Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia di Tengah

ArusGlobalisasi
Pinky AnnisaUniversitas Sebelas MaretJl. Ir. Sutami No. 36 A,
Surakarta, IndonesiaEmail:
Pinkyannisa666@gmail.comAbstrakPada era globalisasi seperti
saat ini pengaruh bahasa asing terutama bahasa Inggrissebagai
bahasa global sulit dihindari. Hegemoni ini tampak di mana-mana
danhampir menyentuh seluruh aspek penggunaan bahasa
Indonesia. Penggunaanbahasa asing (bahasa Inggris) semakin
menggejala. Namun, gejala ini tidak harusdibiarkan karena
merusak pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia.Bahasa Indonesia harus tetap eksis dan menjadi alat
kebanggaan bangsa dan harustetap berdaulat di negeri sendiri.
Untuk itu, sikap positif masyarakat Indonesiaharus didorong untuk
tetap loyal terhadap bahasa nasionalnya. Sikap nasionalismeitu
tidak perlu menipis akibat globalisasi. Internasionalisasi dalam era
globalisasidalam konteks Indonesia tidak harus diartikan sebagai
pengingrisan bahasaIndonesia, tetapi ditujukan pada upaya
pemadanan, penerjemahan, danpenyerapan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melaluipenelitian ini
diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
terusmenjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
maupun identitasbangsa, agar bahasa Indonesia tetap eksis meski
bahasa asing mulai digunakanoleh masyarakat Indonesia.
PENDAHULUAN
Bahasa diperlukan untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi
denganorang lain. Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yangterlintas di dalam hati (Murti, 2015:
177). Melalui bahasa seseorang dapatmelakukan interaksi ataupun
komunikasi dengan yang lainnya, baik untukmenyampaikan
keinginan, perasaan, pendapat, gagasan, pengalaman,
maupunpengetahuannya. Bahasa juga dapat membantu untuk
memperoleh informasi,menambah ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Selain itu, fungsi hakiki bahasasebagai alat bekerja sama dalam
setiap komunikasi.
Peranan bahasa dalam manusia besar sekali. Hampir dalam
semuakegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Di era MEA
bahasa menjadifaktor penting dalam berkomunikasi (Rondiyah,
Wardani, & Saddhono, 2017:142). Nurhasanah (2017: 89)
mengatakan bahwa sejarah perkembangan bahasaIndonesia
dibedakan dalam 3 periode. Ketiga periode tersebut adalah
sebelumsumpah pemuda, periode sumpah pemuda sampai periode
kemerdekaan RepublikIndonesia, dan periode pasca proklamasi
kemerdekaan sampai sekarang.Bahasa Indonesia merupakan
unsur sekaligus media komunikasi utamamasyarakat Indonesia.
Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atasrealitas
melalui simbol-simbol. Berarti, eksistensi bahasa Indonesia
sangattergantung pada tingkat keberhasilan mengembangkan
bahasa, misalnyamenciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru,
baik penyerapan kosa kata bahasadaerah maupun asing semakin
digiatkan. Bahasa Indonesia harus mampu menjadibahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mengingat saat ini perkembangan
ilmupengetahuan dan teknologi di era global, terutama teknologi
informasi sangatcepat (Marsudi, 2009: 133).Bahasa Indonesia
adalah bahasa pemersatu. Menurut Suminar (2016: 116)bahasa
Indonesia adalah bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga
bahasa resminegara kita. Dalam penggunaannya, bahasa
Indonesia mempunyai beberapa aturanyang harus ditaati agar kita
bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Bahasasangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia selain
menjadibahasa resmi, juga menjadi bahasa pemersatu yang dapat
digunakan dalamberbagai keperluan.Bahasa Indonesia merupakan
unsur sekaligus media komunikasi utamamasyarakat Indonesia.
Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atasrealitas
melalui simbol-simbol. Berarti, eksistensi bahasa Indonesia
sangattergantung pada tingkat keberhasilan mengembangkan
bahasa, misalnyamenciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru,
baik penyerapan kosa kata bahasadaerah maupun asing semakin
digiatkan. Bahasa Indonesia harus mampu menjadibahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mengingat saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era global, terutama teknologi
informasi sangatcepat (Marsudi, 2009: 133).PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Saatseseorang melakukan adaptasi di lingkungan sosial, maka
seseorang tersebut akanmenggunakan bahasa yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Penggunaanlebih dari satu bahasa
secara bergantian dilatarbelakangi dan ditentukan olehsituasi dan
kondisi yang dihadapi oleh penutur dalam tindakan bertutur.
