Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia

KELOMPOK 6

M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan, yang telah memberikan berkat dan rahmat-
Nya kepada kita semua sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah
bahasa Indonesia ini tepat pada waktunya.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada guru pembimbing Ibu Indrawati Agnes.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah bahasa Indonesia ini
dengan sebaik-baiknya

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dari
pembaca agar dapat lebih baik ke depannya. Akhir kata, penulis juga berharap makalah ini
dapat membantu. dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Medan, 22 Maret 2024

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Bahasa Asing Terhadap Pemakaian Bahasa Indonesia

2.2 Pengaruh Globalisasi Bagi Pemakaian Bahasa Asing Terhadap Bahasa


Indonesia

2.3 Upaya Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta dan Melestarikan Bahasa


Indonesia pada Generasi Milenial

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan zaman mendorong umat manusia untuk terus berinovasi. Indonesia,


setelah lebih dari 75 tahun merdeka, turut merasakan dampaknya, terutama bagi generasi
milenial dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penggunaan bahasa asing yang kini menjadi
keharusan.

Namun, penggunaan bahasa asing juga dapat mengancam penggunaan bahasa


Indonesia. Generasi muda, terutama milenial, cenderung lebih memilih mempelajari bahasa
asing daripada bahasa nasionalnya sendiri. Ini dapat mengakibatkan tergerusnya bahasa
Indonesia seiring perkembangan zaman.

Sebagai warga negara Indonesia, kita tidak ingin hal ini terjadi. Oleh karena itu,
penting bagi pemerintah Indonesia untuk menanamkan rasa cinta tanah discuss pada generasi
muda agar mereka lebih mencintai dan melestarikan budaya bangsa, termasuk dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana perkembangan penggunaan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia


pada masa kini?
2. Apa pengaruh yang ditimbulkan dari globalisasi bagi pemakaian bahasa asing
terhadap bahasa Indonesia?
3. Upaya apa yang dapat dilakukan agar generasi milenial mampu menumbuhkan
rasa cinta dan melestarikan bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan di atas tujuan yang ingin dicapai ialah menanamkan rasa
cinta tanah air bagi generasi milenial Indonesia agar mampu melestarikan dan mencintai
bahasa Indonesia ter-khususnya bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah yang
ditentukan dalam kehidupan sehari-hari agar bahasa Indonesia dapat eksis di tengah
perkembangan zaman.
1.4 Manfaat

Hasil Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta petunjuk bagi
pembaca ter-khususnya generasi milenial seperti murid agar dapat mencintai serta
melestarikan bahasa Indonesia agar tidak tergerus oleh pesatnya perkembangan zaman serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Bahasa Asing Terhadap Pemakaian Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober
1928 melalui Ikrar Sumpah Pemuda, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia
berkumpul dan berikrar: bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa kedudukan bahasa Indonesia telah dikukuhkan sebagai bahasa nasional.
Namun, pada era globalisasi seperti saat ini pengaruh bahasa asing terutama bahasa Inggris
sebagai bahasa global sulit untuk dihindari. Hegemoni ini tampak di mana-mana dan hampir
menyentuh seluruh aspek penggunaan bahasa Indonesia (Annisa, 2019:1).

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa penggunaan bahasa asing terutama
bahasa Inggris sulit untuk dihindari dan hampir menyentuh seluruh aspek penggunaan bahasa
Indonesia. Menurut Susanti (2011:370) penggunaan bahasa asing (bahasa inggris) terdapat di
berbagai tempat sebagai berikut.

(1) Penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris) di berbagai fasilitas umum dan
media massa. Di beberapa lembaga pemerintahan di Indonesia, kini banyak
yang menggunakan bahasa asing baik dalam membuat surat resmi, acara kegiatan,
maupun tulisan-tulisan yang menghiasi ruangan di kantor pemerintah tersebut.
Contoh di salah satu Kementrian di Jakarta, penulis mendapati tulisan seperti ini.
IKM Expo. A special program for directorate general for international industrial
corporation, good government. (2) Penggunaan Dwibahasa (Indonesia-Inggris)
atau (Inggris-Indonesia) di berbagai tempat, saat ini kita dapat dengan mudah melihat
bentuk-bentuk tulisan yang menggunakan dua bahasa sekaligus. Seperti pada acara
SEA Games 2011 lalu, penulis mengamati beberapa tempat di Jakarta di papan
reklame yang ada di jalan raya, slogan yang digunakan adalah bahasa Inggris yaitu
united and rising, kemudian di sebelahnya diartikan menjadi bersatu dan bangkit.

Dalam pergaulan sosial, kita mungkin menghadapi beragam keperluan pula.


Pergaulan antarbangsa, misalnya, kadang-kadang menuntut pemakaian bahasa yang sesuai
dengan kemampuan orang yang terlibat di dalamnya. Oleh sebab itu, bahasa yang yang lain
atau bahasa asing kadang-kadang diperlukan untuk keperluan itu.
2.2 Pengaruh Globalisasi Bagi Pemakaian Bahasa Asing Terhadap Bahasa
Indonesia

Globalisasi merupakan era terjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya asing.
Globalisasi ditandai dengan berkembangnya teknologi. Globalisasi mempengaruhi semua
aspek kehidupan, salah satu nya adalah bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh
semua bangsa di dunia adalah bahasa Inggris. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
bahasa memang sangat penting digunakan, karena bahasa merupakan alat ucap yang biasa
digunakan oleh sesama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita
menggunakan bahasa, baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan
bahasa tubuh.

Perkembangan globalisasi di abad 21 sangat pesat dibandingkan abad-abad


sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat cepat,
sehingga komunikasi antar manusia di negara-negara yang terpisah jauh pun dapat dilakukan
dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama. Kemudahan ini membuat informasi dapat
bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan waktu yang relatif singkat.

Murti (2015:181) menyatakan bahwa globalisasi disamping memudahkan kehidupan


manusia juga terdapat dampak negatif dibaliknya. Dia mengatakan bahwa:

Selain mendorong ada keterbukaan informasi, teknologi informasi di abad ke-21 ini
juga mendukung kebebasan menyuarakan pendapat, opini, dan ideologi yang terkadang
membahayakan budaya dan bahasa suatu negara. Pemikiran yang terkadang terlalu
berpengaruh dapat merusak tatanan budaya suatu bangsa sehingga dapat mengubah jalannya
bangsa tersebut secara keseluruhan. Hal ini merupakan salah satu dampak negatif dari
globalisasi, karena nilai-nilai luhur yang terdapat pada suatu bangsa, dapat luluh dengan
mudah terkikis oleh arus globalisasi yang relatif lebih kuat termasuk di dalamnya
mempegaruhi budaya berbahasa.

Melihat pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan masyarakat,


terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat Indonesia, misalnya banyak orang
Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannya menggunakan bahasa Inggris
walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang
Indonesia yang malu karena tidak bisa berbahasa asing. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh
bahasa asing (bahasa Inggris) akibat globalisasi secara langsung maupun tidak langung telah
sedikit demi sedikit menggerus eksistensi penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
2.3 Upaya Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta dan Melestarikan Bahasa
Indonesia pada Generasi Milenial

Di era globalisasi seperti sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan
dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa
Indonesia tidak terbawa oleh arus dan pengaruh budaya asing yang sangat jelas tidak sesuai
dengan bahasa dan budaya Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih
dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia. Sudah pasti karena ini
menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan yang berlaku.
Dengan kata lain, pemakaian terhadap semua kaidah dan pedoman pemakaian bahasa
Indonesia.

Sebagai kalangan muda haruslah menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap
bahasa Indonesia itu sendiri. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia akan terungkap jika mereka
lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar
pengaruh asing. tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggaan berbahasa Indonesia merupakan
salah satu upaya yang dapat ditumbuhkan pada generasi muda milenial Indonesia.

Upaya selanjutnya yang dapat dilakukan generasi muda dalam mempertahankan


bahasa Indonesia adalah dengan menanamkan sikap positif bahwa bahasa Indonesia itu tidak
ada bedanya dengan bahasa asing lainnya. Masing-masing bahasa mempunyai kekurangan
dan kelebihan. Dengan sikap positif yang diberikan kepada kalangan mahasiswa sebagai
generasi muda ini tentunya akan membantu bangsa Indonesia dalam mempertahankan bahasa
Indonesia, sehingga bahasa Indonesia itu sendiri mampu bertahan dari pengaruh negatif
asing.

Pemerintah juga berusaha mewujudkan cita-cita Sumpah Pemuda yang menjunjung


tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia di tengah pengaruh globalisasi dengan cara tetap
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa formal yang tetap digunakan meskipun
disituasi formal. Selain itu, pemerintah juga terlibat untuk terus mempertahankan eksistensi
penggunaan bahasa Indonesia di era globalisasi ini, salah satu bentuk upaya pemerintah
tersebut adalah dengan membangun Pusat Pengembangan Bahasa.

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat


mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antara bangsa. Oleh karena itu, bangsa
Indonesia harus menyiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang
diperhatikan masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Dan ini
merupakan tugas utama dari kalangan muda bangsa Indonesia dikarenakan merekalah yang
menjadi acuan pemimpin bangsa di masa depan. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya
bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era
globalisasi ini. Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-
negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea
Selatan,
Namun, yang paling penting dan harus diperhatikan dari semuanya adalah kesadaran
dari masyarakat Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa
Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak dalam memilah-milah bahasa baik dan buruk yang
mereka dengar di internet ataupun media lainya, sehingga mereka dapat membatasi
penggunaan bahaya alay yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di
halaman-halaman sosial media atau aplikasi-aplikasi situs web juga dapat dilakukan agar
bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional
Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi, bukan menjadi "korban" dari
globalisasi

Dengan demikian, jika masyarakat dan pemerintah terus bekerja sama dalam
mengembangkan dan mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia, maka eksistensi
penggunaan bahasa Indonesia di era globalisasi akan terus dapat ditingkatkan hingga dunia
mengetahui akan kualitas bahasa Indonesia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Era globalisasi merupakan suatu masa yang menjanjikan sekaligus mengancam. Menjanjikan karena
globalisasi memberikan kemudahan hampir dalam seluruh aspek kehidupan seperti kemudahan
memperoleh informasi, perkembangan alat transportasi dan lain-lain. Dikatakan mengancam karena
globalisasi juga dapat memberikan dampak negatif terhadap jati diri bangsa Indonesia melalui
penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris) yang jika dibiarkan dapat menggerus bahasa nasional
Indonesia seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan
juga masyarakat serta generasi muda Indonesia untuk tetap mempertahankan pemakaian bahasa
Indonesia baik disituasi formal maupun non-formal, dan yang paling penting adalah dibutuhkan
kesadaran dari masyrakat Indonesia itu sendiri sebagai pengguna bahasa Indonesia dalam
mempertahankan bahasa Indonesia serta sikap positif dalam memilah-milah baik dan buruk
pengaruh asing dari era globalisasi tersebut.

3.2 Saran

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapakan kritik maupun saran yang positif agar dapat lebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai