(Dr.Jarkawi, M.M.Pd.)
ABSTRAK
Para pengajardi-Era 21menjadiperanutamadalam Pendidikan karaktek,
keterampilanmaupunkompetensidalam Pendidikan. Prihalfaktabahwasanya guru paling
banyakberinteraksi oleh para muridnya. Artikelnyaakanmengarahkepada guru yang
membangunkontribusipositifbagi Pendidikan karakterdalammengkoseptualisisnilainilai yang
terangkum pada judulartikelini.
PENDAHULUAN
Setiapdalamdiriindividumempunyaikarakter yang berbeda-beda dan khasantarasatudengan
yang lainnya.Karakteradalahsuatupembawaanindividuberupasifat, kepribadian,
wataksertatingkahlaku yang diekspresikandalamkehidupansehari-
hari.Kompetensiadalahistilah yang
menggambarkanketerampilanataukemampuantertentudariseorangindividudalamprofesinya
, seperti:guru. Guru merupakan salah satukomponendalampendidikan yang
berperanuntukmenghasilkanpesertadidik yang berkualitas dan
memajukanpemahamanbudaya dan toleransidalammasyarakatmultikultural. Dalam
upayauntukmengajarkanpendidikankarakterkepadasiswadalamaspekkognitif, afektif dan
psikomotorik, seorang guru dituntutuntukmemilikiempatkompetensi. Hal ini juga
karenakualitassiswaditentukan oleh kompetensi guru dalammentransferpengetahuan,
terutamauntukmembentukkarakter dan
sikapsiswa.Pemerintahtelahberupayauntukmenghasilkan guru yang
berkualitasdarisegalaaspek, yaituakademik/pedagogik,profesional, dan
sosialmelaluilokakarya dan pelatihan.Mahasiswa, sebagai salah
satuelemendalampendidikan, tentumengharapkanefekelektoral yang signifikan.
Selanjutnya,
itusangatpentingbagisiswauntukmenjawabberbagaitantangandalammasyarakatdenganbera
gambudaya, agama, ras dan kelompok.Sangat pentingbagi guru abad ke-21
untukmeningkatkankompetensimerekauntukmengkonseptualisasikanmasyarakat yang
damai, di manasalingpengertianmenyebarkeseluruhrakyatnyadalamdinamika setting
multikultural.Jenis keterampilanapasaja yang harusdimiliki oleh
lulusanuntukdapatbersaingdi abad 21? Pekerjaan di abad 21 bersifatlebihinternasional,
multikultural dan salingberhubungan.Pada abadterakhirinitelahterjadipergeseran yang
signifikandarilayananmanufakturkepadalayanan yang menekankan pada informasi dan
pengetahuan (Scott, 2015a). Pengetahuanitusendiritumbuh dan meluassecaraeksponensial.
Teknologiinformasi dan komunikasitelahmengubahcarakitabelajar, sifatpekerjaan yang
dapatdilakukan, dan maknahubungansosial. Pengambilankeputusanbersama,
berbagiinformasi, berkolaborasi, berinovasi, dan kecepatanbekerjamenjadiaspek yang
sangatpenting. Saat ini, indikatorkeberhasilanlebihdidasarkan pada
kemampuanuntukberkomunikasi, berbagi, dan
menggunakaninformasiuntukmemecahkanmasalah yang kompleks, dapatberadaptasi dan
berinovasidalammenanggapituntutanbaru dan mengubahkeadaan, dan
memperluaskekuatanteknologiuntukmenciptakanpengetahuanbaru.
PEMBAHASAAN
1.1 KETERAMPILAN
Berbagaiorganisasimencobamerumuskanberbagaimacamkompetensi
danketerampilanyangdiperlukandalammenghadapiabad ke-21. Namun, satuhalpenting yang
perludiperhatikanadalahbahwamendidikgenerasimuda di abad ke-21
tidakbisahanyadilakukanmelaluisatupendekatansaja. Beberapaorganisasitersebut dan
hasilpengembangannyadisampaikansekilassebagaiberikut.
