Anda di halaman 1dari 12

BAHASA INDONESIA PUDAR DI KALANGAN MILENIAL

Kicha Agustheana Zunaida ( 201821500080 )

Khairun Nisa ( 201821500128 )

Ana Fatikha ( 201821500134 )

R4B

Kelompok 9

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak

Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan


memahami gagasan,pikiran, dan pendapat. Bahasa juga menjadi media komunikasi
utama dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa resmi negara Indonesia. Oleh karena itu, bahasa indonesia
sangat penting dalam membangun manusia menjadi masyarakat indonesia seutuhnya.
Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan
komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, bahasa


Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa
Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai
dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja mencampur adukkan Bahasa
Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan bahasa asing kemudian menyebutnya
sebagai “bahasa gaul” kosakata baru banyak muncul untuk mengganti kata-kata
dalam bahasa.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, Kalangan Milenial


Pendahuluan

Bahasa merupakan kebutuhan vital manusia dalam berkomunikasi dengan


manusia atau sekelompok manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling
membutuhkan satu dengan lainnya menjadikan bahasa menjadi kebutuhan mutlak
dalam berinteraksi.

Kemampuan manusia menciptakan bahasa untuk berkomunikasi mendukung


keberadaannya sebagai makhluk sosial semakin menonjolkan perbedaan manusia
dengan makhluk tuhan lainnya. Meskipun tidak hanya bahasanya menjadikan alat
berkomunikasi, tidak dapat dipungkiri bawah bahasa adalah alat komunikasi yang
sederhana dan sangat mudah dipahami dalam kehidupan bermasyarakat.

Indonesia terdiri dari banyak suku dan kelompok yang memiliki bahasa dan
budaya berbeda-beda, dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional telah
mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. Akan tetapi
banyak yang tidak mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya
remaja zaman sekarang. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dan berbagai
modifikasi dari bahasa asing, bahasa Indonesia yang sesungguhnya mulai luntur dan
dilupakan.

Perkembangan bahasa bahasa gaul ini sangat mengkhawatirkan. Banyak


generasi muda yang tidak mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Contoh yang paling jelas terlihat dalam dunia kampus, mahasiswa acuh tak
acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan dalam
penyusunan skripsi tak banyak mahasiswa yang masih saja menggunakan
penggunaan bahasa Indonesia yang salah dan tidak sesuai dengan pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Berdasarkan latar belakang di atas, artikel ini memfokuskan kemampuan dan


mutu berbahasa Indonesia pada bentuk kata baku dan tidak baku serta kalimat efektif
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan masalah dalam
penelitian, Apakah generasi milenial penerus bangsa sudah menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Tujuannya ialah mengetahui penggunaan bahasa dan
tingkat kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Metode

Metode penelitian yang diperlukan dalam pencapaian sasaran penelitian


adalah metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik (Sugiyono, 2014). Pendekatan yang digunakan adalah penelitian deskriptif,
yang juga dibuat dan disusun secara tersistematis, akurat dan factual. Umumnya
ditulis dengan cara mengambarkan dan mendeskripsikan. Terkait variabel yang
diteliti, bisa menggunakan satu variabel maupun lebih dari satu variabel.

Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai: Any


investigation which does not make use of statistical procedures is called “qualitative”
nowdays, as if this were a quality label in itself. Definisi dari Ali dan Yusof tersebut,
tentunya untuk mempermudah dalam membedakan penggunaan metode kualitatif
dengan penggunaan metode kuantitatif. Subjek penelitian diambil sesuai dengan
tujuan atau permasalahan yang dikaji berdasarkan kebutuhan penelitian. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk Google
Form. Analisis data dilakukan menggunakan analisis isi/konten yang diaplikasikan
dalam semua kerangka kerja analisis penelitian deskriptif-kualitatif.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa banyaknya kalangan remaja
menggunakan bahasa gaul adalah akibat dari perkembangan zamanyang kian
mengalami kemajuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi. Gejala bahasa
yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap
sebagai penyimpangan terhadap bahasa.
Pembahasan

Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan


memahami gagasan,pikiran, dan pendapat. Bahasa juga menjadi media komunikasi
utama dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa resmi negara Indonesia. Oleh karena itu, bahasa indonesia
sangat penting dalam membangun manusia menjadi masyarakat indonesia seutuhnya.

Dahulu bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah
berbahasa yang tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan
pengaruh budaya luar, bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya
sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota
besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja
mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan bahasa
asing kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul” kosakata baru banyak muncul
untuk mengganti kata-kata dalam bahasa.

