Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau jawa yang berbatasan langsung
dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering
disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.
Tempat-tempat pariwisatanya sangat mengesankan. Tak hanya turis mancanegara
banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik ini. Karena itulah sudah
sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMA N 2 CIAMIS berkunjung untuk
menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai
Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak
pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang jogja,karena jogja
mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman
kerajaan sampai sekarang . Jogja tetap istimewa dimata dunia
1.2 Tujuan
Adapun tujuan Studi Lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan tentang beberapa tempat wisata di yogyakarta
2. Mengimplementasikan antara teori yang didapat di sekolah dengan kenyataan di lapangan
3. Menanamkan,mengembangkan,dan memupuk keyakinan akan keagungan ALLAH SWT
4. Mendidik Para siswa dalam cara melakukan observasi yang baik dan memupuk kebiasaan
untuk mengamati suatu benda
5. Memperkaya pengalaman para siswa mengenai objek-objek tertentu dengan cara
melihat,mendengar,meraba,dan merasakan sendiri bagaimana rupa atau bentuk objek
dalam keadaan aslinya
6. Mendidik dan melatih para siswa cara membuat karya tulis berupa laporan observasi
dalam bentuk karya tulis
7. Menanamkan sifat menghargai terhadap lingkungan,nilai-nilai seni budaya bangsa
sekaligus memelihara kelestariannya sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah
Air

1
BAB 2

ISI

2.1 Candi Borobudur


2.1.1 Sejarah Candi Borobudur
Sampai saat ini, secara pasti belum diketahui kapan Candi Borobudur didirikan,
demikian juga pendirinya. Menurut Prof. Dr. Soekmono dalam bukunya “Chandi Borobudur
a Monument of  Mainkind (UNESCO 1976)”, menyebutkan bahwa tulisan singkat yang
dipahatkan diatas pigura-pigura relief kaki candi (Karmawibangga) mewujudkan suatu garis
huruf yang bisa diketemukan pada berbagai prasasti dari akhir abad 8 sampai awal abad 9.
Dimana pada abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja dari Wangsa Dinasti Syailendra
yang menganut agama Budha Mahayana.
Sebuah prasasti yang berasal dari abad Sembilan yang diteliti oleh Prof. Dr. J. G.
Caspris, menyingkapkan silsilah tiga wangsa Syailendra yang berturut-turut memegang
pemerintahan yaitu Raja Indra, putranya Samaratungga, kemudian putri Samaratungga
Pramoda Wardani. Pada waktu Raja Samaratungga berkuasa mulailah dibangun candi yang
bernama: Bhumi Sam – Bharabudhara yang dapat ditafsirkan sebagai bukit peningkatan
kebajikan, setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisatwa. Karena penyesuaian pada bahasa
jawa agaknya , akhirnya Bhara Budhara menjadi Borobudur.
Dari tokoh Jacques Dumarcay seorang arsitek Prancis memperkirakan bahwa Candi
Borobudur berdiri pada jaman keemasan dinasti Syailendra yaitu pada tahun 750-850 M.
Keberhasilan yang luar biasa disamping pendirian Candi Borobudur, juga berhasil
menjalankan kekaisaran Khmer di Kamboja yang pada saat itu merupakan kerajaan yang
besar. Setelah menjalankan kerajaan Khmer, putra mahkota dibawa ke Indonesia (Jawa) dan
setelah cukup dewasa dikembalikan ke Kamboja, yang kemudian menjadi raja bergelar
Jayawarman II pada tahun 802.     
2.1.2        Nama Candi Borobudur
Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi ; istilah
candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala
yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnya gerbang,gapura, dan petirtaan
(kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama Borobudur tidak jelas, meskipun memang
nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali
ditulis dalam buku "Sejarah Pulau Jawa" karya Sir Thomas Raffles. Raffles menulis
mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang
menyebutkan nama yang sama persis. Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi
petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur
adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles
dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore
(Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu
berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan
istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba". Akan
tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang
berarti gunung.
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan
bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung"

2
(bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat
beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para
Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa
nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari
kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa
Sanskertayang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau
mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah
sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Arti atau makna Candi Borobudur secara filosofis adalah merupakan lambing dari alam
semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi tiga unsur
atau dhatu dalam bahasa Sanskerta. Ketiga susunan itu meliputi :
1) Unsur nafsu, hasrat atau kamadhatu.
2) Unsur wujud, rupa, bentuk atau rupadhatu.
3) Unsur tak berwujud, tanpa rupa, tak berbentuk atau arupadhatu.

2.1.3 Letak Candi Borobudur


Candi Borobudur didirikan diatas sebuah bukit pada ketinggian 265,40 m di atas
permukaan laut atau berada  ± 15 m di atas dataran di sekitarnya.
Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah, ± 41 km dari Yogyakarta. ± 80 km dari Kota Semarang 
ibu kota provinsi Jawa Tengah. Dimensi denah candi Borobudur berukuran panjang 121,66
meter dan lebar 121,38 meter, tinggi 35,40 meter. Struktur bangunan berupa 9 teras berundak
dengan stupa induk di puncak. Secara filosofi dibagi tiga bagian yaitu Kamadhatu,
Rupadhatu, dan Arupadhatu. Secara teknis Candi Borobudur terdiri dari lantai undag, selasar,
lorong, teras dan stupa Induk.

2.1.4 Fungsi Candi Borobudur

1) Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba.


2) Relik tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang atau abu dari Budha, arwah para
biksu yang tersohor atau terkemuka.
3) Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Budha.
4) Merupakan lambing suci bagi umat Budha, cermin nilai-nilai tertinggi agama Budha dan
mengandung rasa rendah hati yang disadari penciptanya sedalam - dalamnya.
5) Tanda peringatan dan penghormatan sang Budha.

2.2 Museum Gunung Merapi (MGM)

3
Museum Gunung Merapi (bahasa Jawa: Hanacaraka) merupakan museum bersejarah
yang terdapat di Yogyakarta tepatnya Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Harjobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sekitar 5km dari kawasan objek wisata
Kaliurang.

2.2.1 Sejarah museum


Berdiri artistik dengan latar agungnya Gunung Merapi, museum 2 lantai yang
diresmikan tahun 2010 silam ini menjadi salah satu tempat wisata menarik di daerah
Hargobinangun, Sleman. Bentuk bangunannya trapesium dengan salah satu sisi puncaknya
mengerucut membentuk segitiga. Ketika hari cerah dan Gunung Merapi tak tertutup awan,
maka keduanya tampak begitu gagah.
Memasuki museum, sebuah replika sebaran awan panas dari letusan Gunung Merapi,
yakni pada tahun 2006 akan menyambut para pengunjung. Alat inilah yang membuat seluruh
ruangan bergemuruh. Tekan saja salah satu tombolnya, maka sebaran awan panas yang
menyerupai kejadian waktu itu Terbayang betapa dahsyatnya gejolak gunung api ini tiap kali
meletus. Kehidupan di sekitar Merapi tandas ditelan wedhus gembel.
Menjelajahi ruangan lain kita akan menemukan display tipe letusan gunung api, batuan
dari Gunung Merapi sejak tahun 1930, koleksi benda-benda sisa letusan tahun 2006 hingga
koleksi foto-foto Gunung Merapi dari zaman ke zaman yang dipajang sedemikian rupa
sehingga mudah diamati. Dari sekian banyak koleksi benda yang ada, salah satu yang
menarik adalah batu bom (volcanic bomb). Batu ini sepintas terlihat seperti batu biasa dengan
bentuk yang tak beraturan. Tapi siapa sangka, batu ini adalah rupa lain lava pijar bersuhu 700
- 1.200⁰C yang kemudian terlempar ke udara dan mengalami proses pendinginan cepat
sebelum sampai ke permukaan bumi.
Di lantai dua museum ada sembilan tipe benda koleksi dan alat peraga yang tersimpan
di sana, mulai dari display letusan dan erupsi Merapi, lorong peraga simulasi LCD, peraga
simulasi tsunami hingga peraga simulasi gempa. Masing-masing koleksi tersebut berhasil
menarik perhatian tiap pengunjung, jadi jangan heran bila tiap pengunjung dapat melihat
tsunami dan gempa bumi mini yang dahsyat namun tak membahayakan.
Ketika semua sisi museum telah dijelajahi, masuk ke dalam teater mini museum.
Sembari beristirahat, pengunjung akan disuguhi sebuah film pendek berdurasi 24 menit
berjudul Mahaguru Merapi dan pengunjung dilarang memvidio tayangannya. Film ini
menunjukkan dua sisi Merapi yang begitu berbeda. Merapi memberi kesuburan dan
kehidupan bagi tiap makhluk di sekitarnya, tapi ada kalanya ia juga meluluh lantakkan
semuanya tanpa tersisa. Sungai-sungai yang mengalir dari lerengnya memenuhi kebutuhan
warga akan air, tapi ada saatnya sungai tersebut berubah jadi ancaman kehidupan karena
lahar dingin yang mengalir di dalamnya. Melalui film ini, Mahaguru Merapi berhasil
mengundang decak kagum, membawa tiap pengunjung mengenal lebih dekat sosoknya yang
mengagumkan. Kehadirannya adalah pengingat akan keagungan Sang Pencipta, ketika semua
yang sudah ada kapan pun bisa hilang dan kehidupan berulang dari awal.

2.2.2 Informasi yang disampaikan di museum gunungapi diantaranya:

1. Informasi ilmiah kegunung apian, kegempaan dan gerakan tanah yang merupakan
proses dinamika geologi, dicerminkan diantaranya dalam informasi model
pembentukan, mekanisme terbentuknya maupun proses-proses yang menyertainya.

4
2. Informasi fenomena gunung api terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi, yang
tampil dipermukaan bumi diantaranya berupa bentang alam gunung api, produk hasil
letusan gunungapi, dan produk-produk hasil proses lainnya.
3. Informasi mitigasi bencana gunungapi, gempabumi, tsunami, gerakan tanah yang
ditampilkan dalam bentuk informasi sistem monitoring, penelitian dan pengamatan,
sistem peringatan dini, dan upaya mitigasi bencana diantaranya menyangkut sistem
penyelamatan masyarakat terhadap ancaman bahaya letusan gunungapi, kegempaan dan
gerakan tanah.
4. Informasi sumberdaya gunungapi, sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan bagi
kesejahteraan masyarakat, pengembangan infra-struktur dan lainnya.
5. Informasi aspek sosial budaya diantaranya menyangkut kehidupan, budaya/tradisi,
mitos dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan suatu gunungapi.

2.2.3 Usaha perawatan


Semua benda dari sisa gunung merapi di simpan di dalam lomari kaca supaa tidak
terkena debu dan tidak bisa di pegang karena takut rusak. Tetapi ada juga yang tidak di
lemari seperti di simpan di atas meja atau di atas lantai, mungkin merawatnya dengan cara
membersihkan debu – debunya dan memberi batasan untuk melihat supaya tidak terlalu dekat
dan pengunjung bisa tahu bahwa itu benda yang di pajang dan jangan di sentuh atau di
tendang.

2.2.4 Penjulan tiket


Tiket Masuk Rp. 3.000,- per orang, bagi semua kalangan.

5
2.3 Jogja T-Shirt

Jogja T-Shirt adalah sebuah rumah pemroduk kaos batik khas jogja. Di tempat inilah
baju khas jogaj di buat dan di pasarkan.

2.3.1 Cara pembuatan batik

1. Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter
2. Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya
lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk).
3. Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan
digunakan.
4. Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.
5. Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung
plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.
6. Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.
7. Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.

2.3.2 Harga batik

Ukuran Harga

S Rp 25.000

M Rp 30.000

L RP 35.000

XL Rp 45.000

XXL Rp 50.000

6
2.4 Taman Pintar

2.4.1 Lokasi

Taman Pintar Jogja terletak di depan Bank Indonesia atau berada kurang lebih 200
meter di sebelah timur perempatan jalan Malioboro. Alamat lengkapnya adalah Jalan
Panembahan Senopati No. 1 -3 Yogyakarta. Telp (0274) 583631, 583713 Fax. (0274)
583664.
2.4.2 Visi, Misi dan Moto

Visi
Sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.

Misi
Menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda terhadap sains melalui imajinasi,
percobaan dan permainan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia
yang berkualitas.

Motto
Mencerdaskan dan menyenangkan

2.4.3 Tahun berdiri


Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian pada tanggal 9
Juni 2007 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku
Buwono X bersama dua menteri yaitu Menteri Riset dan Tekhnologi ( Menristek ),
Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr.
Bambang Sudibyo, MBA.

2.4.4 Latar belakang didirikan


Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry Zudianto SE, Akt,
MM yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000 m2. Wisatawan yang masuk ke
taman ini bisa langsung mencoba dan menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan
teknologi dan permainan yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-
anak.
Terbentuknya taman pintar Yogyakarta  semacam ini sebelumnya terinspirasi dari
berdirinya pusar peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini
Indonesia Indah Jakarta yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah
lain. Di Yogyakarta dengan Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur
Parknya dan semoga segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata
berorientasi pendidikan untuk anak-anak.

