Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH X.

1
CANDI BOROBUDUR
Kelompok 4
Guru pembimbing : DR.SUHERMAN S.Pd M.Si

Disusun Oleh :
 Pinkan Carisa Penapoly
 Gissya Miranda
 Siti Azzahra
 Celsi Bunga Lestari
 Firni Nurbaiti
 Gilang Nikano Putra
 M.Rasya Athaya Assafa
 Wisnu

SMA PGRI 2 PALEMBANG

TAHUN 2023/2024
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah sejarah tentang Candi Borobudur
tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru
pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas
sejarah. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah sejarah tentang Candi Borobudur ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga
mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir.

Palembang , oktober 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH...............................................................I
KATA PENGHANTAR..............................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................III
BAB 1
PENDAHULUAN...................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................1

C.TUJUAN...............................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN.................................................................
A. Sejarah...................................................

B. Bentuk Bangunan...................................................

C. Usaha melestarikan ..............................

BAB 3

PENUTUP........................................

A.Kesimpulan..........................................

B.Saran........................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. latar belakang
Borobudur adalah nama sebuah candi Budha yang terletak di
Borobudur magelang.jawa tengah Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang , 86 km di sebelah barat Surakarta dan
40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan
oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun depan ratusan
Masehi pada masa pemerintahan bangsa Syailendra monumen ini terdiri atas 6
teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya, terdapat tiga pelataran
melingkar pada di dindingnya dihasilkan dengan 2067 dua panel telepon
aslinya terdapat 504 secara arca budha dupa utama terbesar terletak di tengah
sekaligus mahkota bangunan ini dikelilingi and oleh tiga baris melingkar 72
lupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca budha tengah duduk bersila
dalam posisi teratai sempurna dengan murda (sikap tangan) Dharmachakra
mudra (memutar roda dharma. Bila mana Candi Borobudur didirikan tidak ada
keterangan yang pasti dari penelitian bentuk huruf jawa kuno yang dipakai
menulis inskripsi pendek-pendek di atas panil relief karmawibhanga,candi di
dirikan pada abad IX. Didirikan oleh seorang raja Syailendra yaitu Raja
samaratungga beserta putrinya bernama pramodhawarddhani didasarkan
pada prasasti Karang Tengah dan prasasti Sri kahuluan.
Latar belakang agama Candi Borobudur adalah perpaduan ajaran
Buddha Mahayana dengan Tartrayana, dengan meditasi filsafat Yogyakarta
bentuk agama Buddha semacam ini mirip dengan agama Buddha yang
berkembang di bengal india pada waktu pemerintahan raja-raja pada masa
sekitar abad VIII.
B. Batasan Masalah

Atas masalah yang kami buat tidak terlalu luas maka kami batasan masalah-
masalah apa saja yang diteliti. Batasan tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Sejarah singkat asal mula berdirinya Candi Borobudur

2. Tahap-tahap pembangunan Candi Borobudur


3. Bentuk-bentuk bangunan Candi Borubudur

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :
 Untuk mengtahui sejarah candi Borobudur
 Untuk menambah
pengetahuan Manfaat :
Dengan mencari sejarah candi borobudur di internet kami dapat menambah
pengetahuan .
BAB II
PEMBAHASAN

A.SEJARAH
Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur juga masuk daftar tujuh
keajaiban dunia. Candi umat Buddha ini dikelilingi taman luas dan berada di
tengah gunung-gunung yang menjulang tinggi.Mengutip dari jurnal Pengaruh
Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997 bangunan candi dibangun pada
abad ke-8 Masehi. Candi ini mulai diresmikan menjadi tempat wisata pada 15
Juli 1980. Kemudian, candi Borobudur ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia
oleh UNESCO pada 1991.
Mengutip jurnal Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya Di
Jawa Tengah karya Reza Ayu Dewanti, candi Borobudur merupakan
peninggalan dinasti Syailendra. Candi ini didirikan oleh penganut agama
Buddha Mahayana. Bangunan ini dibentuk sekitar abad ke-8 pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra.Candi Borobudur termasuk kuil Buddha
terbesar di dunia. Tujuan dibangun Candi Borobudur untuk memuliakan raja-
raja Syailendra (775-850 M) yang telah bersatu kembali dengan dewa yang
menjadi asal beliau.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di
atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan
2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[4] Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.[3] Stupa
utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini,
dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya
terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna
dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai
tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat
ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju
pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[5] Para peziarah masuk
melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari
bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya
melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu
adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan
Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya para peziarah berjalan
melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari
1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-10
seiring dipindahnya pusat Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur oleh Pu
Sindok.[6] Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan
1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai
Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami
serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali). Proyek
pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982 atas upaya
Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini
masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.[3]
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap
tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara
berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Terkait
kepariwisataan, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang
paling banyak dikunjungi wisatawan.
Dari skripsi berjudul Relasi Makna Simbol Candi Borobudur Dengan
ajaran budha, pembuat candi Borobudur bernama Gunadarma. Candi ini
dibangun dalam 5 tahapan:
1. Tahap pertama (780 Masehi)
Pembangunan awal dilakukan di atas bukit. Bagian bukit diratakan dan
pelataran diperluas. Tidak semua bahan pembuat candi dari batu andesit.
Proses pembangunan bukit memakai tanah yang dipadatkan dan ditutup
struktur batu.Struktur batu ini menyerupai cangkang dan membungkus
bukit tanah. Sementara itu sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis
demi lapis. Awal pembangunan candi disusun bertingkat seperti piramida
berundak.
2 Tahap kedua dan ketiga (792 Masehi)
Tahap kedua, terdapat penambahan dua undakan berbentuk persegi. Bagian
pagar langkan dan satu undak melingkar di atasnya. Bagian undak memiliki
stupa tunggal yang besar.Bagian ketiga terjadi perubahan rancangan
bangunan. Bagian undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk
dibongkar. Stupa diganti tiga undak lingkaran, sementara stupa- stupa kecil
dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak.
Stupa besar berada di bagian tengah.Para arkeolog menduga, awalnya
Borobudur dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar. Sehingga
stupa itu seperti mahkota yang berada di tengah. Tetapi stupa besar itu
terlalu berat, sehingga mendorong struktur bangunan.Stupa yang terlalu
besar ini dapat menggeser bangunan. Inti Borobudur hanyalah bukit tanah,
sehingga tekanan bagian atas dapat menyebar ke bawah sehingga Borobudur
terancam longsor dan runtuh.Akhirnya stupa induk diganti dengan teras-
teras melingkar yang dihiasi stupa kecil. Stupa induk hanya satu yang
berfungsi menopang dinding candi dan mencegah pergeseran.
3. Tahap Keempat (824 Masehi) dan kelima 833 Masehi
Bangunan candi mengalami perubahan kecil, seperti penambahan pagar
langkan terluar, penyempurnaan relief, perubahan tangga, pelebaran ujung
kaki, dan pelengkung atas gawang pintu.

B.Bentuk Bangunan
Ketiga tingkatan ranah spiritual dalam kronologi budha adalah :
 Kamadhatu
Bagian kaki Borobudur melambangkan kamadhatu yaitu dunia yang
masih dikuasai oleh kama atau nafsu rendah. Bagian ini sebagian besar
tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat
konstruksi candi .pada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan
ini terdapat 160 panel cerita karmawibhangga yang kini tersembunyi.
sebagian kecil struktur tambahan di sudut tenggara di sisikan sehingga
orang masih dapat melihat beberapa relief pada bagian ini struktur batu
andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini memiliki volume 13
000.

 Rupadhatu
Empat undak teras yang berbentuk lorong keliling yang pada dindingnya
dihiasi galeri relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu lantainya
berbentuk persegi Rupadhatu terdiri dari 4 lorong dengan 1300 gambar
relief panjang relief seluruhnya 2,5 KM dengan 12012 panel berukir
dekoratif Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri
dari nafsu tetapi masih terikat rupa dan bentuk tingkatan ini
melambangkan alam antara yakni antara alam bawah dan alam atas
pada bagian Rupat satu ini patung-patung Budha terdapat pada jeruk
atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar aslinya terdapat
432 area Buddha di dalam relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di
pagar langkan pada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan
rancangan yang melambangkan peralihan dari Rana kamadhatu menuju
Rana Rupat hatu pagar langkan paling rendah di mahkotai Ratna
sedangkan 4 tingkat pagar Langkat di atas mahkotai stupika stupa kecil
bagian teras-teras bujur sangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran relatif.

