Anda di halaman 1dari 45

MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga
penyusunan buku Mengulik Potensi Desa Jimbaran oleh tim
Kuliah Kerja Nyata Alternatif IIB Universitas Negeri
Semarang Desa Jimbaran dapat diselesaikan dengan baik,
sebagai bagian dari luaran dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata
yang telah dicapai oleh tim.
Kuliah Kerja Nyata atau sering disebut dengan KKN ini
merupakan kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program
studi strata 1 (S1) kependidikan yang merupakan keterpaduan
dari tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian,
dan pengabdian masyarakat. KKN Alternatif IIB Desa
Jimbaran Kecamatan Bandungan dilaksanakan selama kurang
lebih 45 hari yang terhitung dimulai tanggal 2 Oktober 2019
s/d 18 November 2019 yang bertempat di Posko KKN Dusun
Blater Lor Desa Jimbaran (Pemancingan Joko Tarub 2). Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung kami selama praktik Kuliah Kerja Nyata ini
berlangsung, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., selaku Rektor
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M. Pd., selaku Ketua
LP2M Universitas Negeri Semarang.

iii
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

3. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M. Pd., selaku Ketua Pusat


Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri
Semarang.
4. Drs. Hadi Setyo Subiyono, M. Kes., selaku Dosen
Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata Desa
Jimbaran.
5. Krismianto, S. Sos., selaku Kepala Desa Jimbaran.
6. Pemerintah Desa yang telah mendukung kegiatan Kuliah
Kerja Nyata.
7. Krismianto, S. Sos. beserta segenap keluarga yang telah
memberikan tempat tinggal dan menerima kami dengan
baik.
8. Semua warga Dusun Blater Lor (Dusun tempat tinggal)
yang telah menerima kehadiran kami dan ikut
mensukseskan pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja
Nyata.
9. Semua warga Desa Jimbaran yang telah menerima
kehadiran kami dan ikut serta membantu dalam
pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya Kuliah
kerja Nyata Desa Jimbaran sehingga pelaksanaan berjalan
dengan baik dan lancar.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku
Mengulik Potensi Desa Jimbaran ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan waktu.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang

iv
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

membangun dari semua pihak. Demikian buku Mengulik


Potensi Desa Jimbaran ini kami susun, semoga dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait.

Semarang, 18 November 2019


TIM KKN ALTERNATIF IIB UNNES

v
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................ iii


DAFTAR ISI ..................................................................... vi
PENDAHULUAN .............................................................. 1
SEJARAH DESA JIMBARAN ......................................... 4
GEOGRAFI DESA JIMBARAN ...................................... 5
PETA DAN BATAS DESA JIMBARAN .......................... 6
DEMOGRAFI PENDUDUK DESA JIMBARAN ............ 7
ASPEK KEHIDUPAN DESA JIMBARAN ...................... 9
POTENSI DESA JIMBARAN ........................................ 13
POTENSI UNGGULAN DESA JIMBARAN ................. 18
POTENSI LAIN DESA JIMBARAN .............................. 30
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 39

vi
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

PENDAHULUAN

Desa Jimbaran merupakan sebuah desa yang berada di


wilayah administrasi Kecamatan Bandungan, Kabupaten
Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Jimbaran berbatasan
langsung dengan 4 desa di wilayah Kecamatan Bandungan dan
1 desa di wilayah Kecamatan Bawen, yaitu dengan Desa
Pakopen Kecamatan Bandungan di sebelah utara, Desa Duren
dan Desa Mlilir Kecamatan Bandungan di sebelah selatan,
Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan di sebelah barat, dan
Desa Poncosuro Kecamatan Bawen di sebelah timur. Secara
geografis, Desa Jimbaran masuk dalam kategori lereng/dataran
tinggi yang berada di sebelah timur dari Gunung Ungaran. Desa
ini memiliki suhu rata-rata 25 derajat celcius.
Desa Jimbaran memiliki Luas daerah secara
keseluruhan yaitu 205 ha, yang digunakan sebagian untuk
persawahan 194,615 ha, ladang 23 ha, dan pemukiman 50,185
ha. Sama halnya dengan desa-desa lain, Desa Jimbaran
memiliki wilayah yang terdiri dari 5 dusun, 7 RW, dan 28 RT.
Desa Jimbaran diuntungkan secara geografis mengingat
posisinya yang strategis terletak diantara jalur penghubung
Bandungan, Ambarawa, dan Sumowono. Posisi strategis
tersebut merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai
modal pembangunan Desa Jimbaran.
Selain terletak pada posisi strategis, Desa Jimbaran juga
memiliki beberapa potensi desa yang merupakan kekuatan

1
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

modal pembangunan desa. Potensi-potensi desa tersebut


terdapat di berbagai bidang, antara lain bidang pertanian,
bidang pengairan, bidang kesenian, bidang keagamaan hingga
bidang perekonomian dan pariwisata. Bidang perekonomian
dan pariwisata menjadi daya tarik tersendiri yang ada di desa
Jimbaran dengan adanya kawasan pemancingan dan rumah
makan. Pasalnya, kawasan ini memungkinkan masyarakat luar
atau dalam Desa Jimbaran untuk memancing ikan sekaligus
mengkonsumsi ikan hasil tangkapannya. Total usaha bidang
pemancingan ini sebanyak 17 unit usaha yang kebanyakan
berada di Dusun Blater Lor. Kawasan ini mampu menjadi
sumber pendapatan bagi masyarakat apabila terdapat
peningkatan jumlah pengunjung setiap hari, dan peningkatan
jumlah penjualan produk pemancingan. Disamping itu, di Desa
Jimbaran juga terdapat pasar yang dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten yang mampu menjadi pendobrak perekonomian
warga Desa Jimbaran, khususnya yang bekerja sebagai
pedagang sayur, ikan, dan semacamnya.
Potensi lain yang memerlukan perhatian oleh
pemerintah Desa Jimbaran adalah keberadaan sampah organik
dan sampah anorganik. Posisi Desa Jimbaran yang dekat
dengan Pasar Jimbaran, memungkinkan desa ini memiliki
produksi sampah yang banyak. Minimnya pengelolaan sampah
dan kurangnya jumlah tempat sampah dapat menjadi salah satu
pemicu rendahnya kebersihan desa. Kesadaran masyarakatpun
perlu ditingkatkan demi tercapainya desa yang bersih dan rapi.

2
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Potensi sampah tersebut bisa diatasi dengan beberapa program


mengenai penanganan sampah, yaitu pembuatan ekobrik,
pembuatan kompos, serta pembuatan paving blok. Program-
program tersebut pada tahun 2019 merupakan program dari
Kuliah Kerja Nyata Alternatif IIB Universitas Negeri
Semarang yang bertempat di Desa Jimbaran.

3
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

SEJARAH DESA JIMBARAN

Pada zaman dahulu, pada masa penjajahan Belanda ada


seorang tokoh yang bernama Mbah Jimbrak. Desa “Jimbaran”
diambil dari nama tokoh tersebut yakni Mbah Jimbrak. Mbah
Jimbrak mengadakan Selametan agar desa Jimbaran tidak
dilalui Belanda dan juga mendirikan sebuah Punden Setaman
di Desa Jimbaran.
Seiring perjalanan waktu, penduduk Desa Jimbaran
yang secara administratif berada di wilayah Desa Jimbaran,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang itu kian
bertambah. Dari semula beberapa rumah, berkembang menjadi
permukiman. Faktor geografis dan kondisi alam di Desa
Jimbaran yang baik menyebabkan desa ini cukup berkembang
pesat. Tanah di Desa Jimbaran juga subur sehingga banyak
warga yang memanfaatkan untuk bercocok tanam. Selain itu
tanah di Desa Jimbaran digunakan untuk pemukiman,
pertanian, perkebunan, pekarangan, dan makam.
Kepala Desa dari zaman didirikannya Desa Jimbaran
antara lain:
1. Merto Sengojosaring dari dusun Krasak
2. Tirto Pioro dari dusun Krasak
3. Siti Eko Ruliana dari dusun Manggung
4. Widodo dari dusun Krasak
5. Slamet Sisworo dari dusun Jimbaran
6. Krismianto dari dusun Blater Lor

4
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

GEOGRAFI DESA JIMBARAN

Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten


Semarang terletak di bagian barat Kabupaten Semarang dimana
secara geografis dibatasi oleh lima Desa/ Kelurahan pada sisi-
sisinya. Disisi barat berbatasan dengan Desa Sidomukti
Kecamatan Bandungan, disisi Timur berbatasan dengan Desa
Poncoruso Kecamatan Bawen, disisi Selatan berbatasan
dengan Desa Duren dan Desa Mlilir Kecamatan Bandungan,
disisi utara berbatasan dengan Desa Pakopen Kecamatan
Bandungan.
Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Luas secara keseluruhan 205 ha, digunakan sebagian
untuk persawahan 194,615 ha, ladang 23 ha, dan pemukiman
50,185 ha. Desa Jimbaran terdiri dari 5 dusun, 7 RW, dan 28
RT. Desa Jimbaran diuntungkan secara geografis mengingat
posisinya yang strategis terletak diantara jalur penghubung
Bandungan, Ambarawa, dan Sumowono. Posisi strategis
tersebut merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai
modal pembangunan Desa.
Ketinggian wilayah Desa Jimbaran berada pada kisaran
antara 700 meter diatas permukaan laut (dpl), wilayah
perbukitan dengan kemiringan sekitar 20 derajat dan
ketinggian terendah berada di Dusun Blater Lor dan tertinggi
di Dusun Krasak.

5
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

PETA DAN BATAS DESA JIMBARAN

PETA DESA JIMBARAN

BATAS DESA JIMBARAN


Secara administrasi, batas Desa Jimbaran sebagai berikut :

Batas Desa/Kecamatan Wilayah


Desa Pakopen Kecamatan Kabupaten
Utara
Bandungan Semarang
Desa Duren dan Desa Mlilir Kabupaten
Selatan
Kecamatan Bandungan Semarang
Desa Poncoruso Kecamatan Kabupaten
Timur
Bawen Semarang
Desa Sidomukti Kecamatan Kabupaten
Barat
Bandungan Semarang

6
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA JIMBARAN

Desa Jimbaran terdiri dari 5 dusun yaitu Dusun Krasak,


Jimbaran, Manggung, Blater Lor dan Blater Kidul, dengan, 7
RW dan 28 RT. Penduduk Desa Jimbaran berjumlah 4.729
orang. Penduduk Desa Jimbaran dapat berdasarkan jenis
kelamin, jumlah kepala keluarga, status perkawinan, tingkat
pendidikan, dan kelompok usia. Berikut merupakan
pengelompokan penduduk Desa Jimbaran:
Data Penduduk Desa Jimbaran
Tahun 2014-2019
Tahun
No. Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah
1 4603 4652 4724 4751 4724 4729
Penduduk
2 Laki-laki 2287 2313 2351 2368 2351 2353
3 Perempuan 2316 2339 2373 2383 2373 2376
Jumlah
Kepala
4 1426 1434 1470 1483 1490 1437
Keluarga
(KK)
Rata-rata
5 Jiwa 2,58 2,54 2,52 2,55 2,42 2,47
Perkeluarga

7
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Data Sebaran Penduduk Desa Jimbaran


Tahun 2014-2019
Tahun
No. Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jimbaran 1315 1322 1348 1357 1347 1344
2 Manggung 651 664 668 674 670 674
3 Krasak 1319 1330 1347 1352 1381 1383
4 Blater Lor 698 706 715 725 718 726
Blater
5 620 630 646 643 608 602
Kidul

8
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

ASPEK KEHIDUPAN DESA JIMBARAN

Aspek Pendidikan
Tempat pendidikan di Desa Jimbaran terbilang banyak
mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Atas. Pendidikan yang dilaksanakan di Desa Jimbaran adalah
Pendidikan umum, seperti Madrasah Ibtidaiyah Sabilul Huda
Jimbaran, Sekolah Dasar Alam Az-Zida Jimbaran, Sekolah
Dasar Negeri Jimbaran 01, Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran,
Madrasah Tsanawiyah Sudirman Jimbaran, SMP Al
Mas’udiyyah Bandungan, dan SMA Al Mas’udiyyah
Bandungan. Sedangkan Pendidikan khusus di Desa Jimbaran,
meliputi Pondok Pesantren Jimbaran Dusun Blater Lor, dan
TPQ di tiap Dusun Desa Jimbaran.
Data Jumlah Pendidikan Umum Desa Jimbaran
No Pendidikan Umum Gedung Guru Murid
1 Kelompok Bermain 4 12 40
2 TK 4 12 80
3 Sekolah Dasar 4 40 605
4 SMTP 3 17 1590
5 SMTA 1 15 90

9
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Data Jumlah Pendidikan Khusus Desa Jimbaran


No Pendidikan Khusus Gedung Guru Murid
1 Pondok Pesantren 5 50 1500
2 Madrasah 4 20 300
3 Sekolah Luar Biasa - - -
Saranan Pendidikan
4 - - -
Non Formal

Aspek Budaya dan Religi


Masyarakat Desa Jimbaran aktif mengikuti pelestarian
budaya seperti karawitan, angklung, reog dan drumblek.
Kesenian karawitan dan angklung sering diadakan latihan pada
hari Rabu dan Sabtu. Sedangkan untuk drumblek sementara
latihannya tidak menentu sama seperti kesenian reog.
Kesenian-kesenian tersebut biasa ditampilkan apabila
masyarakat memiliki hajat, seperti pernikahan, sunatan,
ngunduh mantu, dan lain-lain.
Kehidupan beragama di Desa Jimbaran didominasi oleh
kaum muslim dan nasrani. Mayoritas penduduk di Desa
Jimbaran adalah muslim. Kegiatan yang biasa dilakukan
masyarakat muslim adalah pengajian ibu-ibu masyarakat dan
pengajian bapak-bapak di tiap Rukun Warga (1 Rukun Warga
terdapat 4 Rukun Tetangga). Kaum minoritas seperti Nasrani
juga aktif melaksanakan ibadah di gereja setiap hari minggu.
Di Desa Jimbaran memiliki 2 gereja, salah satunya adalah
Gereja Katolik Bunda Maria Dusun Jimbaran.

10
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Aspek Kesehatan
Untuk menjamin kesehatan di lingkungan Desa
Jimbaran, pemerintah desa melaksanakan kerja bakti yang
djadwalkan satu bulan sekali untuk wilayah Rukun Tetangga
(RT) dan tiga bulan sekali untuk wilayah desa. Tujuan dari
kerja bakti ini adalah untuk membersihkan lingkungan agar
masyarakat terbiasa hidup bersih dan sehat. Selain itu, setiap
dusun di Desa Jimbaran memiliki posko pengobatan. Bentuk
posko yang ada berupa keliling posko pada satu dusun setiap
satu bulan sekali. Namun, fasilitas dan akses kesehatan ke
rumah sakit tidak ditemukan, karena Rumah Sakit Umum
Pemerintah dan Rumah Sakit Umum Swasta tidak terletak di
Desa Jimbaran. Untuk mengatasi ketiadaan rumah sakit, Desa
Jimbaran memiliki puskesmas yang dekat dengan balai desa.

Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi menjadi bagian yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Desa
Jimbaran. Kegiatan ekonomi yang terdapat di Desa Jimbaran
meliputi, kawasan pemancingan di Desa Jimbaran. Kawasan
ini menjadi destinasi wisata bagi pengunjung untuk memancing
dan mengkonsumsi makanan dari ikan hasil tangkapannya.
Kawasan ini mampu menunjang pendapatan penduduk melalui
penjualan ikan. Total usaha bidang pemancingan ini adalah

11
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

sebanyak 17 unit usaha yang kebanyakan berada di dusun


Blater Lor.
Tidak hanya kawasan pemancingan saja, Desa
Jimbaran memiliki Pasar yang diberi nama “Pasar Jimbaran”.
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Jenis transaksi yang dilakukan adalah jual beli bahan pangan
keluarga seperti, sayuran, ikan, kebutuhan dapur, dan lain-lain.
Pasar menjadi pusat perekonomian di Desa Jimbaran karena
banyak dari masyarakat Desa Jimbaran yang menjadi penjual
di Pasar.
Kegiatan ekonomi di Desa Jimbaran dapat dilihat pada
sektor informal, seperti Warung Ndeso Dusun Krasak dan pos
ojek “Sumber Rejeki”. Warung Ndeso ini menjadi penghasilan
bagi pemilik warung karena mengundang pembeli untuk
mengkonsumsi apa yang dijual. Selanjutnya, pos ojek “Sumber
Rejeki” merupakan tempat berkumpulnya para tukang ojek
konvesional untuk menunggu masyarakat yang ingin
menggunakan jasa ojek.

12
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

POTENSI DESA JIMBARAN

Desa Jimbaran memiliki berbagai macam potensi desa


dalam beberapa bidang. Potensi desa tersebut dikelola
langsung oleh pemerintah desa sehingga mampu memberikan
pemasukan kepada kas desa. Potensi desa yang ada di Desa
Jimbaran diantaranya sebagai berikut :
Pertanian
Indonesia merupakan negara agraria, sehingga tidak
mengejutkan bahwa bidang pertanian merupakan salah satu
potensi yang ada di desa-desa. Begitupun dengan Desa
Jimbaran yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan
menjadi salah satu penghasil beras, sayur mayur, palawija dan
beberapa bunga potong. Selain itu, desa Jimbaran merupakan
pelopor pengembangan komoditas buah Kelengkeng dan Alpukat
yang dikembangkan dalam waktu yang lama dan secara turun
temurun.

13
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Pengairan
Mata Air atau Sendang menjadi salah satu tumpuan
warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Mata Air
atau sendang ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam
kehidupan di Desa Jimbaran, karena saat musim kemarau,
sendang dimanfaatkan untuk penyuplai air bersih bagi warga
Desa Jimbaran. Beberapa warga memanfaatkan sendang desa
untuk mencuci maupun mandi dan lain sebagainya. Namun
pada momen tertentu, terdapat sebuah adat dari warga setempat
yaitu semacam acara selametan yakni dengan melakukan
pemotongan hewan kambing di sendang. Setelah itu, daging
kambing dimasak warga dan dimakan bersama. Hal ini
dipercayai sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas nikmat yang diberikan dengan adanya mata air
atau sendang di daerah tersebut.

14
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Kesenian
Kesenian yang ada di desa Jimbaran beragam,
diantaranya rebana, reog, drumblek, karawitan dan kuda
lumping. Kesenian rebana hampir ada di setiap dusun, namun
untuk kesenian jawa di Desa Jimbaran bernama “Ngesti
Tunggal” yang mencakup karawitan, reog, kuda lumping.
Kesenian tersebut sudah ada sejak lama dan sudah tampil di
berbagai acara maupun undangan.

Keagamaan
Terdapat beberapa pondok pesantren dan gereja yang
ada di desa Jimbaran. Hal tersebut menjadikan warga desa
Jimbaran cukup agamis dan memiliki toleransi yang tinggi.
Mayoritas warga beragama islam, namun terdapat pula yang
beragama Kristen.

15
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Warga yang beragama islam, setiap minggunya


mengadakan acara keagamaan misalnya yasinan. Di bulan
maulid, warga mengadakan maulid hampir satu bulan penuh di
rumah warga secara bergantian maupun di masjid. Selain itu,
diadakan pula maulid akbar dengan pengisi acara berupa ulama
besar dan terkenal.

Perekonomian dan Pariwisata


Salah satu potensi unggulan desa Jimbaran yang paling
terkenal adalah pemancingan. Selain menjadi tumpuan
perekonomian warga, pemancingan juga menjadi salah satu
wisata yang banyak diminati oleh wisatawan lokal. Selain itu,
terdapat pula pasar Jimbaran yang menjadi ikonik. Di tempat
ini warga dapat menjual-belikan hasil pertanian yang ada
sehingga keperluan warga dapat tercukupi terutama masalah
pangan. Desa Jimbaran juga memiliki industri rumahan berupa

16
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Tahu Jakarta, Tahu Suharno, Wajik Suharno dan aneka kripik


tahu, tempe dan makan ringan lainnya.

17
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

POTENSI UNGGULAN DESA JIMBARAN

Bab sebelumnya telah dijelaskan beberapa potensi desa


dalam berbagai bidang. Namun, perlu adanya penjabaran dari
berbagai bidang tersebut untuk lebih memperkenalkan potensi
unggulan yang ada di Desa Jimbaran. Berikut merupakan
penjabaran potensi unggulan dari berbagai bidang tersebut:

Tumbuhan Kelengkeng
Kelengkeng (Euphoria Longan) atau yang kini dikenal
dengan Dimocarpus Longan Lour mempunyai banyak nama
sinonim. Tanaman ini diduga berasal dari Myanmar yang
kemudian menyebar ke Cina selatan, Taiwan dan Thailand
Utara, tetapi jenis- jenis liar banyak ditemukan di Kalimantan
Timur dengan nama Buku, Ihaw, Medaru, Kakus atau Mata
Kucing (Rosdianto, 2015).
Tumbuhan kelengkeng di Desa Jimbaran merupakan
salah satu potensi desa yang terus dikembangkan. Tumbuhan
tersebut sudah cukup lama dan kurun waktu terus menerus
dikembangkan, sehingga tumbuhan kelengkeng tidak hanya
ditanam di perkebunan akan tetapi sudah banyak di pekarangan
rumah warga Desa Jimbaran terdapat pohon dari tumbuhan
kelengkeng tersebut. Hal ini menunjukkan tumbuhan
kelengkeng merupakan salah satu komoditas pertanian terbesar
di Desa Jimbaran. Rasanya yang enak menjadikan tumbuhan
kelengkeng banyak diminati untuk dibudidayakan di Desa
Jimbaran, disamping itu dengan berbagai manfaat yang

18
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

terkandung dalam tumbuhan kelengkeng menambah minat


budidaya tumbuhan ini semakin banyak dan meningkat.
Manfaat dari kelengkeng sendiri yaitu memiliki kandungan gizi
yang penting untuk tubuh. Buah kelengkeng mempunyai
kandungan mineral yang kaya akan kalori dan gizi disamping
juga Vitamin C.

Tumbuhan Alpukat
Tanaman alpukat (Persea Americana Mill) merupakan
tanaman buah berupa pohon tahunan yang mulai berbuah
setelah beberapa tahun. Alpukat (Persea Americana Mill)
dikenal dengan berbagai nama lokal antara lain alpuket (Jawa
Barat); alpokat (Jawa Timur/ Jawa Tengah); boah pokat,
jamboo pokat (Batak); advokat, jamboo mentega, jamboo
pooan, pookat (Lampung). Tanaman alpukat (Persea
Americana Mill) berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika
Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18.
Secara resmi tahun 1920-1930, Indonesia telah mengintroduksi
20 varietas alpukat (Persea Americana Mill) dari Amerika
Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-
varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi
masyarakat khususnya di daerah daratan tinggi (Paramawati
dan Dumilah dalam Tambosis, 2019)
Budidaya tumbuhan alpukat di Desa Jimbaran sendiri
sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan secara turun
temurun. Sama seperti tumbuhan kelengkeng, tumbuhan

