Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH CANDI BOROBUDUR

MAKALAH CANDI BOROBUDUR

                      
BABI
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang.
        Perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan yang mengakibatkan banyak
perubahan di berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan dan kemajuan suatu negara
atau bangsa itu akan menantang kepada setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Untuk mengimbangi perubahan kemajuan tersebut, setiap individu
perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan penddidikan.
Karena itu, pemerintah giat melaksanakan pembangunan dibidang pendidikan dalam
upaya meningkatkan kecerdasan anak bangsa untuk mengimbangi kemajuan zaman.
Tujuan pendidikan tersebut tidak dapat  dicapai tanpa disertai dengan ilmu
pengetahuan dan sarana pendidikan  yang memadai. Demikian pula ilmu pengetahuan
tidak dapat berkembang jika hanya dikemukan secara teori saja, sedangkan praktik serta
data sebenarnya tidak diperlihatkan. Maka karya wisata ini merupakan salah satu bentuk
usaha secara praktek untuk memperkaya wawasan pengetahuan siswa.
1.2.            Tujuan penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
a)      Untuk memenuhi salah satu syarat memenuhi UjianNasional (UN).
b)      Untuk mengembangkan potensi dan minat yang ada pada diri penulis.
c)      Menambah pengetahuan tentang Candi Borobudur.
d)     Untuk mengetahui aktivitas perekonomian masyarakat sekitar candi
Borobudur.
1.3.            Pembatasan Masalah.
Masih banyak sekali permasalahan yang berhubungan dengan Candi Borobudur,
maka dalam hal ini kami membatasi permasalahan mengenai ruang lingkup perdagangan
sebagai salah satu perekonomian masyarakat sekitar Candi Borobudur.

1.4.            Hipotesis
Aktivitas perekonomian masyarakat sekitar Candi Borobudur adalah berdagang.
Perdagangan itu diakibatkan oleh banyaknya pengunjung, baik wisatawan mancanegara 
maupun wisatawan asing yang banyak berkunjung ke Candi Borobudur.
1.5.            Metode Penelitain dan Teknik Pengumpulan Data.
a)      Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
pengumpulan data kemudian dihubungkan antara satu dengan lainnya sehingga
diperoleh rumusan dan analisa, kemudian disimpulkan.
b)      Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
         Observasi, yaitu melihat langsung keadaan Candi Borobudur dan
aktivitas masyarakat sekitar.
         Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pemandu wisata
Candi Borobudur dan salah seorang pedagang pakaian khas
Jogja.
         Study kepustakaan, yaitu mempelajari buku-buku yang ada
hubungan dengan Candi Borobudur.
1.6.            Sistematika Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
1.2.Tujuan Penulisan.
1.3.Pembatasan Masalah.
1.4.Hipotesis.
1.5.Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.
1.6.Sitematika Penulisan.

      BAB II PEMBAHASAN


2.1. TINJAUAN TEORITIS
2.1.1. Lokasi.
2.1.2. Arti Borobudur
                     2.1.3. Waktu Didirikan
                     2.1.4. Hilangnya Candi Borobudur
2.1.5. pembagunan candi Borobudur
                     2.1.6. Penemuan Kembali
                     2.1.7. Candi Borobudur sebagai Tempat Ibadah Sekaligus Tempat
                                Wisata
2.2. Aktivitas Masyarakat Sekitar Candi Borobudur
BAB III PENUTUP
             3.1. Kesimpulan
             3.2 Saran-saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1. Lokasi
 Borobudur berada di daerah yang dikenal dengan nama Kedu Selatan. Tepatnya
berada di Kecamatan Borobudur, Daerah Tingkat II Kabupaten Magelang, 95 Km dari
Ibukota Jawa Tengah, Semarang. Dari Yogyakarta berjaraj 42 Km. untuk mencapai
Borobudur telah tesedia angkutan dari kota-kota disekelilingnya. Seperti Muntilan,
Purworejo, atau langsung dari Yogyakarta dan Semarang.
Borobudur dibangun  diatas bukit kecil yang diratakan. Dikelilingi bukit dan gunung-
gunung besar, antara lain:
a.       Timur         : Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.
b.      Barat Laut : Gunung Sumbing dan Gunung Sindiko.
c.       Utara         : Tidar yang dikenal dengan sebutan Pakining Tanah Jowo.
d.      Selatan      : Pegunungan Menoreh.

