Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN DAN PENGAMATAN AMILUM\


JAGUNG (Zea mays)

OLEH :

CATHERINA AILEEN EDITH DAVITA


N011191130

KELOMPOK IX
GOLONGAN SENIN PAGI

SEMESTER AKHIR 2019/2020


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

Amilum adalah polisakarida yang terbentuk dari polimerasi glukosa.

Amilum terdiri dari dua komponen yaitu amilosa (20%) dan amilopektin

(80%). Amilosa adalah polimer rantai lurus yang larut dalam air tetapi tidak

stabil dan segera mengendap. Amilopektin merupakan polimer dengan

rantai bercabang dan tidak larut dalam air (1).

Amilum merupakan sumber karbohidrat yang banyak terdapat dalam

makanan sehari-hari. Amilum dalam kehidupan sehari-hari juga dikenal

sebagai zat tepung. Amilum dapat ditemukan di bagian-bagian tumbuhan

seperti umbi, akar dan buah/biji. Amilum tidak terasa manis dan terbentuk

dalam proses asimilasi tanaman. Tanaman yang banyak mengandung

amilum adalah sagu, kentang, ubi kayu, jagung, dan jenis gandum (1).

Amilum dapat diisolasi dari beberapa spesies tumbuhan. Sifat dari

masing-masing amilum ditentukan dari perbedaan kadar amilosa dan

amilopektin yang dikandung serta ukuran dan bentuk mikroskopnya.

Bentuk dan ukurannya yang berbeda-beda dan khas dapat digunakan

untuk identifikasi secara mikroskopi (1).

Peran amilum sangat penting dalam kehidupan, yaitu sebagai sumber

energi dengan penghasil ATP terbesar sehingga dalam kehidupan

manusia makanan atau zat penghasil amilum tidak dapat dipisahkan.

Amilum juga berperan sebagai bahan tambahan pembuatan tablet yaitu

bahan pengisi, penghancur, dan pengikat. Sebagai bahan penghancur


amilum akan pecah dari bahan pengikat dan menyebabkan

pembengkakan dari beberapa komponen penyusun sehingga sebagai

tablet akan hancur (2). Pada praktikum pembuatan amilum ini

akanpraktikan akan membuat simplisia amilum.

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teori dasar

mengenai amilum, untuk mengetahui tipe-tipe amilum yang diamati dan

untuk mengetahui cara membuat amilum dari sampel yang telah

disediakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Uraian Tumbuhan

II. 1.1 KlasifikasiJagung

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermatophyta

Sub Diviso : Angiospermae

Classis : Monocotyledone

Ordo : Graminae

Familia : Graminaceae

Genus : Zea Gambar 1. Jagung (Zea mays L.)

Spesies : Zea mays L. (3)

II. 1. 2 DeskripsiJagung

Seperti halnya pada jenis rumput-rumputan yang lain, akar

tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi

tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada

kondisi tanah yang subur dan gembur karena sistem pengolahan

tanahnya cukup baik, akan didapatkan jumlah akar yang banyak,

sedangkan pada tanah yang kurang baik akar akan tumbuh jumlahnya

terbatas (4).

Batang tanaman jagung bulat silindris dan tidak berlubang seperti

halnya batang tanaman padi, tetapi padat dan berisi berkas-berkas


pembuluh sehingga makin memperkuat berdirinya batang.Kulitnya yang

tipis dank eras (4).

Daun tanaman jagung berbentuk pita aa ugaris. Mempunai ibu

tulang daun yang terletak tepat di tengah-tengah daun dan sejajar dengan

ibu daun. Tangkai daun merupakan pelepah, panjang daun 30 cm-45 cm

dan diameter antara 5cm-15 cm (4).

Pada setia tanaman jagung biasanya terdapat bunga jantan dan

bunga betina yang letaknya terpisah, bunga betina biasa disebut

tongkol.Yang biasa tebungkus oleh kelopak-kelopak bunga yang

jumlahnya sekitar 6-14 helai (4).

II. 1. 3 Kandungan dan Manfaat

Di Indonesia dikenal dua varietas jagung yang telah ditanam

secara umum, yaitu jagung kuning dan putih. Kandungan zat –zat dalam

jagung kuning dengan putih yaitu, pada jagung kuning dalam 100 g

jagung, jagung kuning mengandung air dengan kadar 24,kalori dengan

kadar 307, protein dengan kadar 7,9, lemak dengan kadar 3,4 , karbohidat

dengan kadar 63,6 Ca dengan kadar 9, P dengan kadar 148, Fe dengan

kadar 2,2, Vitamin A dengan kadar 440, Vitamin B1 dengan kadar 0,33.

Kandungan zat-zat di dalam tanaman jgaung putih yaitu, air dengan kadar

24, kalori dengan kadar 307, protein dengan kadar 7,9 , lemak dengan

kadar 3,4 , karbohidrat dengan kadar 63,6 dan masih banyak lagi.

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan


hewan.Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hamper seluruh

bagian tanaman dapat dimanfaatkan (4).

II. 2 Amilum

Amilum merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-

glikosidik.Amilum terdiri daridua fraksi yang dapat dipisahkan dengan

airpanas.Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksitidak terlarut disebut

amilopektin.Amilosamempunyai struktur lurus sedangkan amilopektin

mempunyai cabang (5).

Amilosa merupakan komponen amilumyang mempunyai rantai

lurus dan larut dalamair. Umumnya amilosa menyusun amilum (pati)17-

20%, terdiri dari satuan glukosa yang bergabungmelalui ikatan α-(1,4) D-

glukosa. Amilosajuga mempunyai sifat kompresibilitas,sehingga dapat

digunakan sebagai formulasitablet cetak langsung. Sementara

amilopektinmerupakan komponen amilum yang mempunyairantai cabang,

terdiri dari satuan glukosayang bergabung melalui ikatan α-(1,4) D-

glukosadan α-(1,6) D-glukosa. Amilopektin tidaklarut dalam air tetapi larut

dalam butanol danbersifat kohesif sehingga sifat alir dan

dayakompresibilitasnya kurang baik (5).

Butiran amilum dapat dilihat dengan mikroskopsehingga dapat

diketahui kedudukanhilum, bentuk, ukuran serta wujud butir amilum,

soliter atau berkumpul (butir amilummajemuk).Karakteristik morfologi butir

amilum dapat berfungsi untuk mengenali spesiestumbuhan pemilik butir


amilum tersebut.Pengamatan anatomi dan morfologi butiramilum berguna

untuk mengetahui keragaman struktur butir amilum (6).

II. 2. 1 Tipe-tipe Amilum

Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu konsentris (hilus terletak di tengah) dan eksentris (hilus terletak

di tepi). Sedangkan berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu monoadelf atau tunggal (sebuah hilus yang dikelilingi

lamela),diadelf atau setengah majemuk (lebih dari satu hilus yang masing-

masing dikelilingi lamela, dan diluarnya dikelilingi lamela bersama); dan

poliadelf atau majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi

oleh lamela masing-masing dan diluarnya tidak dikelilingi lamela bersama)

(7).

II. 2. 2 Jenis-jenis amilum

Terdapat dua jenis amilum yang seringdigunakan di industri

farmasi, yaitu amilumalami dan amilum modifikasi.Amilum alami (native

starch) adalah amilum yang dihasilkandari bagian tertentu tanaman dan

belummengalami perubahan sifat fisik dan kimiaatau diolah secara kimia

maupun fisika.Amilum termodifikasiadalah amilum yang telah

mengalamiperlakuan secara fisik ataupun kimia yangbertujuan untuk

mengubah salah satu ataulebih sifat fisik atau kimia yang

diinginkan.Modifikasi amilum dapat dilakukandengan cara fisika, kimia dan

hidrolisis (8).
II. 2. 3 Manfaat Amilum

Fungsi amilum dalam bidang farmasi adalah untuk digunakan

sebagai bahan penghancur atau pengembang (disintegrant), yang

berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan (8).

II. 3 Jenis-Jenis Alkohol

Jenis alkohol yaitu (1) alkohol absolut, alkohol yang hampir alkohol

murni dengan kadar alkohol dihitung sebagai C2H5OH sebesar 99,8%

dan air 0,2%, (2) etanol (ethyl alcohol) adalah alkohol berkadar 95 sampai

96,8% v/v, (3) methanol (methyl alcohol), adalah alkohol yang mempunyai

struktur paling sederhana, dan (4) isopanol (isoprophyl alcohol)(9).

II. 3 Jenis-Jenis Pemanasan

Jenis pemanasan yang umum digunakan ada 2, yaitu Low

Temperature Long Time (LTLT) yakni pasteurisasi pada suhu terendah

61̊C selama 30 menit, sedangkan metode lain yaitu High Temperature

Short Time (HTST) yakni pemanasan pada suhu tinggi 71,7̊ C selama 15

detik (10).
BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah blender, baskom,

botol semprot, cawan porselen, deck glass dan object glass, kain saring,

kamera, mikroskop, oven, sendok tanduk dan pipet tetes.

III.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah aquades, etanol

70% dan jagung.

III.2 Cara Kerja

III.2.1 Pembuatan Amilum

Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan, kemudian sampel

jagung ditimbang sebanyak 300 gram. Sampel kemudian dicuci

menggunakan air.Setelah itu, sampel dimasukkan sampel ke dalam

blender dan diblender sampel hingga halus.Sampel kemudian disaring

menggunakan kain saring dan dipindahkan ke dalam baskom yang telah

disediakan.Kemudian sampel diiendap tuangkan selama 15 menit

sebanyak 3 kali.Endapan yang terbentuk diambil dan diletakkan di dalam

cawan porselen.Setelah endapannya dikumpulkan, berat endapan

tersebut ditimbang.Lalu ditambahkan etanol dan dikeringkan di oven

hingga amilum benar-benar kering.Setelah kering amilum ditimbang

kembali.
III. 2. 2 Pengamatan Amilum

Alat dan bahan disiapkan, lalu diambil sedikit suspensi amilum

menggunakan pipet tetes dan diletakkan di atas object glass. Kemudian

ditutup menggunakan deck glass.Setelah itu diamati dibawah mikroskop

dan hasil mikroskopiknya di catat dan di dokumentasikan.

III. 2. 3 Uji Organoleptis Amilum

Alat dan bahan disiapkan, kemuadian sampel dicuci dengan air

mengalir. Sampel kemudian diblender dan disaring menggunakan kain

saring. Suspensi amilum kemudian dicicipi rasanya, dilihat warnanya, da

dicium baunya. Hasil pengujian dicatat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1Hasil
Tabel 1. Rendamen Amilum
Nama Bobot Simplisia Bobot Kering Rendamen %
Simplisia (W1) Amilum (W2)
Amilum maydis 300 g 14,86 g 4,95%
Tabel 2. Pengamatan Organopleptis
Nama Simplisia Hasil Pengamatan Organoleptis
Amilum maydis a. Warna : Kuning
Jagung b. Bau : Khas
c. Bentuk : Cair
d. Rasa : Manis
Amilum manihot a. Warna : Krem Kekuningan
Singkong b. Bau :Khas
c. Bentuk : Cair
d. Rasa : Pahit
Amilum sagoo a. Warna : Putih
Sagu b. Bau : Khas
c. Bentuk : Serbuk
d. Rasa : Asam

Tabel 2.1 Pengamatan Mikroskopik


Nama Simplisia : Amilum Maydis Medium :-
Tanaman Asal : Jagung(Zea mays) Perbesaran : 100x

Gambar Keterangan :
Amilum yang diperoleh dari
biji/buah Zea mays

Kandungan Kimia : -

Deskripsi
Tidak ditemukan hilus dan lamelanya. Amilum Kegunaan :
tersusun rapat dan berbentuk bulat. Amilum digunakan untuk
sebagai bahan penghancur
atau pengembang
(disintegrant), yang berfungsi
membantu hancurnya tablet
setelah ditelan (8).
IV. 2 Pembahasan

Sampel yang digunakan adalah tanaman jagung. Berdasarkan hasil

pengamatan organoleptis, jagung adalah tanaman yang berbau khas dan

memiliki rasa manis. Amilum jagung berbentuk cair dan berwarna

kuning.Berbeda dengan pustaka, menurut pustaka uji organoleptik pada

jagung yaitu berwarna putih, tidak berbau, dan tidak berasa (11). Hal ini

berarti bahwa amilum yang diuji tidak murni amilum saja, melainkan ada

zat – zat lain yang ikut dalam sampel. Berdasarkan pengamatan

organoleptis sampel lain, diketahui bahwa Amilum singkong berwarna

krem kekuningan, berbau khas, berbentuk cair dan terasa pahit,

sedangkan Amilum sagu berwarna putih, berbau khas, berbentuk serbuk

dan terasa asam.

Berdasarkan hasil praktikum didapatkan amilum jagung sebanyak

14,86 gram dari jumlah sampel 300 gram. Persentase rendamen amilum

jagung yang didapatkan adalah 4,95%.

Berdasarkan pengamatan mikroskopik amilum jagung, didapatkan

bahwa amilum jagung tersusun rapat, lamela dan hilusnya tidak

ditemukan. Berdasarkan pustaka, amilum jagung tersusun secara

bergerombol, hilusnya ada ditengah, lamela tidak ada (11).


BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Amilum jagung(Zea mays) diperoleh hasil bahwa tipe amilumnya

adalah bentuk amilumbulat dan tersusun rapat. Amilum jagung berwarna

kuning, berbentuk cair dan terasa manis. Persentase rendamen amilum

jagung adalah 4,95%.

V.2 Saran

V. 2. 1 Laboratorium

Sebaiknya laboratorium lebih cepat dibuka, sehingga kelompok yang

bertugas dapat mempersiapkan alat dan bahan serta dapat

membersihkan lab dengan tepat waktu.

V. 2. 2 Asisten

Asisten diharapkan lebih mendampingi praktikan selama praktikum

berlangsung.

V. 2. 3 Sistem

Pada sistem praktikum kali ini, bahwa ada sampel yang perlu

diendapkan lebih lama untuk mendapatkan hasil yang bagus, tetapi waktu

tidak mencukupi. Mohon pada praktikum selanjutnya hal ini

dipertimbangkan saat memilih sampel.


DAFTAR PUSTKA

1. Sukardiman.Buku Ajar Farmakognosi. Airlangga University Press. Malang. 2020.

2. Kumalawati H, Izzati M. Suedy S.W.A. Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilm Umbi Gadung,
Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 3
(1) : 56-6. 2018.

3.Wirakusumah, E. Jus Buah dan Sayuran, Penebar Swadaya, Jakarta. 2007.

4.Paeru, R. Panduan Praktis Budidaya Jagung,Penebar Swadaya, Indonesia. 2017.

5. Ramesti H. A, Siadi K, Cahyono E. Analisis Rasio Kadar Amilosa/Amilopektin dalam


Amilum dari Beberapa Jenis Umbi. Indonesian Journal of Chemical Science, 4 (1) :
26-30. 2015.

6. Sari A.K., Indriyani S., Ekowati G., Batoro J. Keragaman Struktur Butir Amilum, Kadar
Tepung, dan Clustering Delapan Taksa Tanaman Berumbi di Desa Simo Kecamatan
Kendal Kabupaten Ngawi. Jurnal Biotropika, 5 (1) : 14-21. 2015.

7. Mulyani, S. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta. 2006.

8. Surbakti, K.E., Setyawan E.I., Atisanti C.I.S. Perubahan Sifat Fisik Amilum Singkong
(Manihot esculenta Crantz) Akibat Fermentasi Menggunakan Lactobacillus
acidophilus. Jurnal Farmasi Udayana, 2 (2) : 7-13. 2013.

9. Rini, Harjanti Setyo. Perilaku Kriminal Pada Pecandu Alkohol. Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma. 2012.

10.Atikah N., Lapanporo BP, Nurhasanah. Rancang Bangun Alat Pasteurisasi Susu
Tenaga Surya Menggunakan Kolektor Surya dan Pengukur Suhu Berbasis Sensor
DS18B20 Waterproof. FMIPA Universitas Tanjungpura. 2018.

11.Rissang B. S. P., Arisanti C. I. S., I. G. N. Jemmy A. P. Sifat Fisik Granul Amilum


Jagung yang Dimodifikasi Secara Enzimatis Dengan Lactobacilus acidophilus Pada
Berbagai Waktu Fermentasi. Jurnal Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Udayana. p. 70. 2013.
LAMPIRAN

Lampiran 1. SkemaKerja

1. Pembuatanamilum

Jagung
(Zea mays L.)

- Pencuciandengan air mengalir


- Blender
- Penyaringan
- PemberianEtanol
- Oven

Amilum maydis

2. Mikroskopik

Jagung
(Zea mays L.)

- Pencuciandengan air mengalir


- Blender
- Penyaringan
- Ditetesikeobjek glass
- Ditutupdengan deck glass

Hasil pengamatanmikroskop
3. Organoleptis

Jagung
(Zea mays L.)

- Pencucian dengan air mengalir


- Blender
- Penyaringan
- Dicicipirasanya
- Diciumaromanya
- Dilihatwarnanya

Hasil pengamatan organoleptis


Lampiran 2. Perhitungan Rendamen

total amilum yang didapat


% Rendamen = ×100 %
total amilum yang digunakan
14,86 gram
= × 100 %
300 gram
= 4,95%
Lampiran 3. Gambar Hasil Praktikum

Gambar 1. Pemerasan Sari Zea mays

Gambar 2. Penendapan amilum

Gambar 3. Pengambilan endapan

Gambar 4. Hasil endapan ditimbang

Anda mungkin juga menyukai