19
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

alpukat merupakan salah satu komoditas besar pertanian yang


dihasilkan di Desa Jimbaran ini. Apabila kita berjalan-jalan di
beberapa perkebunan, pastinya akan menjumpai tumbuhan satu
ini. Berbagai manfaat dan kandungan yang terdapat di
tumbuhan ini, mulai dari buah sampai batangnya berguna bagi
manusia. Alpukat memiliki banyak fungsi. Bijinya digunakan
dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tak mudah luntur.
Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit
pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada
produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan
hidangan serta menjadi bahan dasar untuk berbagai produk
kosmetik serta kecantikan. Tak hanya itu, daging buah alpukat
juga dapat digunakan untuk mengobati sariawan serta
melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan
untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, sakit
saraf, nyeri lambung, saluran napas yang membengkak serta
mengobati menstruasi yang tak teratur. Bijinya juga dapat
digunakan untuk mengobati sakit gigi serta kencing manis.

Mata Air atau Sendang


Desa Jimbaran memiliki beberapa mata air atau biasa
disebut dengan sendang yang terdapat di hampir tiap dusun.
Sendang merupakan kolam dipegunungan yang airnya berasal
dari mata air yang berada di dalamnya. Keberadaan sendang
biasanya berhubungan dengan mitos, karena mitos merupakan
cerita yang menafsirkan tentang makna hidup berdasarkan

20
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

kejadian masa purba atau lampau. Mitos yang dipercaya oleh


masyarakat setempat tentang asal mula terbentuknya sendang
tersebut.
Sendang di Desa Jimbaran memiliki air yang terbilang
jernih atau bening karena mata airnya selalu mengalir tanpa
henti. Sendang tersebut menjadi sumber air utama Desa
Jimbaran yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk
minum, mandi, mencuci, dan lainnya. Mata air tersebut sangat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Desa Jimbaran, hal ini
dikarenakan salah satunya yaitu air dari sendang tidak pernah
habis walaupun musim kemarau melanda. Ketika ada acara
selametan atau sering disebut juga merdi desa, terdapat sebuah
adat dari warga yakni dengan melakukan pemotongan hewan
kambing di sendang. Setelah itu, daging kambing dimasak
warga dan dimakan bersama. Hal ini dipercayai sebagai ucapan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang
diberikan dengan adanya mata air atau sendang di daerah
tersebut.
Walaupun masyarakat Desa Jimbaran sudah memiliki
kamar mandi di setiap rumah, namun ketika musim kemarau
tiba banyak masyarakat desa yang memanfaatkan air dari
sendang. Ada juga masyarakat yang sudah terbiasa
memanfaatkan air sendang untuk minum sehingga setiap hari
harus mengambil air di sendang untuk memenuhi kebutuhan air
minum. Disamping itu juga masih dimanfaatkan secara

21
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

langsung sebagai tempat mandi oleh masyarakat desa juga


sebagai tempat cuci pakaian maupun semacamnya.

Rebana
Desa Jimbaran merupakan desa dengan keragaman
budaya serta agama di kehidupan sehari-harinya. Beberapa
agama dan kepercayaan saling hidup rukun di Desa Jimbaran,
sehingga dapat dikatakan bahwa Desa Jimbaran merupakan
desa yang Nasionalisme dan Religius. Rebana merupakan
sebuah kesenian tradisional yang bernafaskan Islam di
dalamnya. Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian
yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak
beberapa abad yang lalu. Diperkirakan kesenian rebana masuk
ke Indonesia sejak abad ke 13 bersamaan dengan penyebaran
agama Islam di Indonesia. Kesenian rebana tumbuh,
berkembang serta merupakan bagian dari kehidupan

22
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

masyarakat di nusantara. Di beberapa daerah kesenian rebana


dikenal dengan istilah kesenian hadroh atau kesenian terbang.
Rebana adalah alat musik yang cara memainkannya
dengan cara dipukul menggunakan tangan maupun jari jemari
tangan. Kemudian pengertian lain dari rebana adalah sejenis
gendang/kendang yang berbentuk bundar dan pipih yang
menjadi ciri khas alat musik melayu. Pada umunya rebana
digunakan untuk mengiri musik seperti musik kosidah dan
hadroh. Rebana juga termasuk dalam keluarga perkusi karena
cara memainkannya dipukul seperti perkusi-perkusi lainnya
(Putri, 2017).
Desa Jimbaran di tiap dusunnya memiliki grup atau kelompok
rebana atau yang sering disebut hadroh sendiri. Sebagai contoh
di Dusun Blater Lor yang memiliki grup hadroh dengan nama
hadroh nu name yang biasanya dua minggu sekali tepatnya di
Kamis malam setelah acara yasinan melakukan latihan bersama
di salah satu rumah warga. Grup hadroh di Dusun Blater Lor
ini personilnya merupakan remaja dari karang taruna Blater
Lor atau sering disebut Ikatan Remaja Blater.

23
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Reog
Reog merupakan kesenian khas daerah Ponorogo yang
telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan diwariskan secara
turun-temurun di kalangan masyarakat Ponorogo hingga saat
ini. Kesenian Reog tersebut bagi masyarakat Ponorogo menjadi
kebanggaan dan telah melegenda. Kesenian Reog dikatakan
menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo karena kesenian
Reog lahir dan berkembang dari daerah Ponorogo. Reog
Ponorogo merupakan sebuah seni budaya oleh UNESCO
(United Nation Educational Scientific and Cultural
Organization) ditetapkan sebagai salah satu seni pertunjukan
asli Indonesia (Caturwati, 2007). Kesenian tersebut secara
umum termasuk salah satu kekayaan kebudayaan Jawa yang
sarat dengan nilai-nilai adiluhung (keutamaan).
Zaman sekarang Reog yang merupakan kesenian asli
Ponorogo sudah merambah ke beberapa kota bahkan sampai ke

24
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

pelosok desa di Indonesia khususnya pulau Jawa. Tanpa


terkecuali di Desa Jimbaran yang merupakan desa dengan
keanekaragaman kebudayaan. Reog di Desa Jimbaran memiliki
nama Reog “Ngesti Tunggal” yang memiliki basecamp di
sanggar kesenian Dusun Jimbaran. Reog “Ngesti Tunggal”
biasanya tampil pada festival-festival rakyat yang diadakan
oleh Desa Jimbaran.