Letak Candi Borobudur


bagusmerapat.blogspot.com

Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari kota Semarang, jarak 86 km dari Surakarta dan
berjarak 40 km dari DI. Yogyakarta.

2.1.2. Arti Borobudur


Berikut nama, arti Candi Borobudur menurut beberapa ahli sejarah:
1.       Soedirman
Dalam bukunya ” BOROBUDUR SALAH SATU KEAJAIBAN DUNIA” menjelaskan
bahwa Borobudur berasal dari kata Boro dan Budur, Boro berasal dari bahasa
Sansekerta “Vihara” yang artinya komplek candi dan Bihara atau asrama. Sedangkan
Budur dalam bahasa Bali “ Beduhur” artinya atas. Jadi, Borobudur berarti asrama
bihara yang terletak diatas bukit.
2.       Casparis
Menurutnya arti Borobudur diperoleh berdasarkan prasasti Sri Kahuluan tahun 824 M.
dalam  prasasti tersebut terdapat nama kuil “ Bhumisambhara Budhara”. Jadi,
kesimpulannya Candi Borobudur adalah bangunan suci umat Budha.

Nama Candi Borobudur sendiri berasal dari kata bara dan budur. Dalam istilahnya, bara
memiliki arti kompleks biara dan kata budur yang mempunyai arti atas. Yang kemudian, jika
digabungkan menjadi kata barabudur dibaca borobudur yang berarti kompleks biara di atas.

2.1.3.      Waktu didirikan
Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Syailendra pada abad ke-8 dan
pertengahan abad ke-9, terkenal sebagai abad keemasan Wangsa Syailendra.
Pada masa tersebut dibangun candi-candi yang berada dilereng-lereng gunung
berdiri bangunan Hindu, sedangkan yang bertebaran didataran adalah bangunan Budha.
2.1.4.      Hilangnya Candi Borobudur
Sejak dibangun pada awal abad ke-8, Borobudur menjadi pusat penelitian dan
pembangunan agama Budha. Seluruh rangkaian relief Borobudur berisi ajaran-ajaran
agama Budha. Pada zaman itu Borobudur menjadi pusat perhatian dan dipuja sebagai
bangunan suci. Namun itu tidak lama. Bersamaan dengan surutnya agama Budha,
Borobudur ditinggal para pemeluknya. Setelah dinasti Syailendra lenyap, Borobudur tak
ada kabar beritanya. Berabad-abad Borobudur tertutup kegelapan, tidak ada tulisan atau
berita mengenai Borobudur.
Borobudur tak terurus, bekas abu letusan gunung berapi menyelimuti Borobudur.
Kemudian rumput dan pohon-pohon kecil mulai tumbuh. Pada akhirnya Borobudur
menjadi gundukan batu tertutup semak belukar. Menjadi tempat angker orang-orang takut
untuk mendekat.

Proses Pembangunan Candi Borobudur

www.misterifaktadanfenomena.com

Candi Borobudur awal mulanya adalah berupa rancangan bangunan berupa stupa tunggal yang
sangat besar yang memahkotai puncaknya. Namun karena pertimbangan bahwa stupa akan
terlalu besar dan berat yang beresiko membahayakan jika diletakkan di puncak, maka kemudian
stupa tersebut dibongkar dan digantikan dengan tiga barisan stupa dengan ukuran kecil dan satu
stupa induk seperti sekarang ini.

Megahnya bangunan Candi Borobudur sendiri terbagi ke dalam 10 tingkat yang berbentuk
punden berundak. Filosofi yang terkandung pada 10 tingkat bangunan Candi Borobudur tersebut
adalah untuk melambangkan tahap dan proses hidup manusia.

Bangunan Candi Borobudur memiliki enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya
mempunyai atau terdapat pelataran melingkar. Pada dinding Candi juga dihiasi dengan kira-kira
2.672 panel relief serta terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama Borobudur yang paling besar
terletak di tengah sekaligus menjadi mahkota di puncak bangunan ini.
Stupa puncak tersebut pun dikelilingi oleh tiga barisan dari 72 stupa berlubang yang terdapat
arca Buddha yang duduk bersila di tengah-tengah bunga teratai sempurna dengan mudra (sikap
tangan) dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Adapun proses tahapan-tahapan dalam pembangunan Candi Borobudur adalah sebagai berikut:

 Tahap Pertama

Pada tahap pertama pembangunan Candi Borobudur, pembangunan dilakukan dengan


meletakkan pondasi dasar bangunan Candi. Karena tidak tahu kapan pasti Candi Borobudur
dibangun, tahap awal pembangunan kira-kira dimulai pada tahun 750 an Masehi. Candi
Borobudur dibangun di atas kontur perbukitan tinggi, yang mana pada bagian bukit yang paling
puncak diratakan guna membentuk pelataran datar yang luas.

