NADILA RAMADHANI
IX-G
Jl. Dipati Ukur No.34 Cicalengka-Kab. Bandung
40395
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………...1
A.Latar Belakang……………………………..1-4
BAB II PEMBAHASAN……………………...5-30
BAB III KESIMPULAN…………………….31-33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai
dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa
pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah
Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di
garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menunjukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan
Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer
barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan
antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat
unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo,
Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak
di wilayah administrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara.
Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur
Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian
mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih
kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan
menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850
Masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.
2. Gunung Merapi
Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu gunung berapi
teraktif di Indonesia, yang memiliki siklus erupsi 4-8 tahun sekali. Pada 10 tahun
terakhir, tercatat dua erupsi yang terjadi pada tahun 2006 dan puncaknya pada
tahun 2010 yang diperkirakan merupakan siklus ulang 100 tahunan Gunung
Merapi Erupsi merapi di tahun 2010 merupakan erupsi dengan energi terbesar
seperti yang dikatakan oleh Surono (Mantan Kepala Badan Geologi Kementerian
ESDM) dengan kerusakan dan kerugian sebesar Rp4,23 trilyun. Pasca erupsi
Merapi pemerintah menetapkan ulang daerah yang termasuk dalam kawasan rawan
bencana.
3. Taman Pintar
Taman Pintar adalah tempat wisata berbasis pengetahuan dan sains yang
diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional
dengan bangunan yang memanfaatkan bekas gedung Shopping Center di jalan
Panembahan Senopati Yogyakarta. Munculnya Taman Pintar ini tak lepas dari
perkembangan dunia sains yang berkembang sangat pesat, terutama Teknologi
Informasi, yang kemudian telah mengangkat peradaban manusia menuju era
globalisasi. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan alam , pengertian dan
wawasan manusia terhadap fakta dan gejala lingkungannya menjadi bertambah
luas dan mendalam. Teknologi mampu berkembang dan dimanfaatkan di berbagai
bidang kehidupan. Mengingat pentingnya teknologi aplikasi berbagai disiplin ilmu
untuk memecahkan suatu persoalan dalam wawasan pengetahuan alam mendorong
manusia untuk menciptakan suatu kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan.
Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya
menjanjikan kemudahankemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta komunikasi
yang mengalami kemajuan sangat pesat dan kemudian berpengaruh terhadap pola
pendidikan dan komunikasi di masyarakat.
Kini, Taman Pintar mempunyai 25 zona wahana yang terdiri dari 200 unit
dan 6.000 peraga dan akan bertambah lagi. Zona-zona itu di antaranya terdiri atas
seni, budaya, sains populer, geologi, dan kebencanaan. Beragam alat peraga ilmu
pengetahuan dan teknologi sekaligus pengenalan lingkungan, diantaranya yaitu
aquarium air tawar, kehidupan prasejarah, sistem tata surya, zona bencana alam,
zona teknologi telekomunikasi dan informasi. Terdapat berbagai macam zona di
Gedung Kotak yaitu zona Teknologi pengolahan minyak dan gas bumi, zona
Indonesiaku, zona Teknologi Pengolahan Susu, zona Teknologi Otomotif Roda
Dua, zona City Planning Galery dan zona Air Untuk Kehidupan. Alat peraga yang
ada di Taman Pintar dikemas sangat menarik dan interaktif.
Tebing Breksi merupakan area tambang batuan kapur yang menjadi sumber
penghidupan warga di sekitarnya. Batuan kapur yang ada di Tebing Breksi pada
mulanya merupakan abu yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran saat terjadi
erupsi berpuluh-puluh tahun yang lalu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. CANDI PRAMBANAN
1. Tiga Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma. Tiga Candi Wahana:
candi Nandi, Garuda, dan Angsa.
2. Dua Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi
Wahana di sisi utara dan selatan.
3. Empat Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk
halaman dalam atau zona inti.
4. Lima Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti.
5. Dua ratus dua puluh empat Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris
dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68,
maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.
6. Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan.
Tetapi kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona
inti serta 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224
candi perwara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu
yang berserakan. Kompleks candi Prambanan terdiri atas tiga zona; pertama
adalah zona luar, kedua adalah zona tengah yang terdiri atas ratusan candi,
ketiga adalah zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi
utama dan delapan kuil kecil.
7. Penampang denah kompleks candi Prambanan adalah berdasarkan lahan bujur
sangkar yang terdiri atas tiga bagian atau zona, masing-masing halaman zona
ini dibatasi tembok batu andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar bujur
sangkar yang masing-masing sisinya sepanjang 390 meter, dengan orientasi
Timur Laut – Barat Daya. Kecuali gerbang selatan yang masih tersisa, bagian
gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang. Fungsi dari
halaman luar ini secara pasti belum diketahui; kemungkinan adalah lahan taman
suci, atau kompleks asrama Brahmana dan murid-muridnya. Mungkin dulu
bangunan yang berdiri di halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu, sehingga
sudah lapuk dan musnah tak tersisa.
Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara
selain Angkor Wat. Tiga candi utama disebut Trimurti dan dipersembahkan
kepadantiga dewa utama Trimurti: Siwa sang Penghancur, Wisnu sang Pemelihara
dan Brahma sang Pencipta. Di kompleks candi ini Siwa lebih diutamakan dan lebih
dimuliakan dari dua dewa Trimurti lainnya. Candi Siwa sebagai bangunan utama
sekaligus yang terbesar dan tertinggi, menjulang setinggi 47 meter.
1. Candi Siwa
Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks candi.
Pelataran ini ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur sangkar dikurung
pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru mata angin. Dalam halaman
berpermukaan pasir ini terdapat delapan candi utama; yaitu tiga candi utama yang
disebut candi Trimurti (“tiga wujud”), dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu
tertinggi: Dewa Brahma Sang Pencipta, Wishnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang
Pemusnah.
Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tertinggi
di kompleks candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34 meter.
Puncak mastaka atau kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi bentuk wajra yang
melambangkan intan atau halilintar. Bentuk wajra ini merupakan versi Hindu
sandingan dari stupa yang ditemukan pada kemuncak candi Buddha. Candi Siwa
dikelilingi lorong galeri yang dihiasi relief yang menceritakan kisah Ramayana;
terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di atas pagar langkan ini dipagari
jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk mengikuti kisah sesuai
urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu melakukan pradakshina
yakni berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam. Kisah Ramayana ini
dilanjutkan ke Candi Brahma.
( DEWA SIWA )
( CANDI SIWA )
2. Candi Brahma dan Candi Wishnu
Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa Wisnu, yang terletak di sisi
utara dan satunya dipersembahkan kepada Brahma, yang terletak di sisi selatan.
Kedua candi ini menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang
dipersembahkan untuk dewa-dewa ini. Candi Brahma menyimpan arca Brahma
dan Candi Wishnu menyimpan arca Wishnu yang berukuran tinggi hampir 3 meter.
Ukuran candi Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni lebar 20 meter dan tinggi 33
meter.
( DEWA WISHNU )
( DEWA BRAHMA )
( CANDI BRAHMA )
3. Candi Wahana
Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil daripada
candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana
dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana Siwa, sang Angsa wahana Brahma, dan
sang Garuda wahana Wisnu. Candi-candi wahana ini terletak tepat di depan dewa
penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi, di dalamnya terdapat
arca lembu Nandi.
Pada dinding di belakang arca Nandi ini di kiri dan kanannya mengapit arca
Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari. Chandra digambarkan berdiri di
atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas kereta yang
ditarik 7 kuda. Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini
kosong dan tidak ada arca Angsa di dalamnya. Mungkin dulu pernah bersemayam
arca Angsa sebagai kendaraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu
terdapat candi yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi
Angsa, di dalam candi ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda
pernah ada di dalam candi ini. Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di
Indonesia, yaitu sebagai lambang negara Garuda Pancasila.
4. Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok
Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran
Candi Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter
dengan tapak denah 6 x 6 meter. Di samping 8 candi utama ini terdapat candi kecil
berupa kuil kecil yang mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura
Hindu Bali tempat meletakan canang atau sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di
depan pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru
mata angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya. Candi
Kelir dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar
2 meter.
5. Candi Perwara
Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam,
tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua
berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah
halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 candi perwara yang
disusun dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat
undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-
candi ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini disebut
“Candi Perwara” yaitu candi pengawal atau candi pelengkap. Candi-candi perwara
disusun dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris
kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar
terdiri atas 68 candi.
( CANDI PERWARA )
C. Arsitektur Candi Prambanan
Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang
berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi mengikuti pola mandala, sementara
bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan
memiliki nama asli Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu
mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam. Seluruh
bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi
Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.
Seperti Candi Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi,
mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda
nama, tiap konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang
pada hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horizontal maupun vertikal
terbagi atas tiga zona:
Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk
yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia
masih terikat dengan hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman
terluar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.
huwarloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang
suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat cahaya
kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah bhuwarloka.
Swarloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah tertinggi sekaligus
tersuci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam
dan atap candi melambangkan ranah swarloka. Atap candi-candi di kompleks
Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata),
bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan
intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan
Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi
Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini
sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu,
tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda
suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Waruna (dewa laut) dan
Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur
arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca,
potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 di
antaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).
2. GUNUNG MERAPI
Merapi merupakan salah satu Gunung Api paling aktif di Indonesia, Gunung
Merapi secara geografis terletak pada posisi 7º 32.5’ Lintang Selatan dan 110º
26.5’ Bujur Timur, dan secara administrasi terletak pada 4 (empat) wilayah
kabupaten yaitu Kabupaten Sleman di Provinsi D.I. Yogyakarta dan
Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali serta Kabupaten Klaten di
Provinsi Jawa Tengah. Merapi termasuk gunungapi yang sering meletus
dan sampai Juni 2006, sudah terjadi 83 kali erupsi. Periode terjadi waktu
letusan erupsi Gunung Merapi terjadi setiap 2-5 tahun (periode pendek),
sedangkan selang waktu periode menengah setiap 5-7 tahun (Badan
Litbang Pertanian, 2010). Aktivitias erupsi terbaru yang tergolong erupsi
paling besar beberapa dekade terakhir adalah erupsi tahun 2010, Secara
umum total volume erupsi Merapi berkisar antara 100 sampai 150 km
kubik, dengan tingkat efusi berkisar 105 m kubik per bulan dalam seratus
tahun (Berthommier, 1990; Siswowidjoyo et al., 1995; dalam Rahayu, 2010),
sedangkan volume material piroklastik hasil erupsi tahun 2010 ditaksir
mencapai lebih dari 140 juta m3 (Tim Badan Litbang Pertanian, 2010).
Selain bahaya Primer yaitu bahaya erupsi (Awan panas, pyroclastic, Hujan
material) ancaman selanjutnya adalah bahaya Sekunder/ Pasca-erupsi (lahar
dingin). Ancaman terjadinya banjir lahar pasca-erupsi akan berlangsung
hingga 3 –4 tahun kedepan, dikemukakan oleh Kepala Pusat Data dan
Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo
Nugroho (Hendarto, 2011), hal ini disebabkan oleh volume material yang
dihasilkan dalam erupsi 2010 sangat besar, yakni 140 juta meter3. Hingga
akhir April 2011, baru 25% material yang teralirkan melalui banjir lahar
hujan. Kerusakan yang diakibatkan oleh aliran banjir lahar di sungai-sungai
yang berhulu di Merapi terjadi di wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Sekitar 35% produk letusan G. Merapi tersebut masuk ke K. Gendol
berupa aliran piroklastik dan sisanya tersebar di sungai- sungai lain yang
berhulu di lereng G. Merapi, seperti K. Woro, K. Kuning, K. Boyong, K.
Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K.
