Teks Eksposisi
dan Biografi
Penulis:
Dra. Elina Syarif, M.Pd.
Hari Wibowo, S.S., M.Pd.
Penyunting:
Aji Septiaji, M. Pd.
Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
iv
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
Paket unit satu disusun sebagai kumpulan sumber bahan ajar alternatif bagi
guru yang tersusun atas Unit Teks Eksposisi dan Unit Teks Biografi. Melalui
bahan bacaan pada paket unit tersebut diharapkan guru mendapatkan
tambahan pengetahuan untuk mengajarkan materi tersebut ke peserta
didiknya sesuai capaian kompetensi dasar (KD), terutama dalam memfasilitasi
kemampuan bernalar peserta didik.
Selain itu, unit-unit ini juga aplikatif bagi guru dan peserta didik agar dapat
menerapkan dasar-dasar pengetahuan elastisitas dan benda tegar dalam
kehidupan sehari-hari.
Paket Teks Eksposisi dan Unit Teks Biografi terdiri dari komponenen penting
dalam dalam setiap unitnya yaitu kompetensi dasar, perumusan indikator
pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN,
aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan bacaan,
pengembangan penilaian, kesimpulan dan umpan balik.
LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
i
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
TEKS EKPOSISI
Penulis:
Dra. Elina Syarif, M.Pd.
Penyunting:
Aji Septiaji, M. Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Halaman
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
6
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
PENDAHULUAN
Pada unit ini dibahas menganai teks eksposisi . Ada empat kompetensi dasar
(KD) yang akan dipelajari. KD tersebut mengacu pada permendikbud nomor
37 tahun 2018 yaitu: (1) KD 3.3 Mengidentifikasi (permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan rekomensdasi) teks eksposisi yang dengar dan
atau dibaca. (2)KD 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi. Secara lisan dan tulisan (3)
KD 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks (4) KD 4.6 Mengontruksi
teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomensdasi), struktur dan kebahasaan.
IPK kunci merupakan kompetensi minimal yang terdapat dalam KD. Indikator
pendukung merupakan indikator yang perlu dikuasai peserta didik sebelum
mampu memahami indikator kunci. IPK pendukung membantu peserta didik
dalam memahami indikator kunci. Indikator pengayaan merupakan indikator
yang dirumuskan melebihi tuntutan standar minimal kompetensi dasar.
Indikator ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan dan mengayakan potensi peserta didik.
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Melengkapi unit ini, maka disajikan pula lembar kerja peserta didik (LKPD).
LKPD merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah
peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.
LKPD tersebut dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi
yang telah dirumuskan.
8
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Tabel 1 Target KD
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Teks Eksposisi
Teks eksposisi sangat dekat dengan kehidupan kita. Dalam percakapan sehari-
hari sering dijumpai teks eksposisi. Ketika menyampaikan uraian atau
informasi yang di dalamnya terdapat pendapat pribadi dengan tujuan untuk
menyakinkan orang, berarti sedang menyajikan atau menyampaikan sebuah
teks eksposisi.
Hampir setiap hari kita membaca beragam informasi melalui media massa,
seperti internet, surat kabar atau majalah. Media massa, sebagai sumber
informasi tersebut menjadi kebutuhan di era milineum ini. Informasi yang
melesat begitu cepat setiap waktu, menjadikan media massa tersebut menjadi
sumber informasi yang penting. Informasi-informasi tersebut disajikan
melalui berbagai macam jenis teks, salah satunya teks eksposisi.
12
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Selain di media massa, teks eksposisi sangat dekat dengan kehidupan kita.
Dalam percakapan sehari-hari pun sebenarnya terdapat teks eksposisi. Ketika
menyampaikan uraian atau informasi yang di dalamnya terdapat pendapat
pribadi dengan tujuan untuk menyakinkan orang, berarti sedang menyajikan
atau menyampaikan sebuah teks eksposisi. Selain itu, saat berdiskusi
seseorang akan menyampaikan gagasan atau pendapat yang disertai dengan
alasan-alasan dan contoh yang meyakinkan teman diskusi, maka hal itu adalah
teks eskposisi pula.
Menyajikan gagasan tersebut digunakan melalui teks eksposisi. Gagasan
tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang
tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau
pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia
bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi
permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan
ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya.
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Lingkungan hijau yang saat ini sulit didapatkan di kota-kota besar, ternyata
benar-benar memberikan efek kesehatan yang baik untuk tubuh.
14
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Hubungan antara lingkungan hijau dan masalah jantung ini juga tetap sama
bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor lain seperti usia, jenis
kelamin, etnis, status merokok, kemiskinan, dan kedekatan dengan polusi
udara.
Peneliti lalu menyimpulkan ruangan hijau merupakan salah satu cara untuk
mengurangi penyakit jantung. "Itu berarti interaksi yang sering dengan alam,
mungkin menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung,"
ucap Bhatnagar. Ahli kesehatan lingkungan Annemarie Hirsch menilai
lingkungan hijau mampu mendorong warga untuk memiliki aktivitas fisik.
Lingkungan hijau juga meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polutan.
"Ruang hijau juga dapat meningkatkan kehidupan sosial, faktor yang dikaitkan
dengan kesehatan dan kesejahteraan, dengan memfasilitasi interaksi dengan
tetangga," kata Hirsch mengomentari hasil penelitian ini.
Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190102114428-255-
357897/studi-tinggal-di-lingkungan-hijau-buat-anda-lebih-sehat
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal Ujian Nasonal (UN) maupun Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) yang berkaitan atau berkesesuian dengan materi
teks eksposisi. Soal-soal tersebut terdapat pada soal UN-USBN pada tiga tahun
terakhir.
Soal-soal pada bagian ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi pendidik dan
peserta dalam mempelajari dan mengembangkan soal-soal yang berkaitan
dengan teks eksposisi, sehingga pemahaman dan pengetahuan pendidik dan
peserta didik terhadap soal-soal ujian semakin baik.
NO SOAL TAHUN
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
E. 5
Identifiaksi
Level Kognitif Penalaran (L3)
Penggalan teks ekpososi berupa kalimat-kalimat
Diketahui dalam paragraf. Pada paragraf memiliki kalimat
yang berisi fakta.
Ditanyakan Kalimat yang berisis fakta
Materi yang
Menganalisis teks eksposisi
dibutuhkan
NO SOAL TAHUN
Bacalah dengan cermat paragraf berikut!
Telinga masyarakat sudah akrab dengan tiga nama
komedian Betawi, yakni Mpok Nori, Mandra,
Omaswati. Mereka adalalah tiga dari sekian banyak
seniman Betawi yang terus menjaga kesenian budaya
dengan ciri khas ondel-ondel sehingga wajanlah kalau
2 mereka menjadi buah bibir. 2017
18
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Pernahkah Saudara membaca teks eksposisi di media massa? Apa saja yang
diungkapkan dalam teks tersebut? Teks ilmiah populer termasuk teks
eksposisi. Apakah teks eksposisi tersebut? Bagaimana mengidentifikasi,
mengembangkan isi, menganalisis struktur dan kebahasaan, dan
mengonstruksikan teks eksposisi.
