PENDAHULUAN
1
Artinya : “Dan Kami Turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu)
hanya akan menambah kerugian. (QS. Al-Isra’ : 82).3
Disamping itu Al-Qur’an juga berfungsi sebagai sumber ajaran islam, serta
sebagai dasar petunjuk di dalam berfikir, berbuat dan beramal sebagai khalifah di
muka bumi. Untuk dapat memahami fungsi Al-Qur’an tersebut, maka
setiap ,manusia yang beriman harus berusaha belajar, mengenal, membaca dengan
fasih dan benar sesuai dengan aturan membaca (ilmu tajwidnya), makhorijul huruf,
dan mempelajari baik yang tersurat maupun yang terkandung di dalamnya (tersirat),
menghayatinya serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Nabi atau 10H. Masa ini sekitar 9 tahun 9 bulan dan 9 hari. Dengan demikian
maka masa turunnya al-Qur’an periode Mekkah dan Madinah adalah 12 tahun 5
bulan dan 14 hari + 9 tahun 9 bulan dan 9 hari = 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari.
2. Apabila perhitungan turunnya al-Qur’an didasarkan pada pendapat yang lain,
maka masa turunnya al-Qur’an di Madinah selama 9 tahun 11 bulan dan 19 hari.
Sehingga masa turunnya al-Qur’an keseluruhannya 12 tahun 5 bulan dan 2 hari. 2
[2]
2[2] Tim Studi Islam IAIN SUNAN AMPEL, Pengantar Studi Islam, Sunan Ampel Press,
Surabaya, 2010
4
2. Merupakan mukjizat bagi nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam diberikan mukjizat yaitu
berupa Al Quran. Nabi-nabi sebelumnya diberikan pula oleh Allah mukjizat
namun berbeda. Ada yang bisa berbicara dengan binatang, ada yang bisa
menyembuhkan orang sakit dan lain-lain. Diantara keistimewaan Al-Quran
adalah bahwasanya Alquran adalah sumber hukum dan penyempurna kitab-kitab
sebelumnya. Al Quran oleh Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam di mana beliau tidak bisa membaca dan menulis. Karena ini adalah
berupa Wahyu yang Allah berikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam.
5
dengan zaman tersebut. Diantaranya adalah perselisihan suatu kaum, dan kisah
ketika Allah subhanahu wa ta’ala yang menegur suatu kaum tertentu
Hikmah kisah yang diberikan Allah kepada kita adalah agar kita
mengetahui kejadian tersebut, dan tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan
umat terdahulu. seperti: perbuatan kaum terdahulu Yang buruk dan serakah.
Setidaknya kita tidak mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh umat yang
terdahulu yang berbuat kerusakan dan keburukan.
6
Al-Quran adalah merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril dan merupakan ibadah yang
akan mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT bagi yang membacanya, terdiri dari 30
Juz, 114 Surat, 6666 ayat, 77.439 kata, 323.015 huruf, adalah merupakan petunjuk
pertama dan utama bagi ummat Islam dalam hidup dan kehidupannya. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam Al-Quran yang artinya : Demikianalah Al-Quran yang
tidak ada keraguan padanya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa
(Q.S. Al-Baqarah : 2).
Al-Quran diturunkasn pertama kali pada bulan Ramadhan pada malam Lailatul
Qadar yaitu malam kemuliaan. Dan malam kemuliaan itulah sebenarnya yang kita
peringati saat ini dimana nilainya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan
yang melebihi dari umur kebiasaan seorang anak manusia.
Pada malam Lailatul Qadar inilah Al-Quran pertama kali turun sekaligus
sebagai pelantikan Muhammad sebagai seorang Nabi dan Rasul. Ayat yang pertama
kali turun tersebut adalah Surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5 yaitu : Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq : 1-5).
