1. Angel Agustina
2. Eva Ariyanti
3. Angga Fadilla Akbar
4. Bagas
5. Nanda Yofi Hidayat
6. Iqbal
Kelas : X APAT 2
2. Seruling Alto
Jenis seruling ini bernada G dan memiliki teknik jari persis seperti pada seruling
konser.
Namun, jika dilihat dari bentuk tabungnya, bentuk alto lebih mirip dengan bentuk
tabung bass karena memang sengaja didesain khusus untuk kebutuhan ansambel flute.
3. Seruling Tenor
Jenis seruling ini bernada B dan dikenal sebagai suling d'amor.
Nama ini berasal dari kekayaan dan kelembutan nada yang dihasilkan oleh seruling
tenor.
Jadi, jenis ini dapat menghadirkan emosi cinta bagi para pendengarnya.
4. Seruling Soprano
Jenis seruling ini bernada E dan merupakan kombinasi dari piccolo serta konser flute.
Ukuran soprano lebih panjang sekitar 4 inci dari piccolo, namun memiliki bentuk yang
lebih pendek dari konser.
5. Seruling Treble
Jenis seruling ini bernada G dan jarang ditemukan karena rentan nada lebih tinggi dari
konser.
Biasanya seruling ini digunakan sebagai pelengkap dalam pertunjukan jazz.
Alat musik suling bambu merupakan alat musik tradisional khas Pasundan.
Suling terbuat dari bambu. Namun bambu yng digunakan bukan sembarangan.
Karena jenis bambu tersebut juga harus ditentukan ukuran serta bentuknya.
Jika dilihat bentuk suling sunda sangatlah sederhana namun harmonisasi suara yang
dihasilkan tidak kalah dibandingkan dengan alat musik modern seperti harmonika,
rekorder, saxophone dan lain-lain.
Walaupun alat musik ini sederhana namun jika pemainnya memiliki skill yang tinggi
dalam memainkan maka akan menumbuhkan semangat kedaerahan terutama untuk
orang pasundan.
Suling ini terbuat dari bambu Tamiang. Yaitu bambu yang memiliki ukuran kecil
serta tipis sehingga cocok untuk dijadikan suling.
Orang sunda juga menyebutnya dengan suling. Suling ini biasa dimainkan untuk
mengiringi kecapi, gamelan serta tembang sunda gamelan. Suling menghasilkan
suara yang terdengar unik yang akan membangkitka jiwa pendengarnya.
Terdapat 4 nada untuk suling sunda ;
Nada Madenda atau sorog
Nada Pelog degung
Nada Mandulungan
Nada Salendro
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi nada suara suling :
Kecepatan aliran udara yang ditiup menggunakan mulut
Posisi jari
2. Suling Paruh
Alat musik tiup selanjutnya yaitu suling paruh yang berasal dari bambu yang
kedua ujungnya disumbat. Pada salah satu ujungnya dipotong miring dan diberi celah
untuk meniupnya.
Terdapat 6 lubang nada yang terletak pada sisi depan serta terdapat satu lubang pada
sisi belakang. suling ini juga sering digunakan sebagai pengiring musik sawat yang
memiliki pola ritme yang rumit namun bunyinya tidak berbeda dengan lainnya.
Alunan melodi musik sawat yang terdiri dari bermacam-macam ornamen
menunjukkan bahwa orang Maluku memiliki pola pikir terbuka dan adaptif.
3. Suling Lembang dari Tana Toraja
Alat musik tiup selanjutnya yaitu suling lembang yang berasal dari Tana Toraja.
Suling ini memiliki ukuran panjang 40-100 cm. Sehingga suling lembang merupakan
suling terpanjang di toraja.
Bahkan bukan hanya di toraja, suling ini bisa dikategorikan sebagai alat musik tiup
terpanjang yang ada di indonesia. Walaupun alat musik ini terlihat sangat panjang,
namun tetap nyaman dipegang karena memiliki diameter kecil.
Suling lembang mempunyai keunikan lain yaitu adanya penambahan cerobong
tanduk yang terletak pada bagian ujungnya. Sehingga jika dilihat bentuknya mirip
seperti terompet.
Suling ini memiliki lubang pengatur nada berjumlah 6 buah suling lembang
dimainkan bersamaan dengan alat musik suling deata. Karena jika suling lembang
dimainkan secara solo suaranya kurang menarik.
Suling lembang biasa digunakan ketika mengiringi lagu-lagu toraja saat dalam
keadaan duka. Pada acara aluk rampe matampu dan rambu-tuka, alat musik suling
lembang biasa dimainkan. Penggunaan suling lembang digunakan ketika mengiringi
syair dalam acara tersebut.
4. Saluang
Alat musik yang berasal dari minang kabau ini terbuat dari bambu tipis dan
disebut juga bambu talang. Bambu yang cocok untuk dibuat saluang yaitu bambu
yang sering digunakan untuk membuat jemuran atau bambu yang terbawa aliran
sungai.
Alat musik saluang mirip dengan alat musik suling. Perbedaan kedua alat musik
tersebut hanya pada lubang yang dimilikinya. Saluang memiliki lubang 4 lebih sedikit
dibandingkan dengan suling. Ukuran dari saluang juga cukup panjang yaitu 40
sampai 58 cm, dan diameternya berukuran 3 sampai 3,5 cm.
Setiap daerah yang terdapat di minangkabau memiliki teknik tersendiri ketika meniup
dan memainkan alat musik ini. Teknik yang sering digunakan adalah gaya solok
slayo, singgalang, suayan, koto tuo dan lain-lain.
Suara yang dihasilkan dari Saluang dipercayai memiliki kekuatan magis oleh
masyarakat setempat. Sehingga banyak masyarakat setempat yang menggunakannya
sebagai penghantar sihir maupun ilmu hitam.
Demikian ulasan mengenai suling yang ada di Indonesia serta macam-macam alat
musik tiup. Semoga Informasi ini bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan tentang
musik terutama tentang jenis-jenis alat musik tradisional di Indonesia.
G. Nada-nada suling
Suling sunda merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bambu tamiang yaitu salah
satu jenis bambu yang tipis dan berdiameter kecil. Dari beberapa jenis suling sunda yang
ada, salah satu jenis suling sunda yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah suling
sunda berjenis pelog. Suling ini memiliki lima tangga nada, yakni meliputi nada : 1(da); 2
(mi); 3(na); 4(ti); 5(la).
Suling rekorder yang juga merupakan suling modern dari keluarga alat musik tiup
dengan bunyi seperti pluit ini memiliki 7 nada meliputi nada: 1(do); 2(re); 3(mi); 4(fa);
5(so); 6(la); 7(si). Suling rekorder yang digunakan adalah suling rekorder dengan jenis
soprano.