Pada zaman pergerakan nasional bahas Indonesia lahir pertama kali. Pada waktu itu
para tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh
segenap lapisan suku bangsa yang ada. Perkembangan bahasa di Melayu di wilayah
nusantaramempengaruhi dan mendorong tumbuhnnya rasa persaudaraan dan
persatuan bangsa Indonesia. Pada 1918 dari hasil pemikiran para tokoh pergeakan dan
dewan rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa
telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia waktu itu. Komunikasi
antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Dan
pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara
berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan beikrar, yang kemudian dikenal dengan
Sumpah Pemuda.