Ayat pertama ini mengandung perintah membaca untuk mencerdaskan diri
dengan membaca. Membaca dengan mata, membaca dengan pikiran, membaca
dengan hati. Perintah untuk mencerdaskan diri melalui iman, ilmu dan amal, harus
dimulai dengan membaca. Membaca haruslah menjadi budaya bagi umat Islam,
sebab perintah pertama yang dititahkan Allah swt kepada Muhammad saw adalah
perintah membaca, baik membaca yang tersurat maupun yang tersirat. Baik
membaca Kalam Allah (Ayat Qauliyah), maupun membaca alam sekitar (Ayat
Qauniyah)
Iqra (Bacalah) ! Tetapi apa yang harus dibaca ? Ma Aqraa ? Tanya Nabi dalam
suatu riwayat, Setelah beliau kepayahan dirangkul dan diperintah membaca oleh
Malaikat Jibril. Pertanyaan itu tidak dijawab, karena Allah menghendaki agar beliau
dan ummatnya membaca apa saja, selama bacaan tersebut Bismi Rabbika, dalam arti
bermanfaat untuk kemanusiaan.
7
Suatu hal yang sangat menarik adalah di dalam ayat ini kata-kata Iqra atau
perintah membaca terdapat pengulangan. Hal ini memberikan isyarat kepada kita
bahwa kecakapan membaca tidak diperoleh kecuali dengan mengulang-ulang bacaan
atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan,
tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ulang bacaan Bismi rabbika
(demi karena Allah) akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru walaupun
yang dibaca adalah itu-itu juga.
Mengulang-ulang membaca Al-Quran akan menambah wawasan baru,
mensucikan jiwa, menerangkan bathin dan bahkan menambah pemahaman baru
sekalipun yang dibaca adalah itu-itu juga, membaca alam raya secara berulang-ulang
akan mambuka tabir rahasia alam semesta, menambah perkembangan ilmu
pengetahuan dan bahkan menambah kesejahteraan ummat manusia.
Al-Quran yang dibaca oleh Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabatnya pada
masanya dan Al-Quran yang dibaca oleh ummat Islam sesudahnya dan bahkan
sampai dengan saat sekarang ini adalah Al-Quran yang itu-itu juga yang tidak
mengalami perubahan walau satu huruf sekalipun, tetapi pemahaman dan penafsiran
orang terhadap Al-Quran itu mengalami perkembangan yang luar biasa dari zaman
Rasulullah SAW sampai dengan saat ini. Hal ini sama dengan membaca alam raya
yang dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu kala dengan yang dilakukan oleh
orang-orang zaman modern, yang dibaca tetaplah alam raya yang itu-itu juga, tetapi
hasil dari pembacaan itu mengalami perkembangan yang sangat luar biasa
sebagaimana yang kita saksikan pada zaman modern saat ini.
Sungguh perintah membaca adalah merupakan suatu warisan yang paling
berharga yang pernah dan dapat diberikan kepada ummat manusia, sebab perintah
membaca dengan segala aneka ragamnya akan melahirkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi serta peradaban suatu bangsa. Kita dapat mencatat
bahwa suatu peradabaan yang pernah lahir dan bertahan lama di dunia ini adalah
bersumber dari sebuah kitab (bacaan) yang dibaca oleh ummat manusia. Sebagai
contoh adalah peradaban Yunani dimulai dengan Iliad karya Hemer pada abad ke 9
Sebelum Masehi dan berakhir dengan hadirnya kitab Perjanjian Baru. Peradaban
Eropah dimulai dengan karya Newton (1641-1727) dan berakhir dengan filsafat
Hegel (1770-1831). Peradaban Islam yang pernah berjaya di dunia selama 800 tahun
di saat peradaban Barat sedang tidur nyenyak dengan apa yang disebut abad
8
pertengahan atau abad kegelapan, dibangun dengan sebuah bacaan yaitu Al-Quran.
Kita semua yakin dan percaya bahwa Al-Quran tidak akan berakhir atau hilang di
dunia sebab Al-Quran adalah merupakan kitab suci yang dipelihara oleh Allah SWT
sesuai dengan firmanNya : Artinya : Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-
Quran dan kami pula yang memeliharanya (Q.S. Al-Hijr : 9).