Dari pengaruh tersebut didapatkan tiga bahasa yang digunakan remaja saat ini,
yaitu yang pertama bahasa prokem atau bahasa gaul merupakan bahasa yang
digunakan dikalangan pemuda ataupun remaja yang dalam penggunaan bahasa
seenaknya sendiri sehingga masyarakat tidak dapat memahaminya dalam proses
komunikasi. Bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan dikalangan remaja
karena pengaruh arus globalisasi. Bahasa gaul juga merupakan ragam bahasa
Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang
kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul, bahasa karena
pengaruh waktu. Kedua yaitu bahasa asing, bahasa asing merupakan bahasa yang
tidak digunakan oleh orang yang tinggal sebuah tempat tertentu misalnya, bahasa
Indonesia yang dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia. Bahasa
asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan di tanah air atau negara
asal seseorang.
Sangat disayangkan bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris telah
memperkaya kosa kata bahasa Indonesia dan yang tidak dipungkiri lagi banyak
diantara mereka yang menuliskan kosa kata asing padahal kosakata itu telah di
Indonesiakan. Dan yang ketiga adalah bahasa daerah yang merupakan warisan
budaya dari daerahnya masing-masing di wilayah Indonesia. Bahasa daerah
merupakan identitas dari daerahnya masing-masing. Indonesia kaya akan bahasa
daerah, tetapi seperti yang kita ketahui penggunaannya kadang tidak sesuai pada
waktunya. Remaja yang berada dalam suasana formal dan lingkungan akademik
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tetapi
kenyataannya mereka masih membawa bahasa asalnya atau bahasa daerah.

Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban


dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini. Generasi yang
hidup di era milenial ini memiliki karakter yang khas. Sejak di bangku sekolah sudah
menggunakan gawai dan menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok, selalu
terhubung dengan internet, supaya dapat mengakses hal-hal baru atau sekedar
bersosialisasi dalam media sosial. Generasi saat ini disebut dengan generasi milenial,
yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000-an.

Namun bagaimana sekarang? Di era milenial seperti saat ini masihkah ada
kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia? Salah satu kelemahan orang Indonesia
untuk bersaing dengan orang luar negeri adalah bahasa. Kultur bahasa Indonesia yang
tidak menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar membuat sebagian besar
rakyat Indonesia hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaran itulah yang kini mulai
disadari keinginan belajar dan menggunakan bahasa asing mulai tumbuh.

Tabel 1 Bahasa Indonesia Pudar Di Kalangan Milenial

No. Pernyataan Kemampuan Ketidakmampuan


berbahasa (X) berbahasa (y)
1. Saya sudah menerapkan Bahasa ✔
Indonesia yang baik dan benar

2. Saya sering mengaplikasikan Bahasa ✔


gaul

3. Saya menggunakan Bahasa campuran ✔


(Indonesia + Inggris)

4. Saya selalu menggunakan Bahasa ✔


Indonesia yang baik dan benar pada
situasi dan lingkungan yang tepat

5. Saya lebih mudah menggunakan ✔


Bahasa gaul dibandingkan Bahasa
Indonesia

6. Saya selalu mengikuti perkembangan ✔


Bahasa

Total 5 1

Tabel 2 Bahasa Indonesia Pudar Di Kalangan Milenial

No. Pernyataan Kemampua Ketidakmampuan


berbahasa (X) berbahasa (Y)

1. Menentukan manakah kata yang baku ✔


antara “Nafas” dengan “Napas”

2. Menentukan manakah kata yang baku ✔


antara “Antre” dengan “Antri”

3. Menentukan manakah kata yang baku ✔


antara “Risiko” dengan “Resiko”
4. Menentukan manakah kata yang baku ✔
antara “Apotik” dengan “Apotek”

5. Memperbaiki kalimat menjadi efektif ✔


“yang membawa Handphone, harap
dimatikan”

6. Memperbaiki kalimat menjadi efektif ✔


“Dilarang keras membuang sampah di
tempat ini!”

Total 4 2

Grafik dari Bahasa Indonesia Pudar Di Kalangan Milenial

y
16
14 14

12
10
8
6 6 6
6
4
2 2
1
0 x
pertanyaan 1 pertanyaan 2 pertanyaan 3 pertanyaan 4 pertanyaan 5 pertanyaan 6

Maka pertanyaan pertama adalah apa benar bahwa bahasa Indonesia itu kini
pudar di generasi Milenial ? Pertanyaan kedua, bila itu benar, apakah yang membuat
bahasa Indonesia itu memudar pada generasi Milenial ? Bila benar, bagaimana sikap
kita dan apa yang harus kita lalukan ?
Seiring waktu keinginan belajar bahasa asing justru membuat bahasa
Indonesia terpinggirkan. Banyak anak usia sekolah, terutama kaum milenial yang
tinggal di kota besar, yang terlihat gagap berbahasa Indonesia. Banyak diantara
mereka yang bahkan lebih fasih berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia.
Mengapa itu bisa terjadi? Keinginan mempersiapkan anak memasuki era globalisasi
tentu boleh-boleh saja. Namun jika itu mengorbankan jati diri bangsa apalah gunanya.
Namun yang terjadi tidak seperti yang diperkirakan, anak-anak justru semakin asing
dengan bahasa lokal. Menjamurnya bahasa bilingual memperparah kondisi ini,
beberapa sekolah yang berlabel “sekolah Internasional” bahkan menggunakan bahasa
asing sebagai bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan
hanya beberapa jam dalam seminggu.