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Inti
Stimulation (pemberian rangsangan)
1. Pendidik menayangkan video tentang lingkungan yang rusak akibat banjir
dapat diunduh pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=sMpKesmjgv4
2. Peserta didik bertanya jawab tentang isi video yang ditampilkan.
Pertanyaan diarahkan pada apa yang disaksikan, apa penyebabnya,
bagaimana mengatasinya, apa saja fakta dan pendapat yang tersaji dalam
video tersebut. Setiap peserta didik difasilitasi untuk mengajukan pendapat
dengan alasan dan bukti yang mendukung.
3. Pendidik meminta peserta didik menemukan hubungan antara video yang
disaksikan tersebut dengan teks yang akan dipelajari.
4. Pendidik memberikan resume untuk memperjelas hubungan video
tersebut dengan teks eksposisi yang akan dipelajari.
5. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks
berkaitan dengan teks eksposisi yang diajukan oleh pendidik:
a. Apakah yang kalian ketahui tentang teks eksposisi ?
b. Dimana kita dapat menenemukan teks eksposisi ?
c. Topik apa saja yang biasa kita temui dalam teks eksposisi?
d. Pentingkah teks eksposisi dalam kehidupan? Mengapa?
20
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Verification (pembuktian)
1. Setiap kelompok bergantian secara berpasangan mepresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. Presentasi dilakukan di tempat pemajangan
karya.
2. Kelompok lain mencatat hal-hal yang penting, lalu mengajukan petanyaan
dan saran kepada kelompok penyaji.
3. Kelompok penyaji memberikan tanggapan dan sanggahan secara
berkelompok. Seluruh anggota kelompok berkontribusi menjawab
pertanyaan dari kelompomk lain.
4. Secara individu peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompok,
baik presentasi kelompoknya maupun hasil presentasi kelompok lain.
Untuk melengkapi data yang diperlukan, peserta didik berkeliling
mengamati dan mencermati hasil kerja kelompoknya yang dipajang.
Secara berkelompok peserta didik mengedit hasil pekerjaannya
berdasarkan masukan dari teman-temannya.
5. Pendidik memberikan penguatan-penguatan dan resume kecil terhadap
semua persoalan yang didiskusikan.
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Penutup
1. Pendidik dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang
mengidentifikasi dan mengembangkan isi teks eksposisi.
2. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
3. Pendidik menyampaikan tugas membaca materi untuk pertemuan
selanjutnya yaitu menganalisis struktur dan kebahasaan serta
mengkosntruksi teks eksposisi dengan memperhatikan isi, struktur dan
kebahasaan.
4. Peserta didik mengakhiri kegiatan pelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur dan mengucapkan terima kasih kepada pendidik.
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik mengucapkan salam dan bersama-sama berdoa sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik atau dengan materi
sebelumnya.
3. Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan garis besar
kegiatan pembelajaran.
24
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Kegiatan Inti
Stimulation (pemberian rangsangan)
1. Pendidik memberikan stimulus berupa uraian singkat tentang “Bijak dalam
Media Sosial”.
2. Beberapa peserta didik diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai
“Media Sosial”. Misalnya media sosial mempunyai dampak positif atau
malah sebaliknya. Hal itu tergantung pada kita sebagai pelaku dalam arus
globalisasi. Bijaklah dalam bermedia, maka media tersebut akan
memberikan fungsi baik yang sebenarnya kita sesuai yang butuhkan.
3. Pendidik membagikan model teks eksposisi, tentang media sosial (atau
teks lain)
4. Peserta didik mendiskusikan teks berdasarkan pertanyaan pancingan,
misalnya: Apakah jenis teks yang dibahas tadi? Mengapa? Apa saja unsur
kebahasaannya?
5. Peserta didik mencermati penjelasan pendidik bahwa hal yang
didiskusikan tersebut berupa teks eksposisi, cirinya memaparkan gagasan,
ide dengan data yang mendukung bertujuan menginformasikan,
menghibur, atau meyakinkan pembaca atau pendengar.
6. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks
berkaitan dengan teks eksposisi yang diajukan oleh pendidik:
a. Kalian tentu sudah memahami pengertian teks eksposisi dari pelajaran
yang lalu. Apa sajakah hal yang mengonstruksi atau membangun teks
eksposisi tersebut?
b. Bagaimana struktur dan kebahasaannya?
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
belum dipahami.
26
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Verification (pembuktian)
1. Setiap kelompok bergantian secara berpasangan mepresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. Presentasi dilakukan dengan melakukan
kunjungan ke kolompok lain. Misalnya kelompok 1 ke kelompok 2
kelompok 3 ke kelompok 4 dan seterusnya. Kelompok yang dikunjungi
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya berupa identifikasi
struktur teks dan unsur kebahasaan teks eksposisi artikel ilmiah populer
di kelompoknya masing-masing
2. Kelompok lain mencatat hal-hal yang penting, lalu mengajukan minimal
satu petanyaan dan saran kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
memberikan tanggapan dan sanggahan secara berkelompok.
3. Secara individu peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompok,
baik presentasi kelompoknya maupun hasil presentasi kelompok lain.
4. Beberapa pasang kelompok membentuk kelompok baru beranggotakan 8
orang. Setiap kelompok membuat bahan presentasi berupa PPT. Isi materi
28
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
PTT adalah paparan hasil diskusi mengenai struktur teks dan unsur
kebahasaan.
5. Setiap kelompok bergantian mempresentasikan bahan tayang yang telah
mereka buat melalui LCD. Kelompok lain memberikan masukan-masukan,
sanggahan dan kritikan.
6. Pendidik memberikan penguatan-penguatan dan resume kecil terhadap
semua persoalan yang didiskusikan.
7. Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan mengenai identifikasi
struktur teks dan unsur kebahasaan kepada kepada pendidik.
8. Beberapa kelompok membacakan teks eksposisi artikel ilmiah populer
yang mereka tulis.
9. Peserta didik lain memberikan kritikan, saran, masukan terhadap teks
eksposisi yang ditulis. Kritik, saran, dan masukan difokuskan pada
struktur teks dan unsur kebahasaan yang merupakan ciri teks eksposisi.
10. Peserta didik mengumpulkan karya teks eksposisi ilmiah populer kepada
pendidik, selanjutnya pendidik menilai dan menyeleksi beberapa naskah
yang layak untuk diterbitkan di majalah dinding atau bahkan mengirim ke
media massa, baik cetak maupun elektronik. Selain itu, pendidik dapat
meramunya menjadi buku kumpulan teks eksposisi artikel ilmiah populer
dan dicetak atau dibuat dalam bentuk e-book.
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Penutup
1. Pendidik dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang
mengidentifikasi struktur teks dan kaidah kebahassan dan mengonstruksi
teks eksposisi.
2. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan.
3. Pendidik menyampaikan tugas memperkaya kemampuan menyajikan ide
ke dalam teks eksposisi artikel ilmiah populer dengan memberikan tugas
menulis artikel ilmiah populer dengan tema kondisi sosial yang terjadi
dalam masyarakat.
4. Peserta didik mengakhiri kegiatan pelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan YME dan mengucapkan terima kasih kepada
pendidik.
30
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Beberapa tahun ke belakang ini dunia sedang mengalami kenaikan suhu yang
cukup parah.
Pemanasan global tersebut terjadi karena banyaknya gas karbondioksida di
atmosfer bumi. Gas kabondioksida tersebut berasal dari asap pabrik, atau dari
kendaraan bermotor. Apabila kita melihat sekitar pasti banyak sekali pabrik-
pabrik yang beroperasi yang menimbulkan gas karbondioksida.
Ini masih di negara kita, coba banyak yang apa yang terjadi di negara industri?
Negara industri pasti memiliki pabrik yang lebih banyak. Coba bayangkan,
sebanyak apa kira-kira gas karbondioksida yang berasal dari kegiatan
tersebut. Negara-negara industri tersebut seharusnya mengatasi
karbondioksida yang dikeluarkan akibat aktivitas dari pabrik-pabrik.
Parahnya lagi, hutan-hutan di dunia yang seharusnya dapat sedikit membantu
mengurangi gas karbondioksida yang akan di bumi tidak dapat menjalankan
perannya dengan baik. Hal tersebut karena banyak pohon di hutan yang
ditebang. Selain penebangan pohon di hutan, beberapa kasus yang terjadi di
Indonesia, yaitu pengalihan fungsi hutan, dari hutan yang berfungsi sebagai
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
hutan lindung dialih fungsikan menjadi hutan konservasi. Hal tersebut tentu
saja dapat memperburuk keadaan bumi.
32
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong
plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah ini dibentangkan maka,
dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Setiap tahun,
sekitar 500 miliar hingga satu triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia.
Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya dan
lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di
seluruh dunia setiap tahunnya.
Kantong plastik juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim utama di mana
sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan
gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12
juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat
tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA),
sampah plastik juga mengeluarkan gas rumah kaca.
Saat ini berbagai negara di dunia mulai melarang dan merespon bahaya
penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda yang sudah secara resmi
melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah negara lain juga mulai
mengurangi penggunaan kantong plastik di antaranya Filipina, Australia,
Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark,
Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Singapura, sejak April 2007 telah berlangsung kampanye "Bring Your Own Bag"
(bawa langsung kantong Anda sendiri), digelar oleh The National Environment
Agency (NEA). Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-
undang (RUU) mengatasi kantong plastik dan reaksi yang telah disiapkan antara
lain pelarangan penggunaan tas plastik di departement store. Para pembeli akan
dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi
produksi tas plastik. Berbagai alasan itulah yang mendorong Beni Chandra
memulai perlawanan terhadap limbah plastik di Indonesia. Baginya bahaya plastik
harus disulap menjadi sesuatu yang mendatangkan lebih banyak berkah.
Sumber:https://money.kompas.com/read/2010/10/17/15020598/Inilah.Bahaya.Kanton
g.Plastik.-8?page=2
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO Unsur Isi
1 Permasalahan
2 Argumentasi
3 Pengetahuan
4 Rekomendasi
34
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
2 Argumentasi
3 Argumentasi
4 Rekomendasi
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
36
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
pun jadi mengetahui hal-hal yang berbau informasi dari media sosial itu
sendiri.
Setiap orang bebas berekspresi. Bahkan sebagian besar dari ekspresi mereka
adalah sebuah informasi. Bedanya, informasi yang beredar di media sosial
hanya diibaratkan sebagai permukaannya saja. Contoh kecilnya adalah
seseorang yang memposting gambar suatu daerah yang sedang terkena
bencana alam, dengan caption atau keterangan seadanya. Hal tersebut dapat
memunculkan multitafsir bagi para pembacanya. Sayangnya, kaum milenial
seakan hanya ingin sekedar tahu tanpa menelusuri lebih dalam. Hal ini yang
menjadi media sosial sebagai media yang mudah untuk menyebarkan
kebohongan atau hoaks. Sebagian besar pembaca tidak menindak lanjuti
informasi yang telah dibacanya, sehingga kebohongan pun menjadi berita
yang mudah dipercaya oleh kaum pengguna media sosial itu sendiri. Dengan
demikian, media sosial dijadikan sebagai sarana kejahatan bagi oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.
Apabila saat ini kita hidup di generasi milenial yang memiliki karakter sebagai
pembaca yang pasif, bagaimana kita mendapatkan informasi yang baik, yang
dapat berguna meningkatkan wawasan dan edukasi bagi diri kita
sendiri? Tentunya, meski saat ini kita dimudahkan dalam hal apapun termasuk
dalam mendapatkan informasi, kita harus memiliki sikap yang bijak serta pola
berpikir kritis, agar kita mampu menyaring informasi mana saja yang memiliki
nilai positif, dan membuang informasi yang dianggap tidak layak untuk kita
konsumsi.
Maka dari itu, semua kemudahan yang telah kita terima tak hanya sekedar
disyukuri dan dinikmati begitu saja. Karena kemudahan tersebut bisa
memiliki dampak positif atau malah sebaliknya. Hal itu tergantung pada kita
sebagai lakon dari arus globalisasi. Bijaklah dalam bermedia, maka media
tersebut akan memberikan fungsi baik yang sebenarnya kita
butuhkan. (sumber:https://www.ayobandung.com/read/2018/10/31/39942/
bijak-menggunakan-media-sosial-di-era-milenial).
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
38
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
LKPD 2.1 Menganalisis Struktur Teks Eksposisi berjudul Bijak dalam Media
Sosial dengan mengisis tabel berikut
Tesis/pernyataan
1
pendapat
2 Argumentasi
3 Penegasan ulang
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
Peserta dapat:
• Merancang teks eksposisi dengan memperhatikan ( permasalahn,
argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi). Struktur dan kebahasan.
• Mengonstruksi teks eksposisi dengan memperhatikan ( permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi). Struktur dan kebahasan.
Petunjuk
1. Kerjakanlah tugas secara berpasangan dengan teman sebangku!
2. Dikusikanlah tema atau topik yang akan dituliskan (pilih salah satu:
lingkungan dan keragaman budaya)!
3. Susunlah kerangka eks eksposisi yang akan kalian tulis. Sepakatilah
kerangka yang akan kalian kembangkan!
4. Setelah kerangka selesai, kembangkanlah kerangka karangan tersebut
menjadi teks yang utuh. Penulisan tek eksposisi dilakukan secara individu.
42
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Topik
Judul
•
Tesis
•
Rangkaian Argumen •
Penegasan Kembali
A.
b. Kembangkanlah kerangka tulisan teks eksposisi artikel ilmiah populer
B. utuh. Perhatikanlah struktur teks dan unsur
tersebut menjadi tulisan yang
kebahasaanya!
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
44
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
C. Bahan Bacaan
Sama seperti teks pada umumnya, teks eksposisi memiliki beberapa ciri-ciri
umum teks eksposisi. Ciri-ciri ini digunakan untuk membedakan dan
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
46
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
48
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Struktur Kalimat
Daerah aliran sungai di Indonesia kini telah banyak
yang mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan
pada daerah aliran sungai meliputi kerusakan pada
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penegasan ulang pendapat dampak yang buruk bagi lingkungan. Aliran sungai
yang tercemar limbah bukan saja mengakibatkan
rusaknya ekosistem sungai, namun akan membawa
masalah serius pula pada berbagai sektor
kehidupan masyarakat.
a. Unsur kebahasaan
Teks eksposisi harus memenuhi unsur dan kaidah kebahasaan tertentu. Jika
dicermati teks berjudul Dampak Kerusakan Daerah Aliran Sungai di atas,
maka akan tampak unsur kebahasaan sebagai berikut.
1) Bahasa baku
Teks eksposisi ditulis dengan bahasa baku dan penulisan yang terarah.
Pemilihan kata dalam teks eksposisi pun harus disesuaikan dengan
target pembaca.
Selain itu, hindari penggunaan istilah yang kurang familiar agar tidak
menyulitkan pembaca untuk mendapatkan informasi dari teks.
2) Kata Leksikal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 805) Leksikal adalah
berkaitan dengan kata; berkaitan dengan leksem; berkaitan dengan
50
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
kosa kata. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Makna Leksikal adalah
makna yang berkaitan dengan kata, leksem, ataupun kosakata.
3) Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun
abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari
bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun
nomina turunan. Nomina dasar contohnya: gambar, meja, rumah, pisau.
Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
4) Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses,
atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi
sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua,
yaitu :
(1) Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi,
pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
(2) Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan
bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi,
komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang,
memukul-mukul, makan-makan, cuci muka,
mempertanggungjawabkan, dll.
b. Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya indah, lunak, lebar, luas,
negatif, positif, keruh, dingin, jelek, dan lain-lain.
c. Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa
keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-,
dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai,
berdiskusi, dan lain-lain.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
d. Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan
menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat
yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat.
Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks
sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
Konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya
dapat digunakan bersamaan untuk menata argumentasi dengan cara
mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau
sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan
informasi asal-muasal suatu peristiwa atau kejadian dan efek yang
ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan seperti pada
kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan digunakan untuk
mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya.
Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks
eksposisi :
(1) Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan
(2) Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal
(3) Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk
(4) Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana,
(5) Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
(6) Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
(7) Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
(8) Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian
52
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
a. Menentukan topik
Menentukan tema dalam penulisan teks eksposisi agar dapat fokus pada
isi tulisan. Menentukan topik tulisan memiliki rambu-rambu tertentu.
Adapun rambu tersebut adalah:
1) Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat
bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana
suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
2) Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
b. Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya
yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang
diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari
buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara
langsung.
c. Membuat kerangka karangan
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
54
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Pada bagain ini diuraikan contoh pembahasan soal Ujian Nasional yang
dicantumkan pada bagian soal-soal UN/USBN. Terdapat empat buah soal yang
berkaitan dengan teks eksposisi. Penyebaran level konitifnya pada L2 dan L3.
Dikategorikan sebagai soal HOTS.
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci Jawaban A
Pembahasan
Fakta adalah hal atau keadaan yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi. Fakta bersifat objektif. Setiap orang akan
memiliki kesamaan dalam pengamatan suatu fakta. Sebuah fakta mempunyai
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kebenaran mutlak dan tida bisa dibantah. Kejadian yang bisa diterima oleh
akal sehat atau nalar tertentu saja disebut fakta.
Dalam penggunaannya fakta memiliki dua sifat yaitu fakta yang bersifat umum
dan fakta yang bersifat khusus. Fakta umum yaitu fakta/ keadaan/ peristiwa
yang dapat ditemukan atau terjadi secara umum, atau sudah merupakan
kelaziman, dan fakta bersifat khusus yaitu fakta/ keadaan/ peristiwa yang
ditemukan atau terjadi secara khusus atau keadaan tertentu saja.
Pada soal tersebut hanya terdapat satu kalimat yang mengandung fakta, yaitu
kalimat pertama :” Rencana penyelamatan lingkungan sudah dilakukan di
Stockholm pada tahun 1972 dan dalam konferensi PBB di Bali akhir 2007
mengenai perubahan ikiim”. Kalimat ini merupakan jenis fakta khusus. Opsi
lainnaya pada soal tersebut, seluruhnya merupakan opini atau pendapat dari
penulis saja.
56
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Dengan kata lain, ungkapan merupakan sebuah frasa idiomatik yang terbentuk
dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata
pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru. Dikarenakan ungkapan
terbentuk dari gabungan kata–kata yang berbeda, maka untuk mengetahui
makna ungkapan tersebut perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang
menyertainya. Hal ini dikarenakan gabungan kata tersebut memiliki makna
yang berbeda. Jadi berdasarkan konteks kalimat pada soal, dapat dipahami
bahwa makna ungkapan “buah bibir” adalah menjadi bahan pembicaraan
orang , Karena adalah artis betawi yang dikenal oleh masyarakat luas.
Pembahasan
Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang
sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan
sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam
suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut
dengan kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Pada soal tersebut terdapat lima kalimat yang mengandung kta-kata baku,
namun tidak semua kata dalam kalimat tesebut adalah kata baku. Pada kalimat
kelima terdapat kata nafas. Sesuai dengan KBBI dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, kata tersebut tidakbaku. Bentuk baku dari kata nafas adalah napas.
Jadi jawaban yang tepat adalah E, kalimat kelima.
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
58
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
Teknik penulisan soal HOTS secara umum sama dengan teknik penulisan soal-
soal biasa tetapi karena peserta didik diuji pada proses analisis, evaluasi, dan
mencipta, maka pada soal harus ada komponen yang dapat dianalisis,
dievaluasi dan dicipta. Komponen ini di dalam soal dikenal dengan istilah
stimulus.
Berikut ini adalah contoh pengembangan soal HOTS dari kompetensi dasar
pada teks eksposisi.
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KISI-KISI SOAL
60
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
URAIAN
62
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aspek Skor
A. Mengidentifikasi permasalahan.
• Mengidentifikasi permasalahan dengan tepat. 4
• Mengidentifikasi permasalahan dengan kurang tepat. 3
• Mengidentifikasi permasalahan dengan tidak tepat. 2
B. Mengidentifikasi permasalahan.
• Mengidentifikasi argumentasi dengan tepat. 4
• Mengidentifikasi argumentasi dengan kurang tepat. 3
• Mengidentifikasi argumentasi dengan tidak tepat. 2
C. Mengidentifikasi permasalahan.
• Mengidentifikasi pengetahuan dengan tepat. 4
• Mengidentifikasi pengetahuan dengan kurang tepat. 3
• Mngidentifikasi pengetahuan dengan tidak tepat. 2
D. Mengidentifikasi permasalahan.
• Mengidentifikasi rekomendasi dengan tepat. 4
• Mengidentifikasi rekomendasi dengan kurang tepat. 3
• Mengidentifikasi rekomendasi dengan tidak tepat. 2
64
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
URAIAN
66
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pedoman Penskoran
Indikator Skor
Menelaah ciri kebahasaan teks dengan tepat dan lengkap 6
Menelaah ciri kebahasaan teks secara tepat dan tidak 5
lengkap
Skor Perolehan
NILAI : --------------------------- X 100
68
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
KESIMPULAN
Secara umum pembelajaran pada subunit ini dapat disimpulkan bahwa teks
eksposisi merupakan salah satu teks yang penting dipelajari peserta didik.
Kemampuan memahami dan menyajikan teks eksposisi akan sangat berguna
bagi kehidupan peserta didik untuk memahami memahami informasi yang
disajikan dalam sebuah artikel ilmiah populer sehingga menambah
pengetahuan mereka. Selain itu, mereka juga dapat menyajikan pendapatnya
dalam bentuk tulisan teks eksposisi dan dapat mempublikasikannya di media
massa. Dalam mengambangkan kemampuan peserta didik dalam memahami
teks eksposisi perlu dirancang aktivitas pembelajaran yang kreatif dan
menarik. Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah discovery
learning. Aktivas pembelajaran dikembangkan berdasarkan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari pada kelas X Sekolah Menegah
Atas Kejuruan Peningkatan kompetensi pembelajaran dikembangkan
berbasis HOTS.
Selain itu, diperlukan pula bahan bacaan yang dapat membantu pendidik dan
peserta didik dalam memperkaya bahan bacaan, sehingga dapat lebih mudah
mempelajari teks eksposisi .
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
1. Hal-hal apa sajakah yang sudah Saudara pahami pada subunit ini?
2. Masih adakah hal atau materi pada subunit ini yang belum Saudara pahami,
apa saja itu? Jelaskan mengapa?
4. Menurut Saudara, bagian manakah yang sulit dikuasai oleh peserta didik,
bagaiman cara megatasinya?
70
Unit Pembelajaran
TEKS EKSPOSISI
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
72
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Teks Biografi
Penulis:
Hari Wibowo, S.S., M.Pd.
Penyunting:
Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Halaman
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
76
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Halaman
78
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
PENDAHULUAN
Unit ini berisi tentang paparan teks biografi, mulai dari contoh, pengertian,
karakteristik, struktur teks, dan aspek makna dan kebahasaan teks biografi.
Teks biografi terdapat di kelas X Kurikulum 2013 SMA/SMK yang sudah
disesuaikan dengan Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Di dalamnya terdapat
empat KD meliputi kegiatan menilai dan mengungkapkan kembali hal yang
dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca
secara tertulis, menganalisis aspek makna dan kebahasaan serta menceritakan
kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis. Keempat kompetensi
tergambar pula di dalam model-model pelatihan yang akan Saudara lakukan
di dalam unit ini.
Aktivitas pada unit ini melibatkan peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berorientasi High Order
Thingking Skils (HOTS), untuk mencapai keterampilan abad ke-21. Bahan
bacaan yang terdapat pada unit ini sesuai dengan kompetensi dasar yang ada
pada tema yang dipilih dalam Kurikulum 2013. Dalam unit ini juga disediakan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan oleh guru sebagai
referensi untuk memberikan pengayaan pembelajaran di kelas.
Di dalam unit ini kami sajikan pula sejumlah soal UN yang relevan dengan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang muncul dalam tiga terakhir UN
(Tahun 2016, 2017, 2018); disertai dengan langkah-langkah pembahasannya.
Dengan model-model soal tersebut, Saudara diharapkan dapat memprediksi
kemungkinan soal jenis teks biografi yang mungkin muncul pada UN tahun
berikutnya. Beberapa contoh soal HOTS yang tersaji di bagian akhir unit ini
juga dapat Saudara jadikan sebagai bahan latihan para peserta didik di dalam
penyelesaian soal UN tersebut. Tentu saja soal-soal tersebut harus perlu
dikembangkan kembali oleh Saudara berdasarkan kisi-kisi UN terakhir.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penulis
80
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
3.14 Menilai hal yang dapat 1. Menilai hal yang dapat diteladani
diteladani dari teks biografi dari teks biografi
4.14 Mengungkapkan kembali hal- 1. Mengungkapkan kembali hal-hal
hal yang dapat diteladani dari yang dapat diteladani dari tokoh
tokoh yang terdapat dalam yang terdapat dalam teks biografi
teks biografi yang dibaca yang dibaca secara tertulis
secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna 1. Menganalisis aspek makna dalam
dan kebahasaan dalam teks teks biografi
biografi
2. Menganalisis aspek kebahasaan
dalam teks biografi
4.15 Menceritakan kembali isi teks 1. Menceritakan kembali isi teks
biografi baik lisan maupun biografi baik lisan maupun tulis.
tulis.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
82
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
84
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
A. Tokoh-tokoh Dunia
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
B. Tokoh-tokoh Nasional
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
88
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Banyak sekali keuntungan dan manfaat bagi Saudara jika membaca teks
biografi tentang tokoh tersebut. Saudara bisa menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang bisa anda peroleh dengan membaca teks biografi tentang
seorang tokoh.
Biografi ini menceritakan seorang tokoh yang inspiratif dan sangat menarik
untuk di baca. Karena di balik kesuksesan seseorang pastinya akan ada latar
belakang yang mendasari kesuksesan tersebut. Ada keuntungan dan manfaat
membaca teks biografi tokoh yang dapat anda ketahui sebagai berikut :
1) Menginspirasi dan Menjadi Teladan
Keuntungan dan Manfaat Membaca Teks Biografi Tokoh yang pertama
menginspirasi dan menjadi teladan. Dengan membaca kisah – kisah perjalanan
hidup seseorang serta mengetahui makna hidup yang sesungguhnya.
Membaca Teks Biografi TokohHal hal yang positif dalam kisah tokoh tersebut
dapat di jadikan sebagai inspirasi dan teladan bagi kita. Biasanya banyak sekali
contoh perbuatan, sikap dan lain lain yang bisa di jadikan teladan yang di
selipkan di dalamnya.
2) Menjadi Optimis dan Semangat
Keuntungan dan Manfaat Membaca Teks Biografi Tokoh yang kedua, dapat
mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang optimis dan semangat.
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Nah, jika anda sering membaca biografi tentang tokoh – tokoh anda bisa
belajar optimis dalam menjalani kehidupan. Keuntungan membaca biografi ini
dapat menularkan jiwa yang optimis serta semangat. Anda bisa melihat
biografi tokoh terkenal di buku-buku seperti kisah – kisah perjuangan
pahlawan, atau kisah tenang perjalanan hidup seseorang.
3) Usaha dan Kerja Keras Pasti Akan Membuahkan Hasil
Keuntungan dan Manfaat Membaca Teks Biografi Tokoh yang ketiga
mengajarkan kita bahwa Usaha dan Kerja Keras Pasti Akan Membuahkan
Hasil. Dalam kisah biografi tokoh pastinya ada usaha dan kerja keras yang di
lakukan oleh tokoh tersebut.
Di dalam kehidupan seseorang pastinya akan merasakan titik terendah dalam
hidupnya. Dari kisah seseorang pastinya dia akan berusaha untuk tetap
bangkit dari masalah yang sedang ia hadapi.
4) Menjadi Percaya Diri
Keuntungan selanjutnya tentunya bisa meningkatkan rasa percaya diri anda.
Karena dari anda membaca biografi tentang kisah tokoh, kita akan
mendapatkan ilmu dari tokoh tokoh tersebut.
Para pembaca juga mengajarkan jika setiap orang memiliki perjalanan hidup
yang berbeda – beda. Contohnya tentang kisah pengusaha yang sukses, kita
akan tahu bagaimana dia bisa mencapai kesuksesannya.
5) Mempelajari Kehidupan Tokoh
Manfaat dan keuntungan berikutnya jika anda membaca biografi tokoh,
otomatis kita juga akan ikut melihat perjalanan di balik kisah hidup sang
tokoh.
Mengetahui perjalanan seseorang adalah hal yang menarik dan seru untuk di
baca. Kita bisa mengetahui suka dan duka yang di alami oleh sang tokoh. Anda
bisa melihat pengalaman – pengalaman pahit yang di alami sang tokoh untuk
mencapai kesuksesannya.
90
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal UN unit Teks Biografi pada kelas X Kompetensi Dasar
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi; 3.15 Menganalisis
aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi (Permendikbud Nomor 37,
2018). Soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana berlatih bagi
peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal ini juga dapat menjadi
acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang sejenis pada unit teks
prosedur.
A. Soal UN 2015/2016
NO SOAL TAHUN
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Soal UN 2016/2017
NO SOAL TAHUN
92
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
C. Soal UN 2017/2018
NO SOAL TAHUN
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level
Penalaran
Kognitif
Indikator 3.14.1 Menemukan hal yang dapat diteladani dari teks
yang
biografi
bersesuaian
94
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
menilai keteladanan dan mengungkapkan kembali teks biografi. Aktivitas ini
menggunakan model pembelajaran penemuan dengan langkah-langkah
berikut.
96
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
3) Peserta membaca teks biografi yang tersedia di LKPD 1.1 nomor 1 dan
atau contoh lain dari berbagai referensi untuk menjelaskan pengertian,
karakteristik, struktur teks, dan kebahasaan teks biografi.
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
e. Pembuktian (Verification)
1) Peserta saling menukarkan hasil kerjanya dengan kelompok lain, lalu
saling menelaah dan menanggapinya
2) Peserta didik bekerja sama memperbaiki hasil diskusi berdasarkan
tanggapan/masukan/saran dari kelompok lain.
98
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. LKPD 1.1. Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi
Setelah mengerjakan LKPD 1.1 peserta didik diharapkan dapat menilai hal
yang dapat diteladani dari teks biografi.
Petunjuk Kegiatan
1) Bentuk beberapa kelompok yang beranggotakan 5 orang.
2) Tiap kelompok bertugas membaca dua teks biografi.
3) Tiap kelompok mendiskusikan pengertian dan karakteristik teks
biografi tersebut.
100
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sultan Hasanuddin salah satu pahlawan dari Indonesia yang sangat kental
dengan keberaniannya dalam membela bangsa ini dan mayoritas dari kita pun
mengenal beliau dengan sebutan "Ayam jantan dari Timur".
Beliau adalah sosok seorang pahlawan yang jasanya tidak akan pernah
dilupakan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah mengenal beliau. Kita
mengenal Hasanuddin pun melalui pendidikan kita saat di sekolah.
Sultan Malikussaid selaku ayah dari Sultan Hasanuddin diangkat menjadi Raja
Gowa ke-15 pada tanggal 15 Juni 1639 setelah menggantikan Sultan
Alauddin, yang bukan lain adalah kakek dari Sultan Hasanuddin.
Pengangkatan ayahnya menjadi Raja Gowa dilakukan ketika Hasanuddin
masih berumur 8 tahun.
102
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Bantuan dari tentara luar yang membantu para kompeni akhirnya berhasil
menembus Benteng Sombaopu yang merupakan benteng terkuat yang ada di
Kerajaan Gowa pada tanggal 12 Juni 1669.
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selepas 1 tahun Sultan Hasanuddin turun tahta dari Raja Gowa, pada tanggal
12 Juni 1670, pada usia 39 tahun, Hasanuddin menghembuskan nafasnya yang
terakhir, kemudan beliau dimakamkan di suatu bukit di pemakaman orang-
orang yang pernah menjabat sebagai raja di Kerajaan Gowa di dalam Benteng
Kale Gowa di Kampung Tamalate.
Sebagai seorang pahlawan nasional yang memiliki andil yang sangat besar
bagi Indonesia khususnya wilayah timur, kita sebaiknya untuk menghormati
dan menghargai segala sesuatu hal baik yang telah dilakukan oleh Sultan
Hasanuddin semasa hidupnya untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
Sultan Hasanuddin diangkat sebagai pahlawan nasional pada tanggal 6
November 1973 berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973.
(Sumber:http://www.biografipedia.com/2017/07/biografi-sultan-hasanuddin-ayam-
jantan.html)
104
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
2. Dian sastrowardoyo
Dian Sastro atau Dian Sastrowardoyo, sebuah nama perempuan yang tidak
asing lagi di telinga kita. Salah satu perempuan hebat yang berasal Indonesia
ini memiliki karier yang begitu bagus.
Namanya mulai populer disaat dirinya menjadi salah satu pemain dalam film
yang memukau ditahun 2001 dengan judul Pasir Berbisik, yang disutradari
Nan Achnas.
Dalam film Pasir Berbisik, Dian Sastro memerankan peran seorang gadis muda
yang gidup disebuah perkampungan miskin dekat wilayah pantai bersama
Ibunya.
Dian Sastrowardoyo lahir pada tanggal 16 Marer 1982 di Jakarta, Indonesia.
Lahir dari pasangan Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo, Ayahnya. Dan Dewi
Parwati Setyorini, Ibunya.
Kehidupan Pribadi Dian Sastro
Dian Sastro memiliki hubungan keluarga dengan tokoh pergerakan nasional,
yang bernama Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo dan seorang penyair yang
bernama Subagio Sastrowardoyo, dimana mereka berdua merupakan kakak
dari kakek Dian Sastro.
Perihal pendidikan, Dian Sastro merupakan sosok perempuan yang pintar. Dia
mengawali pendidikannya di TK Don Bosco kemudian lanjut di SD Strada Van
Lith II.
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Setelah lulus SD, Dian melanjutkan di SMP Vincentius Otista, kemudian lanjut
di SMA Tarakanita 1.
Setelah tamat SMA, Dian berkuliah di Universitas Indonesia dengan
mengambil Jurusan Filsafat yang lulus pada tahun 2007, kemudian dia
melanjutkan ke jenjang pasca sarjana (Magister) di Manajemen Keuangan
Universitas Indonesia yang lulus sebagai predikat cum laude ditahun 2014.
Karier Dian Sastro
Tahun 1996, merupakan awal karier dari Dian Sastro di dunia hiburan, diawal
kariernya tersebut, Dian berhasil menjadi juara pertama di ajang Gadis Sampul
yang diadakan oleh Majalah Gadis.
Gadis Sampul itu ajang pemilihan model remaja yang diselenggarakan oleh
Majalah Gadis yang sudah diadakan sejak tahun 1987.
Dian Sastro baru mulai bermain film pada tahun 2000, dia bermain dalam film
yang berjudul Bintang Jatuh, karya dari Rudi Sujarwo, namun film tersebut
tidak ditayangkan di bioskop. Berselang satu tahun kemudian, Dian kembali
bermain film, dengan judul Pasir Berbisik, yang dimana dari film inilah
namanya mulai populer.
Bersama dengan film Pasir Berbisik, Dian Sastro dianugerahi pemeran wanita
terbaik dalam acara Festival Film Internasional Singapura tahun 2002 dan
Festival Film Asia di Deauville, Perancis tahun 2002.
Ditahun 2002, Dian Sastro bermain dalam film Ada Apa dengan Cinta ?, dimana
dalam film tersebut, dia disebut sebagai ikon kebangkitan film nasional.
Film Ada Apa dengan Cinta sesuai dengan namanya ya, film ini sebuah film
romantis karta Rudi Soedjarwo yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan
Dian Sastrowardoyo.
Dalam film Ada Apa dengan Cinta ini, Dian berhasil meraih penghargaan
sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang Piala Citra Festival Film
Indonesia 2004.
Catatan Film yang Pernah Dimainkan oleh Dian Sastro
Berikut ini film-film yang pernah dimainkan oleh Dian Sastro, yang bisa kalian
baca dibawah ini :
1) Pasir Berbisik (Tahun 2001)Ada Apa dengan Cinta ? (Tahun 2002)
2) Puteri Gunung Ledang (Tahun 2004)
3) Banyu Biru (Tahun 2005)
4) Ungu Violet (Tahun 2005)
106
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
108
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Raden Dewi Sartika adalah seorang tokoh wanita pelopor pendidikan yang ada di
Indonesia. Ia berjuang keras dalam mewujudkan pendidikan yang layak bagi kaum
wanita pada saat itu, yang di mana pada saat itu wanita masih belum mendapatkan
pendidikan yang layak sehingga menyebabkan kaum wanita pada saat itu sering
dipandang remeh oleh kaum laki-laki yang berpendidikan tinggi.
Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember di Bandung, Jawa Barat. Orang tuanya
berasal dari priyayi Sunda, yang bernama Raden Somanagara dan Raden Ayu
Rajapermas. Ayahnya merupakan pejuang kemerdekaan pada masa itu. Kedua orang
tuanya bersikeras untuk menyekolahkannya Sartika di Sekolah Belanda walaupun hal
tersebut bertentangan dengan budaya adat pada waktu itu.
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
yang merupakan kakak dari ibunya, yang bernama Arya yang pada saat itu menjabat
sebagai Patih di Cicalengka. Ia diasuh oleh pamannya lantaran ayahnya meninggal
dunia dan juga ibunya yang telah diasingkan ke Ternate.
Dewi Sartika mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda dari
pamannya. Ia juga berwawasan kebudayaan Barat yang didapatkannya dari seorang
nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda. Ia menunjukkan potensinya dalam
dunia pendidikan saat masih kecil. Hal tersebut didukung oleh kegemarannya yang
sering memperagakan praktik yang ia terima di sekolah, belajar membaca-menulis,
dan bahasa Belanda, yang ia ajarkan kepada anak-anak pembantu di kepatihan, ia
melakukannya sambil bermain di belakang gedung kepatihan. Sederhana saja, alat
yang ia gunakan adalah papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting yang
dijadikannya sebagai alat bantu belajar.
Anak-anak pembantu yang ada di Kepatihan mampu untuk membaca, menulis
beberapa kata dalam bahasa Belanda yang membuat masyarakat di Cicalengka
gempar. Masyarakat di sana kaget karena pada waktu itu belum ada anak (anak
rakyat jelata) yang mempunyai kemampuan seperti itu. Mereka memiliki
kemampuan tersebut karena diajari oleh Dewi Sartika.
Saat remaja, Dewi Sartika kembali ke Bandung dan tinggal bersama ibunya. Ia
semakin yakin untuk mewujudkan cita-citanya selama ini, yaitu mendirikan sebuah
sekolah yang bertujuan untuk memajukan pendidikan untuk kaum wanita. Cita-
citanya tersebut sejalan dengan cita-cita yang dimiliki oleh pamannya. Namun cita-
citanya tersebut sulit untuk diwujudkan karena hukum adat pada saat itu yang
mengekang kaum wanita untuk berpendidikan.
Kegigihan dalam berusaha tidak akan pernah menghianati, hasilnya Dewi Sartika
berhasil mendidirikan sebuah sekolah yang dikhususkan untuk kaum wanita. Materi
yang ia ajarkan masih sedikit hanya meliputi: merenda, memasak, jahit-menjahit,
membaca, menulis, yang bertujuan untuk membuat wanita mempunyai keterampilan.
Pada tanggal 16 Januari 1904, setelah berkonsultasi dengan Bupati R.A.A
Martanagara, Dewi Sartika membuka sebuah sekolah yang bernama Sakola
Istri (Sekolah Perempuan) pertama yang ada di Hindia-Belanda. Sakolah Istri yang
bertempat di ruangan pendopo kabupaten Bandung, ia dibantu oleh dua saudara
sepupunya, yaitu Ny. Poerwa dan Nyi.Oewid dalam mengajar. Murid angkatan
pertamanya terdiri dari 20 orang.
Pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga membuatnya pindah lokasi
ke Jalan Ciguariang, Kebon cau. Tempat ini dibeli oleh Dewi Sartika dengan uang
tabungannya dan bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Tahun 1906, Dewi
Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawati. Suaminya juga seorang
guru di sekolah Karang Pamualang, yang saat itu merupakan sekolah Latihan Guru.
Dari pernikahan tersebut mereka memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan
Ketua Umum BIVB, sebuah klub sepak bola yang merupakan cikal bakal dari Persib
Bandung.
Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa
Sakola Istri, yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita
yang sama dengan Dewi Sartika. Lulusan pertama dari Sakola Istri, yaitu pada tahun
1909.
Pada tahun 1912, sudah berdiri sembilan Sakola Istri di setengah dari seuruh kota-
kota kabupaten Pasundan. Tahun 1914, Sakola Istri berganti nama menjadi Sakola
Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten wilayah
Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri hanya tinggal 3/4. Pada tahun
110
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
1920 seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri. Sakola Istri
juga didirikan di Bukittinggi, yang didirikan oleh Encik Rama Saleh.
Pada bulan September 1929, tepat saat Sakola Kautamaan Istri berusia 25 tahun,
Dewi Sartika mengadakan peringatan atas pendirian sekolah tersebut dan juga pada
saat itu Sakola Kautamaan Istri berganti nama menjadi Sakola Raden Dewi. Atas
dedikasinya dalam bidang ini, ia dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-
Belanda.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 di Tasikmalaya.
Dimakamkan di pemakamanan Cigagadon Desa Rahayu Kecamatan Cincem. Tiga
tahun kemudian di makamkan kembai di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di
Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.
Dedikasinya dalam mencerdaskan bangsa dan perjuangannya dalam pendidikan di
Indonesia. Ia diberi gelar kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Gelar kehormatan tersebut diberikan pada tanggal 1 Desember 1966. (Sumber:
http://www.biografipedia.com/2015/12/biografi-dewi-sartika.html).
1 kata hubung
2 rujukan kata
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
112
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
C. Bahan Bacaan
1. Pengertian
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
114
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
116
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Biografi berasal bahasa Yunani, yaitu dari kata bios yang berarti hidup, dan
graphien yang berarti tulis. Yang ditulis adalah riwayat hidup seseorang,
riwayat hidup umumnya mengemukakakan sifat termasuk prestasi istimewa
seseorang. (Kamaruddin, 2002:160)
Pendapat lain, Teks biografi merupakan teks riwayat hidup seseorang atau
tokoh yang ditulis oleh orang lain. Riwayat hidup umumnya mengemukakan
sifat termasuk prestasi istimewa seseorang. Akan tetapi, jika riwayat hidup
seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut, hasilnya disebut autobiografi
(Kemendikbud, 2004:37).
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Karakteristik
Sebagaimanan teks yang lain, teks biografi juga memiliki karakteristik yang
dapat dilihat, ciri-ciri, tujuan, fungsi, manfaat, dan jenis-jenis teks biografi.
Ciri-ciri teks biografi sebagai berikut.
a) Teks biografi harus membawa suatu informasi berlandaskan kenyataan
118
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
tersebut.
Dari biografi dapat bermanfaat sebagai panutan bagi pembaca, memuat
informasi berdasarkan fakta pada tokoh, memuat sebuah fakta pengalaman
hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah, mengetahui dan memahami
karakter orang lain dan banyak belajar tentang orang lain melalui tokoh-tokoh
lain.
Kegunaan mempelajari teks biografi adalah sebagai berikut.