Kompetensi guru mengacu pada kualitas yang harusdimilikiseorang guru
untukmengidentifikasikarakteristiksiswasebagaiutuh. Kompetensidibagimenjadiempat,
yaitukompetensipedagogik, profesional, individu dan sosial.Setiapkompetensiuniksatusama
lain. Kualitaskompetensi guru tergantung pada situasidimana guru
berinteraksidenganlingkungantertentu.
Selain faktoreksternal, faktor internal juga berperanbesardalamkompetensi guru. Ini
mengacu padakesadarandalammempersiapkansegalasesuatu yang dibutuhkanseorang guru
untukmenghadapikompleksitasdalamhidupnya. aspekini,Menariknya, tidakadadalam daftar
prioritas guru. Namun, pesatnyaperkembanganteknologi di
segalaaspektermasukpendidikantelahmengubahparadigma guru
tentangpendidikankarakter. Hal inikarenainteraksisosialdipengaruhi oleh karakterindividu
dan faktabahwaperkembanganteknologi dan globalisasimenyediakan media
bagiindividudalamberinteraksidengan orang-orang darilatarbelakang dan budaya yang
berbeda.
Wagner (2010) dan Change Leadership Group dari Universitas Harvard
mengidentifikasikompetensi dan keterampilanbertahanhidup yang diperlukan oleh
siswadalammenghadapikehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan di abad ke-21
ditekankan pada tujuh (7)keterampilanberikut: (1) kemampuanberpikirkritis dan
pemecahanmasalah, (2) kolaborasi dankepemimpinan, (3) ketangkasan dan
kemampuanberadaptasi, (4) inisiatif dan berjiwaentrepeneur,(5)
mampuberkomunikasiefektifbaiksecara oral maupuntertulis, (6) mampumengakses
danmenganalisisinformasi, dan (7) memiliki rasa ingintahu dan imajinasi.
Seorang guru
tidakhanyabertanggungjawabuntukmentransferpengetahuankepadasiswanya, tetapi juga
mempromosikankarakternilai. Tanggungjawab guru mengacu pada tigaindikatorpenilaian,
yaitupengetahuan, sikap, dan
keterampilan.Belajarmengetahuimerupakankegiatanuntukmemperoleh, memperdalam dan
memanfaatkanmateripengetahuan. Penguasaanmaterimerupakan salah
satuhalpentingbagipengajardi abad ke-21. Pengajar juga
harusmemilikikemauanuntukbelajarsepanjanghayat. Hal
iniberartiberkesinambunganmenilaikemampuandiritentangapa yang telahdiketahui
danterusmerasaperlumemperkuatpemahamanuntukkesuksesankehidupannyakelak.
Pengajarharussiapuntukselalubelajarketikamenghadapisituasibaru yang
memerlukanketerampilanbaru.
1.2 KARAKTER
Agar mampumenyesuaikandiri dan beradaptasidalammasyarakat yang
berkembangsangatcepat, makaindividuperlubelajarberkarya. Pengajarmaupun orang
dewasasama-samamemerlukanpengetahuanakademik dan terapan,
dapatmenghubungkanpengetahuan dan keterampilan, kreatifdan adaptif,
sertamampumentrasformasikansemuaaspektersebutkedalamketerampilan
yangberharga.Keterampilaninimerupakanketerampilanfndamental pada pembelajaran di
abad ke-21.Keterampilanberpikirkritismencakupkemampuanmengakses, menganalisis,
mensintesisinformasiyang dapatdibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai(P21, 2007a; Redecker
et al 2011).Keterampilanberpikirkritis juga
menggambarkanketerampilanlainnyasepertiketerampilankomunikasi daninformasi,
sertakemampuanuntukmemeriksa, menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasibukti. Pada
era literasi digital dimanaarusinformasisangatberlimpah,
siswaperlumemilikikemampuanuntukmemilihsumber dan informasi yang relevan,
menemukansumber yang berkualitas dan
melakukanpenilaianterhadapsumberdariaspekobjektivitas, reliabilitas, dan kemutahiran.