7
2.5 Universitas Gajah Mada (UGM)

2.5.1 Visi dan Misi UGM

Visi: 
Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang
unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai
nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.

Misi:
Menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pelestarian
dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.

2.5.2 Fakultas yang ada


Fakultas MIPA 2) Fisika Teknik 
1) Matematika 3) Perencanaan Wilayah dan Kota 
2) Fisika 4) Teknik Elektro 
3) Kimia 5) Teknik Geodesi 
4) Statistika 6) Teknik Geologi 
5) Geofisika 7) Teknik Industri 
6) Ilmu Komputer 8) Teknik Kimia 
7) Elektronika dan Instrumentasi 9) Teknik Mesin 
10) Teknik Nuklir 
Fakultas Biologi 11) Teknik Sipil 
1) Biologi 12) Teknologi Informasi 

Fakultas Kedokteran Umum Fakultas Geografi


1) Pendidikan Dokter 1) Geografi dan Ilmu lingkungan
2) Gizi Kesehatan 2) Kartografi dan Penginderaan Jauh
3) Ilmu Keperawatan  3) Pembangunan Wilayah

Fakultas Kedokteran Gigi


1) Pendidikan Dokter Gigi  Fakultas Pertanian
2) Ilmu Keperawatan Gigi  1) Agronomi 
2) Budidaya Perikanan
Fakultas Kedokteran Hewan 3) Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan 
1) Pendidikan Dokter Hewan  4) Ilmu Tanah 
5) Manajemen Sumber Daya Perikanan 
Fakultas Farmasi 6) Mikrobiologi Pertanian 
1) Farmasi 7) Pemuliaan Tanaman 
8) Penyuluhan dan Komunikasi
Fakultas Psikologi Pertanian
1) Psikologi  9) Sosial Ekonomi Pertanian
10) Teknologi Hasil Perikanan 
Fakultas Teknik
1) Arsitektur 

8
Fakultas Teknologi Pertanian
1) Teknik Pertanian
2) Teknologi Industri Pertanian 
3) Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian

Fakultas Kehutanan 
1) Ilmu Kehutanan 

Fakultas Peternakan
1) Ilmu dan Industri Peternakan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


1) Akuntansi
2) Manajemen
3) Ekonomi

Fakultas Filsafat
1) Ilmu Filsafat

Fakultas Hukum
1) Ilmu Hukum

Fakultas Ilmu Budaya


1) Antropologi Budaya
2) Arkeologi
3) Ilmu Sejarah
4) Pariwisata
5) Bahasa Korea
6) Sastra Arab
7) Sastra Indonesia
8) Sastra Inggris
9) Sastra Jepang
10) Sastra Nusantara
11) Sastra Perancis

9
2.5.3 Sistem penerimaan siswa baru

1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri UGM (SNMPTN)


SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi
akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya. Pemerintah
membiayai biaya pendaftaran pola penerimaan ini. 
2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri UGM (SBMPTN) 
SBMPTN merupakan pola penerimaan yang didasarkan pada hasil ujian tertulis yang
dilaksanakan secara nasional. Biaya pendaftaran dibebankan pada pendaftar.
3. Kelas Internasional UGM (IUP).
4. Seleksi Mandiri UGM Tahun  terbagi menjadi 2 yaitu :
 Ujian Tulis (UTUL) UM UGM
 Penelusuran Bibit Unggul (PBU)
 Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)
 Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB)
 Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS)
 Penelusuran Bibit Unggul Kemitraan (PBUK)
Program Studi S1 dan Daya Tampung

Ada beberapa Persyaratan yang harus diperhatikan oleh calon mahasiswa yang ingin
mendaftar di UGM yaitu :

(0) tidak ada persyaratan;


(1) tidak boleh tuna netra;
(2) tidak boleh tuna rungu;
(3) tidak boleh tuna wicara;
(4) tidak boleh tuna daksa;
(5) tidak boleh buta warna, keseluruhan, boleh buta warna sebagian (parsial)

DAYA
NO FAKULTAS PROGRAM STUDI SYARAT
TAMPUNG

1 BIOLOGI BIOLOGI 220 1,5

EKONOMIKA
2 AKUNTANSI 150 1,2,3
DAN BISNIS

ILMU EKONOMI 100 1,2,3

MANAJEMEN 120 1,2,3

3 FARMASI FARMASI 240 5

4 FILSAFAT ILMU FILSAFAT 150 2,3,4

GEOGRAFI DAN ILMU


5 GEOGRAFI 100 1,5 *)
LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN WILAYAH 70 1,2,3

10
6 HUKUM ILMU HUKUM 350 3

KEDOKTERAN
7 ILMU KEPERAWATAN GIGI 75 1,2,3,4,5
GIGI

PENDIDIKAN DOKTER GIGI 152 1,2,3,4,5

8 KEDOKTERAN KEDOKTERAN HEWAN 180 1,2,3,4,5

MANAJEMEN DAN
9 ISIPOL KEBIJAKAN PUBLIK (ILMU 75 0
ADMINISTRASI NEGARA)

ILMU HUBUNGAN
80 0
INTERNASIONAL

ILMU KOMUNIKASI 140 1,2,3,4,5

ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL


76 0
DAN KESEJAHTERAAN

POLITIK DAN PEMERINTAHAN


75 0
(ILMU PEMERINTAHAN)

SOSIOLOGI 75 0

10 KEDOKTERAN GIZI KESEHATAN 80 1,2,3,4,5

ILMU KEPERAWATAN 110 1,2,3,4,5

PENDIDIKAN DOKTER 230 1,2,3,4,5

11 KEHUTANAN KEHUTANAN 250 1,2,3,4,5

ELEKTRONIKA DAN
12 MIPA 90 1
INSTRUMENTASI

FISIKA 85 1

GEOFISIKA 75 1

ILMU KOMPUTER 90 1

KIMIA 180 1,5

MATEMATIKA 70 1

STATISTIKA 70 1

13 PERTANIAN AGRONOMI 40 1,2,3,4,5

11
BUDIDAYA PERIKANAN 50 1,2,3,4,5

ILMU HAMA & PENYAKIT


50 1,2,3,4,5
TUMBUHAN

ILMU TANAH 40 1,2,3,4,5

MANAJ. SUMBER DAYA


50 1,2,3,4,5
PERIKANAN

MIKROBIOLOGI PERTANIAN 30 1,2,3,4,5

PEMULIAAN TANAMAN 30 1,2,3,4,5

PENYULUHAN &
30 1,2,3,4
KOMUNIKASI PERTANIAN

PERTANIAN (AGROBISNIS) 80 1,2,3,4

TEKNOLOGI HASIL
45 1,2,3,4,5
PERIKANAN

ILMU DAN INDUSTRI


14 PETERNAKAN 240 2,3
PETERNAKAN

15 PSIKOLOGI PSIKOLOGI 200 1,3,5

16 TEKNIK ARSITEKTUR 80 1,2,3,5

FISIKA TEKNIK 110 1,2,3,4

PERENCANAAN WILAYAH
70 1,2,3,5
DAN KOTA

TEKNIK ELEKTRO 120 1,2,3,4

TEKNIK GEODESI 90 1,2,3,4,5

TEKNIK GEOLOGI 120 1,2,3,4,5

TEKNIK INDUSTRI 140 1,2,3,4,5

TEKNIK KIMIA 140 1,2,3,4,5

TEKNIK MESIN 140 1,2,3,4,5

TEKNIK NUKLIR 45 1,2,3,4

12
TEKNIK SIPIL 150 1,2,3,4,5

TEKNOLOGI INFORMASI 65 1,2,3,4

TEKNOLOGI
17 TEKNIK PERTANIAN 100 1,2,3,4,5
PERTANIAN

TEKNOLOGI INDUSTRI
100 1,2,3,4,5
PERTANIAN

TEKNOLOGI PANGAN & HASIL


100 1,2,3,4,5
PERTANIAN

18 ILMU BUDAYA ANTROPOLOGI BUDAYA 39 0

ARKEOLOGI 33 1,5

BAHASA KOREA 31 2,3

ILMU SEJARAH 32 0

PARIWISATA 50 0

SASTRA ARAB 26 2,3

SASTRA INDONESIA 38 0

SASTRA INGGRIS 48 2,3

SASTRA JEPANG 23 2,3

SASTRA NUSANTARA 20 0

SASTRA PERANCIS 23 2,3

2.5.4 Biaya kuliah


Semua fakultas pembayarannya Rp500.000

2.5.5 Beasiswa Peserta Didik

 Persyaratan :

