A. Latar Belakang
"Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia", demikianlah
bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian
menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu
jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai
bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita (Alwi, dkk, 2003:1). Dengan
menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berarti kita telah menjunjung tinggi bahasa
persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan
berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Berbagai alasan sosial dan
politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya, atau tidak lagi menggunakan bahasa
lain. Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih
senang dan merasa lebih intelek untuk menggunakan bahasa asing. Hal tersebut memberikan
dampak terhadap pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Inggris yang telah
menjadi raja sebagai bahasa internasional terkadang memberi dampak buruk pada perkembangan
bahasa Indonesia. Kepopuleran bahasa Inggris menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat
pemakaiannya.
Berbagai penyebab pergeseran pemakaian bahasa Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh bahasa
asing tetapi juga disebabkan oleh adanya interferensi bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul.
Dewasa ini bahasa asing lebih sering digunakan daripada bahasa Indonesia hampir di semua sektor
kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan No Smoking
daripada Dilarang Merokok, Stop untuk berhenti, Exit untuk keluar, Open House untuk
penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan masih banyak contoh lain yang
mengidentifikasikan bahwa masyarakat Indonesia lebih menganggap bahasa asing lebih memiliki
nilai.
B. Rumusan Masalah
Merujuk dari latar belakang yang dipaparkan di atas maka secara spesifik permasalahan ini dapat
dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
a) Apa saja penyebab variasi penggunaan bahasa asing di Indonesia?
b) Langkah-langkah Pencegahan Pergeseran Pemakaian bahasa Indonesia
C. Tujuan Penulisan
Pembuatan tulisan ini yang berjudul Variasi dan Penggunaan Bahasa Indonesia Beserta
Pengaruhnya betujuan untuk :
a) Mengetahui penyebab variasi penggunaan bahasa asing di Indonesia
b)Mengetahui cara penyegahan pergeseran pemakaian bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
CONTOH DARI PENGARUH BAHASA ASING
TERHADAP BAHASA INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahasa inggris terhadap bahasa Indonesia atau bahasa
daerah
1.3.2 untuk mengetahui dampak positif dan negative penggunaan bahasa inggris terhadap bangsa dalam
berbahasa indonesia
1.3.3 untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Penggunaan Bahasa Inggris Terhadap Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Pada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat, bukan
saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masa globalisasi, dan
bahasa inggris adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa internasional.
Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit
dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau
tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya
sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan
mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau
Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa Indonesia,
saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya
bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar
kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata
pelajaran yang diujikan.
Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan
anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak
yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa
yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang
sekarang sudah lebih diutamakan.
Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruh apa-
apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional, menggunakan
bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.
2. Dampak negative
Menggeser bahasa Indonesia jika orang-orang lebih mengutamakan bahasa inggris
Saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa inggris, terlebih lagi para pelajar lebih
banyak ikut kursus bahasa inggris inggris dari pada bahasa Indonesia, maka dengan demikian
bahasa Indonesia lama-kelamaan akan tergeser oleh bahasa inggris.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Dengan masyarakat lebih mementingkan bahasa inggris, maka bahasa Indonesia atau bahasa
daerah akan lebih dikesampingkan
4.1.2 Bahasa inggris berdampak positif dan negative terhadap bahasa Indonesia. Dampak positifnya,
bangsa Indonesia dapat mengikuti perkembangan internasional dengan lancar. Dan dampak
negatifnya, bahasa Indonesia sedikit demi sedikit akan tergeser dengan bahasa inggris.
4.1.3 cara supaya sikap nasionalisme berbahasa Indonesia tidak berkurang yaitu dengan tambahan
pelajaran untuk bahasa Indonesia dan bahasa daerah, lebih cinta terhadap bahasa Indonesia, dll
4.2 Saran
4.2.1 masyarakat lebih mencintai bahasa indonesia
4.2.2 walaupun kita belajar bahasa asing, namun kita tidak melupakan nilai-nilai yang ada dalam bahasa
Indonesia dan bahasa daerah
4.2.3 bahasa Indonesia dan bahasa daerah lebih diutamakan dalam pendidikan formal
4.2.4 masyarakat tidak boleh mengenyampingkan bahasa daerah, Negara Indonesia mempunyai
bermacam-macam bahasa daerah, dan itu yang memjadi cirri dari Negara Indonesia, dan
dipersatukan oleh bahasa indonesia
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap
asebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri
sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam
masyarakat.
Salah satu kebijakan untuk tetap melestarikan bahasa nasional adalah pemerintah bersama segenap
lapisan masyarakat menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasayang dapat
dibanggakan dan sejajar dengan bahasa-bahasa di seluruh dunia.
B. Saran
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah tercampur dengan bahasa-bahasa asing. Berbagai alasan
menghampiri kenapa warga Indonesia lebih suka menggunakan bahasa asing dari pada bahasa
Indonesia, salah satu alasannya karena menurut mereka menggunakan bahasa asing lebih memiliki
nilai. Bahkan kita mencari pekerjaanpun banyak yang mensyaratkan harus menguasai bahasa asing
terutama bahasa inggris.