Keterampilanmemecahkanmasalahmencakupketerampilan lain sepertiidentifikasi
dan kemampuanuntukmencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir, dan
mempertimbangkanberbagaialternatif dan menafsirkaninformasi.
Seseorangharusmampumencariberbagaisolusidarisudutpandang yang berbeda-beda,
dalammemecahkanmasalah yang kompleks. Pemecahanmasalahmemerlukankerjasamatim,
kolaborasiefektif dan kreatifdari guru dan siswauntukdapatmelibatkanteknologi, dan
menanganiberbagaiinformasi yang sangatbesarjumlahnya, dapatmendefinisikan dan
memahamielemen yang terdapat pada pokokpermasalahan,
mengidentifikasisumberinformasi dan strategi yang diperlukandalammengatasimasalah.
Pemecahanmasalahtidakdapatdilepaskandariketerampilanberpikirkritiskarenaketerampilan
berpikirkritismerupakanketerampilan fundamental dalammemecahkanmasalah. Siswa juga
harusmampumenerapkanalat dan teknik yang tepatsecaraefektif dan
efisienuntukmenyelesaikanpermasalahan.
Kesimpulannya, pendidikan karakter sangat penting untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Seorang guru memainkan utamaperan dalam
mengkonseptualisasikan tujuan tersebut dengan menghasilkan siswa berkualitas dalam
lingkungan akademik dan non-akademik.Oleh karena itu, seorang guru didesak untuk
kompeten menggunakan pendekatan khusus untuk mempromosikan budaya yang
berorientasipembangunan dan toleransi sebagai komponen penting dalam masyarakat
multikultural.
1.3 BUDAYA
Istilah budayamengacu pada perilakuseseorang. Indonesia adalah negara yang
beragamdenganberbagaibudaya. Ini berdampakpada
perkembanganilmupengetahuankarenadinamikakehidupan di tengah-tengahmasyarakat.
Dengan kata
lain,Perkembanganilmupengetahuanmembutuhkanpenyesuaianbudayasebagaiacuan.
Menurut Chen (2015), multicultural aspekpentingdalampenyesuaianbudaya;
initercermindalamcaraseseorangbelajardarikesalahanatauhalberkaitandengankemampuanu
ntukmempelajarihal-halbaru. Black (1990)
lebihlanjutmenjelaskanbahwakompetensiantarbudayaberkontribusi padakarirseseorang.
Malakolunthu, Siraj, dan Rengasamy (2010)menyebutkantigatingkatTipologi
“multikulturalisme”, yaitu: (1) Produk, menjelaskanbudaya, konsep, ide, prinsip, dan
perbedaanpraktekkelompok; (2) Hubungankonfluenantaraproduk dan proses.
Gagasaninimemberikan guru media untuktidakhanyamenjawabpertanyaan “apa”
darikonsepbudaya, ide, prinsip, dan praktiktetapi juga untukmeresponkekomponenlain,
seperti “mengapa”, “kapan”, dan “bagaimana”. (3). Proses dan orientasifilosofis; seorang
guru adalahdiharapkandapatmendefinisikankonsep, ide, prinsip, dan praktikbudaya. Ini
untukmendapatkankesadaranbahwaorang memilikiperspektif yang berbeda dan orang-
orang didesakuntukmenghormatiperbedaantersebut.
PERAN GURU
Sebagaiseorang guru,
kitaharusmenyiapkananakdidikkitauntukmemilikiketerampilanabad ke-21. Seorang guru
perlumenguasaiberbagaibidang, mahirdalamhalpedagogitermasukinovasidalampengajaran
dan pembelajaran, memahamipsikologipembelajaran dan memilikiketerampilankonseling,
mengikutiperkembangantentangkebijakankurikulum dan isupendidikan,
mampumemanfaatkan media dan teknologibarudalampembelajaran, dan
tetapmenerapkannilainilaiuntukpembentukankepribadian dan akhlak yang baik. Banyak
faktor yang berkontribusiterhadapkinerjaakademiksiswa, termasukkarakteristikindividu dan
pengalamankeluarga. Penelitiansecarakonsistenmenunjukkanbahwa, di antarafaktorfaktor
yang berhubungandengansekolah, guru adalahfaktor paling penting. Guru yang
berkualitastinggiadalah yang memilikipengaruhkuatterhadapprestasisiswa.