Karawitan
Karawitan merupakan salah satu bentuk kesenian yang
ada di Indonesia. Karawitan secara umum adalah kesenian
yang meliputi segala cabang seni yang mengandung unsur
keindahan, halus serta rumit atau ngrawit. Dalam karawitan
terdapat kaidah pokok seperti laras, pathet, teknik, dan irama.
Sistem nilai dan kaidah yang dimiliki karawitan adalah sebagai
bentuk perbedaan dengan budaya yang lain, maka dari itu
karawitan merupakan seni budaya lokal yang memiliki ciri-ciri
khusus.
Karawitan sebagai kesenian multidimensional dan
multidisipliner. Multidimensional dalam kesenian memiliki
hubungan yang erat dengan berbagai potensi yang ada dalam
diri manusia secara utuh. Multidimensi dalam kesenian ada
beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik, kepekaan indrawi,
kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni dan kreatifitas,
kemampuan sosial dan kemampuan estetik (Wahyudi, dkk.,
2017). Bila berbagai potensi dapat dikembangkan secara utuh

25
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

maka akan dapat pula digunakan sebagai bahan untuk memiliki


multi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dalam
memperoleh kebermaknaan hidup. Multidimensi dalam
kesenian ada beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik,
kepekaan indrawi, kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni
dan kreatifitas, kemampuan sosial dan kemampuan estetik.
Ketujuh jenis kecerdasan yang dibangun dalam pendidikan seni
ada dalam karawitan. Selain multidimensi karawitan sebagai
multidisipliner yaitu untuk mengembangkan kemampuan
mengapresiasi dan atau mengeskpresikan diri dengan berbagai
medium seperti rupa, bunyi, gerak, bahasa dan perpaduan.
Kesenian karawitan di Desa Jimbaran merupakan
potensi yang dimiliki oleh desa. Di Desa Jimbaran terdapat dua
sanggar karawitan yang terletak di sanggar budaya Dusun
Jimbaran dan di Waroeng Ndeso Dusun Krasak. Kesenian
karawitan di Desa Jimbaran banyak diminati warga karena
kekhasanya yang membuat menarik. Biasanya kesenian
karawitan diadakan latihan tiap hari Rabu dan Sabtu setiap
minggunya.

26
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Wisata Pemancingan
Wisata pemancingan merupakan potensi desa terbesar
di Desa Jimbaran. Pemancingan merupakan ikon wisata yang
sangat menarik dan digemari wisatawan. Pemancingan menjadi
pilihan wisatawan dalam setiap kunjungan daerah yang
mempunyai potensi wisata. Desa Jimbaran merupakan ikon
wisata pemancingan yang terdapat di Kecamatan Bandungan
karena banyaknya spot pemancingan yang terdapat di desa ini.
Kurang lebih sekitar 17 spot pemancingan yang memanjakan
yang terdapat di desa tersebut. Pemancingan Desa Jimbaran
sudah terkenal oleh khalayak ramai sehingga tidak diragukan
lagu pemasukan kas desa dari adanya potensi desa yang
terbesar ini.
Pemancingan di Desa Jimbaran dipelopori oleh
pemancingan Suharno 1 yang berdiri pertama kali di Desa
Jimbaran. Dilanjutkan dengan berdirinya spot pemancingan

27
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

yang lainnya hingga sekarang mampu menembus angka 17 an


spot pemancingan. Spot pemancingan di Desa Jimbaran juga
dilengkapi oleh tempat makan yang menambah minat
pengunjung untuk bersantai sambil bersantap ria dengan
olahan-olahan ikan yang tentunya lezat di lidah. Pemancingan
di Jimbaran hampir setiap hari ramai pengunjung, apalagi saat
hari sabtu dan minggu atau hari libur nasional. Sebagai contoh
yaitu Pemancingan Joko Tarub 1 yang memiliki pengunjung
banyak di setiap minggunya. Menurut penuturan dari pemilik
Pemancingan Joko Tarub 1, pengunjung yang datang setiap
minggunya mencapai ribuan yang berasal dari berbagai daerah
yang kebetulan sedang berwisata di Bandungan.
Wisata pemancingan Desa Jimbaran dinaungi oleh
organisasi yang bernama “Ngudi Mulyo” yang mengatur
tentang harga-harga ikan sampai iuran untuk pemasukan kas
desa. Dengan adanya banyak wisata pemancingan di Desa
Jimbaran tidak mengherankan apabila pendapatan kas daerah
paling banyak dari potensi desa ini dan mampu membuka
lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Untuk pekerja di
pemancingan sendiri merupakan pekerja dari dalam maupun
luar Desa Jimbaran.

28
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

29
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

POTENSI LAIN DESA JIMBARAN

Desa Jimbaran merupakan desa yang memiliki banyak


potensi, entah itu potensi fisik maupun potensi non-fisik.
Beberapa potensi sudah dijabarkan di bab mengenai potensi
desa sebelum ini. Namun, masih ada potensi lainnya yang harus
dimaksimalkan oleh masyarakat Desa Jimbaran. Potensi ini
nantinya akan memberikan manfaat yang banyak kepada
masyarakat desa maupun kepada desa secara langsung.
Disamping itu juga dapat menjadi percontohan bagi desa yang
lainnya di sekitar Bandungan atau bahkan dalam lingkup lebih
luas.
Potensi lain Desa Jimbaran yang dimaksud yaitu
potensi dari sampah anorganik maupun sampah organik yang
sering menjadi masalah di masyarakat. Desa Jimbaran
memiliki sebuah pasar yang terbilang pasar besar sehingga
memiliki peluang untuk pengadaan sampah yang besar di
setiap harinya. Sampah biasanya dibuang langsung ke tempat
pembuangan yang sudah disediakan, akan tetapi lama
kelamaan tanpa adanya pemanfaatan sampah-sampah tersebut
nantinya akan membentuk gunung sampah yang mampu
merusak pemandangan dan merusak lingkungan sekitar.
Pengelolaan sampah di Desa Jimbaran telah dilakukan
oleh Dusun Krasak melalui bank sampah dan Dusun Blater Lor
dengan pengangkutan sampah setiap hari Senin dan Kamis oleh
ikatan pemuda Dusun Blater Lor. Sedangkan untuk Dusun

