Anda di halaman 1dari 3

Nama : IraLaily Nurmala

Kelas : X tata boga smkn 66 jakarta

Maple : sejarah Indonesia

MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI

Munasprok (museum perumusan naskah proklamasi) adalah gedung yang


dibangun sebagai monument peristiwa proses perumusan naskah proklamasi
kemerdekaan di Indonesia.Gedung luas tanah 3.914 meter persegi dan luas
bangunan 1.138 meter persegi itu pertama kali didirikan pada tahun 1920 dengan
gaya arsitektur Eropa. Di dalam gedung tersebut terdapat ruangan, mebel kuno,
dan aksesoris yang menggambarkan suasana serupa peristiwa perumusan naskah
proklamasi.

Sebelum diaklamasi sebagai museum, gedung Munasprok pertama kali


dikelola oleh perusahaan asuransi bernama PT Asuransi Jiwasraya. Selanjutnya
gedung itu diambil alih oleh British Consul General pada Perang Pasifik hingga
masuk Jepang mengambil alih. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi
tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung
antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat. Setelah kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945, gedung ini tetap menjadi tempat kediaman Laksamana Muda
Tadashi Maeda sampai Sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah
kekalahan Jepang gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris. Setelah masa
peperangan berakhir, gedung ini dikontrak oleh Kedutaan Inggris sampai dengan
tahun 1981. Selanjutnya gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan pada 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini sempat digunakan
oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran. Karena makna historis yang
dikandung museum tersebut, Menteri Penedidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho
Notosusanto memerintahkan DIrektorat Permuseuman untuk menjadikan gedung
tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamas dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992.
Ruang-ruang dalam museum
Ruang Pertama
Ruang ini merupakan tempat peristiwa bersejarah yang pertama dalam
persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan tersebut adalah ruang tamu
yang juga digunakan sebagai kantor oleh Maeda. Selain itu, di ruang ini juga
digambarkan suasana menjelang proklamasi seperti pembentukan PPKI dan
BPUPKI, bom Hiroshima-Nagasaki dan peristiwa lainnya.
Ruang Kedua

Dalam ruang ini Soekarno-Hatta mengadakan rapat bersama di meja bundar


dengan pengurus lain seperti Soediro dan B.M Diah pada pukul 3 subuh. Di ruang
ini juga lah Soekarno membuat draft pertama naskah proklamasi dengan judul
“Proklamasi” yang ditulis dengan tangannya sendiri. Selain itu, dalam ruangan ini
juga tergambarkan suasana saat Soekarno mengumandangkan proklamasi di Jl.
Pegangsaan timur.
Ruang Ketiga
Di ruang ketiga terdapat piano di bawah tangga yang merupakan tempat di
mana Soekarno-Hatta menandatangani naskah proklamasi. Di ruangan ini pulalah
Soekarno memutuskan untuk membaca naskah proklamasi di halaman depan
rumahnya. Selain itu, di ruangan yang ke-3 terdapat gambar dengan suasana
pergolakan saat mempertahankan kemerdekaan.
Ruang Keempat
Ruang ke-4 adalah ruang pameran benda-benda yang dikenakan para tokoh
yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi. Benda-benda tersebut meliputi
jam tangan, pulpen hingga baju-baju. Di samping itu, ruang keempat adalah
ruangan di mana Sayuti Melik ditemani dengan B.M. Diah mengetikkan naskah
proklamasi setelah melakukan proses pengeditan secara bermusyawarah.

JAM BUKA MUSEUM


– Senin & Hari Besar Tutup
– Selasa s.d Kamis Pukul 08.00-12.00 WIB dan Pukul 13.00-16.00 WIB
– Jumat Pukul 08.00-11.30 dan Pukul 13.00-16.30 WIB
– Sabtu/Minggu Pukul 08.00-16.00 WIB
KARCIS MASUK
– Dewasa Perorangan Rp. 2.000,-
– Rombongan Dewasa (min. 20 orang) Rp. 1.000,-/orang
– Perorangan Anak – anak Rp. 1.000,-
– Rombongan Anak – anak (min. 20 orang) Rp. 500,-/orang
– Pengunjung Asing Rp. 10.000,-

Anda mungkin juga menyukai