Setelah erupsi Merapi pada tahun 2010 Wilayah Kali putih, yang
masuk daerah Magelang telah mengalami kerusakan, Kali putih merupakan
salah satu dari sungai utama yang mengalirkan lahar dingin dari hulu dan
membawa material vulkanik saat hujan, mengkutip dari penelitian Rasyid
dan Harun (2012) kerusakan Penggunaan lahan yang terkena luapan banjir
lahar antara lain adalah kampung sebesar 125.936,63 m2 (15,34 %), kebun
campuran sebesar 539.573,13 m2 (65,73 %), pendidikan sebesar 16.837,01
m2 (2,05 %), sawah sebesar 74.008,02 m2 (9,02 %), dan tegalan sebesar
64.552,50 m2 (7,86 %), Tingkat kerusakan penggunaan lahan di daerah
penelitian disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah jarak dari
sungai, kemiringan lereng, dan volume material vulkanik dari hulu sungai
yang terbawa air hujan, kawasan Kali Putih mengalami kerusakan cukup
besar.Kombinasi antara temperatur tinggi, kecepatan tinggi dan volume
sedimen yang besar menyebabkan berbagai kerusakan di sepanjang
kawasan yang dilalui termasuk kondisi sosial ekonomi penduduk yang
sebagian besar adalah petani yang bermukim dan berusaha di sekitar
Gunung Merapi. Ada tiga faktor utama yang petani, yaitu kondisi tempat
tinggal yang rusak, lahan usaha yang rusak tidak berproduksi dan tanaman
hutan mengalami kerusakan terutama pada kawasan bahaya terdekat bila
terjadi erupsi yaitu Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, II dan I.
3.TAMAN PINTAR
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
pembangunan Tahap adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD
Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening! tanggal 20 Mel 2006 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo.
8. Maskot taman pintar adalah burung hantu bernama tepi. Burung hantu adalah
spesies burung yang banyak melakukan aktifitas di malam hari. Dengan kepekaan
yang dimilikinya. la mempelajari dalam sekitamya dengan merasakan semua
kejadian alam yang ada di sekelilingnya.
Akses menuju taman pintar tidak terlalu sulit karena letaknya persis di
pinggir utara Jalan Panembahan Senopati No. 3. Di samping itu, taman ini juga
relatif dekat dengan Bandara Adi Sucipto (sekitar 8 km), dan Terminal Giwangan
(sekitar 6 km), dari stasiun Lempuyangan (sekitar 3 km), dan dari Stasiun Tugu
(sekitar 2 km).
Secara garis besar, materi isi taman ini terbagi menurut kelompok usia dan
penekanan materi Untuk kelompok usia, dibagi menurut tingkat pra sekolah, taman
kanak kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah. Sedangkan untuk
penekanan materinya, diwujudkan dalam bentuk interaksi antara pengunjung
dengan materi yang disampaikan melalui anjungan yang ada, mulai dari anjungan
permainan, anjungan pengenalan, anjungan materi ilmu dasar, hingga anjungan
penerapan iptek. Format materinya disusun dalam bentuk sub-sub tema dan zona
ruang sebagal media penyampaian materi yang terkandung Disini anak-anak bukan
hanya dapat bermain secara menyenangkan, namun juga sambil belajar dan tentu
menyenangkan. Beragam wahana dibuat semenarik mungkin sehingga anak-anak
secara tidak sadar sedang menjalankan proses pendidikan yang sangat positif bagi
perkembangan mental dan fisiknya.
Semua keluarga dapat menikmati taman wisata ini. Mulai dari anak-anak,
remaja hingga orang tua. Tempatnya yang berwarna-warni menambah
kesemarakan taman yang penuh wahana edukasi ini. Beragam wahana yang ada
disini pun menjadi daya tarik tersendiri seperti adanya Playground area, Gedung
PAUD barat dan PAUD timur, Gedung Oval lantai 1, Gedung Oval lantal 2,
Gedung kotak lantal 2, dan Gedung Memorabilia Pada masing-masing zona
memiliki berbagai wahana unggulan, antara lain taman Bermain, Penjelajah Kecil,
Petualangan Lingkungan, Titian Penemuan, Titian Sains, Jembatan Sains,
Indonesiaku, Teknologi canggih, dan Teknologi Populer.
