Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL


SALUANG

DI SUSUN OLEH :
1. NI KETUT ELA SURIANI
2. I GEDE NOVA PRAMANA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI


SMA NEGERI 1 NUSA PENIDA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

16
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis uacapkan Kehadapan Ide Sang Hyang Widhi Wasa yang telah

melimpahkan rakhmat dan karunia Nya kepada penulis, Sehingga penulis dapat

Menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, makalah ini dibuat sebagai

salah satu dari tugas mata pelajaran Seni Budaya.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun,

sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Nusa Penida, 2019

Penulis,

16
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Pengertian Alat Musik Tradisional Saluang ................... 2
2.2 Fungsi Alat Musik Saluang ................................................................ 3
2.3 Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Saluang ....................................... 3
2.4 Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Saluang ............................ 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9
3.2 Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya tradisional yang terbentang dari

sabang sampai merauke. Salah satu nya ialah kesenian Saluang. Saluang

adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minang kabau sumatera barat.

Saluang itu sendiri berasal dari kata sa-lu-ang yang berarti seruas, karena

saluang instrument yang terbuat dari bambu maka berarti seruas bambu atau

talang. Pada saat ini, alat musik tradiosional kurang diminati oleh anak-anak

dan bahkan banyak yang tidak tau mengenai alat musik tradisional karena

saat ini banyak alat musik modern yang lebih banyak digunakan. Masalah

lain yang mendorong penulis untuk membahas salah satu alat musik

tradisional Indonesia, Saluang. Selain untuk memenuhi tugas kesenian

makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita

tentang alat musik tradisional Saluang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian dari alat musik tradisional Saluang ?

2. Sejarah mengenai alat musik tradisional Saluang ?

3. Jenis-jenis alat musik tradisional Saluang ?

4. Cara memainkan alat musik tradisional Saluang ?

16
1.3. Tujuan

Tujuan dari penyususnan makalh ini adalah :

1. Guna memenuhi tugas kesenian.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai alat musik tradisional

Saluang.

16
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Pengertian Alat Musik Tradisional Saluang


Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat.

Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang

(Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa

bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk

jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk

dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup

dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-

60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah

wadah untuk membuat lamang(lemang), salah satu makanan tradisional

Minangkabau. Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan

penyanyinya Syamsimar.

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan

meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat

memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara

pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini

dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).

Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga

masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu

16
adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah.

Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan

biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas

yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang

berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang

Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi

Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik

bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak

sidang manusia...... dan seterusnya .

2.2. Fungsi Alat Musik Tradisional Saluang


Kegunaan saluang di tengah-tengah masyarakat tidak terlepas dari fungsi

saluang itu sendiri. Karena diantara keduanya saling keterkaitan dalam

pelaksanaannya. Pengertian bahwa kegunaan musik adalah mencakup

kebiasaan menggunakan musik, baik sebagai aktivitas yang berdiri sendiri,

maupun sebagai aktivitas lainnya. Sedangkan fungsi musik menyangkut

tujuan pemakaian musik dalam pandangan yang lebih luas.

Di lihat dari segi fungsi saluang di Minangkabau adalah sebagai ungkapan

emosional dari pemainnya yang mengungkapkan perasaan yang sedang ada

pada dirinya sehingga melalui paduan kesenian saluang ini pemain saluang

akan merasa puas dengan apa yang di rasakannya.Saluang juga berfungsi

16
sebagai hiburan bagi masyarakatnya, yakni dengan cara member kesan

kegembiraa dan kemeriahan dalam berbagai kegiatan yang ada di tengah

kampung.

Kalau di tinjau dari kegunaan saluang adalah dalam kegiatan adat sangatlah

berperan penting untuk mencapai suatu nilai budaya, seperti:helat

perkawinan,batagak penghulu,batagak rumah gadang,dan sebagainya.

2.3. Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Saluang


a) Saluang Darek
Merupakan jenis instrumen musik tiup yang sangat popoler di

Minangkabau. Dinamakan saluang darek, karena tempat tumbuh dan

berkembangnya instrumen ini terutama di daerah darek (daratan)

Minangkabau yang lebih dikenal juga dengan sebutan Luhan Nan Tigo

(luhak Agam, Luhak Tanah Datar dan luhak Lima Puluh Kota). Saluang

Darek terbuat dari bambu talang (sejenis bambu tipis) yang mempunyai

ruas yang panjang. Talang yang baik untuk dijadikan saluang adalah talang

yang agak tebal. Besar dan panjang saluang darek tergantung pada

keinginan orang yang membuat atau si peniup saluang itu sendiri.