1. Mahasiswa S-1 program regular UGM angkatan 2016


2. Meraih nilai rata rata STTB minimal 8,00
3. Meraih nilai rata-rata rapor SMA minimal 7,50 per semester
4. Berasal dari keluarga tidak mampu
5. Tidak sedang menerima beasiswa dari organisasi manapun
6. Bersedia tidak menikah selama menerima beasiswa

13
7. Menyerahkan Formulir pendaftaran (dapat didownload di sini) dilengkapi dengan
dokumen pendukung 

Dokumen Pendukung :

1. Pernyataan Pribadi (mohon lihat bagian 10 di formulir pendaftaran)


2. Satu pas foto berwarna terbaru ukuran 4×6
3. Fotokopi KTP yang masih berlaku
4. Fotokopi KTP orang tua yang masih berlaku
5. Fotokopi Kartu Keluarga yang masih berlaku
6. Fotokopi ijasah SMA
7. Fotokopi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
8. Fotokopi nilai rapor SMA dari kelas X hingga XII (6 semester)
9. Surat Keterangan Tidak mampu dari kelurahan atau kecamatan tempat tinggal
10. Fotokopi rekening listrik selama 3 bulan terakhir
11. Fotokopi slip gaji orang tua selama 3 bulan terakhir
12. Surat pernyataan belum menerima beasiswa dari Institusi lain yang disahkan oleh pihak
kampus

2.6 Akademi Angkatan Udara (AAU)

14
2.6.4 Visi dan Misi AAU

Visi unit pengelola studi Diploma


        Unggul di bidang Iptek kedirgantaraan, melahirkan pemimpin berkarakter,
profesional, modern, berintegritas dan berwawasan kebangsaan.
 
Misi unit pengelola studi Diploma
1.     Menyelenggarakan pendidikan dan latihan secara proporsional dalam rangka
penguasaan Iptek bidang Kedirgantaraan.
2.     Menyiapkan sarana prasarana pendidikan yang andal dalam mendukung
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.    Menyelenggarakan pendidikan dan latihan kepemimpinan TNI/TNI AU dalam
membentuk karakter dilandasi jiwa juang kepada bangsa dan negara.
4.     Menyelenggarakan pendidikan dan latihan kemiliteran dengan kurikulum berbasis
kompentensi guna menghasilakan lulusan berkemampuan manajeral, berkepribadian
prajurit Saptamarga, serta berkesamaptaan jasmani.
5.     Mengembangkan sistem pendidikan, pengkajian secara terus-menerus yang dapat
menstimulus inisiatif, inovasi, dan kreativitas lulusan dalam mengantisipasi
perubahan maupun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6.     Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan iptek kedirgantaraan.
7.     Mengadakan kerjasama dengan instuitusi lain yang berkaitan dengan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang teknologo
kedirgantaraan.
2.6.5 Struktur Organisasi AAU

2.6.6 Sejarah berdirinya AAU

15
Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan
Perwira TNI AU di Maguwo, Yogyakarta, pada tahun kemerdekaan RI. Akhir Desember
1945, Komodor Udara Suryadi Suryadarma merencanakan pembentukan personel AU, yang
kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah embrio Akademi Angkatan Udara
(AAU). Saat itu masih menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan 1933. Sejak 1966
nama AAU diubah menjadi AKABRI Udara, dengan masa pendidikan 4-5 tahun. Pada masa
itu, sistem rekrutmen perwira militer sukarela melalui satu jalur komando, (Mako AKABRI),
dipimpin oleh Danjen AKABRI. Belakangan, masa tempuh pendidikan di AKABRI
dikembalikan ke 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun. Namanya juga kembali ke Akademi
Angkatan Udara (AAU). AAU merupakan lembaga/penyelenggara pendidikan militer
sukarela setingkat akademi yang menghasilkan perwira-perwira karier TNI AU berpangkat
Letnan Dua. Perwira lulusan AAU diproyeksikan mampu mengemban tugas sebagai Prajurit
TNI AU dan terus mengembangkan kemampuannya sejalan dengan perkembangan teknologi.