Biaya yang dikeluarkan pun sangat murah, jika hanya ingin berjalan-jalan di
areal Playground Pengujung tidak perlu Mengeluarkan biaya sepeserpun,
sedangkan jika ingin masuk ke wahana lain Jelas ada tambahan biaya. Misalnya
ketika pengunjung inging memasuki Gedung PAUD pengujung dikenal biaya: Rp.
500/ anak bagi anak yang berusia 2-7 tahun, biaya masuk Gedung Oval & kotak:
Rp. 5.000/ anak, Rp. 15.000/dewasa, sedangkan Gedung Memorabilia Rp. 1.000 /
anak. Rp. 2.000/dewasa, dan Teater 3D: Rp. 15.000/orang
D. Wahana Di Taman Pintar
1. Zona Playground
Saat anda masuk ketaman pintar anda akan di suguhi Zona Playground Area. Jalan
masuk dan pintu gerbang terpecah menjadi 2 oleh sebuah koridor yang terdiri atas
3 tiang berbentuk segitiga. Di ujung koridor ada sebuah gong bertuliskan "Gong
Perdamaian Nusantara (Sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa. Di sekeliling
gong tersebut terdapat logo dari semua propinsi dan kabupaten yang ada di seluruh
Indonesia. Di zona ini ada wahana kolam air mancur, desaku permal, parabola
berbisik, sistem katrol, rumah pohon, jembatan goyang, jungkat-jungkit, dan
bermain pasir.
2. Gedung PAUD
Bagi anda pengunjung yang mempunyai balita atau anak usia dini, di Taman Pintar
ada tempat khusus bermain bagi anak usia dini. Tempat ini memang didesain untuk
anak balita. Dan banyak dari pengunjung, khususnya para orang tua yang
memanfaatkan tempat ini untuk memberi hiburan sekaligus menyuapi putra-putri
mereka saat bermain.
3. Gedung Memorabilia
Gedung memorabilia terdapat di sebelah barat area taman pintar. Di tempat ini para
pengunjung dapat melihat miniatur bangunan Keraton Yogyakarta secara detail
dan menyeluruh, ada pula foto raja-raja dari Yogyakarta, mulai dari
Hamengkubuwono sampai dengan raja yang sekarang bertahta, yaitu Sri Sultan
Hamengkubuwono X. Anda pun juga dapat melihat miniatur Yogyakarta secara
menyeluruh.
Perlu anda ketahui semua wahana di atas hanyalah wahana sambutan atau halaman
taman. Dan wahana yang sebenarnya adalah di gedung oval dan kotak. Ketika anda
masuk anda akan langsung melewati lorong bawah air mirip sea world. Di dalam
gedung kotak dan oval anda bisa mencoba wahana ilmu pengetahuan dan teknologi
apa saja. Disana juga ada petugas yang selalu siap menyapa pengunjung dengan
ramah, jika anda ingin bertanya petugas selalu siap melayani.
Keunggulan lain dan obyek wisata Taman Pintar adalah letaknya yang
strategis karena berada di tengah kota Yogyakarta yaitu di dekat kawasan
Malioboro. Dilihat dari logo Taman Pintar, ketika kami mewawancarai salah satu
stat Taman Pintar, Kami mendapat informasi mengenal maskot Taman Pintar yaitu
Burung Hantu, salah satu staf disana menjelaskan alasan memakai maskot Burung
Hantu karena dianggap sebagai hewan petualang dan penjelajah.
A. Sejarah
B. Pengelolaan Wilayah
Tebing Breksi memiliki jam operasional dari jam 07.00 hingga 24.00.