Walaupun ukuranya tidak pasti, pada umumnya orang membuat saluang

darek mempunyai garis tengah lebih kurang 3 s/d 3.5 centimeter. Saluang

darek mempunyai 4 (empat) buah lobang nada dengan keadaan ujung dan

pangkal saluang tetap bolong. Bunyi dihasilkan melalui tiupan pada salah

satu sisi yang bolong tersebut.

16
Dilihat dari segi bentuknya, instrumen musik saluang darek termasuk jenis

end blown flute (tidak mempunyai lidah). Fungsi yang utama dari saluang

darek adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang (musik vokal

Minangkabau). Di damping itu, juga difungsikan sebagai hiburan pribadi

bagi anggota masyarakat yang dimainkan secara tunggal, sebagai

ungkapan perasaan yang tak mungkin disampaikan pada orang lain.

b) Saluang Pauah

Jenis instrumen musik keluarga aerophone dan mempunyai lidah (wistle

flute) yang sangat dikenal di daerah Pauah IX (Pauh sembilan) dan Pauah

V (Pauh lima) Kota Madya Padang. Saluang ini mempunyai enam buah

lobang nada dengan teknik meniup hampir sama dengan recorder. Saluang

pauah biasanya digunakan untuk mengiringi dendang kaba dalam acara

adat di daerah Pauah dan sekitarnya yang pelaksanaanya dilakukan pada

malam hari sampai menjelang subuh. Pertunjukan Saluang Pauah dalam

konteks upacara adat lebih bersifat hiburan untuk memeriahkan upacara.

c) Saluang Sirompak
Bentuk lain dari instrumen musik keluarga aerophone yang berkembang di

Minangkabau jenis end blown fulte (tidak mempunyai lidah). Saluang

Sirompak tumbuh dan berkembang terutama di daerah Taeh Barueh

Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Saluang Sirompak

mempunyai lima buah lobang nada dengan ketentuan empat buah lobang

16
nada terdapat pada bagian atas, dan satu buah lobang nada terdapat pada

bagian belakang (sejajar atau tepat di bawah lobang nada keempat).

Pada masa dahulu, fungsi yang utama dari saluang sirompak adalah

sebagai alat untuk mengiringi dendang yang lebih dikenal dengan dendang

sirompak. Dendang dan saluang sirompak merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari pertunjukan musik sirompak, suatu pertunjukan yang

bersifat ritual magi. Tradisi pertunjukan sirompak biasanya difungsikan

untuk mempengaruhi orang lain melalui kekuatan magi yang dihimpun

dari unsur-unsur pertunjukan. Pertunjukan sirompak menurut tradisi kuno

terdiri dari musik dan tari. Biasanya dimainkan oleh 3 s/d 5 orang; satu

atau dua orang bertindak sebagai peniup saluang; satu atau dua orang lagi

bertindak sebagai pendendang dan satu orang sebagai penari, yang

kesemuanya adalah laki-laki. Peranan penari dalam pertunjukan sirompak

sangat penting. Kehadiranya tidak hanya semata-mata sebagai penari, akan

tetapi lebih dari itu adalah sebagai pawang atau pemimpin pertunjukan

(Yuniarti, 1990:35).

Oleh karena ada salah penggunaan terhadap saluang sirompak di masa

lalu, sampai sekarang saluang sirompak tidak mengalami perkembangan

yang berarti. Namun demikian, sisa-sisa kesenian ini masih bisa ditemui,

akan tetepi penggunaanya sangat terbatas. Kadang-kadang masih

dilakukan ditempat terpencil yang jauh dari lingkungan masyarakat

16
banyak. Kecuali kalau digunakan sebagai kesenian saja, seperti yang

dipelajari di STSI Padang Panjang.

d) Saluang Panjang

Intrumen musik keluarga aerophone jenis wistle flute (tidak mempunyai

lidah) berkembang terutama di daerah Sungai Pagu, Kabupaten Lima

Puluh Kota, Sumatera Barat. Oleh karena itu, jenis instrumen saluang ini

sering juga disebut dengan saluang sungai pagu. Instrumen saluang

panjang mempunyai 3 (tiga) buah lobang nada dengan ketentuan: 2 (dua)

buah lobang nada terletak pada bagian atas dan satu buah lobang nada

terletak pada bagian bawah. Saluang panjang biasanya difungsikan untuk

mengiringi dendang, khusunya dendang-dendang yang berkembang di

daerah Sunagi Pagu. Pertunjukannya dilaksanakan dalam rangka

memeriahkan upacara adat.

