Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : 231231022
2023 – 2024
KATA PENGANTAR
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah
Suling”.
kepada dosen pengampu mata kuliah Teknik Dasar Instrumen Tiup yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...........................................................................................2
1.3.1 Tujuan.........................................................................................................2
1.3.2 Manfaat......................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................3
1.4 Kesejarahan........................................................................................................3
1.5 Jenis-Jenis dan Bentuk Suling.............................................................................4
1.6 Organologi Suling...............................................................................................6
1.7 Fungsi Suling Dalam Penyajian Karawitan Sunda...............................................7
BAB III..........................................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................8
1.8 Kesimpulan.........................................................................................................8
1.9 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk-bentuk seni, kesenian, dan alat kesenian yang secara harfiah dikatakan
dan masuk dalam kategori tradisi seperti, kendang, goong, gamelan, kacapi,
1920, dalam bahasa Sunda dapat dikatakan sebagai bentuk baru, tetapi
istilah ini tidak terdengar asing baik dikalangan seniman maupun dikalangan
pendidik.
Berdasarkan penjelasan diatas saya akan membahas salah satu alat musik
1
2
1.3.1 Tujuan
pengetahuan suling.
1.3.2 Manfaat
sunda.
PEMBAHASAN
1.4 Kesejarahan
Suling merupakan alat musik yang tergolong ke dalam jenis instrumen musik
tiup atau biasa dikenal sebagai aerophone, dan ada sejak tahun 1800-an. Menurut
Van Zanten suling ada sejak taun 1989, ia beranggapan demikian karena pada saat
karawitan sunda, suling pertama kali digunakan kesenian gamelan degung klasik
pada sekitar tahun 1900-an. Adapun yang mengatakan bahwa suling berasal dari
Gunung Suling, disebut Gunung Suling karena konon pada saat itu terdapat lahan
yang ditumbuhi bambu, lalu ada seekor burung yang mematuk bambu tersebut
Suling terbuat dari awi tamiang, yaitu bambu yang memiliki ukuran kecil,
serta memiliki ruas cukup panjang yakni 60cm atau lebih. Suling memiliki bentuk
yang kecil dan memanjang sekitar 50 cm dengan garis tengah sebesar 3 cm. Ciri
khas sebuah suling adalah adanya lubang kecil pada bagian tubuhnya yang
berfungsi sebagai tempat mengatur nada yang diinginkan oleh pemainnya. Suara
yang dihasilkan dari alat musik bambu ini mirip dengan siulan yang kasar dan
tersebut berasal dari udara yang ditiupkan melalui ujung dari instrumen musik ini.
Udara tersebut kemudian akan mengalir dan membentur dinding suling yang
berfungsi sebagai resonator untuk menghasilkan suara dengan nada yang sesuai.
3
4
Semakin besar lubang maka semakin rendah suara yang dihasilkan begitupun
sebaliknya, semakin kecil lubang semakin tinggi pula nada yang dihasilkan.
pada Baduy, hal ini disebabkan oleh kepercayaan orang di zaman dahulu
1. Suling Kumbang
lubang yang terletak disamping atas, suling ini terlihat unik karena
melindungi diri dari hewan buas saat bertani. Suling ini biasa digunakan
(hiburan untuk diri sendiri). Tangga nada yang dihasilkan yakni salendro,
2. Suling Tarawe`le`t
suling kumbang, bedanya suling ini tidak memiliki ujung yang runcing.
Tangga nada yang dihasilkan yakni salendro, lagu yang dapat dibawakan
3. Suling Ele`t
5
dihasilkan yakni salendro, lagu yang dapat dimainkan yakni tupak sado.
4. Suling Limus
Nama limus diduga diambil dari teknik tiup yang digunakan oleh
suling ini yaitu dilimus (teu ereun-ereun) atau dimainkan terus menerus
tanpa berhenti. Suling ini menyerupai suling liang genep karena memiliki
panjang 60cm dan 6 buah lubang udara. Tangga nada yang dihasilkan
bereum.
1.) Suling yang memiliki enam lubang pengatur nada, dikenal dengan istilah
sebutan suling liang genep atau ada juga yang menyebutnya suling
baru lainnya.
2.) Suling yang memiliki empat lubang pengatur nada, dikenal dengan istilah
sebutan suling liang opat atau ada juga yang menyebutnya suling degung.
Disebut suling degung, karena alat tiup tersebut biasanya digunakan dalam
lainnya.
dikemukakan oleh Pak Mustika Iman Zakaria S., M.Sn, yakni sebagai berikut:
1. Suling Pokok
2. Suling Petit
melengking.
3. Suling Ligar
Suling liga merupakan suling yang hanya bisa menghasilkan nada rendah.
sebagai berikut:
1. Awak suling/ badan suling, memiliki ukuran panjang mulai dari 50-60cm
2. Lubang Sumber Suara, terdiri dari 2 bagian. Yang pertama ada elak-
elakan yang berfungsi sebagai sumber utama penghasil suara. Yang kedua
7
3. Suliwer merupakan tali pengikat bagian suara, terbuat dari rotan yang
yang diinginkan.
penyanyi/vokalis/juru kawih.
1.8 Kesimpulan
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suling sudah ada sejak dahulu kala dan
Suling juga tidak akan lepas dari ciri khas suara melengking yang dihasilkan
dan keeratannya dengan budaya tradisional yang ada di Indonesia khususya Jawa
Barat.
1.9 Saran
karawitan sulit untuk didapatkan. Maka kita sebagai pelaku seni seharusnya
menjaga dan melestarikan sisa peninggalan kesejarahan yang ada baik karawitan
maupun alat musik tradisional lainnya agar perkembangan dan eksistensinya dapat
dipertahankan.
8
DAFTAR PUSAKA
SUMBER INTERNET
Agussuratna.net: https://agussuratna.net/2021/03/teori-dasar-
karawitan-sunda/
AlatMusik.id: https://www.alatmusik.id/musik/Alat-Musik-Suling/
iv