Pedaban Islam yang pernah jaya selama 800 tahun di dunia, akhir-akhir ini
mengalami penurunan, bukanlah disebabkan oleh karena Al-Quran yang tidak sesuai
dengan perkembangan zaman atau bahkan ketinggalan zaman. Akan tetapi adalah
semata-mata disebabkan bahwa ummat Islam tidak mampu menerjemahkan dan atau
menafsirkan Al-Quran sesuai dengan perkembangan zaman modern.
Para pakar dari semua lapisan mengakui bahwa Al-Quran adalah merupakan
sumber energi luar biasa yang apabila dapat dimanfaatkan oleh ummat Islam maka
akan dapat menghasilkan energi yang luar biasa yang dapat merubah perdaban
ummat manusia saat ini.
Al-Quran yang selalu dibaca ummat Islam tidak pernah mengalami perubahan,
tetapi sebaliknya dunia mengalami perubahan akibat Al-Quran. Zaman Jahiliyah di
Jazirah Arab berubah menjadi dunia baru yang penuh dengan kemajuan,
membangkitkan peradaban baru sampai ke dunia Barat yaitu Spanyol dan ke dunia
Timur sampai India dan Asia Tenggara.
Oleh karena itulah sangat tepat pernyataan yang menyatakan bahwa
sesungguhnya kemajuan yang dicapai oleh Dunia Barat saat ini tidak terlepas dari
andil dunia Islam yang bersumber dari Al-Quran, sebab para pemikir dunia Barat
sebelumnya banyak belajar dari dunia Islam dan bahkan mengangkut buku-buku
yang ada di dunia Islam untuk selanjutnya dipelajari di dunia Barat.
Dengan demikian maka kejayaan Islam yang bersumber dari Al-Quran yang
kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan selanjutnya membentuk
sebuah peradaban modern yang religius dapat diraih kembali sebagaimana telah
diraih oleh para pendahulu kita sesuai dengan catatan sejarah yang tidak dapat
dipungkiri oleh siapapun juga.3[3]
BAB III
PENUTUP
3[3] Diakses lewat google dengan sumber Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA.
9
3.1. Kesimpulan
Al-Qur’an harus tidak hanya dibaca saja tetapi harus diamalkan. Dan kita juga
harus tahu tentang sejarah turunnya Al-Qur’an dan segala macam tentang Al-Qur’an.
Al-Qur’an dapat membentuk peradaban manusia jika manusia tersebut mau
membaca dan mengamalkannya secara benar dan tidak menyalah gunakan ayat-ayat
Al-Qur’an ke hal yang aneh-aneh seperti membuat jimat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Jelas itu sebuah pemikiran yang salah.
Kejayaan Islam yang bersumber dari Al-Quran yang kemudian melahirkan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan selanjutnya membentuk sebuah peradaban
modern yang religius dapat diraih kembali sebagaimana telah diraih oleh para
pendahulu kita sesuai dengan catatan sejarah yang tidak dapat dipungkiri oleh
siapapun juga.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2010.
10
Tim Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.
Dikutip dari google dari sumber Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA.
KATA PENGANTAR
11
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya makalahini dapat diselesaikan, suatu makalah sederhana dengan
kerendahan hati disajikan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Umum Islam
dengan judul “PERAN AL QUR’AN BAGI UMAT ISLAM”.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak/Ibu selaku dosen serta semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan masukan, arahan
dari rekan-rekan sejawat maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih atas semua
bantuan dan saran dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Filsafat Pendidikan Islam
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
12
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULIUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1. Pengertian Al Qur’an.........................................................................3
2.2. Sejarah Turunnya Al Qur’an..............................................................3
2.3. Peranan Al Qur’an bagi Umat Islam..................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................10
3.1. Kesimpulan........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
ii
13