Kita sebagai warga Indonesia khususnya sebagai mahasiswa sebaiknya menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Kitapun harus memupuk diri kita serta generasi muda lainnya agar
bangga terhadap bahasa Indonesia sehingga bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
1. Pendahuluan
Globalisasi menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Aspek-aspek kehidupan yang dimaksud
yaitu, ekonomi, sosial, budaya dan bahasa. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi antara sesama
manusia untuk saling berinteraksi. Di berbagai macam Negara bahasa yang digunakan sangat berbeda-
beda, khususnya di Negara Indonesia terdapat berbagai macam bahasa daerah yang yang berciri khas
daerahnya masing-masing. Untuk mempersatukan bahasa-bahasa daerah tersebut Negara Indonesia juga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sehingga bahasa Indonesia merupakan bahasa
kesatuan republik Indonesia.
Bahasa Indonesia resmi diakui sebagai bahasa kesatuan Republik Indonesia pada saat sumpah
pemuda 28 Oktober 1928, pada saat itu bahasa Indonesia mulai berkembang sehingga bahasa Indonesia
mempunyai peranan penting terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri, karena
bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa penghantar dalam pendidikan di
Indonesia. sehingga Bahasa Indonesia juga memegang peranan penting dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman.
Oleh karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui
peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya.
Seiring dengan perkembangan zaman bahasa Indonesia telah berkembang sangat baik sehingga
bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa pendukung Ilmu pengetahuan dan Teknologi (iptek).
Namun, di era globalisasi saat ini bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah, karena masuknya
bahasa asing di tengah-tengah bahasa indonesia berkembangnya bahasa Indonesia dapat mempengaruhi
perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Sehingga bahasa asing tersebut dapat memberikan dampak
negative terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Adapun masalah yang dapat kita angkat yaitu jelaskan
apa pengaruh bahasa asing terhadap bahasa indonesia?
4. Penyebab Terjadinya Variasi Penggunaan Bahasa Asing dalam Lingkup Masyarakat Indonesia
4.1. Interferensi
Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi
bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah
tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu
kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi
kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih
menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus
terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa,
misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh
sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi
sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya
unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah
dari bahasa yang digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia
ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah
pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan
taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan
lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti
telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih pull untuk dorong
dan push untuk tarik, serta welcome untuk selamat datang.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di
berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi,
kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada
sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
4.2. Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer
(1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah
dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah
disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain
montir, riset, sopir, dongkrak.
Kamu Elo
Tidak Gak
6. Penutup
Bahasa-bahasa asing yang masuk ke Indonesia dapat memberikan dampak negative terhadap
perkembangan bahasa Indonesia. Karena masuknya bahasa asing membuat bahasa Indonesia yang sedang
berkembang saat ini mulai sedikit terlupakan oleh sebagian remaja. Bahasa inggris yang merupakan bahasa
internasional dapat mengalihkan perhatian masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Hal ini terjadi
karena untuk berkompetisi dengan Negara lain tentu masyarakat Indonesia lebih cendrung beralih kepada
bahasa inggris. Sehingga bahasa Indonesia mulai terlupakan. Bukan hanya itu bahkan sampai saat ini
bahasa Indonesia juga telah dicampur adukan dengan bahasa-bahasa lain, sehingga munculah istilah
bahasa asing
Kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan
bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.
Pro
Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa
Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun
bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak
atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan
menjadi bahasa Indonesia . Hal tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa
Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk
berinteraksi antar bahasa tanpa bantuan kosa kata asing. Dengan masuknya kosa kata bahasa
asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan
baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bahasa Indonesia
tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin,
yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum
tentu para pelaku bahasa mengerti . Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa
asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan
interaksi antar bahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk
kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya
dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran
bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosa kata
serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju
bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia membuktikan
ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan interaksi antar bahasa.
Kontra
Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan
bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar
bahasa. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai
persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah difahami. Namun pada intinya dalam
bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing
tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar dikalangan masyarakat. Dalam
bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya
sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi
antar bahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya
digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun bahasa Indonesia dimengerti
dan digunakan dihampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa
asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi
dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum
dibakukan kedalam bahasa Indonesia. bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa
lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata bahasa asing bukan
disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa namun
lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat
jika menggunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata
bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan
bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.
Netral
Saya sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi
antar bahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan
kosa kata bahasa asing. Apabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan
seperti pada kata atom, vitamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena
bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila
pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi
suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. penggunaan kosakata asing dalam bahasa
Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni
dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya
terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa
Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif
agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing
sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih
akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia
sendiri.
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber
tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan.Bantu perbaiki artikel
ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber
dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Daftar ini masih belum lengkap. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Berikut ini adalah istilah-istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal/diserap dari bahasa
Inggris. Untuk akhiran-akhiran yang umum, seperti -logi, -grafi, -isme, bisa dilihat di
dalam Kategori:Sufiks. Banyak kata-kata dalam bahasa Inggris juga diserap dari bahasa-bahasa
lain, terutama Latin dan Yunani, dan bahasa Indonesia kadang-kadang menyerap langsung dari
bahasa-bahasa tersebut, tanpa melalui bahasa Inggris. Selain itu masih banyak lagi istilah-istilah
dari bahasa Inggris yang bertopik khusus, misalnya biologi, teknologi informasi, hukum, yang
terlalu banyak jika didaftarkan di satu halaman.