Anda di halaman 1dari 11

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA

DALAM ERA GLOBALISASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Bahasa Indonesia Semester IV
Pengampu: Najma Thalia, S.S., M.Hum.

Oleh:

ROCHMAN TRI DARSONO


B 200160191

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia menyandang dua kedudukan, yakni sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa negara. Kedudukan sebagai bahasa nasional
disandang oleh Bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada
28 Oktober 1928. Hasil perumusan Seminar Bahasa Nasional (Jakarta, 25--28
Februari 1975), yang kemudian dikukuhkan dalam Seminar Politik Bahasa
(Cisarua, Bogor, 8--12 November 1999), antara lain, menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi
sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3)
alat pemersatu berbagai masyarakat dari latar belakang sosial, budaya, dan
bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi
baik secara lisan maupun tulisan dari individu satu ke individu lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa hampir di semua
aktifitas, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan, maupun bahasa
tubuh. Sebuah bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri, di Indonesia sendiri
kita memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu bangsa kita.
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk
mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Bahasa merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk pengungkapan diri baik lisan maupun tulisan sebagai
perwujudan diri kepribadian bangsa Indonesia yang digunakan untuk bergaul
dengan siapapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing sangat besar
kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang
sudah tidak ada lagi karena adanya perkembangan alat komunikasi yang
begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa
Indonesia, termasuk jati diri Bahasa Indonesia. Sehingga Bahasa Indonesia
harus tetap terbuka dan dinamis dengan mengikuti perekembangan zaman.
Di era globalisasi saat ini penggunaan bahasa sebagai media
komunikasi sangatlah terpengaruh oleh laju perkembangan teknologi dan
informasi. Terdapat dua pengaruh pada bahasa setelah terkontaminasi dengan
adanya laju teknologi dan informasi yang sangat cepat yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh positif yang dapat diperoleh adalah
dimana perkembangan media teknologi informasi memperlancar komunikasi
antar sesama, sehingga dapat menyampaikan segala informasi jarak jauh
maupun jarak dekat dengan mudah, praktis, dan efisien.
Di pandang dari sisi lain, kemajuan teknologi dan cepatnya akses
informasi juga mempunyai dampak negatif yang mempengaruhi
kelangsungan dari bahasa yang telah kita miliki dan menjadi bahasa
pemersatu bangsa serta tanah air yaitu Bahasa Indonesia. Dapat kita ketahui
barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa pergaulan yang sangat berbeda
dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan menurunnya kemampuan
berbahasa masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung juga akan
mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia di era globalisasi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi bahasa Indonesia?
3. Apa saja dampak positif dan negatif globalisasi terhadap bahasa Indonesia?
4. Bagaimana pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui eksistensi bahasa Indonesia di era globalisasi
2. Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi eksistensi bahasa
Indonesia
3. Mengetahui dampak positif dan negatif globalisasi terhadap bahasa
Indonesia
4. Mengetahui pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi


Menurut Nurhayati (2013), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa
Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu
bahasa Indonesia di dalam struktur budaya memiliki kedudukan, fungsi, dan
peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa
itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, akhirnya menjadikan
bahasa sebagai prasarana berfikir modern.
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin daya nalar
(pikiran). Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, Bahasa Indonesia
justru dihadang banyak masalah. Eksistensi Bahasa Indonesia diharapkan
mampu menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa di tengah
arus globalisasi. Selain itu Bahasa Indonesia harus bersikap dinamis dan
terbuka dalam mengikuti perkembangan yang terus gencar menawarkan
perubahan dan dinamika. Kita pun diharapkan setia dan bangga sebagai
penutur dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi
yang efektif dalam menghadapi Era Globalisasi. Potret Bahasa Indonesia
dalam Era Globalisasi akan mengena pada semua aspek kehidupan, termasuk
bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia
ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar.
Maksudnya, hal itu masih ada tidak sampai jangka waktu yang
ditentukan. Sebagai contoh, eksistensi bahasa Indonesia masih ada sampai
sekarang. Ini berarti bahasa Indonesia masih ada sampai sekarang. Eksistensi
bahasa Indonesia sangat diperlukan oleh masyarakat. Masyarakat
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengadakan sosialisasi kepada orang
lain, terutama yang berasal dari daerah lain. Sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia digunakan oleh mereka dari Sabang sampai Merauke, di samping
bahasa daerah meskipun ada beberapa masyarakat yang tinggal di daerah
terpencil belum biasa Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Eksistensi
bahasa Indonesia tengah terancam pada era globalisasi ini. Masyarakat
Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa
nasionalnya sendiri (Andiyanto, 2006).
Di era globalisasi ini penggunaan bahasa Indonesia populer semakin
meraja dan terus muncul kosakata-kosakata baru yang membuat eksistensi
bahasa Indonesia kian menurun. Tentu saja, media televisi, koran, radio,
internet dan merek dagang import adalah faktor pendorong utama yang ikut
mencederai kebahasaan kita. Pengaruh globalisasi membuat Bahasa Indonesia
populer dengan cepat menyebar dan memengaruhi kehidupan berbahasa
masyarakat. Fenomena ini sangat terlihat pada penggunaan bahasa oleh
remaja saat ini. Muncunlah istilah bahasa gaul, bahasa alay dan sebagainya.
Terlihat jelas juga bahwa media televisi, koran dan jejaring sosial
yang menggunakan struktur Bahasa Indonesia populer. Terutama situs-situs
sosial yang banyak digunakan oleh para remaja. Tulisan seorang remaja di
situs jejaring sosial yang menngunakan bahasa gaul atau bahasa Indonesia
populer, akan dilihat dan ditiru oleh remaja lain. Hal ini juga tak dapa
dipungkiri, bahwa penyerapan Bahasa Indonesia populer dikalangan anak
remaja yang tengah menjadi tren merupakan bagian dari konformitas terhadap
lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu melestarikan dan menjaga eksistensi
bahasa Indonesia.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Eksistensi bahasa Indonesia


Menurut Saputra (2015) menyatakan Faktor-faktor yang
mempengaruhi Bahasa Indonesia terdiri dari beberapa faktor kuat, seperti
halnya saat kita berbicara dengan sesama kita bisa terpengaruh karena yang
pertama faktor lingkungan, faktor lingkungan ini mempengaruhnya karena
kita berada di dalam lingkungan tersebut. Faktor kedua yaitu pada teman,
terkadang secara tidak sengaja kita sering mengucapkan kata-kata yang tidak
baku dengan teman-teman kita, karena ingin dikatakan gaul. Faktor ketiga
yaitu pengaruh bahasa daerah, pengaruh ini sering kita dengar sedikit banyak
nya jika seseorang tidak sering menggunakan Bahasa Indonesia ia akan
janggal saat berbicara, dia bisa tidak sengaja mengeluarkan bahasa daerahnya
saat berbicara dengan orang lain yang mengakibatkan orang lain tidak
mengerti.
Penggunaan kalimat tidak baku dalam berbicara juga mempengaruhi
saat berbicara dalam situasi formal, ada kalimat-kalimat yang sering kita
dengar namun saat kita mendengarnya terasa janggal. Ini yang masih
mempengaruhi keadaan bahasa kita saat ini.
Setelah mengetahui masalah-masalah di atas dapat disimpulkan
bahwa ternyata banyak kesalahan saat berbicara dengan orang lain. Maka dari
itu perlu untuk memperbaiki ucapan saat berbicara dengan orang lain. Karena
ketika ucapan kita sudah sesuai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
bayak keuntungan yang didapatkan, bisa lancar untuk berbicara saat berada di
depan orang lain, tidak sungkan lagi untuk mengikuti dalam acara-acara
formal, dan bisa meningkatkan kecintaan dan rasa nasionalisme dalam
menjunjung tinggi bahasa kebangsaan Indonesia.

C. Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia


Dalam era globalisasi yang berkembang pesat saat ini tentu saja
banyak berdampak pada bahasa atau alat komunikasi lisan. Terutama Bahasa
iIndonesia yang menjadi bahasa nasional Indonesia. Dengan jumlah
penduduk yang banyak mengakibatkan Bahasa Indonesia sangat rentan
terhadap pengaruh adanya era globalisasi. Baik pengaruh secara positif
maupun pengaruh negatif (Auliya, 2013).
Dampak positif globalisasi terhadap bahasa indonesia :
1. Bahasa Indonesia mulai dikenal dunia internasional. Dibuktikan dengan
ada beberapa Universitas di luar negeri yang mempunyai fakultas Sastra
Bahasa Indonesia. Karena menurut mereka negeri kita ini adalah negeri
yang subur dan kaya akan bermacam-macam budaya, flora-fauna, serta
potensi-potensi lainnya.
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang Bahasa
Indonesia.
3. Meningkatnya terjemahan buku-buku ke dalam Bahasa Indonesia.
Dampak negatif globalisasi terhadap bahasa indonesia :
1. Masyarakat Indonesia banyak yang tidak menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar atau lebih sering menggunakan bahasa
Indonesia populer. Banyak masyarakat yang lebih bangga
menggunakan bahasa negeri orang lain. Atau mencampur-campur
Bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
2. Berkurangnya minat para remaja untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Para remaja cenderung untuk lebih menyukai sesatu yang modern atau
maju. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan tentunya bahasa
yang lebih menarik bagi sebagian besar remaja untuk dipelajari.
3. Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing sering
terjadi dimasyarakat, baik secara lisan maupun tulisan-tulisan di sms
(sort messsage servis) dan di sosial media (facebook, tweeter, dll).

D. Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Berbahasa Indonesia yang baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya agar sesuai dengan situasi
dan kondisi. Dalam kondisi tertentu, seperti pada situasi formal penggunaan
Bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas. Penggunaan bahasa seperti
ini sering menggunakan bahasa yang baku. Namun, kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya
gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan
bahasa yang digunakan menjadi tidak benar.
Sebaliknya, berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi
tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah Bahasa
Indonesia di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan
munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, maupun bahasa gaul.
Hal ini disebabkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari
adanya interaksi dan komunikasi antar sesama. Bahasa sebagai sarana
komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa yaitu sebagai media komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau informasi oleh seseorang kepada orang lain
(Auliya, 2013). Akhirnya, keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia
menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan
kegiatan manusia dalam berkehidupan.
Dampak negatifnya dalam penggunaan bahasa gaul atau Bahasa
Indonesia populer dapat mempersulit penggunanya untuk berbaha Indonesia
dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita
diharuskan untuk selalu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan
dengan menggunakan bahasa gaul atau Bahasa Indonesia populer. Karena,
bahasa tersebut tidak masuk dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di
kantor, laporan yang kita buat tidak diperolehkan menggunakan bahasa
populer. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan
menggunakan bahasa populer dalam berkomunikasi.
Pemakaian bahasa Indonesia populer dapat mengganggu siapapun
yang membaca dan mendengar kata-kata yang di dalamnya. Karena, tidak
semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata yang diucapkan. Terlebih
lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang
lebih banyak untuk memahaminya makna dari tulisan tersebut.
Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan
budaya Bahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak.
Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara kita dan juga
sebagai identitas bangsa. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin
dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu,
Bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi dan teknologi informasi telah membawa dampak yang
luar biasa dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia,
termasuk dalam bidang kebahasaan yang menyangkut jati diri bangsa yang
diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Eksistensi bahasa Indonesia populer
memang mengganggu eksistensi Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Apalagi dengan pengaruh globalisasi sekarang yang membuat Bahasa
Indonesia populer semakin marak digunakan di kalangan masyarakat.
Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak
remaja karena perkembangan psikologis yang menuntut mereka agar diakui
masyarakat dengan cara mengikuti tren yang sedang berkembang. Oleh
karena itu, kita dapat meminimalisrkan dampak negatif yang ada dengan cara
mulai dari diri kita sendiri. Yakni, meningkatkan kembali eksistensi Bahasa
Indonesia oleh kita sendiri.

B. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia sebaiknya kita mempelajari dan
mencermati bagaimana dampak globalisasi terhadap Bahasa Indonesia. Agar
masyarakat dapat menyikapi dampak globalisasi tersebut dengan arif dan
bijaksana. Baik dampak yang positif maupun dampak yang negatif terhadap
Bahasa Indonesia. Untuk itu, seharusnya kita menanamkan sifat disiplin
dalam berbahasa, sehingga dengan sifat disiplin itulah akan menjadikan
Bahasa Indonesia tetap lestari sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Selain itu, jika ada pengaruh bahasa populer yang masuk ke
dalam Bahasa Indonesia hendaknya disesuaikan dengan kaidah yang ada,
yang pada hakikatnya merupakan identitas bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Auliya, Syifa. (2013, Januari ). Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi


Bahasa Indonesia Populer.
Tersedia:https://www.academia.edu/8867054/
Makalah_Pengaruh_Globalisasi_Terhadap_Eksistensi_Bahasa_Indonesia_
Poopuler diakses: 20 April 2018 pukul 20:00
Andiyanto. (2006, 11 Oktober). Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi.
Tersedia:https://andiriyanto.wordpress.com/makalah/bahasa-indonesia-
dan-era-globalisasi/ diakses: 27 April 2018 pukul 16:00
Nurhayati, Rokhmah. 2013. Pengaruh Globalisasi Terhadapa Eksistensi Bahasa
Indonesia.
Tersedia: http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/25/pengaruh-globalisasi-
terhadap-eksistensi-bahasa-indonesia diakses: 18 Juni 2018 pukul 21:00
Santisima, Maria. ( 2015, 16 Desember). Eksistensi Bahasa Indonesia Di Mata
Dunia Pada Era Mea. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia.
Saputra. (2015, 28 September). Faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi
bahasa Indonesia.
Tersedia:https://saputraatjeh.wordpress.com/2015/09/28/faktorfaktor-
yang-mempengaruhi-eksistensi-bahasa-indonesia/ diakses: 20 April 2018
pukul 20:00

Anda mungkin juga menyukai