1) Dapat menumbuhkan kesadaran pembaca bahwa prestasi besar harus
dapat diraih melalui usaha keras. Selain usaha, prestasi besar dapat juga
diraih dengan cara menumbuhkan keterampilan dari latihan yang
dilakukan. Ketenaran nama agar dapat dikenal oleh orang lain, harus
dimulai dari bawah dan secara bertahap, karena segala sesuatu tidak
diperoleh secara instan. Dengan menyadari hal tersebut, pembaca dapat
memperoleh manfaat, bahwa tidak sepenuhnya, kita harus
menggantungkan diri pada faktor keturunan maupun pada nasib yang
baik.
2) Pembaca dapat mencontoh semua kebaikan dari tokoh yang dituliskan
dalam biografi. Kebaikan tersebut dapat berwujud prestasi, karya
besarnya, jasa, dan pengorbanan yang dilakukan.
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Struktur Teks
Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi. Oleh karena itu, struktur teks
biografi juga sama dengan teks cerita ulang lainnya seperti cerpen dan hikayat
yaitu orientasi, kejadian penting, reorientasi (kemendikbud, 2015:215).
Bagian orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang
akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/pembaca. Informasi yang
dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
Dari penjelasan struktur di atas, dapat dibuatkan bagan struktur teks biografi, yaitu:
Orientasi atau
Struktur Teks
Setting
Biografi
Kejadian Penting
Reorientasi
122
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
a. Teks Biografi 1
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
124
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Dari contoh teks biografi di atas, perhatikan analisis struktur dari teks biografi
berikut!
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
126
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
128
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
4. Kebahasaan
Teks biografi memiliki unsur kebahasaan atau ciri bahasa seperti halnya jenis-
jenis teks yang lain. Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan
yang dominan(Kemendikbud, 2015:235)
a) Menggunakan pronomina (kata ganti) orang ketiga tunggal ia atau dia
atau beliau. Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan
nama tokoh atau panggilan tokoh.
Contoh:
Chairul Tanjung merupakan seorang pengusaha sukses dalam berbisnis
ia memiliki beberapa cara agar bisnis yang ia kelola menjadi lebih baik
dan tentunya sukses.
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Di samping kaidah kebahasaan di atas, teks biografi memiliki kaidah yang lain,
seperti menggunakan kata kerja transitif dan instransitif.
130
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seseorang yang di tulis oleh orang
lain. Biografi berisi paparan hidup seorang tokoh dari kecil hingga tua.
Bahkan, tokoh tersebut meninggal dunia.semua jasa, hasil karya, dan segala
kegiatan yang dituliskan atau dilakukan seorang tokoh juga dijelaskan dalam
buku biografi.
132
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Setelah mencermati dan mencari hal-hal yang terpuji dan patut diteladani, kita
bisa menentukan keteladanan tokohnya melalui gambaran yang disajikan oleh
penulis. Jadi bisa disimpulkan bahwa pada kutipan di atas karakter tokoh
Mahatma Gandhi yang dapat diteladani antara lain tidak suka kekerasan dan
memiliki tekad yang kuat sehingga berhasil memerdekakan India.
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Berikut ini contoh soal-soal yang berkaitan dengan materi teks biografi. Soal-
soal ini dicantumkan agar dapat menjadi bahan bagi pendidik dan peserta
didik dalam mempelajari dan mengembangkan soal-soal yang berkaitan
dengan teks biografi
SOAL UN 2015/2016
Bacalah kutipan teks biografi berikut!
134
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
Pembahasan
SOAL UN 2016/2017
Cermati Kutipan Biografi!
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan
SOAL UN 2017/2018
Cermati Kutipan Biografi!
13. Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven
Digoel (papua). Desember 1935, Kapten Wiarda, Pengganti van Labgen,
memberitahukan bahwa tempat pengasingan Hatta dan Sjahrir dipindah ke
Bandaneira. Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka
bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di
Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk
setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam sejarah,
tata buku, politik, dan lain-lain.
Hal yang dapat diteladani dari tokoh Hatta dalam kutipan tersebut adalah...
A. Bersama kawan-kawan pergi ke Tanah Merah
B. Pindah dari Boven ke Bandaneira Januari 1936
C. Bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo di Bandaneira
136
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh soal di bawah ini sudah termasuk soal HOTS karena sudah level 3 (level
Penalaran).
Disajikan 3 L3 Uraian
kutipanteks
biografi,
siswa dapat
menganalisi
s aspek
kebahasaan
teks biografi
138
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
140
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
142
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
(Sumber:http://www.biografipedia.com/2015/08/biografi-chairul-
tanjung-si-anak-singkong.html)
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
144
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
KESIMPULAN
Dalam unit ini dibahas empat kompetensi, yaitu 3.14 Menilai hal yang dapat
diteladani dari teks biografi, 4.14 Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara
tertulis, 3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi,
4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis. Agar
pencapaian tujuan maksimal, pada unit ini dikembangkan dua aktivitas, yaitu
(1) menilai keteladanan dan mengungkapkan kembali teks biografi dan (2)
menganalisis aspek makna dan kebahasaan dan menceritakan kembali teks
biografi.
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada setiap aktivitas terdapat juga lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
dapat membantu memberikan pengalaman pembelajaran tentang menilai
keteladanan, menganalisis aspek makna dan kebahasaan, mengungkapkan
kembali, menceritakan kembali teks biografi. Pada unit ini juga disajikan
pengembangan penilaian. Para guru diharapkan mampu mengembangkan
soal HOTS sesuai dengan KD, IPK, materi yang disajikan.
146
Unit Pembelajaran 2
Teks Biografi
UMPAN BALIK
1. Apakah manfaat yang Bapak dan Ibu peroleh dalam menilai keteladanan
tokoh dalam teks biografi ketika pembelajaran di kelas?
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Apakah manfaat yang Bapak dan Ibu peroleh dalam menganalisis aspek
makna dan kebahasaan teks biografi ketika pembelajaran di kelas?
4. Bagaimana cara Bapak dan Ibu dalam menceritakan kembali teks biografi
ketika pembelajaran di kelas?
5. Apakah masalah yang Bapak dan Ibu hadapi selama melaksanakan kegiatan
pembelajaran teks biografi? Bagaimana cara Bapak dan Ibu untuk
mengatasi hal tersebut?
148
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
PENUTUP
Saudara perlu memahami unit-unit dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit
perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut oleh Saudara bersama rekan sejawat
guru Bahasa Indonesia lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) di MGMP masing-masing. Kajian semua komponen unit
pembelajaran yang disajikan perlu dilakukan, sehingga dapat Saudara
mendapatkan gambaran teknis mengenai cara mengimplementasikan di kelas.
Selain itu, diharapkan dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang
mungkin akan dihadapi.
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
152
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Devi, Popy Kamalia. 2018. Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill”
Dalam pembelajaran. Bandung: PPPP4TK IPA.
Hadi, Samsul. 2017. Contoh Teks Biografi RA Kartini Lengkap. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2019 pukul 15.24 Tautan:
http://www.seocontoh.web.id/2017/09/contoh-teks-biografi-ra-
kartini-lengkap.html
Hasjim, Nafron dan Amran Tasai. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Waluyo, Budi. 2018. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas VIII SMP. Solo:
Tiga Serangkai.
154
Paket Unit Pembelajaran
Teks Ekspoisi dan Biografi
Sumber lain:
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN
No Aspek Skor
156