Disusun Oleh :
Mulyana Aminuddin
178600149
Pembimbing :
TAHUN AJARAN
2017
MEDAN
A. Pengertian budaya
B. Pengertian kebudayaan
Provinsi aceh terletak di ujung barat Indonesia dan termasuk garis besar
khatulistiwa, di provinsi aceh terkenal Kopi yang berasal dari Gayo, ia Gayo
adalah salah satu suku yang ada dan sudah lama berdomisi di aceh terletak
di tengah provinsi aceh, kota takengon di apit oleh pegunungan yang hijau
di sana kebudayaan dan kebiasaan masyarakat gayo berkembang dari masa
kemasa, masyarakatnya banyak bertempat tinggal di Aceh Tengah, Bener
Meriah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues
Suku Gayo adalah salah satu etnis suku bangsa yang mendiami dataran
tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Bagian wilayah suku Gayo
meliputi kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues. Sebagian
juga mendiami wilayah di Aceh Timur yaitu di kecamatan Serba Jadi,
Peunaron, dan Simpang Jernih. Masyarakat suku Gayo beragama islam dan
dikenal taat dalam beragama.
Suku Gayo tergolong ke dalam ras Proto Melayu yang berasal dari
India. Kedatangan bangsa ini diperkirakan datang ke indonesia sekitar 2000
tahun sebelum masehi. Ciri khas dari bangsa ini adalah berkulit hitam,
tubuhnya kecil dan berambut keriting. Suku Gayo terdiri dari tiga kelompok
yaitu Masyarakat Gayo laut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener
Meriah, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara
serta Gayo Blang yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang.
Kata Gayo berasal dari kata Pegayon yang berarti tempat mata air jernih
dimana terdapat ikan suci (bersih) dan kepiting. Konon, dahulu
serombongan pendatang suku Batak Karo datang ke Blangkejeren dengan
melintas sebuah desa bernama Porang. Di perjalanan mereka menjumpai
sebuah perkampungan yang terdapat sebuah telaga yang dihuni seekor
kepiting besar, kemudian mereka melihat binatang tersebut berteriak Gayo
Gayo. Dari sinilah daerah tersebut dinamai dengan Gayo.
b. Agama
Islam masuk ke Nusantara melalui Aceh, akan tetapi agama islam masuk
ke Gayo memerlukan waktu oleh orang Gayo menganut animisme dan agam
Budha, hal ini dapat dilihat dari jejak-jejak kerangka yang ditemukan di
Ujung Karang dan Mendale yang berdasarkan uji carbon berusia 7400 tahun
yang lalu. Dan setelah masuknya islam ke dataran tinggi gayo masyarakat
gayo akhirnya memeluk agama islam dan sekarang hidup dengan rukun
dengan adat istiadat dan hukumyang berlaku.
c. Bahasa
Dialek pada suku Gayo, menurut M.J. Melalatoa, dialek Gayo Lut terdiri
dari subdialek Gayo Lut dan Deret, sedangkan Bukit dan Cik merupakan
sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari
subdialek Gayo Lues dan Serbejadi. Subdialek Serbejadi sendiri meliputi
sub-subdialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak,ddk
menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo
tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/ Serbejadi dan Kalul). Namun
demikian, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/ Serbejadi dan Gayo
Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri
terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).
d. Marga
- Ariga
- Cibero
- Linge
- Melala
- Munte
- Tebe
- Alga
Marga uken
- Jongok
- Gunung
- Kala
e. Sejarah Marga
- Marga Linge
Pada abad ke-11, kerajaan Linge didirikan oleh orang-orang Gayo pada
era pemerintahan Sultan Makhdum Johan Berdaulat Mahmud Syah dari
kesultanan Perlak. Informasi ini diketahui dari keterangan Raja Uyem dan
anaknya Raja Ranta yaitu Raja Cik Bebesen dan dari Zainuddin yaitu dari
raja-raja Kejurun Bukit yang kedua-duanya pernah berkuasa sebagai raja di
era kolonial Belanda.
- Dinasti Lingga
1. Adi Genali Raja Linge I di Gayo
2. Raja sebayak Lingga di Tanah Karo. Menjadi Raja Karo
3. Raja Meurah Johan (pendiri Kesultanan Lamuri)
4. Meurah Silu anak dari Meurah Sinabung (pendiri Kesultanan Samudera
Pasai), dan
5. Raja Linge II alias Marah Lingga di Gayo
6. Raja Lingga III-XII di Gayo
7. Raja Lingga XIII menjadi Amir al-Harb Kesultanan Aceh. Pada tahun
1533 terbentuklah kerajaan Johor baru di Malaysia yang dipimpin oleh
Sultan Alauddin Mansyur Syah. Raja Lingga XIII diangkat menjadi
kabinet di kerajaan baru tersebut. Keturunannya mendirikan Kesultanan
Lingga di kepulauan Riau, pulau Lingga, yang kedaulatannya
mencakup Riau (Indonesia), Termasuk (Singapura) dan sedikit wilayah
Malaysia.
Raja raja di Sebayak Lingga Karo tidak terdokumentasi. Pada era Belanda
kembali diangkat raja-rajanya tetapi hanya dua era
f. Kehidupan sosial
Selain itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu
hasil hutan. Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik,
menganyam, dan menenun. Kini mata pencaharian yang dominan adalah
berkebun, terutama tanaman Kopi Gayo. Kerajinan membuat keramik dan
anyaman pernah terancam punah, namun dengan dijadikannya daerah ini
sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Aceh., kerajinan keramik mulai
dikembangkan lagi. Kerajinan lain yang juga banyak mendapat perhatian
adalah kerajinan membuat sulaman kerawang dengan motif yang khas.
g. Mata Pencaharian
i. Seni Budaya
Tari Saman
Tari Guel
2. Gutel
3. Lepat
4. Pulut Bekuah
5. Cecah
6. Pengat
I. Galeri
a. Urang Gayo