TUGAS PENUTUP
b. Materi Sulit
1) Konsep TPACK
Dalam materi ini yang sulit yaitu bagaiman penerapan TPACK dalam bidang studi,
peserta didik, kurikulum, penilaian, dan praktek mengajar.
2) Rancangan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Dalam modul ini disajikan contoh format dalam program PKB, akan tetapi saya
belum bisa memahaminya dan cara mengisinya seperti apa. Padahal hal ini merupakan
sesuatu yang penting yang harus dikuasai oleh seorang guru.
2. Materi Esensial dan materi sulit yang tidak ada di dalam modul
a. Materi Esensial
1) Penilaian Kinerja Guru
Pada modul ini belum memuat tentang penilaian kinerja guru. Sebagai seorang guru
perlu memahami pokok-pokok penilaian kerja guru sehingga membantu dalam memilih,
mengarahkan, dan mengelola kegiatan yang dapat menunjang pemberdayaan
profesinya.
b. Materi Sulit
Materi sulit yang tidak ada dalam modul ini tentang analisis permasalahan atau
hambatan guru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 dan bagaimana solusinya.
3. Ringkasan Materi
Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai konsekuensinya,
guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Guru abad 21 memiliki karakteristik
spesifik dibanding dengan guru pada era sebelumnya. Karakteristik yang dimaksud diantaranya:
1. Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan
yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankanprofesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai
permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.
Untuk dapat berperilaku profesional dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi maka
terdapat lima faktor yang harus senantiasa dipelihara, yaitu:
1. Sikap keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal
2. Sikap memelihara citra profesi
3. Sikap selalu ada keinginan untuk mengejar kesempatan-kesempatan profesionalisme.
4. Sikap mental selalu ingin mengejar kualitas cita-cita profesi
5. Sikap mental yang mempunyai kebanggaan profesi
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak
mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti (a) bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (b) menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (c)
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (d)
menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri, dan (e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
ini memiliki sub kompetensi dengan indikator sebagai berikut.
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat
3) Beradaptasi sesuai tempat ketika bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran,
dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan. Kompetensi dan sub-kompetensi professional meliputi:
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
Selain memesona untuk memotivasi peserta didik guru pandai memanfaatkan media
pembelajaran, alat dan bahan pembelajaran, dan sarana lainnya. Kompetensi guru untuk
memfasilitasi dan menginpirasi peserta didik dalam belajar dan menumbuhkan kreatifitas
tentunya harus diawali dengan penguasaan materi yang baik dan mampu menggunakan
pengetahuan tersebut dalam pembelajaran, menggunakan teknologi untuk memfasilitasi
pengalaman belajar yang menumbuhkan kreatifitas peserta didik melalui pembelajaran dengan
lingkungan tatap muka maupun lingkungan virtual.
2. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi 3 kelompok kegiatan yaitu; (1) presentasi pada
forum ilmiah, (2) Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal,
dan (3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, pedoman guru dan buku bidang
pendidikan.
Karya ilmiah sebaiknya memenuhi kriteria APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten). Asli
artinya karya ilmiah yang dipublikasikan mengandung kebaruan, belum pernah dipublikasi, dan
bukan hasil plagiat benar-benar merupakan karya sendiri. Perlu artinya topik yang ditulis
diperlukan dan mempunyai niai manfaat bagi pengembangan ilmu. Ilmiah artinya isinya
mencerminkan pengetahuan ilmiah bukan hanya mitos atau cerita semata dan penulisan
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah. Konsisten artinya selain secara keseluruan isi menunjukkan
koherensi apa yang ditulis sesuai dengan bidang atau tugas pokok, misalnya guru tentu terkait
pembelajaran dan ide-ide mengenai pendidikan.
3. Karya Inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil modifikasi
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Karya inovatif
dikatagorikan menjadi 2 yaitu;
1) Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/Teknologi) misalnya multimedia
pembelajaran interaktif, model pembelajaran inovatif, alat atau mesin yang bermanfaat,
menemukan bahan baru untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan, hasil
eksperimen/percobaan sains/teknologi, instrumen evaluasi ranah sikap dan sebagainya
2) Menemukan/Menciptakan Karya Seni misalnya seni sastra (novel, kumpulan
cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni kria (benda suvenir,
kria kulit, kria logam, kria keramik, kria tekstil, kria kayu, kria tekstil), seni rupa (lukisan,
patung, ukiran, baliho, busana), seni pertunjukkan (tari, drama, film, karawitan), seni
fotografi, seni musik (mengarang lagu, pertunjukkan musik), desain grafis (desain
sampul, desain antar muka web site) dan sebagainya.