Anda di halaman 1dari 8

Beberapa Istilah Kunci

dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Mulai versi PPSI 1975 , KTSP 2006 dan TEFL

(Dirangkum dari berbagai sumber PPSI dan TEFL)

Tujuan:
Rangkuman ini disusun untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam penyamaan persepsi tentang istilah-istilah/konsep dasar penyusunan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk materi PPG, perkuliahan TEFL, dan pelatihan guru.

Manfaat:
Pemahaman tentang perkembangan penggunaan istilah kunci ini diharapkan dapat memudahkan para pengajar (guru, dosen, trainer) dan
mahasiswa dalam memahami hakikat konsep pengembangan RPP untuk menghindari kebingungan dalam implementasinya, terutama
dalam menggunakan istilah-istilah dalam pembelajaran (goal, indicators, instructional objectives) dalam menyusun RPP.

Cakupan
Istilah yang dirangkum seputar tujuan pembelajaran, menurut PPSI 1975, KTSP 2006, dan istilah kunci dalam Lesson Planning versi
beberapa pakar TEFL.

I. Istilah Menurut PPSI 1975 (Program Pengembangan Sistem Instruksional)


Tujuan pembelajaran terjabar ke dalam Tujuan Umum dan Tujuan Khusus seperti contoh berikut.

Tujuan
Tujuan Instruksional Umum (TIU) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
General Instructional Objective (GIO) Specific Instructioanl Objectives (SIO)
Broad Instructional Objectives (Rincian dari skill menjadi subskills)
At the end of the course, the studens are able to write a short At the end of (the cycle of) the course, the students are able to:
information report essay correctly and appropriately (untuk SMP 1. use the features of an information report (the generic
IX Semester II) structure) in constructing the information about a subject.

1
 write an opening statement to begin the topic that introduces
the subject.
 develop the topic by describing the features of the
subject.
 end the essay by making a conclusion or summary
2. use language correctly (timeless present tense, the passive)
3. choose suitable technical terms
4. employ correct mechanics (punctuation, capitalization,
spelling, and paragraphing).

II. Istilah Menurut KTSP 2006 (Versi Kemendiknas yang diadopsi para guru/kepala sekolah/pengawas/MGMP)
(Didiskusikan dalam Pelatihan Persiapan Pengembangan Materi oleh Tim PPG UM di Batu, Januari 2011 tetapi banyak perbedaan
persepsi yang belum bisa disamakan)

a. Contoh KD dan Indikator dalam Silabus (Standar Isi 2006)

Kompetensi Dasar Indikator


4.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei 1. Menggunakan struktur generik teks dengan benar sesuai
pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk dengan jenis teks
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam 2. Menggunakan bahasa dengan akurat dan berterima
teks berbentuk narasi dan report. 3. Memilih kosa kata (istilah teknik yang sesuai)
4. Menggunakan konvensi mekanis (tanda baca, ejaan,
pemakaian huruf besar, dan cara penulisan paragraf)

b. Merumuskan tujuan dalam RPP


Dalam pelaksanaannya (praktek selama ini), penulisan RPP dimulai dengan menyalin (menulis kembali) indikator dari silabus di bagian
atas (identitas RPP) kemudian menulis tujuan pembelajaran yang rinci (menggunakan kata kerja operasional yang bisa diamati dan
diukur) di awal bagian isi RPP. Tujuan yang sudah spesifik tersebut ditulis dengan kata TUJUAN saja sebagaimana contoh yang
diberikan DEPDIKNAS (sekarang Kemendikbud), tanpa ada tambahan kata khusus. Jadi berdasarkan indikator dalam silabus seperti

2
contoh di atas, tujuan pembelajaran ditulis langsung, sudah spesifik, yang merupakan elaborasi dan kontekstualisasi dari indikator seperti
berikut.

IDENTITAS
NAMA SEKOLAH : X
Dst ........................
Skill : Menulis
Jenis Teks : teks report
Topik : Penguins

Instructional Objectives (sudah terbiasa ditulis dengan kata TUJUAN atau Tujuan Pembelajaran)  Contoh: Topik sudah
ditentukan, misalnya tentang “penguins”

Di akhir pembelajaran, siswa dapat:


1. menulis pendahuluan/ pokok bahasan tentang penguins.
2. mengembangkan topik dengan mendeskripsikan fakta, karakteristikfisik penguins, habitat, makanan, kebiasaan, dan cara berjalan
binatang penguin.
3. menutup esei dengan kesimpulan atau ringkasan
4. menggunakan bahasa yang benar dan berterima (penggunaan timeless present tense, the passive, dan fitur gramatika lainnya)
5. menggunakan kosa kata teknis yang sesuai dengan bidang bahasan
6. menggunakan konvensi mekanis bahasa tulis (tanda baca, ejaan, pemakaian huruf besar, penulisan paragraf)

CATATAN:
1. YANG TIDAK PERNAH DITULIS ADALAH “Goal” (Tujuan umum)
2. Perbedaan “Goal” dan Aims:
 Goal (s)  (Broader expected behavioral outcome) Student- centered, “ The students are able to write a short essay about
penguins ………… (TIDAK PERNAH DITULIS DALAM RPP)
Aims - Similar to goal  teacher centered – Teaching students to write ......... (TIDAK PERNAH DITULIS)

3
c. Beberapa masalah yang timbul.
Masalah 1
Ada lompatan alur berpikir dari kompetensi dasar (KD) ke tujuan khusus yang merupakan elaborasi dari indikator, sebab dalam
Standar Isi (SI 2006) KD masih mengandung lebih dari satu jenis teks yang harus dikuasai siswa (misalnya narasi dan report)
sedangkan dalam rumusan TUJUAN mengacu ke satu jenis teks. (Biasanya hanya ditulis dengan pernyataan Skill: Reading, Text
Types: Report)

Saran:
a. Sebaiknya KD dipecah menjadi sub KD ketika mengembangkan silabus.
b. Dalam menyusun RPP, KD yang masih menggunakan bahasa teknis dijadikan tujuan umum dengan menggunakan bahasa
pembelajaran yang lebih mudah dipahami lalu dilanjutkan dengan menulis tujuan khusus (tujuan spesifik) yang pada
hakikatnya merupakan hasil dari proses mengkontekskan indikator menjadi tujuan khusus sebagai berikut.

Kompetensi dasar Indikator


4.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam
esei pendek sederhana secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari dalam teks berbentuk narasi dan report. Indikator untuk teks Narasi
(Ini dipecah menjadi 2 sub competensi)
 Menggunakan langkah retorika dengan benar sesuai dengan
Sub Kompetensi struktur generik teks narasi dst (orientasi, komplikasi,
4.2.1 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam urutan peristiwa, resolusi, coda).
esei pendek sederhana secara akurat, lancar, dan  Menggunakan bahasa dengan akurat dan berterima (past
berterima untuk berinteraksi dalam konteks tense)
kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk narasi.  Memilih kosa kata istilah teknik yang sesuai
 Menggunakan konvensi mekanis (tanda baca, ejaan,
pemakaian huruf besar, dan cara penulisan paragraf)

Indikator untuk teks report


4.2.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam  Menggunakan fitur teks (struktur generik) report dengan
esei pendek sederhana secara akurat, lancar, dan benar (opening, deskripsi karakeristik obyek, kebiasaan,
4
berterima untuk berinteraksi dalam konteks dll)......dst.
kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk report.

Keterangan:
Dalam menulis RPP Sub KD ini dikonversi menjadi tujuan umum (goal)sebagai berikut.

Tujuan Umum
.... siswa dapat menulis esei berbentuk report tentang penguins dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, menggunakan istilah teknis
yang sesuai, dan … dst.

Tujuan Khusus: lihat elaborasi dari indikator seperti pada contoh terdahulu (contoh tujuan di halaman 3)

Masalah 2
Tanpa melihat RPP, banyak orang bertanya, “Mengapa indikator mendahului tujuan? Biasanya tujuan ditentukan terlebih dahulu (untuk
mencapai kompetensi apa, lalu indikator capaian dirumuskan berdasarkan tujuan).” Kebingungan ini disebabkan oleh bunyi TUJUAN dalam
RPP yang tidak ada embel-embel KHUSUS sehingga dipahami sebagai tujuan umum, sedangkan yang dimaksud dengan TUJUAN dalam RPP
itu adalah sama dengan TUJUAN KHUSUS yang merupakan achievement indicators (menggunakan kata kerja operasional, dapat diamati dan
dapat diukur). Inilah tumbukan istilah dan makna yang perlu diperjelas dengan berbagai contoh nyata dan alternatif untuk dipilih.

Saran: penulisan RPP sebaiknya menggunakan bahasa Inggris karena akan tampak jelas bahwa tujuan ditulis INSTRUCTIONAL
OBJECTIVES dengan tanda jamak –S sehingga maknanya pasti mengacu ke achievement indicators. (Ada yang menggunakan performance
indicators untuk istilah OBJECTIVES). Sedangkan Goal adalah tujuan umum (broader expected behavior)

Masalah 3
Berdasarkan kekacauan pemahaman istilah tersebut pada masalah 2, ada yang semakin bingung dengan pendapat bahwa tujuan bisa lebih
banyak dari indikator tetapi indikator tidak bisa lebih banyak dari tujuan. Kebingungan ini bisa dimaklumi karena yang dipahami dari kata
TUJUAN adalah TUJUAN UMUM (GOAL) sehingga logikanya adalah satu tujuan dispesifikasikan ke dalam banyak indikator (performance
indicators). Ternyata yang dimaksud adalah tujuan khusus yang merupakan elaborasi dari indikator dalam silabus. Indikator dalam silabus masih
“telanjang” dan merupakan “core indicators” yang belum ada audiencenya, sehingga bisa berlaku untuk banyak KD jenis teks yang lain dengan
skill yang sama. (Dalam TEFL, ada istilah instructional context yang artinya adalah konteks pembelajaran yang digunakan untuk melandasi
bagaimana bunyi performance indicator yang relevan dengan Goal.
5
Masalah 4
Ada yang bingung dengan pernyataan bahwa tujuan (khusus) tidak sama dengan indikator tetapi ada yang menganggap sama. Memang dalam
hal konteks (dalam masalah 3) dua istilah tersebut bisa dianggap tidak sama karena indikator yang dimaksud tersebut belum dituangkan dalam
instructional context (konteks instruksional/pembelajaran) sedangkan tujuan sudah dalam konteks pembelajaran  sudah jells akan belajar apa
untuk mencapai kompetensi tertentu. Yang mengatakan sama adalah yang telah mengembangkan silabus dengan pemecahan KD menjadi sub
KD, dan indikatornya sudah terfokus ke jenis teksnya. Selain itu, secara substansial dan konseptual, specified objectives memang bermakna
sebagai performance indicators. (Catatan: Model pengembangan silabus yang sudah rinci tersebut sudah dipraktekkan di MK English
Curriculum (S1) dan Classroom Instructional Planning dan Syllabus Development (S2).

Saran: Perlu pedoman atau glossary tentang istilah kunci dalam pengembangan RPP agar kebingungan dan salah konsepsi dapat dihindari.

III. Istilah-istilah tujuan pembelajaran menurut TEFL (Lesson Planning, Curriculum and Syllabus Design, dsb)

Apabila penulisan RPP menggunakan bahasa Inggris, istilah baku yang digunakan akan lebih mudah dipahami. Berikut ini beberapa contoh
penggunaan istilah dalam Lesson Planning dari beberapa pakar TEFL.

 Brown (1995: 98-99) memberikan contoh penggunaan istilah Goal dan Objectives. Goal maknanya sama dengan tujuan umum yang
digunakan dalam PPSI 1975, yang pada hakikatnya adalah pernyataan yang mengacu ke siswa bisa (melakukan) apa lalu diuraikan ke
dalam a set of instructional objectives.

 Harmer (2007:161) menggunakan istilah Aims dan Objectives. Aims ini mengacu ke tujuan umum juga, tetapi berorientasi ke guru
(teacher-oriented) dan mengacu ke input, yaitu what the teacher intends to do sedangkan objectives sama maknanya dengan tujuan
khusus (what the students are able to do).

 Warschauer and Whittaker (2002) juga menggunakan istilah aims yang bermakna tujuan umum yang berpusat pada guru dalam
kalimat ... to teach writing .......

 Finney (2002) membahas beberapa istilah yang maknanya adalah tujuan khusus, yaitu performane objectives, process-related
objectives, dan instructional objectives, sedangkan tujuan yang lebih luas ia menggunakan istilah curriculum goals. Ia juga
6
membahas adanya bermacam-macam istilah yang mengacu ke makna learning outcomes, yaitu performance indicators,
learning objectives, performance objectives, dan expected outputs. Semua istilah tersebut pada hakikatnya mengacu ke tujuan
khusus atau specific objectives (yang menurut PPSI 1975 adalah tujuan khusus).
 Nation (2010) menjelaskan tentang langkah pengembangan kurikulum/silabus bahasa yang menunjukkan bahwa goal dirinci
menjadi well-specified performance objectives.

IV. KESIMPULAN

1. Selama ini banyak ketidaksamaan persepsi dalam memahami makna tujuan dan indikator dalam penyusunan RPP. Hal ini menimbulkan
kebingungan pada guru-guru, mahasiswa, dan dosen. Kebingungan tersebut terutama disebabkan oleh penulisan TUJUAN dalam RPP
berbahasa Indonesia yang bermakna specific objectives atau objectives (dengan tanda jamak-s) tetapi dipahami sebagai TUJUAN UMUM
(Goal) oleh sebagian orang.

2. Istilah-istilah pembelajaran yang digunakan sejak berlakunya KTSP sebenarnya mengacu ke KONSEP YANG SAMA dengan LABEL
YANG BERBEDA. Inilah pentingnya critical thinking agar kita sebagai ELT practioners dapat menjelaskan konsep TEFL yang
menggunakan LABEL yang berbeda.

V. SARAN
a. Perlu dibuat pedoman umum pengembangan RPP dengan glossary istilah kunci.
b. Perlu kesepakatan penggunaan istilah yang mana yang terbaik yang dapat mengakomodasi kebijakan, common practice, dan
konsep dasar dalam istilah TEFL yang umum dan lebih mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, J.D.1995. The Elements of Language Curriculum. A Systematic Approach to Program Development. Boston: Heinle & Heinle
Publishers.
Finney, D. The ELT Curriculum: A Flexible Model for a Changing World. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. 2002. Methodology in
Language Teaching.An Anthology of Current Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Harmer, J. 2007. How to Teach English. Edinburg Gate: Pearson Education Limited.

Nation, I.S.P. dan Macalister, J. 2010. Language Curriculum Design. E Book: Rotledge: ESL & Applied Linguistics Professional Series.
7
Warschaurer, M. Dan Whittaker, P.F. The Internet for English Teaching: Guidelines for Teachers. In Richards J.C. dan Renandya W.A.
(Eds). 2002. Methodology in Language Teaching. An Anthology of Current Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Malang, 29 April 2011


Nur Mukminatien
Catatan tambahan:

1. Apabila konsep dasar pembelajaran bahasa Inggris ini, baik dari PPSI 1975, KTSP, dan TEFL telah dipahami oleh para praktisi, maka kegiatan
penelaahan Kurikulum 2013 akan lebih mudah sebab penelahaan adalah critical review yang menuntut keterampilan berpikir kritis yang dibekali
dengan pengetahuan yang memadai.
2. Kemudian untuk mengakomodasi Kompetensi Inti (KI) yang berisi sikap kepribadian ideal itu (ranah afektif) menjadi lebih mudah karena pada
hakikatnya KI merupakan kebijakan pengintegrasian pembangunan karakter yang sebelumnya telah direkomendasikan untuk di eksplisitkan ke dalam
tujuan pembelajaran.
3. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan kata yang sesuai untuk pembentukan karakter dari KI disesuaikan dengan KD yang ada dalam
silabus dan sesuai dengan keterampilan berbahasa yang sedang diajarkan.
4. Untuk mengulang kembali pengetahuan tentang ranah kognitif, afektif, dan keterampilan para praktisi perlu disarankan membaca kembali taksonomi
keterampilan belajar Bloom. Bloom memberikan definisi yang jelas tentang ketiga taksonomi tersebut dan contoh kata kerja operasional yang bisa
diadopsi untuk menyusun RPP.
5. Perlu ditekankan bahwa khusus untuk ranah psychomotor istilah ini tidak cocok digunakan untuk pembelajaran bahasa karena istilah yang sesuai
adalah language skills, yaitu keterampilan berbahasa, BUKAN KETERAMPILAN PSIKOMOTORIK. Bloom sudah memberikan definisi yang jelas,
namun masih banyak pendidik yang menggunakan istilah psikomotor untuk pembelaqjaran bahasa. Psikomotorik adalah keterampilan gerak anggota
tubuh yang diklasifikasikan ke dalam gross motor skills (gerak motorik kasar  melempar, menangkap, menggerakkan tangan untuk menari, dsb,) dan
fine motor skills (gerak motorik halus menulis, mewarnai, menggunting, dll).

Malang, 25 Desember 2013


Nur Mukminatien

Anda mungkin juga menyukai