16
2.7 Museum Benteng Vredeburg

2.7.1 Latar belakang


Sultan Agung Hanyokrokusumo yang menyerang Batavia tahun 1628 dan 1629,
dilanjutkan oleh Pangeran Mangkubumi yang bertempur melawan VOC yang kemudian
diakhiri dengan Perjanjian Giyanti tahun 1755 yang juga perlawanan pangeran Diponegoro
dan peristiwa-peristiwa lainnya.
Perjanjian yang berhasil dikeluarkan karena campur tangan VOC selalu mempunyai
tujuan akhir memecah belah dan mengadu domba pihak-pihak yang bersangkutan. Demikian
pula dengan perjanjian Giyanti. Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya
Perjanjian Giyanti tersebut adalah Nicolas Hartingh, yang menjabat Gubernur dari Direktur
Pantai Utara Jawa (Gouverneur en Directeur van Java noordkust) sejak bulan Maret 1754.
Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah
Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan
Yogyakarta. Untuk selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Pangeran
Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alogo
Adul Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatulah I. sedang Kasunan Surakarta diperintahkan
oleh Paku Buwono III.
Langkah pertama yang diambil oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah segera
memerintahkan membangun kraton. Dengan titahnya Sultan segera memerintahkan membuka
Hutan Beringan di mana di tempat tersebut sudah terdapat dusun Pacetokan. Sri Sultan
Hamengku Buwono I mengumumkan bahwa wilayah yang menjadi daerah kekuasaannya
tersebut diberi nama Ngayogyakarta Adiningrat (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan ibukota
Ngayogyakarta. Pemilihan nama ini dimaksudkan untuk menghormati tempat bersejarah
yaitu Hutan Beringan yang pada jaman almarhum Sri Susuhunan Amangkurat Jawi
(Amangkurat IV) merupakankota kecil yang indah. Di dalamnya terdapat istana
pesanggrahan yang terkenal dengan Garjitowati. Kemudian pada jaman Sri Susuhunan Paku
Buwono II bertahta di Kartasura nama pesanggrahan itu diganti dengan Ngayogya. Pada
masa itu dipergunakan sebagai tempat pemberhentian jenazah para bangsawan yang akan
dimakamkan di Imogiri.
Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang (Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan HB I telah
membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Di keempat
sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Oleh Sultan keempat
sudut tersebut diberi nama Jaya (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut),
Jayaprakosaningprang (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara)
Pada awal berdirinya bahwa benteng tesebut keadaannya masih sangat sederhana.
Tembok dari tanah yang diperkuatdengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan
aren. Bangunan di dalamnya terdiri atas bamboo dan kayu dengan atap ilalang.
Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan tersebut berjalan sangat lambat
dan baru selesai tahun 1787. Hal ini terjadi karena pada masa tersebut Sultan yang bersedia
mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan bentengm sedang disibukkan dengan
pembangunan Kraton Yogyakarta, sehingga bahan dan tenaga yang dijanjikan lebih banyak
teralokasi untuk pembangunan kraton. Setelah selesai bangunan benteng yang telah
disempurnakan tersebut diberi nama Rustenburg yang berarti “Benteng Peristirahatan”.
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak
merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824),

17
Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang lain. Bangunan-
bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera diadakan
pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai bangunan benteng
yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti “Benteng
Perdamaian:. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan Yogyakarta
dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu.

2.7.2 Visi dan Misi

Visi
“Terwujudnya peran museum sebagai pelestari nilai sejarah dan kejuangan
Rakyat Indonesia di Yogyakarta dalam mewujudkan NKRI”.

Misi
1. Mewujudkan peran museum sebagai pelestari benda-benda peninggalan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia di Yogyakarta
2. Mewujudkan peran museum sebagai sumber informasi sejarah perjuangan rakyat
Indonesia di Yogyakarta
3. Mewujudkan peran museum sebagai media pendidikan non formal bagi pengembangan
ilmu pengetahuan sejarah dengan nuansa edutainmen.
4. Mewujudkan museum sebagai wahana peningkatan apresiasi masyarakat terhadap nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam semangat juang rakyat Indonesia di Yogyakarta

2.7.3 Lokasi Benteng Vredeburg

Tepat dibelakang Monumen serangan Umum 1 Maret, berdiri bangunan yang kokoh
dan kuat, sebuah bukti warisan sejarah kota Jogjakart. Benteng Vredeburg terletak di jalan
Jendral A. Yani 6 kawasan Malioboro, tepat berhadapan dengn Istana Negara Yogyakarta.
Benteng Vredeburg merupakan bangunan tertua yang ada di kompplek titik Nol kilometer
Yogyakarta.

2.7.4 Penjualan tiket

Benteng Vredeburg buka hari Selasa - Minggu dengan tiket masuk Rp 2.000 untuk
dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak.