MenurutSaddhono (2014) kedwibahasaan merupakan salah satu
fenomena dua bahasadalam suatu tindak tutur.Menurut Rahayu
(2015: 12) bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalyang
berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai
penyampaiinformasi. Berikut beberapa hakikat bahasa:1.Bahasa itu
sebuah sistem. Artinya bahasa bukan unsur yang terkumpulsecara
tak beraturan tetapi diatur secara sistematis dan sistemis,
yaitutersusun dari beberapa sistem diantaranya fonologi, gramatika,
danleksikon.2.Bahasa itu berupa bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia.3.Bahasa itu arbitrer. Artinya mana suka atau
tidak ada hubungan wajibantara lambang bahasa dengan yang
dilambangkannya.4.Bahasa itu bermakna.5.Bahasa itu
konvensional. Penggunaan suatu lambang untuk suatu
konseptertentu bersifat konvensional, yaitu berdasarkan
kesepakatan masyarakatpenuturnya.6.Bahasa itu bersifat unik.
Artinya bahasa mempunyai ciri khas yang unikdan spesifik yang
tidak bisa dimiliki oleh yang lain.7.Bahasa itu universal. Artinya
terdapat ciri-ciri yang sama yang dimilikioleh setiap
bahasa.8.Bahasa itu bersifat dinamis. Artinya bahasa megalami
perubahan seiringdengan perkembangan zaman.
9.Bahasa sebagai alat interaksi sosial, bahasa dijadikan alat
untukberinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama antar sesama
manusia.10.Bahasa merupakan identitas penuturnya, artinya
bahasa merupakanpenanda jati diri penuturnya.Kedudukan Bahasa
Indonesia Saat IniDi era globalisasi saat ini, beberapa orang
menganggap bahwa bahasaIndonesia bagian dari penghambat
proses komunikasi yang dilakukan secaraglobal. Karena bahasa
Indonesia tidak digunakan secara global, hal inimenyebabkan
bahasa Indonesia tampak tidak begitu memfasilitasi
prosesglobalisasi. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa,
semakin sedikit tujuanpengajaran bahasa itu tercapai (Ariningsih,
Sumarwati, & Saddhono, 2012: 42).Era digital yang menuntut
penguasaan teknologi dan bahasa asing padaberbagai bidang
kehidupan saat ini makin meminggirkan posisi bahasa
Indonesia.Seharusnya, posisi ini tidak berarti bahwa bahasa
Indonesia tidak mampu bersaingdengan bahasa lain di dunia, tetapi
lebih pada sikap bangsa Indonesia sebagaipengguna bahasa
Indonesia cenderung menunjukkan sikap negatif. Jika
bangsaIndonesia sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia
terus bersikap negatifterhadap bahasa nasionalnya, bahasa
Indonesia akan berkembang secara kacaudan tak pernah bahasa
ini menjadi bahasa yang mantap (Marsudi, 2009: 135).Adapun
kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai:1.Bahasa nasional,
yaitu bahasa Indonesia memiliki kedudukan di atasbahasa-bahasa
daerah.2.Bahasa negara, yaitu sebagai bahasa resmi Negara
Kesatuan RepublikIndonesia.3.Bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai Bahasa Negara pada tanggal 18Agustus 1945 pada UUD
1945, Bab XV, Pasal 36. Fungsi bahasaIndonesia sebagai bahasa
negara yaitu:a)Bahasa resmi Negarab)Bahasa pengantar dalam
dunia pendidikanc)Alat penghubung tingkat nasional, dan
d)Alat pengembangan ilmu dan pengetahuan dan
teknologi.Fenomena untuk semakin melemahkan kedudukan dan
peran bahasaIndonesia agaknya sudah semakin maraknya
penggunaan bahasa asing, semakindiunggul-unggulkannya
sekolah bertaraf internasional, dan semakin merebaknyaprogram-
program yang berbau internasional di perguruan tinggi. Untuk
ini,walaupun bagaimana beratnya berbagai usaha untuk tetap
mempertahankan danmelestarikan eksitensi penggunaan bahasa
Indonesia harus dilakukan (Wijana2018: 92).Arus globalisasi tentu
saja akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupandan
penghidupan manusia sejagat. Pengaruh itu, antara lain akan
terlihat dalambidang pendidikan dan kebudayaan. Salah satu pokok
yang dihadapi duiapendidikan adalah masalah identitas bangsa
(Muslich, 2010: 18). Arus globalisasiselalau mengalir seiring
dengan perubahan terhadap berbagai bidang.Terdapat beberapa
usaha untuk melestarikan bahasa Indonesia. Wijana(2018: 92-95)
terdapat usaha-usaha untuk melestarikan penggunaan
bahasaIndonesia diantaranya:1.Memupuk kebanggaan berbahasa
Indonesia2.Memberdayakan potensi bahasa daerah sebagai
sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia3.Memiliki
kesadaran untuk bangga dalam menggunakan bahasa
Indonesiamerupakan salah satu cara mengembangkan pemakaian
bahasa Indonesia.Kebanggaan dalam berbahasa Indonesia harus
ditumbuhkan sejak dini.Pengaruh bahasa asing begitu besar
terhadap bahasa-bahasa lain. Hal iniperlu diwaspadai agar bahasa
Indonesia maupun bahasa daerah tidaksemakin
tersingkirkan.Kedudukan Bahasa Indonesia di Era GlobalBahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting. Arusglobalisasi
akan memberi dampak pada perkembangan dan pertumbuhan
bahasayang digunakan sebagai sarana dalam mendukung
perkembangan budaya maupunilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Makhmudah (2018:205) ilmu bukan
sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merupakan rangkuman
dari sekumpulanpengetahuan atau hasil pengetahuan dan fakta
berdasarkan teori-teori yangdisepakati/berlaku umum, diperoleh
melalui serangkaian prosedur sistemik, diujidengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.Bahasa Indonesia
sebagai sarana pendukung dalam perkembangan
maupunpertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
tanpa adanya bahasa makailmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
tidak dapat berkembang dan tumbuhdengan baik. Peningkatan
fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perluterus
dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran
bahasa Indonesia di sekolahperlu terus dilakukan. Pada era
globalisasi saat ini bahasa Indonesia juga digunakan
sebagaipenghela ilmu pengetahuan dan digunakan oleh penutur
asing. Sepertipenggunaan bahasa Indonesia yang digunakan oleh
mahasiswa asing. Bahasayang paling dominan adalah bahasa
Indonesia (BIN) oleh karena dalampembelajaran BIPA diwajibkan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasapengantar
(Saddhono, 2012: 179). Bangsa Indonesia selalu bertekad
menjunjung tinggi semua ketentuanyang ada dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, dan termasukmenujudkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara. Oleh karena itu,semua
urusan negara yang resmi, seperti urusan tata usaha negara,
peradilan,penyelenggaraan politik selalu menggunakan bahasa
Indonesia. Disamping itu, bahasa Indonesia juga digunakan dalam
hubunganinternasional; bahasa Indonesia digunakan sebagai alat
perhubungan tingkatnasional untuk kepentingan perencanaan,
pemerintahan, dan pelaksanaanpembangunan; bahasa Indonesia
digunakan sebagai prasyarat kecakapan untukmenduduki suaatu
jabatan, menjadi pegawai negeri dan BUMN. Bahasa
Indonesiaharus digunakan pula pada papan nama berbagai
perusahaan pemerintah danswasta di seluruh wilayah Republik
Indonesia. Disamping itu, sampai tahunpelajaran 2008/2009
pemerintah masih mengevaluasi mata pelajaran Bahasa
Indonesia secara nasional sebagai syarat mutlak bagi siswa untuk
mendapatkanSTK dan STTB (Daimun, 2013: 34)Bahasa Indonesia
pada kenyataannya sangatlah berperan penting dalamsegala aspek
kehidupan sehari-hari. Bangsa Indonesia selalu bertekad
menjunjungtinggi bahasa Indonesia. Namun memasuki era
globalisasi, bahasa Indonesiadihadapkan pada masalah-masalah
tertentu misalnya saja bahasa Inggrisberpotensi mengancam
kedudukan bahasa Indonesia. Semakin penting bahasa Inggris di
mata orang Indonesia pada umumnya,maka dapat mengurangi
rasa cinta pada bahasa Indonesia, karena apabila diamatibahasa
Inggris saat ini menduduki posisi sangat penting. Hal tersebut
selarasdengan pendapat Agustin (2011: 355) “Pemerintah
Indonesia memasukkan bahasaInggris ke dalam bahasa asing
pertama yang dipergunakan di Indonesia.BahasaInggris
dimasukkan ke dalam kurikulum dan merupakan mata pelajaran
yangpenting di SD, SLTP, dan SLTA hingga berpeluang besar
dijadikan sebagaibahasa pengantar pendidikan di beberapa
sekolah yang ada di Indonesia”. Padapenilitian Unesco (dalam
Budiarti, 2013:10) “lebih kurang 71% penulisan ilmiahdilakukan
dalam bahasa Perancis, Jerman, dan Inggris, dengan bahasa
Inggrismenduduki 62% dari output. Bahasa Inggris merupakan
bahasa Internasional dengan cakupan luaspemakaiannya. Hal ini
dapat diatasi dengan menanamkan rasa cinta dan banggaterhadap
bahasa Indonesia. Dimulai sejak dini dan bisa diawali dari
pendidikanbahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Peserta didik
diajarkan untuk selalumenggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dan memperoleh kemahirandalam menggunakan
bahasa kebangsaannya. Terdapat beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan. Daimun (2013: 34)memberikan beberapa catatan
penting yang dapat digaris bawahi: (1) bahasaIndonesia didukung
oleh jumlah penutur yang besar, (2) bahasa Indonesiadipelajari di
dalam dan di luar negeri, dan sangat memungkinkan dijadikan
sebgaibahasa dunia internasional, (3) berbagai istilah dan kosa
kata dari disiplin ilmupengetahuan tertentu telah mewarnai corak
fungsi bahasa Indonesia sebagaipendukung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, (4) setiap konsep dan
gagasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta
perkembangannya dapatdiungkapkan dalam bahasa Indonesia, (5)
bahasa Indonesia akan tetap startegiskarena bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai Bahasa Negara dan juga sebagaiBahasa
Nasional, (6) digemri oleh kalangan penutur muda, (7) semua
urusannegara yang resmi, seperti urusan tata usaha negara,
peradilan, penyelenggaraanpolitik selalu menggunakan bahasa
Indonesia, dan (8) dalam Sistem PendidikanNasional bahasa
Indonesia dijadikan garis kebijakan dalam penentuan jenisbahasa
pengantar atau objek studi.Upaya Mahasiswa untuk Mencintai
Bahasa IndonesiaDi era globalisasi seperti sekarang ini, jati diri
bahasa Indonesia perludibina dan dimasyarakatkan oleh setiap
warga negara Indonesia. Hal inidiperlukan agar bangsa Indonesia
tidak terbawa oleh arus dan pengaruh budayaasing yang sangat
jelas tidak sesuai dengan bahasa dan budaya Indonesia.Pengaruh
alat komunikasi yang begitu canggih dihadapi dengan
mempertahankanjati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri
bahasa Indonesia. Sudah pasti karenaini menyangkut tentang
kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturanyag
berlaku. Dengan kata lain, pemakaian bahasa Indonesia yang
disiplin adalahpemakaian yang patuh terhadap semua kaidah dan
pedoman pemakaian bahasaIndonesia.Sebagai kalangan muda
haruslah menumbuhkan dan membina sikappositif terhadap
Bahasa Indonesia itu sendiri. Sikap kesetiaan berbahasa
Indonesiaterungkap jika mereka lebih suka memakai bahasa
Indonesia daripada bahasaasing dan bersedia menjaga agar
pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Sikapkebanggaan
berbahasa Indonesia terungkap melalui kesadaran bahwa
bahasaIndonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit
secara cermat dandapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-
halusnya. Yang perlu dipahami adalahsikap positif terhadap bahasa
Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yangtertutup.Bangsa
Indonesia tidak mungkin menuntut kemurnian bahasa Indonesiadan
menutup diri dari saling pengaruh dengan bahasa asing. Oleh
karena itu,
bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh positif
dan manapengaruh negatif terhadap perkembangan bahasa
Indonesia. Sikap positif sepertiinilah yang bisa menanamkan
percaya diri kalangan mahasiswa bahwa bahasaIndonesia itu tidak
ada bedanya dengan bahasa asing lain. Masing-masing
bahasamempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan sikap positif
yang diberikan olehkalangan mahasiwa ini tentunya akan
membantu bangsa Indonesia dalammempertahankan bahasa
Indonesia, sehingga bahasa Indonesia itu sendiri mampubertahan
dari pengaruh negatif asing.Era globalisasi merupakan tantangan
bagi bangsa Indonesia untuk dapatmempertahankan diri di tengah-
tengah pergaulan antara bangsa yang sangat rumit.Oleh karena itu,
bangsa Indonesia harus menyiapkan diri dengan baik dan
penuhperhitungan. Salah satu hal yang diperhatikan masalah jati
diri bangsa yangdiperlihatkan melalui jati diri bahasa. Dan ini
merupakan tugas utama darikalangan muda bangsa Indonesia
dikarenakan merekalah yang menjadi acuanpemimpin bangsa di
masa depan. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya
bangsaIndonesia yang dapat dianalan di tengah-tengah pergaulan
antarbangsa pada eraglobalisasi uni. Bahkan bahasa Indonesia
pun saat ini menjadi bahan pembelajarandi negara-negara asing
seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat,Inggris, Cina,
dan Korea Selatan.
DAFTAR PUSTAKAAgustin,Y. (2011). Kedudukan Bahasa Inggris
Sebagai Bahasa Pengantar DalamDunia Pendidikan. Deiksis,
3(04): 354-364.Ariningsih, N. E., Sumarwati, & Saddhono, K.
(2012). Analisis KesalahanBerbahasa Indonesia dalam Karangan
Eksposisi Siswa SekolahMenengah Atas. Jurnal Basastra, 1(1): 40-
53.Budiarti, A. (2013). Interferensi Bahasa Indonesia Ke Dalam
Bahasa Inggris.JurnalBahasa Dan Seni, 3(1): 10-17.Daimun.
(2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.
JurnalBahasa dan Seni, 4(1): 30-42.Makhmudah, S. (2018).
“Hakikat Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Modern danIslam”. Al-
Murabbi, 4(2): 202-217.Marsudi. (2009). Jati Diri Bahasa Indonesia
di Era Globalisasi TeknologiInformasi. Jurnal Sosial Humaniora,
2(2): 133-148.Murti, Sri. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa
Indonesia di Era Global. DalamProsiding Seminar Nasional Bulan
Bahasa UNIB.Muslich, M. (2010). Bahasa Indonesia pada Era
Globalisasi: Kedudukan,Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.Nurhasanah, N. (2017). Peranan Bahasa
Sebagai Mata Pelajaran Wajib DiIndonesia. Eduscience, 2(2): 87-
93.
Rahayu, A. P. (2015).Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benardalam Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2
(1): 1-15.Rondiyah, A. A., Wardani, N. E., Saddhono, K. (2017).
Pembelajaran SastraMelalui Bahasa dan Budaya Untuk
Meningkatkan Pendidikan KarakterKebangsaan di Era MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN). JurnalUnissula, 1(1): 141-
147.Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa
Mahasiswa Asingdalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing (BIPA) diUniversitas Sebelas Maret. Kajian Linguistik
dan Sastra, 24(2): 176-186.Saddhono, K. 2014. Pengantar
Sosiolingistik Teori dan Konsep Dasar. Surakarta:UNS
Press.Suminar, R. P. (2016). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap
Penggunaan BahasaIndonesia Mahasiswa Unswagati. Jurnal
Logika, 18 (3): 114-119.Wijana, I. D. P. (2018). Pemertahanan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia.Widyaparwa, 46(1): 91-98

Anda mungkin juga menyukai