Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL


SALUANG

DI SUSUN OLEH :
1.AMala
2.Firda Yanti
3.gusty ayu Dyah
damyanti

SEKOLAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis uacapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rakhmat dan karunia Nya kepada penulis, Sehingga penulis dapat makalah ini
tepat pada waktunya, makalah ini dibuat sebagai salah satu dati tugas mata
pelajaran Kesenian.

Pada kesepatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :


1. Ibu Aini Darmawanti, S.Pd. selaku guru kesenian.
2. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini,

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat


kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Ambarawa, 2013
Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Pengertian Alat Musik Tradisional Saluang ................... 2
2.2 Fungsi Alat Musik Saluang ................................................................ 3
2.3 Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Saluang ....................................... 3
2.4 Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Saluang ............................ 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9
3.2 Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya tradisional yang terbentang dari
sabang sampai merauke. Salah satu nya ialah kesenian Saluang. Saluang
adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minang kabau sumatera barat.
Saluang itu sendiri berasal dari kata sa-lu-ang yang berarti seruas, karena
saluang instrument yang terbuat dari bambu maka berarti seruas bambu atau
talang. Pada saat ini, alat musik tradiosional kurang diminati oleh anak-anak
dan bahkan banyak yang tidak tau mengenai alat musik tradisional karena
saat ini banyak alat musik modern yang lebih banyak digunakan. Masalah
lain yang mendorong penulis untuk membahas salah satu alat musik
tradisional Indonesia, Saluang. Selain untuk memenuhi tugas kesenian
makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
tentang alat musik tradisional Saluang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian dari alat musik tradisional Saluang ?
2. Sejarah mengenai alat musik tradisional Saluang ?
3. Jenis-jenis alat musik tradisional Saluang ?
4. Cara memainkan alat musik tradisional Saluang ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penyususnan makalh ini adalah :
1. Guna memenuhi tugas kesenian.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai alat musik tradisional
Saluang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Pengertian Alat Musik Tradisional Saluang


Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat.
Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang
(Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa
bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk
jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk
dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup
dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-
60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah
wadah untuk membuat lamang(lemang), salah satu makanan tradisional
Minangkabau. Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan
penyanyinya Syamsimar.

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan
meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat
memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara
pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini
dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).

Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga


masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu
adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah.
Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan
biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas
yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang


berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang
Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi
Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik
bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak
sidang manusia...... dan seterusnya .

2.2. Fungsi Alat Musik Tradisional Saluang


Kegunaan saluang di tengah-tengah masyarakat tidak terlepas dari fungsi
saluang itu sendiri. Karena diantara keduanya saling keterkaitan dalam
pelaksanaannya. Pengertian bahwa kegunaan musik adalah mencakup
kebiasaan menggunakan musik, baik sebagai aktivitas yang berdiri sendiri,
maupun sebagai aktivitas lainnya. Sedangkan fungsi musik menyangkut
tujuan pemakaian musik dalam pandangan yang lebih luas.

Di lihat dari segi fungsi saluang di Minangkabau adalah sebagai ungkapan


emosional dari pemainnya yang mengungkapkan perasaan yang sedang ada
pada dirinya sehingga melalui paduan kesenian saluang ini pemain saluang
akan merasa puas dengan apa yang di rasakannya.Saluang juga berfungsi
sebagai hiburan bagi masyarakatnya, yakni dengan cara member kesan
kegembiraa dan kemeriahan dalam berbagai kegiatan yang ada di tengah
kampung.

Kalau di tinjau dari kegunaan saluang adalah dalam kegiatan adat sangatlah
berperan penting untuk mencapai suatu nilai budaya, seperti:helat
perkawinan,batagak penghulu,batagak rumah gadang,dan sebagainya.

2.3. Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Saluang


a) Saluang Darek
Merupakan jenis instrumen musik tiup yang sangat popoler di
Minangkabau. Dinamakan saluang darek, karena tempat tumbuh dan
berkembangnya instrumen ini terutama di daerah darek (daratan)
Minangkabau yang lebih dikenal juga dengan sebutan Luhan Nan Tigo
(luhak Agam, Luhak Tanah Datar dan luhak Lima Puluh Kota). Saluang
Darek terbuat dari bambu talang (sejenis bambu tipis) yang mempunyai
ruas yang panjang. Talang yang baik untuk dijadikan saluang adalah talang
yang agak tebal. Besar dan panjang saluang darek tergantung pada
keinginan orang yang membuat atau si peniup saluang itu sendiri.
Walaupun ukuranya tidak pasti, pada umumnya orang membuat saluang
darek mempunyai garis tengah lebih kurang 3 s/d 3.5 centimeter. Saluang
darek mempunyai 4 (empat) buah lobang nada dengan keadaan ujung dan
pangkal saluang tetap bolong. Bunyi dihasilkan melalui tiupan pada salah
satu sisi yang bolong tersebut.

