Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Imunoterapi adalah metode pengobatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh


dalam untuk melawan penyakit tertentu. Terapi ini, yang juga dikenal dengan nama terapi
biologi, umumnya digunakan untuk pengobatan kanker dengan bahan alami atau sintetis yang
dapat menghentikan penyebaran sel kanker. Imunoterapi juga dapat meningkatkan kinerja
sistem kekebalan tubuh, terutama dalam melawan sel karsinogen dan mengurangi reaksi imun
tertentu. Selain kanker, imunoterapi juga dapat mengobati alergi parah dan penyakit
autoimun serta mencegah penolakan tubuh terhadap organ cangkok (Masihi, 2011).

Pertahanan tubuh yang pertama adalah sistem kekebalan tubuh atau sistem imun, di
mana komponen sel dan zat tubuh bekerja sama untuk membunuh patogen dan zat asing yang
menyebabkan infeksi dan penyakit. Namun, sel kanker adalah sel sehat pada tubuh yang telah
berubah dan berkembang. Karena sel kanker tidak berasal dari luar tubuh, sistem imun akan
kesulitan mendeteksi, menemukan, dan membunuh sel-sel ini. Masalah inilah yang mendasari
beberapa proses imunoterapi (Masihi, 2011).

Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker
adalah istilah yang mencakup sekelompok kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit
kanker . Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia. Banyak
orang terkejut ketika mengetahui kanker yang dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh
seperti mata dan jantung. Setiap jenis kanker khas dengan penyebab, gejala, dan metode
pengobatan yang berbeda. Seperti kelompok penyakit yang lain, beberapa jenis kanker ada
yang lebih umum daripada yang lain (Jemal et. al, 2005)

Keberhasilan pengobatan ditentukan oleh beberapa faktor. Misalnya, tingkat


keparahan kanker atau penyakit saat imunoterapi dimulai, kondisi fisik pasien, durasi terapi,
dan seberapa responsif sistem imun tubuh. Banyak terobosan baru yang ditemukan melalui
beragam area penelitian pengobatan kanker, terutama jika imunoterapi digabungkan dengan
metode pengobatan lainnya. Banyak pasien yang dilaporkan mengalami remisi setelah
menjalani imunoterapi. Obat imunosupresan juga dapat membantu pasien transplantasi agar
tubuh tidak menolak organ donor. Banyak juga pasien pengidap autoimun yang merasa puas
dengan imunoterapi, karena berhasil meredakan gejala penyakit.

Imunoterapi sendiri dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi tertentu yang berbeda


dari setiap orang. Beberapa komplikasi yang sering terjadi saat perlakuan imunoterapi sendiri
antara lain seperti berikut ini :
1. Pasien yang mendapatkan imunoterapi melalui infus dapat mengalami nyeri dan
pembengkakan pada area penyuntikan. Pasien juga mungkin merasakan gatal dan
sakit.

2. Beberapa pasien mengalami mual dan muntah setelah sesi imunoterapi. Pada
beberapa kasus, pasien menjadi demam dan menggigil karena reaksi sistem imun
terhadap obat yang dimasukkan ke tubuh. Gejala lain yang dilaporkan adalah lemas,
tekanan darah yang naik-turun, sakit kepala, dan nyeri otot. Ada juga pasien yang
rambutnya rontok dan rentan terserang infeksi.

3. Pasien juga beresiko mengalami detak jantung yang taktidak teratur, diare, dan berat
badan naik karena penumpukan cairan. Edema atau pembengkakan akibat
penumpukan cairan merupakan salah satu komplikasi yang dikeluhkan pasien.
Walaupun jarang, pasien juga dapat mengalami reaksi alergi parah.

4. Beberapa obat imunoterapi juga dapat menimbulkan reaksi beracun pada tubuh jika
diberikan dalam jangka waktu panjang.

Obat antikanker merupakan obat spesialistik, dimana indeks terapi obat sempit
sehingga perubahan sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak
diinginkan atau bahkan efek toksik berat, yang dapat menyebakan kematian baik secara
langsung maupun tidak langsung. Karena obat antikanker umumnya bekerja pada sel yang
sedang aktif, maka efek sampingnya terutama mengenai jaringan dengan proliferasi tinggi
yaitu sistem hemopoetik dan gastrointestinal (Sukardja, 2010).

Tujuan
1. Mengetahui pengertian imunoterapi, terutama imunoterapi pada kanker.
2. Mengetahui cara kerja atau mekanisme imunoterapi.
3. Mengetahui jenis-jenis imunoterapi.
4. Mengetahui dampak dan resiko penggunaan imunoterapi pada pengobatan sel kanker
dalam tubuh.

Rumusan Masalah
1. Apa imunoterapi kanker itu?
2. Bagaimana mekanisme kerja imunoterapi tersebut?
3. Ada berapa macam imunoterapi yang ada?
4. Bagaimanakah resiko dan dampak dari penggunaan imunoterapi dalam pengobatan sel
kanker?

Dapus :
Dudley ME, Wunderlich JR, Robbins PF, Yang JC, Hwu P, Schwartzentruber DJ,
Topalian SL, Sherry R, Restifo NP, Hubicki AM, Robinson MR, Raffeld M, Duray P, Seipp
CA, Rogers-Freezer L, Morton KE, Mavroukakis SA, White DE, Rosenberg SA. 2002.
Cancer regression and autoimmunity in patients after clonal repopulation with antitumor
lymphocytes. National Institute of Health. 298(5594): 850–854.

Jemal A, Murray T, Ward E, Samuels A, Tiwari RC, Ghafoor A, Feuer EJ, Thun MJ.
Cancer statistics, 2005. CA Cancer J Clin. 55:10-30.
Masihi KN (July 2001). Fighting infection using immunomodulatory agents. Expert
Opin Biol Ther. 1 (4): 641–53.
Sukardja. 2000. Onkologi klinik. Edisi ke-2. Surabaya : Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai