Anda di halaman 1dari 30

ALAT MUSIK BERDASARKAN FUNGSINYA

Kliping Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu

Mata Pelajaran Seni Budaya


Guru Pengampu : Bapak Nur Sahid, S. Pd.

Disusun oleh:
Nur’aini Azizah
XI MIPA 1
23

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TEMPEL


JL. RAYA BANJARHARJO, PONDOKREJO, TEMPEL
KAB. SLEMAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, saya ucapkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT
yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terhingga terutama nikmat iman,
nikmat Islam, serta nikmat sehat sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal ini
dari Mata Pelajaran Seni Budaya yang berjudul “Alat Musik Berdasarkan
Fungsinya” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya ucapkan pula
terimakasih kepada semua belah pihak terutama Bapak Nur Sahid, S. Pd. selaku
guru pengampu mata pelajaran ini.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat, bisa menambah wawasan


dan pengetahuan serta memberikan kontribusi positif dan bermakna untuk kita.
Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kesalahan dan kekurangan karena
kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, saya selaku
penyusun mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
makalah ini, serta saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Terima kasih.

Salam, 08 Februari 2021

Nur’aini Azizah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat Musik Ritmis.....................................................................................
B. Alat Musik Melodis...................................................................................
C. Alat Musik Harmonis................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kajian alat musik terdapat bidang ilmu tersendiri
yaitu organologi. Dalam instrument musik atau alat musik terdapat jenis-jenis
yang didalamnya dikelompokkan oleh berbagai pendekatan. Misalnya saja yang
lazim diketahui adalah alat musik tradisional dan modern.
Namun, hal itu hanyalah ilmu yang sedikit tentang penggolongan atau
pengelompokan alat musik. Sebab ada banyak macam-macam alat musik yang
hanya beberapa orang yang mengetahuinya, seperti alat musik berdasarkan
fungsinya, cara memainkan dan sumber bunyinya.
Diketahui bahwa alat musik yang khas yang membedakan dengan yang lainnya,
salah satunya terletak pada fungsinya.
Dengan fungsi dari alat musik tersebut membuat alat musik itu mempunyai
keberadaan tersendiri dalam menghasilkan karya musik. Berdasarkan dari hal
itu, maka terdapat jenis-jenis alat berdasarkan fungsinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat musik ritmis?
2. Apa saja alat musik melodis?
3. Apa saja alat musik harmonis?
C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan kliping ini adalah


1. Mengetahui apa saja alat musik ritmis.
2. Mengetahui alat alat musik melodis.
3. Mengetahui alat musik harmonis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak dapat membunyikan nada-nada
tertentu, melainkan hanya dimainkan sebagai pengiring irama dan pengatur tempo lagu.
Beberapa contoh alat musik ini misalnya drum, marakas, simbol, tamborin, timpani,
triangle, konga, timpani, kastanyet, rebana, tifa dan kendang.
Yang secara umum alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul, namun
ada pula beberapa alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara digesek dan
dikocok “digoyangkan”.
Jenis-Jenis Alat Musik Ritmis
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis alat musik ritmis, terdiri atas:

1. Drum

Drum merupakan alat musik yang dipukul.


Drum awalnya terdiri atas kulit yang direntangkan pada sebuah penyangga.
Memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan atau alat yang biasa
disebut stick drum. Di era modern ini, sudah banya pabrik yang memproduksi
drum. Di pasaran, drum yang beredar tidak terdiri atas kulit, melainkan
plastik. Sebenarnya drum di dunia ini banyak jenisnya, seperti kendang,
timpani, dan lain sebagainya. Namun, jika ada orang yang menyebut nama
drum, maka yang terlintas di pikiran adalah drum buatan pabrik yang terdiri
atas plastik yang direnggangkan. Dalam dunia musik pop pemain drum set
disebut drummer.
2. Kastanyet

Kastanyet merupakan alat musik ritmis


untuk mengiringi irama tari-tarian Spanyol. Alat musik ritmis ini terdiri dari
sepasang kepingan kayu keras berbentuk cekung atau gading gajah. Cara
memainkan alat musik ritmis ini yaitu dengan cara menepuk-nepuk tangan kiri
yang diletakkan kastanyet dengan menggunakan tangan kanan.
3. Kendang

Kendang ada juga yang menyebut


gendang merupakan instrumen dalam gamelan jawa (termasuk sunda). Salah
satu fungsi utama dari kendang yaitu mengatur irama. Kendang dimainkan
dengan memukulkan tangan ke kulit yang direnggangkan. Beberapa jenis
kendang yaitu ketipung atau kendang kecil, kendang ciblon/kebar atau
kendang menengah, kendang kalih atau kendang gede yang merupakan
pasangan dari ketipung.

4. Konga

Konga hampir sama dengan kendang,


namun bentuknya lebih panjang dan ada keunikan tersendiri dari bentuknya.
Kongan terbuat dari kayu. Kulit hewan yang digunakan untuk permukaanya
menghasikan bunyi khas. Untuk gantungannya, konga diletakan di penyangga
besi agar posisinya tetap seimbang saat dimainkan. Teknik memainkan alat
musik konga yaitu dengan cara dipukul menggunakan kedua tangan tanpa alat
bantu.
5. Marakas

Marakas adalah alat musik ritmis


tradisional. Suara rincik dan semarak yang dihasilkan alat musik marakas
identik dengan suasana angin laut yang segar di daerah pantai. Marakas ketika
digoyangkan akan menghasilkan bunyi. Ini terjadi karena di dalamnya diisi
dengan butiran kecil. Alat musik ritmis ini termasuk jenis perkusi autophones
atau idiophones dan juga salah satu bagian penting dari musik Salsa, Cuba,
Charanga, Rumba, dan Trova Ensemble.
6. Rebana

Rebana merupakan kendang kecil yang memiliki bentuk bundar dan pipih.
Terdapat bingkai yang berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut. Salah
satu sisi yang berlapis kulit kambing untuk ditepuk saat dimainkan. Kesenian di
negara melayu seperti Malaysia, Brunei, Singapura termasuk Indonesia yang
memakai rebana yaitu musik irama dari padang pasir, contohnya kasidah, gambus,
dan hadroh. Cara memainkannya cukup dipukul-pukul menggunakan telapak
tangan.
7. Simbal tangan
Salah satu alat musik yang dimainkan sejak zaman kuno yaitu simbal.
Simbal terdiri atas dua buah lempengan logam yang berbentuk lingkaran.
Menonjol di bagian tengahnya. Cara memainkan simbal yaitu dengan
membenturkan atau menggesekkan kedua lempengan tersebut. Contoh simbal
tangan yaitu yang digunakan pada marching band.
8. Tamborin

Tamborin biasa digunakan untuk


mengiringi lagu yang berirama riang. Alat musik ritmis ini berbentuk
lingkaran dari logam. Pada setiap sisinya terdapat logam bulat tipis dipasang
rangkap. Ada pula tamborin yang terbuat dari kulit. Di sekeliling bingkai
tamborin terdapat beberapa kerincingan logam yang mengeluarkan bunyi
bergemerincing ketika alat musik ini digoyangkan.
9. Tifa

Tifa merupakan salah satu alat musik asal


Papua. Sebenarnya alat musik ini hampir mirip dengan Gendang, baik cara
memukul, bentuk maupun bahan yang yang digunakannya yaitu kayu dan kulit
hewan. Hanya saja bentuk dari tifa memanjang dan sedikit ramping di bagian
tengahnya. Berbeda dengan gendang cenderung membesar di bagian tegahnya.
Memainkan tifa harus dengan berdiri dan dipukul seperti gendang.
10. Timpani

Timpani merupakan alat musik


ritmis yang cara memainkannya dipukul dengan mallet timpani. Mallet
timpani terbuat dari kayu berdiameter sekitar 2 cm. Ujungnya dibalut bola
kapas yang terbuat dari bulu biri-biri dari Eropa yang sangat lembut. Tabung
timpani terbuat dari kuningan atau fiber dan berbentuk seperti mangkuk.

B. Alat Musik Melodis


Alat musik melodi adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi
dalam sebuah lagu, biasanya alat ini tidak dapat memainkan akor sendirian.

Dalam arti lain, adalah alat musik yang memiliki ritme atau nada, umumnya
fungsinya adalah untuk mengatur nada sebuah musik atau lagu.
Alat musik melodi adalah salah satu elemen seni musik yang membuatnya terasa
hidup. Ciri khasnya adalah nada yang lebih lembut dan cukup nyaman didengar
saat santai.
Nah, jika instrumen ini memiliki nada dan irama. Dalam sebuah lagu, ada notasi,
seperti do re mi fa sol la si do. Instrumen melodi ini dapat memainkan not ini, dari
nand do hingga si.

Fungsi Alat Musik Melodis


Setiap jenis instrumen memiliki fungsi spesifik yang membuatnya
digunakan untuk jenis musik tertentu. Begitu juga dengan instrumen melodik
yang memiliki begitu banyak fungsi penting untuk mengaktifkan nada dan irama

musik. Instrumen ini memiliki nada dan ritme seperti yang Anda semua tahu
dalam lagu dalam bentuk, re, mi, fa so, la, do. Instrumen ini bisa disebut

instrumen dasar dan ritmis.

Lagu atau musik tidak akan utuh jika tidak diiringi oleh instrumen karena
fungsinya untuk mengatur nada dan ritme. Sedangkan pemain pengiring mengacu
pada alat musik berirama yang dapat dikatakan sebagai alat tanpa irama atau nada.
Cara Memainkan Alat Musik Melodis
Berikut adalah cara memainkan alat musik melodis, antara lain:
a. Dipetik contohnya seperti kecapi, mandolin, gitar dan sasando.
b. Ditiup contohnya seperti seruling dan pianika.
c. Ditekan contohnya seperti akordion dan piano.
d. Digoyang contohnya seperti angklung.
e. Digesek contohnya seperti biola.
f. Dihisap contohnya seperti harmonika.
Contoh Alat Musik Melodis
Berikut adalah contoh alat musik melodis, antara lain
 Piano
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada
clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris
(1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia,
untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan
Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet
(harpsichord kecil) di Istana Florentine – kediaman Pangeran Ferdinand
de’Medici – inilah piano modern berakar.

 Akordion

Meskipun kebanyakan orang dapat menyulap


gambaran mental dari suatu accordian, banyak yang tidak menyadari bahwa ada
beberapa macam akordion, dikembangkan selama bertahun-tahun untuk genre
musik tertentu. Sebagai instrumen buluh gratis, pembukaan dan penutupan bellow
sebuah akordeon (atau Squeezebox) menyebabkan udara mengalir di atas buluh,
yang membuat suara. Sebuah akordeon juga memiliki tombol, atau kedua tombol
dan keyboard. Ini berfungsi untuk mengarahkan aliran udara ke buluh tertentu dan
bukan yang lain, dengan demikian mengendalikan nada dimainkan.
 Pianika

Pianika dapat dimainkan secara di tekan tetapi


dengan tiupan, tangga nada sama seperti alat musik biasa do re mi fa so la si do
dan di tiup secara tegak.

 Rekorder

Rekorder ini popular pada abad pertengahan melalui era barok, tetapi
menurun pada abad ke-18 yang menyokong alat-alat muzik orkestra, seperti flute,
Oboe, dan klarinet. Rekorder dihidupkan semula pada abad ke-20, dalam
mengejar prestasi bersejarah maklumat muzik awal, tetapi juga kerana kesesuaian
sebagai instrumen sederhana untuk mengajar muzik dan daya tariknya untuk
pemain amatur. Pada masa ini, rekorder sering dianggap sebagai alat seorang
kanak-kanak, tetapi ada juga pemain profesional yang menunjukkan kepakaran
mereka bermain rekorder pelbagai rentak dan lagu.
 Gitar
Selama jaman Renaissance, alat musik gitar tidak populer dan tidak
diminati masyarakat. Namun setelah Alonso Mudarra mulai memperkenalkan alat
musik ini melalui karya- karyanya maka dengan segera orang-orang mulai tertarik
untuk mendengarkan dan memainkan gitar.
Pada abad 17 atau periode Baroque dawai (string) gitar ditambahkan
menjadi lima yang masing-masing dawai berpasangan, ini memungkinkan para
pemain memainkan musik yang lebih kompleks dan luas.
 Kecapi

Alat musik tradisional kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu
mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal
gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi
membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu
Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya,
kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam
campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung
suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat
baja.
 Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain
dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara
keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola
memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis
masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu
menggunakan atau ditulis pada kunci G.
 Harmonika

Harmonika adalah sebuah alat musik yang paling mudah dimainkan.


Hanya tinggal meniup dan menghisapnya harmonika akan mengeluarkan suara
yang cukup bagus. Harmonika berasal dari alat musik tradisional China yang
bernama ‘Sheng’ yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak
kekaisaran Nyu-kwa.
Harmonika modern ditemukan pada tahun 1821 oleh Christian Friedrich
Buschmann. Sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat
getar dari logam yang disusun secara horozontal dengan desain yang kurang baik
dan hanya menyediakan nada tiup kromatis.
 Angklung
Angklung adalah salah satu alat musik
melodi tradisional Indonesia yang namanya mendunia karena memiliki bentuk
dan cara bermain yang unik.
Angklung adalah alat musik tradisional dari wilayah Sunda Jawa Barat.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Sebuah angklung menghasilkan not dengan
mengguncangnya.
Suara yang dihasilkan disebabkan oleh dampak dari badan pipa bambu,
sehingga suara bergetar dalam susunan nada 2, 3 hingga 4 di setiap ukuran
angklung, baik kecil maupun besar.
Dalam bukunya Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan pada tahun 1862 di
Batavia, Jonathan Rigg menulis bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat
dari pipa bambu.
Bambu dipotong di ujungnya seperti pipa di organ, lalu diikat menjadi satu
dalam bingkai dan digetarkan untuk menghasilkan suara.
 Calung

Selain angklung, alat musik yang terbuat dari deretan


bambu yang berbunyi saat goyang adalah calung. Instrumen ini umumnya
dimainkan dengan angklung, karena bunyi ini menghasilkan bunyi pentatonik
yang sangat cocok untuk dipadukan dengan instrumen tersebut.
 Bonang
Bonang barung adalah salah satu instrumen permainan gamelan Jawa. Bonang
dibagi menjadi dua jenis, yaitu bonang barung dan bonang penerus. Cara bermain
bonang adalah dengan dipuku di bagian atas.
Bonang adalah alat musik khas Jawa dengan 5 jenis not yang biasanya dimainkan
dengan gamelan. Alat ini sangat mirip dengan khas Minangkabau Talempong.
 Seruling atau Suling

Seruling yaitu alat musik yang sanggup dibunyikan ketika kita tiup pada
salah satu ujungnya. Awal pertama kali alat musik ini diperkenalkan dari kawasan
jawa Barat. Bahan utama pembuatan seruling sendiri yaitu dari bambu pilihan
kemudian cara memainkannya sanggup dikombinasikan dengan alat musik yang
lain.
Karena sanggup mengeluarkan nada maupun notasi yang indah maka alat
musik ini termasuk dari alat musik melodis.
 Sasando
Asal alat musik ini yaitu dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya pula Rote.
Warga di sana menamakannya dengan nama sasandu yang artinya yaitu bergetar
atau berbunyi. Cara memainkan alat musik dengan cara dipetik.
Orang dari Rote sendiri sudah menggunakan alat musik ini semenjak masa
7 masehi. Biasanya alat musik ini digunakan untuk media hiburan dan pengiring
di ketika saat kegiatan masyarakat setempat. Masing masing petikan senar
maupun dawai dari alat musik ini menghasilkan bunyi nada yang tidak sama.
Ada 3 jenis Sasando yang biasa kita kenal, yaitu sasando biola, sasando
gong, sasando elektrik. Masing masing jenis sasando tersebut mempunyai cara
permainan yang berbeda.
 Talempong

Talempong (atau dikenal sebagai Cak Lempong di Malaysia) adalah


sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir
sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat
terbuat dari kuningan, tetapi ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini
talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan.
Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5
sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya
terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat
untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya
dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.
Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau
penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, Tari Alang
Suntiang Pangulu dan Tari Gelombang. Talempong juga digunakan untuk
melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya
butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan si. Talempong
biasanya dibawakan dengan iringan akordeon, instrumen musik sejenis organ
yang didorong dan ditarik dengan kedua tangan pemainnya. Selain akordeon,
instrumen seperti saluang, gandang, serunai dan instrumen tradisional Minang
lainnya juga umum dimainkan bersama talempong.
Di Negeri Sembilan, Malaysia, Talempong dikenali dengan
nama Caklempong. Negeri Sembilan telah didatangi oleh suku Minangkabau yang
bermigrasi dari Sumatra Barat pada abad ke 15 Masehi dan satu-satunya negara
bagian di Malaysia yang mengamalkan sistem Lareh Bodi Caniago.
 Rebab

Rebab (Arab ‫ الربابة‬atau ‫“ – ربابة‬busur


(instrumen)”), juga rebap, rabab, rebeb, rababah, atau al-rababa) adalah jenis
alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan
menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika
Utara, Timur Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas
sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan
dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, tetapi terdapat versi
yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut
sebagai robab atau rubab).
Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup
dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher
panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada
satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik
bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung
daripada biola.
Rebab, meskipun dihargai karena nada suara, tetapi memiliki rentang yang
sangat terbatas (sedikit lebih dari satu oktaf), dan secara bertahap diganti di
banyak dunia Arab oleh biola dan kemenche. Hal ini terkait dengan instrumen
Irak, Joza, yang memiliki empat senar.
Pengenalan rebab ke Eropa Barat telah mungkin bersamaan dengan
penaklukan Spanyol oleh bangsa Moor, di Semenanjung Iberia. Namun, ada bukti
adanya alat musik ini pada abad ke-9 juga di Eropa Timur: ahli geografi Persia
abad ke-9 Ibnu Khurradadhbih mengutip lira Bizantium (atau lūrā) sebagai alat
musik busur khas Bizantium dan setara dengan rabāb Arab.
 Kolintang

Kolintang atau kulintang adalah alat


musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik
ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum.
Kolintang merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara, yang telah
dimainkan selama berabad-abad di Kepulauan Melayu Timur – Filipina, Indonesia
Timur, Malaysia Timur, Brunei, dan Timor. Alat musik ini berkembang dari
tradisi pemberian isyarat sederhana menjadi bentuk seperti
sekarang. Kegunaannya bergantung pada peradaban yang menggunakannya.
Dengan pengaruh dari Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan Barat, Kulintang
merupakan tradisi gong yang terus berkembang.
Di Indonesia, Kolintang dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari
kayu yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Kayu yang dipakai untuk
membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur
(Alstonia sp), kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq),kayu Cempaka
(Elmerrillia Tsiampaca),kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang
mempunyai konstruksi serat paralel. Nama kolintang berasal dari
suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam
bahasa daerah, ajakan “Mari kita lakukan TONG TING TANG” adalah: ”
Mangemo kumolintang”. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi
kata kolintang.

 Mandolin

Alat musik mandolin tergolong alat musik yang


sanggup dimainkan dengan cara memetiknya sama ibarat gitar. Perbedaan dasar
alat musik ini dibandingkan dengan gitar yaitu pada jumlah senarnya yang lebih
banyak dibandingkan dengan gitar.
Fungsi alat musik ini sangat banyak diantaranya yaitu sebagai pengiring
tarian rudat dan banyak sekali lagu tradisional, malahan sanggup pula apabila
dikombinasikan dengan jenis alat musik lainnya. Pertama kali alat musik ini
muncul di negara Italia dan kemudian seorang soprano kecapi berjulukan
Mandore mewarisinya.
 Hobo
Hobo, yaitu alat musik tiup yang bersuara
lembut dengan lidah getar rangkap. Jangkauan nadanya sampai dua setengah
oktaf. Hobo dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Pada abad ke-18, alat musik ini
tampil pada musik kamar atau konserto. Hobo dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu hobo cor anglais, hobo diamore, dan hobo masa kini. Karya yang banyak
menampilkan alat musik ini, dapat kita dengar pada karya Bellini, Berio, dan
Rossini.

 Terompet

Terompet adalah alat musik tiup


yang dapat mengeluarkan bunyi berapi-api yang dihasilkan oleh besarnya tenaga
yang digunakan untuk memainkan fanfare tetapi juga disebabkan oleh tabung
logam yang sempit, lubang silindris, dan corong yang lebar dan mengembang.
Musisi jazz memanfaatkan semua bunyi yang dihasilkan alat musik trompet dan
trombon. Dengan memainkan kedua alat musik ini, diharapkan akan
menghasilkan permainan solo yang memesona.
Saxophon
Saxophone merupakan alat musik tiup
bersuara logam dengan jangkauan nada dan kemampuan ekspresinya yang besar.
Saxophone diciptakan oleh Adolphne Sax pada tahun 1846. Ada empat jenis
saxophone, yaitu saxophone sopran, alto, tenor, dan bariton. Keempatnya dapat
membentuk kwartet yang setara dengan kwartet gesek.
 Klarinet

Klarinet adalah alat musik tiup yang dikembangkan oleh Theoblad Boem
dengan nada tinggi dan nyaring. Klarinet mulai digunakan dalam musik orkes dan
band militer pada pertengahan abd ke-18.
C. Alat Musik Harmonis
Secara garis besar, alat musik harmonis adalah suatu alat musik yang
biasanya digunakan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Karena alat
musik tersebut biasanya memainkan harmoni, dengan begitu dapat juga
memainkan untuk tiga nada bahkan bisa lebih secara bersama-sama.
Jenis alat musik harmonis yaitu alat musik yang bernada, akan tetapi
tidak dapat dibentuk. Pada umumnya juga berfungsi sebagai melodi pada
suatu nada atau lagu. Selain itu alat musik ini tidak dapat
memainkan chord secara sendirian dan harus dibantu dengan alat yang lain.
Seperti yang sudah telah disinggung diatas bahwa alat musik harmonis
tersebut, selain berperan sebagai melodi dalam lagu ternyata juga dapat
dijadikan sebagai pengiring pada suatu musik. Dengan begitu dapat kita
simpulkan bahwa alat musik harmonis yakni merupakan alat musik yang
sering digunakan sebagai melodis atau pengiring dalam suatu lagu dan juga
dapat untuk memainkan tiga atau lebih nada secara bersama-sama.
Contoh Alat Musik Harmonis
Seperti yang sudah diketahui bahwa banyak sekali alat musik disekitar
kita yang sering kita gunakan. Kaitannya dengan pembahasan sebelumnya,
ada beberapa contoh alat musik harmonis yang ada sekarang ini. Jenis alat
masih harmonis ini dibedakan menjadi dua macam yaitu modern dan yang
tradisional. Nah…agar lebih jelas lagi berikut beberapa contoh alat musik
harmonis lebih detail.
Alat Musik Harmonis Modern
Seiring dengan perkembangan di dunia musik, sebenarnya alat musik
harmonis yang modern ini merupakan perubahan dari tradisional, akan tetapi
juga masih menggunakan konsep yang sama hanya saja yang membedakannya
adalah pada bentuknya.berikut contoh alat musik harmonis modern.
 Gitar

Gitar ternyata juga tergolong sebagai alat musik harmonis yang


modern. Selain itu juga dikategorikan sebagai alat musik yang berdawai
dan melodis juga. Seperti yang sudah diketahui bahwa cara memainkan gitar
yaitu dengan cara dipetik dan biasanya menggunakan jari tangan
atau plektrum.
Alat musik gitar terdiri dari beberapa bagian yaitu, tubuh gitar, leher
gitar dan yang lainnya. Pada umumnya gitar terdapat sebuah senar yang
berjumlah enam buah. Selain itu ada juga gitar tradisional yang terbuat dari
berbagai macam kayu dengan senar yang terbuat dari nilon ataupun baja.
Secara umum alat musik gitar dibedakan menjadi dua jenis menurut
kegunaannya, yaitu elektrik (gitar listrik) dan akustik. Masing-masing jenis
gitar tersebut memiliki perbedaan yang menonjol jika dilihat dari bentuknya.
Untuk gitar akustik biasanya terdapat sebuah lubang pada bagian badannya
yang disebut dengan hollow body. Sedangkan untuk gitar elektrik biasanya
tidak terdapat lubang di bagian tubuh gitar.
 Alat Musik Piano

Alat musik piano ternyata diciptakan dari


keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan
menggunakan herpsichord. Cara memainkan piano yaitu dengan menekan tuts
atau papan nada dengan menggunakan jari-jari kita. Sedangkan orang yang
memainkan piano ini biasanya dikenal dengan sebutan Pianis.
Selain itu piano ini juga dikategorikan sebagai alat musik yang cukup tua.
Tak heran jika jenis alat musik yang satu ini memiliki nilai jual yang sangat
tinggi. Tak hanya itu instrumen pada piano ini juga sangat terkenal di seluruh
dunia. Fungsi dari piano ini adalah sebagai melodis pada suatu lagu.

Alat musik piano ini sebenarnya hampir sama dengan keyboard, akan
tetapi salah satu yang membedakannya yaitu jumlah tutsnya lebih banyak
dibandingkan dengan keyboard, yakni ada 88 papan nada. Untuk memainkan
piano ini kita harus menghafal terlebih dahulu letak nada yang nantinya akan
keluar jika tuts tersebut ditekan.
 Biola

Biola adalah alat musik harmoni modern yang cara memainkannya


yaitu dengan digesek. Pada biola ini hanya terdapat empat senar saja dengan
kunci G-D-A-E yang telah distel atau diatur untuk menghasilkan bunyi yang
berbeda-beda. Nada yang paling rendah pada alat musik ini yaitu pada kunci
G.
Terdapat banyak sekali jenis biola yang ada saat ini, diantaranya: biola
alto, cello dan double bass atau kontra bass. Dalam memainkan biola ini kita
dituntut untuk menjiwai pada setiap nada, agar suara yang dihasilkan pun juga
bagus dan enak untuk didengar. Selain itu biola juga paling sering dimainkan
pada pertunjukan orkestera. Adapun orang yang memainkan alat musik
tersebut dikenal dengan nama Violinis.
Alat Musik Harmonis Tradisional
Perlu diketahui juga, ternyata banyak sekali alat musik harmonis
tradisional yang ada di Indonesia sekarang ini. Sebagai contohnya berikut alat
musik harmonis tradisional yang ada di Indonesia.
 Sasando

Sasando merupakan sebuah alat musik instrumen yang cara


memainkannya yaitu dengan dipetik. Alat musik Sasando ini berasal dari
pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Menurut masyarakat sana, nama Sasando
berasal dari bahasa Rote yaitu Sasandu yang artinya alat yang bergetar atau
berbunyi..
Alat musik yang satu ini ternyata sudah lama sekali digunakan di
kalangan masyarakat yaitu sejak memasuki abad ke 7. Sasando dibuat dengan
bah utama dari bambu yang membentuk seperti tabung panjang. Kemudian
pada bagian tengah, melingkar dari bawah ke atas dipasang sebuah penyangga
dengan fungsi sebagai tempat tumpuan dawai atau senar yang direntangkan
mengelilingi tabung bambu.
Untuk jenisnya, jenis alat musik Sasando dulu dapat dibedakan
berdasarkan dari senar yang dimilikinya. Misalnya seperti Sasando Engkel
yang memiliki 28 dawat kemudian ada juga Sasando Dobel yang mempunyai
56 sampai 84 dawai. Pada saat ini terdapat banyak sekali jenis dari alat musik
Sasando tersebut. Bahkan ada juga Sasando Elektrik yang terbuat dari bahan
yang sangat bagus.
Tujuan dari pembuatan alat musik Sasando yang seperti itu pastinya
untuk melestarikan dan juga agar dapat berkembang lebih jauh lagi.

 Alat Musik Sampek

Sampek adalah alat musik harmonis tradisional yang berasal dari Suku
Dayak. Jenis alat musik ini terbuat dari berbagai macam kayu, tetapi bahan
yang sering digunakan untuk membuatnya yaitu: kayu arrow, kayu ulin dan
kayu kapur. Pada pembuatannya, Sampek juga akan diukir sesuai dengan
keinginan pembuatnya dan disetiap ukirannya pasti memiliki arti masing-
masing.
Alat musik ini hanya dapat dimainkan oleh satu orang saja. Akan tetapi
akan lebih bagus lagi apabila dimainkan oleh banyak orang. Ada beberapa
jenis lagu yang biasanya dimainkan dengan sampek ini, seperti lagu Apo
Lagaan, Isaak Pako’ Uma Jalaan, Uma’ Timai, Tubun situn, Tinggang
Lawat dan Tinggang Mate. Semua lagu tersebut menggunakan bahasa Kayaan
dan Kenyah.

 Kecapi

Kecapi merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari
sunda. Biasanya kecapi ini dimainkan sebagai alat musik utama dalam
tembang sunda atau memaos sunda. Cara memainkan alat musik yang satu ini
yaitu dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan.
Kata kecapi dalam bahasa sunda juga merujuk pada tanaman sentul,
yang mana kayunya ternyata juga bisa digunakan untuk membuat alat musik
ini. Adapun nada dalam kecapi ini ada 5 (pentatonis) tangga nada, yaitu
bernama: Da, Mi, Na, Ti dan La. Pada suatu pertunjukan, kecapi biasanya
selalu berpasangan dengan alat musik seruling yang terbuat dari bambu. Selain
itu terdapat dua jenis kecapi yang terkenal, yaitu Kecapi Parahu dan Kecapi
Siter.
 Alat Musik Rebab

Rebab bisa dikatakan sebagai alat musik harmonis tradisional yang


paling tua. Sebenarnya alat musik ini bukan berasal dari Indonesia, tetapi
seiring dengan perkembangan alat musik ini kemudian datang di Indonesia
melalui para pedagang yang datang dari wilayah Timur Tengah, Afrika bagian
utara, Eropa dan Timur Jauh (Asia Tenggara dan Timur).
Di daerah Jawa Barat, alat musik rebab memiliki dua atau tiga utas
senar yang terbuat dari logam. Sedangkan untuk rebabnya sendiri terbuat dari
bahan tembaga. Selain itu rebab juga sering digunakan untung mengiringi
pertunjukan wayang bersama dengan alat musik gamelan. Meskipun alat
musik rebab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah tembang
atau lagu, akan tetapi pada kenyataannya justru tidak banyak orang yang
tertarik untuk memainkan bahkan mempelajarinya, terutama dikalangan kaum
muda saat ini.
 Siter dan Celempung

Pada umumnya siter dan celempung adalah alat musik yang hampir
sama. Siter memiliki ukuran panjang kurang dari 30 cm dan masing-masing
terdapat 11 dan 13 pasang senar yang direntangkan pada kedua sisinya
diantara kotak resonator. Salah satu senar tersebut distel dengan
nada pelog dan senar yang lainnya dengan nada slendro.
Sedangkan celempung memiliki ukuran lebih panjang dari pada siter
dan juga distel satu okaf dibawah siter. Siter dan celempung biasanya
dimainkan sebagai salah satu alat musik yang dimainkan bersama (panerusan)
dan juga sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodi
berdasarkan balungan).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari uraian di atas adalah
Perbedaan utama dari ketiga jenis alat musik ini memang pada fungsinya.
Secara garis besar, alat musik melodis hanya bisa memainkan salah satu
nada saja. Sedangkan untuk alat musik harmonis bisa dimainkan secara
bersamaan atau nadanya bisa muncul bersamaan saat dimainkan. Untuk
alat musik ritmis biasanya nada tetap atau kadang tidak bernada. Karena
fungsinya hanya untuk mengatur tempo lagu.
B. Saran

Demi kesempurnaan kliping ini, diperlukan kajian lebih lanjut


mengenai “alat musik ritmis, melodis, dan harmonis” oleh pembaca. Karena
saya pun masih mempunyai banyak kekurangan dalam penjabaran
permasalahannya. Sehingga, sangat dibutuhkan kritik dan saran yang
konstruktif sebagai konstruksi perwujudan nya.
Semoga kliping ini tidak hanya sekedar bermanfaat, tetapi benar-benar
bermanfaat secara nyata. Baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi
pembaca pada umumnya dan para penulis khususnya.

Anda mungkin juga menyukai