Disusun Oleh:
KELOMPOK :
SUCI KUMALASARI/1622019
LINDA ROPIENI/1622062
ANDREW PUTRA P. Y./1622067
AFAN FIRMANSYAH/1622081
MALANG 2019
1
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... 1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Metode Penelitian. Selain itu
juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai makna dan
dosen pengampu bidang studi dan teman-teman yang telah banyak memberikan
pengetahuan kepada penulis dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca,
khususnya dari teman-teman dan dosen pengampu. Penulis akan sangat menerima
3
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui, Salah satu ikon kebanggaan Jakarta dan warga negara
hanya sekedar tugu yang menampilkan keindahan fisik, namun menjadi sumber
menjabarkan tentang fungsi dan makna monas agar monas lebih dikenal oleh
hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R.M.Soedarsono, mulai
dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi 1945, agar
mendatang.
4
Pembangunan Monumen Nasional terdiri tiga tahap. Tahap pertama kurun
pertama, total 284 pasak beton yang digunakan sebagai pondasi pembangunan.
Sebanyak 360 pasak bumi di tanamkan untuk pondasi museum sejarah nasional,
ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan
selesai. Namun masalah masih saja terjadi antara lain kebocoran air yang
1.2.RUMUSAN MASALAH
Banyak orang yang belum mengetahui informasi tentang apa saja yang
5
1.3.TUJUAN PENELITIAN
Berikut adalah tujuan dan manfaat dari perancangan media informasi Monumen
Nasional :
nasionalisme.
1.4.MANFAAT PENELITIAN
Indonesia
fungsi dan makna monas serta monas sebagai objek wisata sejarah.
1.5.METODE PENULISAN
Karya tulis ini di susun berdasarkan metode, metode penulisan sebagai berikut :
Wawancara
kepada nara sumber untuk menyusun karaya tulis ini penulis langsung
Studi Pustaka/referensi
6
penyusunan karya tulis ini , penulis mengumpulkan data/literature dari
internet
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Monumen
penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian
pada masa lalu. Seringkali monumen berfungsi sebagai suatu upaya untuk
memperindah penampilan suatu kota atau lokasi tertentu. Beberapa ibu kota
pusat pemerintahan seperti Washington D.C., New Delhi, dan Brasília memang
publik yang rapi dan teratur. Bangunan fungsional yang menjadi semakin
dianggap sebagai monumen. Dalam hal ini dapat karena ukurannya yang besar
atau usianya yang tua seperti contohnya Tembok Besar. Beberapa negara
Pilar Trajan, atau berbagai patung Lenin di Uni Soviet. Monumen dapat berusia
ribuan tahun, sebagai simbol yang bertahan lama suatu peradaban purba.
8
Piramida Mesir Kuno, Parthenon Yunani Kuno, dan Moai di Pulau Paskah
telah menjadi simbol dari peradaban purba tersebut. Di zaman yang lebih
modern, Patung Liberty dan Menara Eiffel telah menjadi lambang negara dan
kota modern. Istilah monumentalitas berkaitan dengan status simbolik dan fisik
Petronas
London
Makam untuk orang penting, contoh: the Piramida Giza dan Taj Mahal.
Stonehenge
9
Keseluruhan kawasan bekas medan perang untuk memperingati
10
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah
Sumber: ulinulin.com
nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus
mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara
yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban
11
yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan
kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang
rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni.
Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan
tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya
sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih
kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan
untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45,
dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban
12
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh
Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari
perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton.
Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian
yang disatukan.
Pelataran Puncak
13
Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah
yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum
perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada
pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak
14
museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk
Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat
ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan
rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang
Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa
yang abadi, Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga
yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif,
adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan
negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan lambang
15
prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan
sebagai sepasang "alu" dan "lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam
bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri
atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter,
penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung
perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato[7]
Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat
m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung
masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau
langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran
puncak monumen.
16
Relief Sejarah Indonesia
Sumber: ulinulin.com
secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan
pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia
Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan
17
kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai rontok
Sumber: ulinulin.com
pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48
diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total
51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah
hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak
searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra
sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa
penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra
berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20,
18
pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde
Ruang Kemerdekaan
Sumber: ulinulin.com
tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih,
berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis
19
emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian,
serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada
dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini
Agustus 1945. Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang
negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada
sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi
ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah
Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi
karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak
Indonesia.
Sumber: ulinulin.com
20
Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama
Jakarta dari ketinggian. Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan
ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang
sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta
terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling
badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran
penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke
selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram.
Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter
terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat
api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, akan tetapi untuk
tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50
kilogram lembaran emas. Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam"
menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang
21
ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai
melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga
mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan
rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter
dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran
Taman Monas
Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang
indah. Di taman ini pengunjung dapat bermain bersama kawanan rusa yang
sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu
juga terdapat tempat berolahraga. Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam
air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk
ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah
sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser
22
berwarna-warni pada air mancur ini. Di taman ini juga disediakan beberapa
Wisata Monas
Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, dapat melalui pintu masuk di sekitar
patung Pangeran Diponegoro. Lalu akan melalui lorong bawah tanah untuk
masuk ke Monas ataupun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian
utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore. Monas
dapat menjadi salah satu pilihan untuk berwisata bersama keluarga dan tempat
23
3.2 FUNGSI DAN MAKNA MONAS
Monumen yang didirikan oleh presiden Sukarno ini merupakan monumen yang
negara Indonesia. Monas pun kini dijadikan icon negara Indonesia dengan
Monas kerap kali digunakan sebagai tempat untuk berlibur bahkan dapat
Tidak hanya itu, halaman Monas juga menjadi tempat untuk berolahraga oleh
tersebut. Monas bahkan diresmikan oleh pemerintah pusat sebagai objek wisata
Pengunjung juga dapat melihat fungsi dari Monas dengan melihat ruangan-
ruangan yang ada di dalam Monas. Ruang museum sejarah merupakan tempat
yang berisikan peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lalu. Bagaimana bangsa
agama dan peradaban dari zaman dahulu hingga sekarang. Untuk mengetahui
puncak. Dari atas ini, bisa melihat pemandangan ibukota dengan lebih jelas.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Jakarta.
waktu-kewaktu.
4.2. SARAN-SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/1228091/Monumen_Nasional-Urban_Workshop_Mei-
2011_
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/739/jbptunikompp-gdl-mmirzaprio-36944-6-
unikom_m-i.pdf
https://www.academia.edu/34282208/Monumen_Nasional
26