kitab Perjanjian Baru. Peradaban
Eropah dimulai dengan karya Newton (1641-1727) dan berakhir dengan filsafat
Hegel (1770-1831). Peradaban Islam yang pernah berjaya di dunia selama 800 tahun
di saat peradaban Barat sedang tidur nyenyak dengan apa yang disebut abad

8
pertengahan atau abad kegelapan, dibangun dengan sebuah bacaan yaitu Al-Quran.
Kita semua yakin dan percaya bahwa Al-Quran tidak akan berakhir atau hilang di
dunia sebab Al-Quran adalah merupakan kitab suci yang dipelihara oleh Allah SWT
sesuai dengan firmanNya : Artinya : Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-
Quran dan kami pula yang memeliharanya (Q.S. Al-Hijr : 9).
Pedaban Islam yang pernah jaya selama 800 tahun di dunia, akhir-akhir ini
mengalami penurunan, bukanlah disebabkan oleh karena Al-Quran yang tidak sesuai
dengan perkembangan zaman atau bahkan ketinggalan zaman. Akan tetapi adalah
semata-mata disebabkan bahwa ummat Islam tidak mampu menerjemahkan dan atau
menafsirkan Al-Quran sesuai dengan perkembangan zaman modern.
Para pakar dari semua lapisan mengakui bahwa Al-Quran adalah merupakan
sumber energi luar biasa yang apabila dapat dimanfaatkan oleh ummat Islam maka
akan dapat menghasilkan energi yang luar biasa yang dapat merubah perdaban
ummat manusia saat ini.
Al-Quran yang selalu dibaca ummat Islam tidak pernah mengalami perubahan,
tetapi sebaliknya dunia mengalami perubahan akibat Al-Quran. Zaman Jahiliyah di
Jazirah Arab berubah menjadi dunia baru yang penuh dengan kemajuan,
membangkitkan peradaban baru sampai ke dunia Barat yaitu Spanyol dan ke dunia
Timur sampai India dan Asia Tenggara.
Oleh karena itulah sangat tepat pernyataan yang menyatakan bahwa
sesungguhnya kemajuan yang dicapai oleh Dunia Barat saat ini tidak terlepas dari
andil dunia Islam yang bersumber dari Al-Quran, sebab para pemikir dunia Barat
sebelumnya banyak belajar dari dunia Islam dan bahkan mengangkut buku-buku
yang ada di dunia Islam untuk selanjutnya dipelajari di dunia Barat.
Dengan demikian maka kejayaan Islam yang bersumber dari Al-Quran yang
kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan selanjutnya membentuk
sebuah peradaban modern yang religius dapat diraih kembali sebagaimana telah
diraih oleh para pendahulu kita sesuai dengan catatan sejarah yang tidak dapat
dipungkiri oleh siapapun juga.3[3]
BAB III
PENUTUP

3[3] Diakses lewat google dengan sumber Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA.

9
3.1. Kesimpulan
Al-Qur’an harus tidak hanya dibaca saja tetapi harus diamalkan. Dan kita juga
harus tahu tentang sejarah turunnya Al-Qur’an dan segala macam tentang Al-Qur’an.
Al-Qur’an dapat membentuk peradaban manusia jika manusia tersebut mau
membaca dan mengamalkannya secara benar dan tidak menyalah gunakan ayat-ayat
Al-Qur’an ke hal yang aneh-aneh seperti membuat jimat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Jelas itu sebuah pemikiran yang salah.
Kejayaan Islam yang bersumber dari Al-Quran yang kemudian melahirkan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan selanjutnya membentuk sebuah peradaban
modern yang religius dapat diraih kembali sebagaimana telah diraih oleh para
pendahulu kita sesuai dengan catatan sejarah yang tidak dapat dipungkiri oleh
siapapun juga.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2010.

10
Tim Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.

Rosihon Anwar. Pengantar Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Dikutip dari google dari sumber Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA.

KATA PENGANTAR

11
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya makalahini dapat diselesaikan, suatu makalah sederhana dengan
kerendahan hati disajikan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Umum Islam
dengan judul “PERAN AL QUR’AN BAGI UMAT ISLAM”.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak/Ibu selaku dosen serta semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan masukan, arahan
dari rekan-rekan sejawat maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih atas semua
bantuan dan saran dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Filsafat Pendidikan Islam
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Rantau, Desember 2019

Penulis

12
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULIUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1. Pengertian Al Qur’an.........................................................................3
2.2. Sejarah Turunnya Al Qur’an..............................................................3
2.3. Peranan Al Qur’an bagi Umat Islam..................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................10
3.1. Kesimpulan........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

ii
13

Anda mungkin juga menyukai