 Arupadhatu
Berbeda dengan lorong-lorong merupakan satu yang kaya akan relief
mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief tingkatan ini
dinamakan Aru part 1 yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud
denah lantai berbentuk lingkaran tingkatan ini melambangkan alam atas
di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan
berbentuk atau rupa namun belum mencapai nirwana pada pelataran
lingkaran terdapat 72 2 stupa kecil berterawang Yang tersusun dalam
tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa indu
Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam tiga teras lingkaran
yang masing-masing berjumlah 32 24 dan 16 total 72 stupa 2 teras
terbawa stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat 1
teras teratas tupainya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak
bujur sangkar patung-patung kuda ditempatkan di dalam stupa yang
ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan dari luar patung-
patung itu masih tampak samar-samar rancangan bangunan ini dengan
cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan tanpa wujud
yakni area budha itu ada tetapi tak terlihat

Padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung di dalam
stupa utama patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan
pemahatannya pada zaman dahulu menurut kepercayaan patung yang salah
dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Pengalihan
arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung
seperti ini stupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna kebijaksanaan
tertinggi yaitu kesunyatan kesunyian dan ketiadaan kesempurnaan di mana
jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat keinginan dan bentuk serta terbebas
dari lingkaran samsara tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan
wujud yang sempurna dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi
stupa digambarkan polos tanpa berlubang-lubang di dalam stupa terbesar ini
pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut budaya
yang tidak rampung yang disalahkan sebagai patung AdiBuddha.
Sekitar 55.000 m ³ batu andesit diangkut dari tambang batu dan tempat
penataan untuk membangun monumen ini batu ini dipotong dalam ukuran
tertentu diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen
struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali melainkan sistem
interlock saling kunci yaitu seperti balok Lego yang bisa menempel tanpa
perekat batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan
muat satu sama lain serta bentuk ekor merpati yang mengunci dua blok batu
relief dibuat di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung.
Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk
wilayah yang curah hujan tinggi untuk mencegah genangan dan kebanjiran 100
pancuran dipasang di setiap sudut masing-masing dengan rancangan yang unik
berbentuk kepala raksasa kala atau makara.

C. Usaha melestarikan
Pengolah terus berupaya menjaga kelestarian dengan selain
menekankan kebersihan di lingkungan Candi Borobudur Hal ini dapat dilihat
dengan penyediaan fasilitas hak sampah disertai himbauan yang tak kunjung
henti dilakukan agar pengunjung senantiasa menjaga kebersihan di atas
monumen candi setidaknya puluhan unik bak sampah ditemukan di beberapa
titik di atas sehingga memudahkan akses pengunjung untuk membuang
sampah petugas di atas monumen candi juga siap siaga menjaga
mengamankan sampah yang tak sengaja tercecer dibuang ke dalam bak
sampah Selain itu pihak pengelola juga terus memberi peringatan berupa
larangan bagi pengunjung yang memanjat bahkan naik ke atas stupa hal ini
untuk tetap menjaga konstruksi batu Candi utamanya pasca bencana erupsi
Merapi setahun Silam.
Sejak lantai 8 9 dan 10 candi Borobudur dibuka kembali pada 22
September 2011 lalu peraturan jumlah pengunjung yang naik 3 lantai teratas
tersebut mulai dibatasi pengunjung dibatasi sejumlah 82 orang dalam waktu
maksimal 15 menit secara bergantian hal ini dilakukan untuk menjaga
kelestarian Candi Borobudur terutama pasca bencana erupsi Merapi hingga
saat ini Candi Borobudur masih terus-menerus melakukan kegiatan recovery.
Terkait berbagai hal yang disampaikan UNESCO pengolah Taman Wisata Candi
Borobudur akan melakukan upaya-upaya filterisasi lebih ketat lagi terutama
peraturan bagi pengunjung yang membawa makanan atau minuman dalam
volume besar .pengelola akan menyediakan jasa titip barang di sekitar
sarungisasi untuk meniti pkan makanan minuman pengunjung dalam jumlah
besar hal ini tak bermaksud mengekang dan membatasi kebebasan berwisata
pengunjung tapi semata-mata sebagai sebuah bentuk pelestarian dan
penghargaan terhadap candi Borobudur sebagai world class cultural dan upaya
pelestariannya. "harapan kami Candi Borobudur dapat tetap menyandung
predikat warisan budaya dunia sebuah amanah yang sebanyaknya kita jaga
bernama kata Pujo suwarno kepala unit Taman Wisata Candi Borobudur

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Candi Borobudur yang terletak di Yogyakarta jawa tengah memiliki banyak candi yang
berbeda-beda bentuk bangunannya dan sekarang candi tersebut sudah diketahui banyak
orang dari mulai bangsa indonesia sendiri sampai luar negeri. Wisatawan pun sudah banyak
yang berkunjung langsung ke candi Borobudur.

B. SARAN
Dengan diajukannya makalah ini, kami menyadari bahwasannya makalah ini masih
banyak kekurangan dari itu semua kami sangat senang apabila ada yang memberikan
saran.

Anda mungkin juga menyukai