Bahan bangunan dasar Candi Borobudur adalah terbuat dari batuan andesit, namun ini tidak
seluruhnya. Untuk membentuk pondasi dasar Candi Borobudur, tanah pada bagian bukit
dipadatkan dan ditutup material struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus
bukit tanah.

Bagian bukit yang tersisa ditutup dengan struktur batu lapis demi lapis. Candi Borobudur pada
awalnya memiliki rancangan bangunan yang sama persis dengan tingkatan bersusun piramida.
Namun kemudian susunan ini diubah dan diganti dengan rancangan tiga undakan pertama yang
menutup struktur asli bangunan piramida yang diubah.

 Tahap Kedua

Untuk tahap selanjutnya, tahan kedua pembangunan, Candi borobudur tidak memakan banyak
proses pembangunan yang lama. Karena pada tahan kedua ini hanya dilakukan proses
penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undakan melingkar.

Kemudian setelahnya, di atasnya langsung dibangun sebuah stupa induk atau tunggal yang
sangat besar. Stupa besar ini kemudian yang menjadi mahkota pada puncak Candi Borobudur.

 Tahap Ketiga

Pada tahapan ini rancangan bangunan Candi Borobudur mengalami perubahan. Undakan yang
terletak di atas puncak dengan stupa induk yang memahkotai puncaknya dibongkar dan diganti
menjadi tiga undakan lingkaran kecil. Pada undakan ini kemudian stupa-stupa kecil dibangun
berbaris dan melingkar.

Lalu, pada pelataran undak-undak tersebut, diletakkan stupa induk tunggal di tengah-tengahnya
menjadi mahkota puncak yang baru. Perubahan undak stupa ini dikarenakan stupa lama terlalu
besar dan berat serta beresiko sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.
Rancangan bangunan yang diubah juga menyebabkan pondasi candi juga agak diperlebar dan
diperluas. Kemudian di kaki asli bangunan Candi Borobudur juga dibangun kaki tambahan. Kaki
tambahan ini gunanya untuk menutup relief Karmawibhangga.

 Tahap keempat

Pada tahapan akhir, yaitu tahap keempat pembangunan hanya dilakukan sekedar perubahan-
perubahan kecil dan tahap penyelesaian

(finishing). Perubahan kecil pada bangunan Candi Borobudur hanya meliputi penyempurnaan
relief, penambahan pagar langkan paling luar bangunan, perubahan tangga dan pelengkung atas
gawang pintu serta juga pelebaran ujung kaki bangunan.

Setelah tahap perubahan kecil dan penyelesaian selesai, Candi Borobudur pun sampai pada
selesai dibangun. Candi Borobudur diperkirakan selesai dan rampung secara total pada sekitar
tahun 850 Masehi.

2.1.5.      Penemuan Kembali.
Pada awal abad ke-19, muncul lagi berita mengenai Borobudur. Waktu Inggris
menguasai Jawa, Gubernur Jendral Inggris yang bernama Sir Stamford Raffles. Selama
berkuasa tahun 1811 sampai dengan tahun 1815, Raffles menerima laporan tentang
keberadan candi besar, candi itu tertutup semak belukar.
Raffles lalu mengutus seorang perwiranya bernama H.C. Cornelius untuk
mengunjungi candi besar itu, yang ternyata adalah Borobudur. Semak belukar
dibersihkannya, maka tampaklah sebuah candi besar dengan patung-patung Budha yang
banyak sekali jumlahnya. Keadaan candi memang menyedihkan. Banyak bagia-bagian
yang runtuh, banyak pula patung rusak, kepalanya patah, dan lengannya buntung
Sayang pemerintahan Inggris tak lama. Penelitian dan usaha memperbaiki
Borobudur terbengkalai lagi. Namun sejak itu Borobudur mulai diperhatikan, dengan
dibukanya oleh Raffles itu, banyak orang mengunjungi Borobudur.

2.1.6.      Candi Borobudur sebagai Tempat Ibadah Sekaligus Tempat Wisata.


Borobudur adalah lambang suci agama Budha. Selain itu juga menjadi lambang
kebesaran dan kejayaan raja yang membangunnya. Kebesaran sebuah candi menunjukan
kebesaran kekuasaan dan bakti raja kepada agamanya. Sebagai bangunan suci, Borobudur
mempunyai fungsi:
a.       Lambang suci agama Budha.
b.      Monumen peringatan dan penghormatan kepada sang Budha.
c.       Tempat peribadatan agama Budha.
d.      Tempat menyimpan relief, yaitu benda-benda suci peninggalan dari sang Budha atau
para bhiksu yang ternama.
Namun, dengan seiringnya perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan,
Borobudur kini tidak hanya digunakan sebagai tempat suci umat Bhuda saja tetapi fungsi
Candi Borobudur sekarang ini antara lain :
a.         Menjadi salah satu daerah tujuan wisata bersejarah Internasional yang mampu
menyumbangkan devisa negara.
b.        Sebagai pusat penelitian ilmu pengetahuan kepurbakaal dengan dibangunnya pusat
Study Borobudur.
c.         Sebagai lahan usaha atau lapangan kerja bagi masyarakat sekitar Candi Borobudur.
Maka jelaslah bahwa kedudukan Candi Borobudur sebagai tempat abadah sudah
hampir tergantikan posisinya menjadi tempat wisata dan tempat penelitian. Sebab pada
zaman dulu Borobudur menjadi pusat upacara pemujaan pada setiap bulan purnama di
bulan Mei dan dilangsungkan dengan upacara Waisak.
2.2.       Aktivitas Masyarakat Sekitar Candi Borobudur
Dengan banyaknya para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur,
membuat masyarakat disekitar candi menggunakan kesempatan tersebut untuk
berwiraswasta dengan cara menjual hasil-hasil kerajinan tangan buatanya dilokasi
sekitar candi.
Menurut Eeng Ahmad M.S. dalam bukunya Ekonomi untuk Kelas 3 menyatakan  
” Perdaganganadalah kegiatan tukar menukar atau transaksi jual beli antara 2 pihak
atau lebih” ( Eeng Ahmad M.S.2002:16). Dalam hal ini akan timbul interaksi antara
penjual dan pembeli yang sering disebut dengan permintaan dan penawaran.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan
tingkat harga. Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual
pada tingkat harga dan situasi tertentu.
Faktor yang mempengaruhi pendapatan para pedagang menurut salah seorang
pedagang baju khas Yogya yaitu mbak Murtini adalah tergantung pada banyaknya
pengunjung yang datang, dan  keadaan sepeerti dipengaruhi oleh musim. Misalnya
musim liburan, pertengahan tahun, dan musim perayaan hari besar sangatlah terasa
perubahannya.
Namun, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan yaitu:
a.       Jenis barang yang ditawarkan.
Dengan beraneka jenis barang yang ditawarkan jenisnya homogen. Mulai dari
pakaian, cenderamata berupa lukisan, gantungan kunci, kipas, manik-manik dan
banyak lagi yang lainnya.
b.      Teknik Pemasaran.
Pelayanan terhadap konsumen khususnya pedagang kecil mungkin belumlah
cukup baik, sehiangga terkesan kurang memperhatikan kepentingan, kenyamanan
dan kesehatan para konsumen. Teknik pemasaran yang mereka lakukan terhadap
konsumen biasa saja. Ada yang pelayanannya ramah dan ada juga yang kurang
ramah, tergantung pada karakter penjual itu sendiri.

c.       Lokasi
Lokasi yang strategis menjadi peluang emas bagi para pedagang untuk mengeruk
keuntungan yang sebeser-besarnya. Namun hal itu juga dipengaruhi oleh ramai
tidaknya pengunjung.
d.      Musi kunjungan
Musim kunjungan merupakan faktor yang cukup vital, karena dengan adanya
perubahan musim akan mempengaruhi para pengunjung. Misalnya pada musim
liburan panjang akan meningkat, pendapatan pedagangpun akan bertambah, begitu
pula sebaliknya.