Bahasa bukan hanya sekedar alat komunikasi, bahasa bukan sekedar tutur
kata. Bahasa turut menggambarkan Budaya dan jati diri sebuah Bangsa. Itulah
mengapa di bahasa Indonesia terdapat perbedaan kala berbicara dengan teman
sebaya, orang yang lebih tua, bahkan orang tua, ayah dan ibu kita. Budaya Indonesia
memang mengajarkan sopan santun, khususnya kepada orang tua, bahasa daerah juga
memiliki sopan santun dan tata krama identitas bangsa Indonesia.

Salah satu solusi yang dapat kita lakukan dalam menyelamatkan Bahasa
Indonesia saat ini yaitu dengan adanya pihak-pihak lain seperti Media Massa,
Sekolah, dan Pemerintah harus pula membantu menyebarkan nilai-nilai positif dari
bahasa Indonesia. Jika pihak-pihak tersebut sudah menerapkan dan menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka penyebarluasan atau penularan sikap
positif berbahasa yang baik akan lebih mudah diterapkan kepada generasi.

Hasil dan Simpulan

Keterangan:
N: Total tabel atau grafik

X: Kemampuan Bahasa

Y: Ketidakmampuan Bahasa

100%: Persentase

● Rumus Tabel

Kemampuan Bahasa Ketidakmampuan Bahasa

x y
¿ x 100% ¿ x 100 %
N N

9 3
¿ x 100 % ¿ x 100 %
12 12

= 75% = 25%

● Rumus Grafik

Kemampuan Bahasa Ketidakmampuan Bahasa

x Y
= x 100 % = x 100 %
N N

122 88
= x 100 % = x 100 %
6 6

= 2,3% = 1,5%

● Dari hasil temuan diatas, diperoleh untuk hasil tabel kemampuan


bahasa 75% dan hasil dari ketidakmampuan bahasa 25%, sedangkan hasil dari
grafik kemampuan bahasa 2,3% dan hasil dari grafik ketidakmampuan bahasa
1,5%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan bahasa Indonesia di kalangan milenial masih tergolong mampu
dalam kemampuan berbahasa Indonesia dengan Baik dan benar, dibandingkan
dengan hasil ketidakmampuan dalam berbahasa Indonesia.

Simpulan
Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan
memahami gagasan,pikiran, dan pendapat. Bahasa juga menjadi media komunikasi
utama dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Dahulu bahasa
Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang tepat.
Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar,
bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiriSalah satu solusi yang
dapat kita lakukan dalam menyelamatkan Bahasa Indonesia saat ini yaitu dengan
adanya pihak-pihak lain seperti Media Massa, Sekolah, dan Pemerintah harus pula
membantu menyebarkan nilai-nilai positif dari bahasa Indonesia.

Ucapan terima kasih


Melalui artikel singkat ini izinkan dari kelompok 9 mengucapkan terima kasih
juga kepada kalian yang sudah membatu menjawab dari isi Google Form untuk bahan
artikel dan kami berterima ksih kepada pembaca yang sudah meluangkan waktunya
yang lebih berharga daripada uang itu untuk membaca artikel ini.

Daftar Rujukan
https://www.researchgate.net/publication/330143930_PENGGUNAAN_BAHASA_I
NDONESIA_DI_KALANGAN_GENERASI_MILENIAL

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/tomidwikinugraha7577/5
c605525677ffb3d4028bd54/pergeseran-tata-bahasa-indonesia-di-kalangan-generasi-
milenial
https://www.academia.edu/28862130/PENGGUNAAN_BAHASA_INDONESIA_DI
_KALANGAN_REMAJA_MASA_KINI

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://osf.io/preprints/inarxiv/sbydq/download&ved=
2ahUKEwiI1OLcvN3pAhVFX30KHQ0LA2EQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0m
cxzkvaGvUTcPG1GNtzIv&cshid=1590906606854

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.upi.edu/11134/4/S_PPB_0906305_Ch
apter
%25201.pdf&ved=2ahUKEwiI1OLcvN3pAhVFX30KHQ0LA2EQFjAMegQICBAB
&usg=AOvVaw0LFmCfM37yb-LYxbO5aXhA&cshid=1590906606854

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/8296/2/bab%25201%2520-
09507131031.pdf&ved=2ahUKEwiI1OLcvN3pAhVFX30KHQ0LA2EQFjANegQIC
RAB&usg=AOvVaw1dGgbxYl2kOieoUj6cMzES&cshid=1590906606854

Gambar fenomena bahasa Indonesia yang terjadi di lingkungan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai