Anda di halaman 1dari 18

PROTE

IN
DISUSUN OLEH:
ILHAM FAUZAN
(1804277019)

DIII FARMASI
KELAS 2A
Protein

Struktur Penggolongan Sifat-sifat Reaksi-reaksi


Pengertian
Protein Protein Protein Khas Protein

1. Ionisasi 1.Xantoprotein
1. Primer 1. Sederhana
2. Denaturasi 2.Hopkins-cole
2. Sekunder 2. Gabungan
3. Viskositas 3.Millon
3. Tersier 4.Nitroprusia
4. Kuartener 4. Kristalisasi
5.Sakaguchi
6.Pemurnian
protein

2
Pengertian
 Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti
pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau
komponen utama sel hewan atau manusia.

 Protein adalah senyawa organik kompleks dengan berat molekul


tinggi, protein merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

3
Fungsi utama protein 

 Sebagai enzim: alat pengangkut dan penyimpan


misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit sedangkan mioglobin
mengangkut oksigen dalam otot, penunjang mekanis
 Media perambatan impuls syaraf
misalnya berbentuk reseptor, dan pengendalian pertumbuhan.

4
Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain :
1. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein
ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan
yang membentuk ikatan peptida.

2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino: lurus,
lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah
protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen
antara atom O dari gugus karbonil
(C=O) dengan atom H dari gugus amino ( N-H ) dalam satu rantai peptida.

5
3. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-
asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur
kompak dan padat suatu protein.

4. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer,
sekunder, dan tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara
biologis.

6
Gambar diatas; Struktur protein, 1) struktur primer, 2) strutur sekunder,
3) struktur tersier, 4) struktur kuarterner.

7
Penggolongan Protein

Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan


besar:

1. Golongan protein sederhana = protein yang hanya terdiri atas


molekul-molekul asam amino
2. Golongan protein gabungan = protein yang terdiri atas protein
dan gugus bukan protein, gugus ini disebut gugus prostetik dan
terdiri atas karbohidrat, lipid, dan asam nukleat.

8
1. Golongan protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut
bentuk molekulnya yaitu protein biber dan protein globular.

 Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang
memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan
silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil.

Yang termasuk golongan ini adalah antara lain


 Konfigurasi alfa helix pada kratin,
 Lembaran berlipat parallel dan anti parallel pada protein sutra alam, dan
 Helix tripel pada kolagen

Sifat umum protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan
oleh enzim. Kolagen adalah suatu jenis protein yang terdapat pada jaringan
ikat. Kratin adalah protein yang terdapat dalam bulu domba, sutra alam,
9 rambut, kulit, kuku dan sebagainya.
 Protein Globular
Umunya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida
yang berlipat. Protein globular pada mempunyai sifat dapat larut dalam air,
dalam larutan asam atau basa dan dalam etanol. Beberapa jenis protein
globular yaitu albumin, globulin, histon, dan protamin.

2. Golongan protein gabungan


 Mukoprotein adalah gabungan antara protein dan karbohidrat dengan
kadar lebih dari 4% dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang
terikat ini berupa polisakarida kompleks yang mengandug N-
asetilheksosamina bergabung dengan asam uronat atau monosakarida lain.
Mukoprotein yang mudah larut terdapat pada bagian putih telur, dalam
serum daram dan urin wanita yang sedang hamil.protein ini tidak mudah
terdenaturasi oleh panas atau diendapkan oleh zat-zat yang biasanya dapat
mengendapkan protein, misalnya triklor asam asetat atau asam pikrat.

10
 Glikoprotein adalah juga terdiri atas protein dan karbohidrat, tetapi dengan kadar
hexosamina kurang dari 4%.

 Lipoprotein adalah gabugan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.
Lipoprotein terdapat dalam serum darah, dalam otak dan jaringan syaraf. Gugus
lipid yang biasanya terikat pada protein dalam lipoprotein antara lain lesitin dan
kolesterol.

 Nucleoprotein terdiri atas protein yang bergabung dengan asam nukleat. Asam
nukleat ini terdapat antara lain dalam inti sel.

11
Sifat-sifat Protein
1. Ionisasi
Protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif
dan negatif. Dalam suasana asam molekul protein akan membentuk ion positif,
sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif.

2. Denaturasi
Beberapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan lingkungannya. Aktivitas
ini banyak tergantung pada struktur dan konformasi molekul protein berubah, misalnya
oleh perubahan suhu, Ph atau karena terjadinya suatu reaksi dengan senyawa lain, ion-
ion logam, maka aktivitas biokimiawinya akan berkurang.

Perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu


merupakan suatu proses yang disebut denaturasi. Proses denaturasi ini kadang-kadang
dapat berlangsung secara reversible, kadang-kadang tidak.Penggumpalan protein
biasanya didahului oleh proses denaturasi yang berlangsung dengan baik pada titik
isolistrik protein tersebut.

12
3. Viskositas
Viskositas adalah tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul-molekul di dalam zat cair yang
mengalir. Suatu larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau kekentalan yang relatif lebih besar
daripada viskositas air sebagai pelarutnya. Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas ini ialah
viscometer Oswald.

Pengukuran viskositas dengan alat ini didasarkan pada kecepatan aliran suatu zat cair atau larutan melalui
pipa tertentu.Serum darah misalnya, mempunyai kecepatan aliran yang lebih lambat dibandingkan dengan
kecepatan aliran air.

Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi tetapi berbanding terbalik dengan suhu.Larutan suatu
protein yang bentuk molekulnya panjang mempunyai viskositas lebih besar daripada larutan suatu protein
yang berbentuk bulat.

4. Kristalisasi
Banyak protein yang telah dapat diperoleh dalam bentuk Kristal. Meskipun demikian proses kristalisasi
untuk berbagai jenis protein tidak selalu sama, artinya ada yang dengan mudah dapat terkristalisasi, tetapi
ada pula yang sukar.Beberapa enzim antara pepsin, tripsin, katalase, dan urease telah dapat diperoleh
dalam bentuk Kristal. Albumin pada serum atau telur sukar dikristalkan.

Pada dasarnya semua usaha yang dilakukan itu dimaksudkan untuk menurunkan kelarutan protein dan
ternyata pada titik isolistrik kelarutan protein paling kecil, sehingga mudah dapat dikristalkan dengan baik.

13
5. System koloid
Pada tahun 1861 Thomas Graham membagi zat-zat
kimia dalam dua kategori, yaitu zat yang dapat menembus
membran atau kertas perkamen dan zat yang tidak dapat
menembus membran. Pengertian koloid pada waktu itu
lebih banyak dihubungkan dengan besarnya molekul atau
pada bobot molekul yang besar.

Molekul yang besar atau molekul makro apabila


dilarutkan dalam air mempunyai sifat koloid, yaitu tidak
dapat menembus membrane atau kertas perkamen, tetapi
tidak cukup besar sehigga tidak dapat mengendap secara
alami. System koloid adalah system yang heterogen, terdiri
atas dua fase, yaitu partikel keci yang terdispersi dan
medium atau pelarutnya.

Pada umumnya partiel koloid mempunyai ukuran antara


1 milimikaro-100 milimikro, namun batas ini tidak selalu
14 tetap, mungkin lebih besar.
Reaksi Khas Protein
1.  Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati
kedalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi
yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzene yang terdapat pada
molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk protein yang
mengandung tirosin, fenilanin, dan tripotan.

2. Reaksi Hopkins-cole
Tripoptan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehid
dengan bantuan asam kuat dan membentuk senyawa yang
berawarna . Larutan protein yang mengadung tripoptan dapat di
reaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang mengadung asam
glioksilat.

15
3. Reaksi Millon
Reaksi millon adalah larutan dan merkuro dan merkuro nitrat dalam asam
nitrat. Apabila preaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan
endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.

4. Reaksi Nitroprusida
Natrium nitroprosida dalam larutan amoniak akan  menghasilkan warna merah
dengan protein yang mempunyai gugus-SH bebas. Jadi, protein yang mengandung
sistin dapat memberikan hasil positif. Gugus –s-s- pada sistin apabila direduksi
dahulu dapat juga memberikan hasil positif.

16
5. Reaksi Sakaguchi
Preaksi yang digunakan ialah naftol dan natriumhipobromit. Pada dasarnya
reaksi ini memberi hasil positif apabila ada gugus guanidine. Jadi, arginin atau
protein yang mengandung arginin dapat mnghasilkan warna merah.

6. Pemurnian protein
Langkah awal dalam pemurnian protein ini ialah menentukan bahan alam
yang akan diproses. Penentuan ini didasarkan pada kadar protein yang terkandung
didalamnya. Langkah berikutnya ialah mengeluarkan protein dari bahan alam
tersebut.

17
Sekian
dan
Terima Kasih

18

Anda mungkin juga menyukai