18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Laporan Studi Lapangan bisa menjadi bukti bahwa studi lapangan bukanlah sebagai suatu
kegiatan yang bersifat main-main tapi suatu kegiatan pembelajaran yang di laksanakan di luar
sekolah,sehingga siswa dapat menimplementasikan antara teori dengan dengan kenyataan di
lapangan dan menambah cakrawala pengetahuan yang lebih luas sesuai dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK).

Dan Studi Lapangan (Study Tour) Mempunyai berbagai Manfaat di antaranya:

A.Menambah wawasan tentang beberapa tempat wisata di yogyakarta

B.Mengimplementasikan antara teori yang didapat di sekolah dengan kenyataan di lapangan

C.Menanamkan,mengembangkan,dan memupuk keyakinan akan keagungan ALLAH SWT

D.Mendidik Para siswa dalam cara melakukan observasi yang baik dan memupuk kebiasaan
untuk mengamati suatu benda

E.Memperkaya pengalaman para siswa mengenai objek-objek tertentu dengan cara


melihat,mendengar,meraba,dan merasakan sendiri bagaimana rupa atau bentuk objek dalam
keadaan aslinya

F.Mendidik dan melatih para siswa cara membuat karya tulis berupa laporan observasi
dalam bentuk karya tulis

G.Menanamkan sifat menghargai terhadap lingkungan,nilai-nilai seni budaya bangsa


sekaligus memelihara kelestariannya sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air

19
3.2 Saran

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan
antaralain :

1. Bagi pengelola wisata :                                              

 Membuat inovasi baru untuk dapat meningkatkan daya tarik pengunjung.


 Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang ada
 Untuk wisata pendidikan, sebaiknya disertai guide agarpengujung mendapatkan
pemahaman yang lebih jelas

2. Bagi ibu/bapak guru atau pihak sekolah :                   

 Sebaiknya guru pendamping meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswinya


 Sebaiknya guru pendamping memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa-
siswinya dalam melakukan suatu kegiatan.

3. Bagi siswa-siswi :                                                     

 Sebaiknya siswa meningkatkan rasa ingin tahu mengenai hal-hal baru.


 Melibatkan diri langsung untuk mempraktekkan alat peraga IPTEK yang dijumpai.
 Meningkatkan kedisiplinan dan taat tata tertib.
 Sebaiknya siswa menjaga nama baik sekolah dengan cara menjaga sikap

4. Bagi penyusun :                                                      

 Mengkaji lebih dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat dari


kegiatan observasi tersebut
 Menambah referensi dalam pembuatan laporan
 Menambah kekompakan dalam kelompok
 Selalu berupaya memberikan hasil laporan yang terbaik

20
3.3 Harapan Penulis
Semua laporan ini bermanfaat bagi siapapun terutama bagi siswa/siswi SMAN 2 CIAMIS
dan dapat juga digunakan untuk memperluas pengetahuan serta sebagai sarana untuk mencari
ilmu.
Dan semoga Laporan Studi Lapangan ini dapat di jadikan sebagai sarana penambah
wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan, dan nilai-nilai seni budaya
bangsa khususnya yogyakarta.

3.4  Kata Penutup


Demikian penulisan hasil laporan study tour yang dilaksanakn pada tanggal 15-17
Desember 2016 yang dilaksanakan di Yogyakarta – JawaTengah, sehingga kami (penulis)
dapat mengetahui beberapa obyek wisata yang seluruhnya dapat kami tulis dalam bentuk
laporan yang sangat sederhana ini.
Dan akhirnya saya mengucapkan Hamdan wa syukron lillahi Robbil’alamin yang telah
mencurahkan rahmatnya dan mendampingi kami sejak mulai observasi, hingga penyusunan
laporan.
Tiada gading yang tak retak, seperti hal nya itulah laporan ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu dengan kerendahan hati penulis akan selalu menerima tegur sapa serta yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya dengan terselesaikannya laporan ini, dapat dijadikan bahan acuan dan
pertimbangan bagi bapak dan ibu guru dan para pembaca sekalian, juga kepada semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan ini. Kami mengucapkan banyak terimakasih.

21
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .


1995 .Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Jakarta: Balai
Pustaka

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1993 . Kamus Besar Bahasa


Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro

www.yogyes.com

www.jogjatrip.com

www.srandilmandalagiri.blogspot.com

22

Anda mungkin juga menyukai