30
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

lainnya, pengelolaan sampah berakhir di Tempat Pembuangan


Sementara (TPS) di Pasar Jimbaran. Masyarakat Desa
Jimbaran belum memanfaatkan sampah menjadi barang yang
bermanfaat dan bernilai ekonomis. Pengelolaan sampah yang
lebih baik seharusnya dapat dilakukan oleh Dusun Blater Lor,
karena memiliki ikatan remaja Dusun yang masih aktif dan
adanya lahan untuk TPS. Namun sayangnya, pengelolaan
sampah hanya sebatas pengangkutan sampah yang berkahir di
TPS. Hal tersebut menjadi dilema, karena masyarakat belum
melakukan pemilahan sampah antara sampah plastik dan
nonplastik, ditambah lagi masyarakat Blater Lor belum
melakukan pengelolaan sampah menjadi barang atau produk
yang bermanfaat. Fokus utama terletak pada pemanfaatan
sampah plastik, karena sampah plastik memiliki dampak serius
bagi masyarakat. Konsumsi berlebih pada plastik
mengakibatkan jumlah sampah sampah plastik yang besar.
Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi (nonbiodegradable). Plastik
diperkirakan membutuhkan waktu hingga 100 hingga 500
tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Dimulai dengan adanya Kuliah Kerja Nyata Alternatif
IIB Universitas Negeri Semarang di Desa Jimbaran, membuka
mindset masyarakat Jimbaran untuk memaksimalkan potensi
sampah yang ada di desa tersebut. Fokus dari KKN tersebut
yaitu pengelolaan terhadap sampah yang dianggap sebagai
momok yang menakutkan bagi kehidupan di masa mendatang.

31
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

KKN tersebut memiliki tiga program kerja unggulan yaitu


pembuatan ekobrik, pembuatan kompos, serta pembuatan
paving blok dari sampah anorganik maupun sampah organik.
Ekobrik dari botol plastik dan sampah plastik
Ekobrik adalah pengolahan sampah plastik menjadi
material ramah lingkungan. Hal ini merupakan upaya untuk
mengurangi menumpuknya sampah plastik. Ekobrik,
meminimalisir sampah dengan menggunakan media botol
plastik bekas yang diisi dengan sampah anorganik sampai keras
dan padat. Material ramah lingkungan tersebut dibuat dengan
memasukkan dan memadatkan sampah plastik yang sudah
bersih dan kering ke dalam botol plastik bekas serta
menggunakan tongkat kecil untuk memadatkan sampah plastik
ke botol tersebut. Ekobrik menjadi salah satu solusi
permasalahan sampah plastik dengan cara mendaur ulang
sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Plastik perlu dilenyapkan atau disimpan di tempat yang
tepat. Plastik merupakan racun bagi lingkungan, sehingga perlu
menyelamatkan plastik dari takdirnya sebagai racun. Media
botol-botol bekas awet hingga 300-500 tahun jika terhindar
dari sinar matahari. Ketika dikemas rapat, botol-botol ini dapat
menjadi brick atau bata luar biasa yang dapat digunakan
berulang kali untuk membangun. Inilah yang disebut dengan
ekobrik. Ekobrik dirancang untuk digunakan berulang kali.
Maka, saat kita membuat ekobrik, bayangkan penggunaan
berikutnya. Saat kita membangun dengan ekobrik, bayangkan

32
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

juga nasibnya di kemudian hari. Untuk itu, ekobrik memiliki


siklus yang berkesinambungan. Membuat ekobrik adalah
pekerjaan yang butuh waktu lama dan usaha keras. Tapi justru
disinilah seninya, ini saat-saat penting dan berharga untuk
merenung, berkhayal, dan membayangkan. Untuk itu, ekobrik
cocok diterapkan untuk membuat benda yang menarik. Bata-
bata ekobrik akan bertahan sangat lama. Bata-bata ini akan
menjadi kapsul waktu yang dapat ditemukan oleh anak-anak
kita nanti.
Membuat ekobrik itu mudah, namun ada langkah-
langkah penting yang perlu diperhatikan. Berikut merupakan
langkah-langkah pembuatannya:
1. Siapkan berbagai macam plastik baik plastik kresek,
kemasan, sedotal, dll. Pastikan semuanya kering, tidak
mengandung air sama sekali.
2. Pilih botol plastik (misalnya kemasan air mineral). Akan
lebih ideal jika kita membuat ecobrick bersama komunitas
dengan bekas botol minuman bermerk sama sehingga jika
kita akan memanfaatkan ecobrick tersebut untuk outdoor
project (misalnya dibuat bangku taman) akan lebih mudah
karena sudah seragam.
3. Siapkan tongkat kecil untuk mendorong plastik ke dalam
botol. Pilih tongkat kecil yang paling nyaman, misalnya
terbuat dari kayu atau bambu. Ukurannya pun bisa
menyesuaikan dengan tinggi botol.

33
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

4. Pastikan tidak ada logam, kertas, gelas, dan plastik bio-


degradable (plastik yang bisa terurai). Keempat macam
barang tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan
lain.
5. Mulailah dengan menambahkan plastik berwarna. Plastik
berwarna ini akan memberikan warna yang artistik saat
ecobrick ‘dibangun’. Tambahkan plastik berwarna sekitar
1-2cm. Selanjutnya, masukkan plastik sesuka hati.
6. Mulailah untuk mendorong plastik-plastik tersebut dengan
tongkat kecil. Pastikan benar-benar mampat tetapi jagan
terlalu keras karena jika terlalu keras akan merusak botol
plastik dan sampah plastik kembali berhamburan. Tak apa-
apa karena itu tandanya botol plastik tersebut kurang kuat.
Carilah botol yang lebih kuat dan buat ecobrick lagi.
Terus isikan plastik, dan untuk plastik yang terlalu besar
bisa kita gunting menjadi potongan kecil terlebih dahulu.
Lalu saat sampai di tengah, pilihlah palstik yang terang
(putih misalnya) agar kita bisa membubuhkan nama dan
data di ecobrick yang telah dibuat tersebut.
7. Timbanglah ecobrick yang telah dibuat. Rata-rata untuk
botol 600ml adalah 200gr dan 500gram untuk botol 1,5l.
8. Susun menjadi benda yang sudah didesain.

34
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Kompos dari daun kering


Kompos adalah bahan organik yang dibusukkan pada
suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan, diatur
kelembapannya dengan menyiram air bila terlalu kering.
Dalam proses pembuatannya, dibantu oleh MOL (Mikro
Organisme Lokal) untuk mempercepat proses pembuatannya.
Berikut adalah tahapan dalam membuat pupuk kompos:
Alat dan Bahan yang digunakan:
a. Daun
b. Bioaktivator/EM 4 (Efektif Mikroorganisme 4)
c. Air
d. Kotoran hewan (kambing)
e. Mesin pencacah atau manual
f. Mesin pengayak atau manual
g. Sekop
h. Gembor
i. Bak pengomposan

35
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Cara membuatnya:
1. Siapkan alat dan bahan pengomposan.
2. Cacah daun menjadi bagian lebih kecil menggunakan
mesin pencacah atau manual.
3. Setelah itu timbang dengan perbandingan 3 : 2 , misal 3 kg
daun dengan 2 kg kotoran kambing.
4. Diaduk hingga rata.
5. Siapkan 2 tutup EM 4 kemudian dicampur dengan satu
gembor air sekitar 7 liter.
6. Siramkan ke adukan kompos dan kotoran hewan hingga
merata sambil diaduk dan diratakan.
7. Siram jangan terlalu banyak atau jangan sampai air terlalu
basah atau sampai kondisi lembab saja.
8. Setelah itu masukan ke dalam bak pengomposan selama
dua minggu.
9. Setiap dua hari sekali kompos dikeluarkan dan diaduk
kembali sambil disiram dengan larutan EM 4 lagi.
10. Setelah dua minggu, kompos dikeluarkan dan dimasukan
ke dalam mesin pengayak atau manual.
11. Kompos yang halus sudah layak digunakan sesuai standar
pupuk, sedangkan pilahan yang masih agak kasar
dimasukan kembali ke dalam bak pengomposan (bisa
dijadikan campuran daun baru yang akan dikomposkan).

36
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

Paving blok dari sampah plastik


Paving blok merupakan inovasi dari kerajinan tangan
yang menggunakan sampah anorganik sebagai bahan utama.
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah Tong bekas digunakan
untuk wadah memasak oli bekas dan sampah plastik, tongkat
besi digunakan untuk mengaduk campuran oli bekas dan
sampah plastik saat di masak, tungku untuk dudukan padasaat
proses pemasakan, papan dan selang digunakan untuk menutup
bagian atas dari tong supaya uapnya tidak langsung menuju
udara bebas.
Proses pembuatan kerajinan paving blok adalah sebagai
berikut.
1. Tuangkan oli bekas ke dalam tong yang diletakkan di atas
tungku perapian. Rebus hingga oli bekas mendidih.
2. Masukkan sampah plastik ke dalam oli yang mendidih.
Tunggu hingga sampah plastik hancur.

37
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

3. Masukkan pasir ke dalam adonan oli bekas dan plastik


hingga campur merata (adonan kasar).
4. Tunggu hingga 15-20 menit hingg adonan menjadi adonan
halus.
5. Tuangkan adonan ke dalam pencetak paving.
6. Masukkan cetakan ke dalam ember yan berisi air,
tujuannya untuk melepaskan adonan paving dari cetakan.
Semua kegiatan pembuatan paving blok akan
menghasilkan udara yang tidak sedap. Oleh karena itu,
dibutukan selang yang diletakkan pada penutup tong. Selang
tersebut diarahkan ke ember. Tujuannya supaya udara
pembakaran plastik dan oli bekas masuk ke dalam air.

38
MENGULIK POTENSI DESA JIMBARAN

DAFTAR PUSTAKA
Caturwati, E. 2007. Tari di Latar Sunda. Bandung: STSI
Bandung.

Putri, L. I. 2017. Eksplorasi Etnomatematika Kesenian Rebana


sebagai Sumber Belajar Matematika pada Jenjang MI.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 4(1): 21-31.

Rosdianto, A. 2015. Peran Kelompok Tani dan Prospek


Pengembangan Agribisnis Komoditas Kelengkeng di
Desa Gunungsari Kecamatan Umbulsari. Skripsi.
Program S1 Agribisnis Universitas Jember. Jember.

Tambosis, E. B. 2019. Perbedaan Efektifitas Ekstrak Daun


Seledri dan Buah Alpukat Terhadap Perubahan Kadar
Kolesterol Total pada Tikus Putih Jantan (Rattus
norvegicus strain wistar) dengan Hiperkolesterolemia.
Skripsi. Program S1 Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.

Wahyudi, dkk. 2017. Pengaruh Ekstrakurikuler Karawitan


Terhadap Sikap Kebersamaan Siswa di SDN
Jombatan 3 Jombang. Jurnal Pinus 3(1): 60-68.

39

Anda mungkin juga menyukai