Pengelola berencana untuk memperpanjang jum operasional hingga dapt
beroperasi selama 24/7. Menurut salah at pengelola, jumlah kunjungan wisatawan
ke Tehing Breksi pada hari biasa (Senin-Jumat) bisa mencapa 2.000-5.000 orang,
sementara pada akhir minggu bisa mencapai 10.000 orang. Hasil pendapatan
kemudian dibagi tiga untuk BUMDesa, untuk pembangunan dan pengelolaan
obyek wisata, serta untuk honor tenaga masyarakat yang mengelola obyek wisata.
Obyek Wisata Tebing Breksi memberikan daya tarik unik. Selain sebagai
area bekas tambang yang menyisakan tebing yang kemudian diperindah dengan
ukiran, Tebing Breksi juga memberikan pemandangan ke kawasan bandara,
perkotaan, sampai pegunungan. Untuk menambah daya tarik wisata Tebing Breksi,
disiapkan lah beberapa wahana pada obyek wisata tersebut, seperti:
D. Fasilitas.
BAB III
KESIMPULAN
A. CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan yang terletak persis di perbatasan Provinsi Jawa Tengah ±17
Km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang
mempunyai banyak sejarah sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang
ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama
di candi Prambanan yang berdiri di sebelah timur sungai Opak ±200 m sebelah
utara Yogya-Solo.
Dengan adanya data yang diperoleh dari uraian penulis dapat menyimpulkan:
1.Candi Prambanan memiliki keistimewaan dan pesona keindahan yang bukan saja
dari bentuk bangunan dan tata ruang, namun juga dari sisi filosofi dan sejarahnya.
2.Candi Prambanan memiliki banyak sejarah sehingga banyak wisatawan
mancanegara yang datang untuk melihat secara langsung kemegahannya.
3.Candi Prambanan merupakan peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di
Indonesia dan warisan bernilai tinggi dari abad ke-9.
B. GUNUNG MERAPI
. 3. Karena salah satu aspek penting di Museum adalah otentisitas nya. Museum
Gunung Merapi mempunyai potensi yang sangat besar untuk merebut perhatian
wisatawan dan mengedukasi mereka tentang 78 kegunung apian di dunia pada
umumnya dan Indonesia Yogyakarta pada khususnya.
4.Kehadiran Museum Gunung Merapi juga mengambil peran penting dalam
memberikan edukasi kepada pengunjung tentang aktifitas geologi bumi. Dengan
berbagai informasi dan koleksi yang terdapat di dalam nya mulai dari evolusi
bumi, gunung api, gempa bumi dan tsunami serta bagaimana tanda - tanda, proses,
serta cara menyelamatkan diri saat aktifitas geologi tersebut terjadi.
C. TAMAN PINTAR
• Taman Pintar diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada
tanggal 16Desember 2008, Maskot taman pintar adalah burung hantu bernama
tepl.
• Taman Pintar merupakan tempat belajar yang menarik bagi pelajar karena akan
menambah khasanah pengetahuan.
D.TEBING BREKSI
Tebing Breksi adalah salah satu daya tarik wisata baru yang berada di Desa
Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Tebing Breksi
dulunya adalah sebuah penambangan batu setinggi 20 meter, tetapi pada tahun
2014, pemerintah melarang segala bentuk penambangan di Tebing Breksi,
Larangan pemerintah ini muncul, setelah sejumlah peneliti melakukan kajian.