Selain perdagangan tadi, banyak pula pedagang jasa, diantaranya:


1.                     Penyedia Kebutuhan Pengunjung
Dapat diambil contoh hotel yang berdiri disekitar obyek wisata. Demikian halnya
restoran yang dapat dijumpai dengan tingkatan yang beragam, selain itu sarana
telekomunikasi dan jasa pemandian umum.
2.                     Penyedia Kebutuhan Transportasi
Dapat diambil contoh travel, angkutan umum, ojek bahkan becak.
Penjualan jasa itu merupakan pendukung perekonomian dan perdagangan sekitar
Candi Borobudur.
 Selain itu juga ada fasilitas  lain yang telah disediakan yaitu berupa orang
pemandu wisata. Setiap rombongan sekolah maupun wisatawan lain yang
memerlukan informasi tentang candi Borobudur selalu didampingi oleh seorang
pemandu wisata. Tetapi untuk tiap sekolah yang jumlah muridnya sangat banyak,
seorang pemandu wisata itu masih dirasakan kurang, karena dengan
menyampaikan informasi yang cepat dan tidak begitu jelas terdengar, membuat
informasi yang kami terima kurang sempurna.
Khusus dalam bidang perdagangan, penawaran yang mereka ajukan cukup
beragam, ada yang dengan sopan dan ada juga yang memaksa-maksa. Mungkin
perbedaan itu yang membuat mereka mampu bertahan dengan persaingan yang
semakin ketat.
Permintaan yang diajukan pengunjung beraneka ragam, ada yang terus
minta harga yang murah hingga akhirnya membuat jengkel para penjual. Ini
menunjukan adanya interaksi yang baik antara penjual dan pembeli yang
mengakibatkan adanya saling membutuhkan.
Menurut pengakuan Mbak Murtini seorang pedagang pakaian khas Yogya,
ia berpendapat bahwa penghasilannya dipengaruhi oleh banyak tidaknya
pengunjung sehingga apabila pengunjung sedikit dia mengantongi penghasilannya
yang sedikit pula  padahal dia harus menafkahi tiga anaknya yang masih sekolah.
Dia dansuaminya harus berusaha menarik perhatian pengunjung dengan menyapa
dan menawarkan dagangannya yang relatif murah harganya      ( Wawancara 4
Januari 2013) .
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan berikut:
a.     Candi Borobudur merupakan peninggalan bersejarah yang perlu dijaga kelestariannya.
b.    Pengaruh perdagangan sebagai salah satu sumber kehidupan masyarakat sekitar Candi
     Bobobudur sangatlah dominan. Ini terbukti dengan banyaknya para pedagang barang
             dan jasa yang ada di sekitar tempat tersebut.
c.     Tingkat penghasilan yang diperoleh pedagang tergantung pada kemampuan mereka
      menawarkan barangnya.
3.2. SARAN-SARAN.
a. Ditinjau dari keadaan bangunan Candi Borobudur yang sekarang sudah sangat
memprihatinkan, maka pemerintah maupun pihak kepariwisataan harus mengadakan
renovasi secara rutin demi kelangsungan sejarah bangsa.
b. Kepada para pedagang, hendaklah menawarkan dagangannya jangan terlalu memaksa
dan harganya jangan sampai tidak terjangkau oleh para pembeli.
c. Kepada para pengunjung, agar lebih selektif dan hati apalagi kalau pertamakali
berkunjung ke daerah wisata. Karena tidak jarang dijadikan sasaran para pedagang
menawarkan harganya dengan harga tinggi.
3.3. PENUTUP
Dengan mengucapkan Alhamdulillah kami seluruh anggota kelompok akhirnya dapat
menyelesaikan karya tulis ini tepat waktunya. Walaupun pekerjaa

n ini telah selesai dan telah dikerjakan sebaik mungkin, tapi kami rasa masih memerlukan perbaikan.
Tetapi besar harapan kami semoga setelah menyelesaikan karya tulis ini dapat
mengambil pelajaran dan hikmahnya, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Kami juga mohon maaf kepada pembaca dan juga guru pembimbing bidang studi
apabila ada kekuranga-kekurangannya.
Dengan demikian selesai sudah permasalah yang kita pelajari, semoga Allah SWT
meridhoi kita semua. Amin…….!

http://makalahlengkap14.blogspot.com/2014/11/makalah-candi-borobudur.html
https://moondoggiesmusic.com/sejarah-candi-borobudur/

Anda mungkin juga menyukai