Dilihat dari segi bentuknya, instrumen musik saluang darek termasuk jenis
end blown flute (tidak mempunyai lidah). Fungsi yang utama dari saluang
darek adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang (musik vokal
Minangkabau). Di damping itu, juga difungsikan sebagai hiburan pribadi
bagi anggota masyarakat yang dimainkan secara tunggal, sebagai
ungkapan perasaan yang tak mungkin disampaikan pada orang lain.

b) Saluang Pauah
Jenis instrumen musik keluarga aerophone dan mempunyai lidah (wistle
flute) yang sangat dikenal di daerah Pauah IX (Pauh sembilan) dan Pauah
V (Pauh lima) Kota Madya Padang. Saluang ini mempunyai enam buah
lobang nada dengan teknik meniup hampir sama dengan recorder. Saluang
pauah biasanya digunakan untuk mengiringi dendang kaba dalam acara
adat di daerah Pauah dan sekitarnya yang pelaksanaanya dilakukan pada
malam hari sampai menjelang subuh. Pertunjukan Saluang Pauah dalam
konteks upacara adat lebih bersifat hiburan untuk memeriahkan upacara.
c) Saluang Sirompak
Bentuk lain dari instrumen musik keluarga aerophone yang berkembang di
Minangkabau jenis end blown fulte (tidak mempunyai lidah). Saluang
Sirompak tumbuh dan berkembang terutama di daerah Taeh Barueh
Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Saluang Sirompak
mempunyai lima buah lobang nada dengan ketentuan empat buah lobang
nada terdapat pada bagian atas, dan satu buah lobang nada terdapat pada
bagian belakang (sejajar atau tepat di bawah lobang nada keempat).

Pada masa dahulu, fungsi yang utama dari saluang sirompak adalah
sebagai alat untuk mengiringi dendang yang lebih dikenal dengan dendang
sirompak. Dendang dan saluang sirompak merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pertunjukan musik sirompak, suatu pertunjukan yang
bersifat ritual magi. Tradisi pertunjukan sirompak biasanya difungsikan
untuk mempengaruhi orang lain melalui kekuatan magi yang dihimpun
dari unsur-unsur pertunjukan. Pertunjukan sirompak menurut tradisi kuno
terdiri dari musik dan tari. Biasanya dimainkan oleh 3 s/d 5 orang; satu
atau dua orang bertindak sebagai peniup saluang; satu atau dua orang lagi
bertindak sebagai pendendang dan satu orang sebagai penari, yang
kesemuanya adalah laki-laki. Peranan penari dalam pertunjukan sirompak
sangat penting. Kehadiranya tidak hanya semata-mata sebagai penari, akan
tetapi lebih dari itu adalah sebagai pawang atau pemimpin pertunjukan
(Yuniarti, 1990:35).

Oleh karena ada salah penggunaan terhadap saluang sirompak di masa


lalu, sampai sekarang saluang sirompak tidak mengalami perkembangan
yang berarti. Namun demikian, sisa-sisa kesenian ini masih bisa ditemui,
akan tetepi penggunaanya sangat terbatas. Kadang-kadang masih
dilakukan ditempat terpencil yang jauh dari lingkungan masyarakat
banyak. Kecuali kalau digunakan sebagai kesenian saja, seperti yang
dipelajari di STSI Padang Panjang.
d) Saluang Panjang
Intrumen musik keluarga aerophone jenis wistle flute (tidak mempunyai
lidah) berkembang terutama di daerah Sungai Pagu, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat. Oleh karena itu, jenis instrumen saluang ini
sering juga disebut dengan saluang sungai pagu. Instrumen saluang
panjang mempunyai 3 (tiga) buah lobang nada dengan ketentuan: 2 (dua)
buah lobang nada terletak pada bagian atas dan satu buah lobang nada
terletak pada bagian bawah. Saluang panjang biasanya difungsikan untuk
mengiringi dendang, khusunya dendang-dendang yang berkembang di
daerah Sunagi Pagu. Pertunjukannya dilaksanakan dalam rangka
memeriahkan upacara adat.