Sekalipunteknologi di era digital berkembangsangatpesat, namunperan guru dan
tenagakependidikanmasihtetapmemilikiperansentral,
tidakpedulibagaimanakonseppendidikan. Peran guru dalamabad ke-21
harusbergeserdariberpola “penanampengetahuan”, menujuperansebagaipembimbing,
pengarahdiskusi dan pengukurkemajuanbelajarsiswa (Hampson, et al., 2011). Tujuan
utamadaripembelajaranabad ke-21 adalahmembangunkemampuanbelajarindividu dan
mendukungperkembanganmerekamenjadipebelajarsepanjanghayat, aktif, pebelajar yang
mandiri; oleh karenaitu guru perlumenjadi 'pelatihpembelajaran' – sebuahperan yang
sangatberbedadari guru kelastradisional. Guru
sebagaipelatihpembelajaranakanmemberikanbimbinganuntukmembantusiswadalammenge
mbangkanketerampilan dan menawarkanberbagaidukunganyang
akanmembantusiswamencapaitujuanbelajarmereka. Guru
sebagaipelatihpembelajaranakanmendorongsiswauntukberinteraksidenganpengetahuan -
untukmemahami, mengkritisi, memanipulasi, mendesain, membuat dan mengubahnya.
Guru perlumemperkuatkeingintahuanintelektualsiswa, keterampilanmengidentifikasi dan
memecahkanmasalah, dan kemampuanmerekauntukmembangunpengetahuanbarudengan
orang lain. Guru di abad ke-21 bukanlah guru yang mahirdalamsetiaptopikdalamkurikulum,
namunharusmenjadiahlidalammencaritahubersama-samadengansiswamereka,
tahubagaimanamelakukansesuatu,
tahubagaimanacarauntukmengetahuisesuatuataubagaimanamenggunakansesuatuuntukmel
akukansesuatu yang baru. Peran pentingseorang guru abad ke-21
adalahperanmerekasebagai role model untukkepercayaan, keterbukaan, ketekunan dan
komitmenbagisiswanyadalammenghadapiketidakpastian di abad ke-21.
PENUTUP
Mempersiapkansiswauntukbekerja, menjadiwarga negara yang baik dan
mampumenghadapikehidupan di abad ke-21 merupakansuatuperjuangan. Globalisasi,
teknologi, migrasi, kompetisiinternasional, perubahan pasar global, lingkungantransnasional
dan perubahanpolitiksemuanyamengarah pada kebutuhanketerampilan dan pengetahuan
yang diperlukan oleh siswauntukdapatsukses pada abad ke-21. Diperlukanpendekatanbaru
yang dapatmengakomodasi 16 karakteristiksiswasaatinidalampembelajaran di kelas,
sejakmereka pada tahapawalpendidikan formal, tidakperlumenunggusampaimereka di
jenjangperpendidikantinggi. Hal
inimenjadifokusbahankajianataupenelitianuntukmengembangkanragamkurikulum,
pendekatan, model, strategi, metode, penilaian dan segalahalterkait, yang
efektifdalampenyiapankompetensi dan keterampilansiswamenujuabad ke-21.kompetensi
guru di abad ke-21 memberikankontribusipositifbagimasyarakat dan khususnyasiswa di
masyarakatpluralistik. Guru berperandalammemajukanpendidikankarakter. Hal
inimembantusiswauntukmenghormatiperbedaan di antara orang-orang. Ini
untukmengkonseptualisasikanpembangunanberorientasibudaya dan
mempromosikantoleransi.