Hasilnya, batuan kapur breksi disana ternyata adalah hasil erupsi abu vulkanik dari
Gunung Api Purba Nglanggeran, maka kawasan ini masuk dalam cagar budaya
dan harus dilestarikan. Sama halnya dengan keberadaan Gunung Api Purba
Nglanggeran, Candi Ijo, Situs Ratu Boko dan sebagainya, Tebing Breksi juga
merupakan salah satu bukti sejarah pembentukan Pulau Jawa, dari hasil-hasil
penelitian kemudian mendorong penetapan kawasan Tebing Breksi sebagai bagian
dari warisan geologis/geoheritage melalui Keputusan Kepala Badan Geologi
Republik Indonesia nomor 1157.K/40/BGL/2014, setelah menjadi kawasan
geoheritage praktis warga setempat tak bisa lagi menggantungkan hidup sebagai
petani tadah hujan dan penambang batu, sebagai pemangku kebijakan, Bapak
Gubernur Yogyakarta mendorong pengembangan wisata pada kawasan ini untuk
menyelamatkan para “veteran tambang dan petani tadah hujan” melalui Dinas
Pariwisata Yogyakarta dan Sleman mencanangkan program pengembangan
destinasi di Desa Sambirejo. berkat program tersebut, Tebing Breksi mulai
menunjukkan kecantikannya. Pengelolaan tebing Breksi sepenuhnya diserahkan
oleh masyarakat sekitar Tebing Breksi, kelompok sadar wisata Tlatar seneng Desa
sambirejo memutuskan untuk membuat dan memberi tugas kepada Pengelola
Tebing Breksi yaitu Lowo Ijo untuk menjaga, merawat dan menjadi operataor bagi
pengelolaan Tebing Breksi dalam hal kepariwisataan, dalam pengelolaannya,
Lowo Ijo mendapatkan beberapa masalah serius yaitu tentang para penambang
yang tidak setuju bila Tebing Breksi dijadikan daya tarik wisata, para penambang
yang semuanya adalah masyarakat sekitar Tebing Breksi tetap berkeinginan untuk
menambang di Tebing Breksi walaupun sudah dilarang pemerintah. Pengelola
Tebing Breksi yaitu Lowo Ijo bekerja sama dengan Kepala Desa Sambirejo dan
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengusulkan bahwa para penambang akan
dialihkan ke peternakan dan akan mendapat bantuan hewan ternak dari Pemerintah
Provinsi Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman pada bulan Desember
tahun 2017, untuk menunggu bantuan hewan ternak turun, pengelola Tebing
Breksi yaitu Lowo Ijo membuat kebijakan bahwa para penambang masih boleh
mengambil batu di Tebing Breksi asalkan yang diambil adalah batu dari bagian
Tebing Breksi yang akan dijadikan sebagai daya tarik Tebing Breksi, bebatuan
yang diambil para penambang adalah bebatuan dari bagian tebing Breksi yang
akan dijadikan embung, dengan begitu pengelola tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk pembuatan embung dan para penambang masih bisa mengambil batu di
Tebing Breksi. Penghasilan Tebing Breksi adalah dari biaya masuk retribusi para
wisatawan, biaya retibusi di Tebing Breksi belum ditetapkan dan para wisatwan
bisa membayar biaya masuk seikhlasnya, jumlah pengunjung Tebing breksi bisa
mencapai tiga ribu wisatawan sampai lima ribu wisatawan setiap harinya dengan
pendapatan Rp 3.000.000,00- Rp 5.000.000,00 setiap harinya dan dalam stu bulan
penghasilan Tebing Breksi dari biaya retribusi sebesar Rp 150.000.000,00-
200.000.000,00. Jumlah anggota pengelola Tebing Breksi yaitu Lowo Ijo adalah
enam puluh orang dan bisa bertambah bila sedang ada acara di Tebing Breksi,
sistem upah para anggota Lowo Ijo adalah harian dengan jumlah nominal Rp
70.000,00 per hari, tapi walau mendapat upah yang cukup besar, banyak dari
anggota yang memutuskan untuk keluar dari Lowo Ijo karena pekerjaan di Tebing
Breksi sangat berat dan juga cuaca yang sangat panas. Peran pengelolaan Tebing
Breksi sangatlah terasa untuk kemajuan masyarakat sekitar Tebing Breksi, banyak
masyarakat yang bukan anggota dari Lowo Ijo yang membuat oleh-oleh khas
Tebing Breksi, ada yang membuat kalung, gelang hingga lukisan yang bertemakan
Tebing Breksi, tentu dengan adanya pengelolaan di daya tarik wisata Tebing
Breksi, anggota Lowo Ijo dan masyarakat sekitar Tebing Breksi mendapatkan
dampak yang positif yaitu meningkatkan taraf perekonomian.