2.4. Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Saluang


1. Posisi Mulut
Kalau pada alat musik tiup barat memakai rit (lidah) sehingga si pemain
hanya tinggal meniupnya saja lagi,maka teknik dari peniupan saluang jauh
lebih sulit dan rumit. Posisi suai pada bibir sangat erat kaitannya dengan
arah kemiringan saluang yang dimainkan oleh seseorang.Kalau saluang
tersebut arah miringnya ke sebelah kiri maka suainya di letakkan pada tepi
bibir sebelah kanan,sebaliknya kalau saluang tersebut arahnya miring ke
sebelah kanan maka suainya di letakkan pada tepi bibir sebelah kiri.Kalau
diperhatikan dengan seksama bahwa posisi saluang pada mulut dan teknik
memegang saluang maka akan terbentuklah sudut kurang lebih 45 derajat
sehingga arah kepala agak berlawanan dengan kemiringan saluang.

2. Posisi jari
Dengan posisi saluang agak miring ke kanan-bawah, maka posisi jarinya
adalah sebagai berikut:
a) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua
buah ‘giriak(lubang) sebelah bawah dari saluang.
b) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua buah
giriak sebelah atas saluang.
c) Sedangkan posisi tangan tidak tegak lurus seperti memainkan flute tapi
sedikit serong.

Banyak juga pemain saluang yang kidal, maka posisi saluang,tangan dan
jari harus pula berlawanan sebagai berikut:
a) Posisi saluang adalah agak miring ke kiri-bawah
b) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri di tempatkan pada dua buah
giriak(lubang nada) sebelah bawah dari saluang.
c) Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan di tempatkan pada dua
buah ‘giriak’ sebelah atas dari saluang.

3. Posisi duduk
Posisi duduk umumnya bagi si peniup saluang adalah dengan sikap duduk
bersila di atas tikar/karpet bersama-sama dengan tukang dendang dan para
penontonnya.Hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan dapat
menimbulkan suatu keakraban satu sama lainnya.
Ada 4 cara posisi duduk si peniup saluang:
a) Bersila utuh
b) Kaki sebelah kanan di atas paha kaki kiri
c) Sikap bersimpuh
d) Bersila sebelah

Teknik meniup saluang


Teknik meniup saluang yang dimaksud adalah menghembuskan udara dari mulut
(kerongkongan) kearah suai dengan cara mengecutkan bibir kearah suai. Bibir
yang dikecutkan itu tidak boleh terlalu besar/kecil lubang hembusannya.
Ada 2 cara teknik meniup saluang :
1. Tiupan yang berasal dari rahang dalam kerongkongan yakni berasal dari bagian
dalam mulut.
2. Tiupan dari mulut yaitu tiupan udara yang di lahirkan dari ronnga mulut
dimana seolah-olah terdapat gelembung udara di dalam rongga mulut tersebut
yang siap untuk ditiupkan ke suai saluang.
Disamping hal tersebut, juga perlu di perhatikan beberapa hal lain
seperti:penempatan suai yang tepat pada bibir dan posisi saluang dengan
kemiringan yang tepat kea rah kanan atau kiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah diuraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Saluang merupakan salah satu instrumen Sumatra Barat.
2. Saluang adalah alat musik tradisional yang alat musik tiup ini terbuat
dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz)
3. Untuk memainkan alat musik ini dibutuhkan tekhnik dan keterampilan.

3.2 Saran
Setelah mempelajari dan menguraikan mengenai alat musik tradisional
Saluang, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Sebagai generasi penerus bangsa, kita sebaiknya mengetahui mengenai
alat musik tradisional yang ada dinegara kita.
2. Sebaiknya kita mencari tahu lebih banyak lagi mengenai alat musik
tradisional di Indonesia, aga kita dapat menjaga dan melestarikannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang

http://musiktradisional.blogdetik.com/2012/01/26/saluang/

http://musikasliindonesia.blogspot.com/p/musik-sumatera-barat.html
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Saluang Darek

Gambar 2. Saluang Pauah


Gambar 3. Saluang Sirompak

Gambar 4. Saluang Panjang

Anda mungkin juga menyukai