2.4. Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Saluang

1. Posisi Mulut

Kalau pada alat musik tiup barat memakai rit (lidah) sehingga si pemain

hanya tinggal meniupnya saja lagi,maka teknik dari peniupan saluang jauh

lebih sulit dan rumit. Posisi suai pada bibir sangat erat kaitannya dengan

arah kemiringan saluang yang dimainkan oleh seseorang.Kalau saluang

tersebut arah miringnya ke sebelah kiri maka suainya di letakkan pada tepi

bibir sebelah kanan,sebaliknya kalau saluang tersebut arahnya miring ke

sebelah kanan maka suainya di letakkan pada tepi bibir sebelah kiri.Kalau

diperhatikan dengan seksama bahwa posisi saluang pada mulut dan teknik

16
memegang saluang maka akan terbentuklah sudut kurang lebih 45 derajat

sehingga arah kepala agak berlawanan dengan kemiringan saluang.

2. Posisi jari

Dengan posisi saluang agak miring ke kanan-bawah, maka posisi jarinya

adalah sebagai berikut:

a) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua

buah ‘giriak(lubang) sebelah bawah dari saluang.

b) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua buah

giriak sebelah atas saluang.

c) Sedangkan posisi tangan tidak tegak lurus seperti memainkan flute tapi

sedikit serong.

Banyak juga pemain saluang yang kidal, maka posisi saluang,tangan dan

jari harus pula berlawanan sebagai berikut:

a) Posisi saluang adalah agak miring ke kiri-bawah

b) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri di tempatkan pada dua buah

giriak(lubang nada) sebelah bawah dari saluang.

c) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan di tempatkan pada dua

buah ‘giriak’ sebelah atas dari saluang.

16
3. Posisi duduk

Posisi duduk umumnya bagi si peniup saluang adalah dengan sikap duduk

bersila di atas tikar/karpet bersama-sama dengan tukang dendang dan para

penontonnya.Hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan dapat

menimbulkan suatu keakraban satu sama lainnya.

Ada 4 cara posisi duduk si peniup saluang:

a) Bersila utuh

b) Kaki sebelah kanan di atas paha kaki kiri

c) Sikap bersimpuh

d) Bersila sebelah

Teknik meniup saluang

Teknik meniup saluang yang dimaksud adalah menghembuskan udara dari mulut

(kerongkongan) kearah suai dengan cara mengecutkan bibir kearah suai. Bibir

yang dikecutkan itu tidak boleh terlalu besar/kecil lubang hembusannya.

16
Ada 2 cara teknik meniup saluang :

1. Tiupan yang berasal dari rahang dalam kerongkongan yakni berasal dari bagian

dalam mulut.

2. Tiupan dari mulut yaitu tiupan udara yang di lahirkan dari ronnga mulut

dimana seolah-olah terdapat gelembung udara di dalam rongga mulut tersebut

yang siap untuk ditiupkan ke suai saluang.

Disamping hal tersebut, juga perlu di perhatikan beberapa hal lain

seperti:penempatan suai yang tepat pada bibir dan posisi saluang dengan

kemiringan yang tepat kea rah kanan atau kiri.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi yang telah diuraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Saluang merupakan salah satu instrumen Sumatra Barat.

2. Saluang adalah alat musik tradisional yang alat musik tiup ini terbuat

dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz)

3. Untuk memainkan alat musik ini dibutuhkan tekhnik dan keterampilan.

3.2 Saran

Setelah mempelajari dan menguraikan mengenai alat musik tradisional

Saluang, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebagai generasi penerus bangsa, kita sebaiknya mengetahui mengenai

alat musik tradisional yang ada dinegara kita.

2. Sebaiknya kita mencari tahu lebih banyak lagi mengenai alat musik

tradisional di Indonesia, aga kita dapat menjaga dan melestarikannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang

http://musiktradisional.blogdetik.com/2012/01/26/saluang/

http://musikasliindonesia.blogspot.com/p/musik-sumatera-barat.html

16
LAMPIRAN – LAMPIRAN

16
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Saluang Darek

Gambar 2. Saluang Pauah

16
Gambar 3. Saluang Sirompak

Gambar 4. Saluang Panjang

16

Anda mungkin juga menyukai